Category Archives: Teknologi Pendidikan

https://shopthebootrack.com

Intel Lakukan Restrukturisasi, Fokus pada Inovasi AI untuk Masa Depan

Perusahaan teknologi Intel mengonfirmasi rencana besar dalam hal restrukturisasi, yang melibatkan pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam jumlah yang belum dipastikan, dimulai pada kuartal kedua tahun ini. Langkah ini bertujuan untuk memangkas birokrasi yang berlebihan serta merampingkan struktur manajemen menengah di perusahaan. CEO Intel, Lip-Bu Tan, menjelaskan bahwa mereka ingin meningkatkan efisiensi dengan meminimalkan jumlah karyawan yang terlibat dalam pengambilan keputusan dan memberikan lebih banyak kewenangan kepada talenta terbaik perusahaan.

Sekitar 20 persen dari total 108.900 karyawan Intel diperkirakan akan terpengaruh oleh langkah ini. Sebelumnya, Intel sudah beberapa kali melakukan pemangkasan tenaga kerja sebagai bagian dari upaya penghematan biaya, termasuk PHK besar-besaran pada Agustus lalu yang menargetkan lebih dari 15.000 pekerjaan. Penurunan penjualan yang terjadi sebagian besar disebabkan oleh keterlambatan Intel dalam mengadopsi tren kecerdasan buatan (AI), yang kini menjadi fokus utama perusahaan.

Tan menegaskan bahwa Intel akan fokus pada pengembangan produk-produk yang mendukung kebutuhan komputasi berbasis AI dan model penalaran (reasoning). Di samping itu, Tan juga ingin mengubah Intel menjadi perusahaan yang lebih terpusat pada rekayasa teknik dengan mengurangi proses birokrasi yang menghambat produktivitas. Dengan target menghemat 1,5 miliar dolar AS dalam dua tahun ke depan, biaya tersebut akan dialokasikan untuk investasi pada tenaga ahli dan pengembangan teknologi.

Sebagai bagian dari upaya efisiensi, Tan juga meminta manajer untuk mengurangi rapat yang tidak perlu dan membatasi jumlah peserta. Mulai September mendatang, Intel juga akan memperluas kebijakan kembali ke kantor, mengharuskan karyawan bekerja empat hari dalam seminggu. Tan berharap langkah-langkah ini akan membantu Intel mengembalikan kejayaan perusahaan seperti di masa lalu.

Mengoptimalkan Peran Guru dengan Teknologi AI dalam Dunia Pendidikan

Pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) kini semakin dianggap penting dalam mendorong produktivitas guru di tengah perubahan dinamis dunia pendidikan. Hal ini menjadi fokus utama dalam acara “HaiGuru Impact: AI Learning Revolution” yang diselenggarakan di Swiss-Belhotel Balikpapan pada Sabtu, 26 April.

Caroline Suryaatmadja, Ketua Panitia HaiGuru Impact, menjelaskan bahwa hadirnya AI membuka peluang besar bagi para guru untuk bekerja lebih efisien. Mulai dari pembuatan materi ajar, analisis kebutuhan belajar siswa, hingga pengelolaan administrasi kelas, semua dapat dibantu oleh AI. “AI bukan untuk menggantikan guru, melainkan sebagai alat bantu agar guru lebih fokus pada aspek kreatif dan personal dalam mengajar,” ungkap Caroline.

Acara yang dihadiri oleh sekitar 300 guru dan pimpinan sekolah ini mengajarkan berbagai cara praktis memanfaatkan AI untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan integrasi yang tepat, guru dapat menghemat waktu dalam menyiapkan bahan ajar, mengembangkan metode evaluasi yang lebih adaptif, dan memperkaya pengalaman belajar siswa.

Contohnya, AI bisa digunakan untuk membuat soal latihan otomatis sesuai dengan tingkat kesulitan yang diinginkan, menganalisis perkembangan belajar siswa secara langsung, hingga memberikan umpan balik personal lebih cepat. Selain itu, AI juga membantu guru dalam merancang materi ajar yang interaktif dan multimedia, sehingga pembelajaran lebih menarik bagi siswa.

Joseph Simbar, Co-Founder dan CEO Mimin AI Tech Platform, menekankan bahwa penting bagi guru untuk memahami dasar penggunaan teknologi agar tetap relevan. “Penggunaan AI dapat mengurangi beban administratif dan memberi kesempatan bagi guru untuk berinovasi,” ujarnya.

Namun, Irfan Taufik, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, mengingatkan bahwa penggunaan AI dalam pendidikan perlu dibarengi dengan pemahaman etika digital dan privasi data. Esther Iriana, Direktur Sekolah IPEKA Nasional, menambahkan bahwa pengembangan keterampilan teknologi menjadi prioritas dalam pendidikan agar guru mampu menciptakan pembelajaran yang lebih efektif dan adaptif.

Transformasi Pendidikan melalui Teknologi: Meningkatkan Pembelajaran dan Pengaruh Ekonomi

Di era digital ini, teknologi menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam dunia pendidikan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa penerapan teknologi dalam pembelajaran tidak hanya meningkatkan efektivitas pengajaran, tetapi juga memengaruhi metode dan pendekatan belajar siswa. Salah satu penelitian yang menyoroti pengaruh teknologi adalah studi yang dilakukan oleh Gunardi et al. (2023) mengenai penggunaan komputer tablet di kalangan anak usia 7 tahun. Penelitian tersebut menemukan bahwa penggunaan tablet secara signifikan berkontribusi terhadap pendidikan anak, terutama ketika penggunaan teknologi didampingi oleh guru dan orang tua, untuk memastikan aplikasi yang digunakan sesuai dengan tahap perkembangan anak.

Selain itu, penelitian oleh Nurharirah (2024) mengeksplorasi penggunaan teknologi dalam pembelajaran di sekolah dasar, di mana inovasi dengan media seperti presentasi PowerPoint, video digital, dan aplikasi kuis dapat menjadikan pembelajaran lebih menarik dan interaktif. Namun, penelitian ini juga mencatat tantangan yang dihadapi oleh para guru, seperti keterbatasan waktu dan fasilitas yang memadai untuk mengimplementasikan teknologi secara optimal. Hal ini menekankan pentingnya infrastruktur yang mendukung agar teknologi dapat diintegrasikan dengan sukses ke dalam kurikulum.

Di sisi lain, Faida (2023) menjelaskan bahwa teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadi kebutuhan utama dalam proses belajar mengajar, membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran yang lebih menarik dan mendidik. Penggunaan TIK diharapkan dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih kaya dan lebih terjangkau. Dengan adanya teknologi, guru dituntut untuk memiliki pemahaman yang baik terhadap teknologi agar dapat memanfaatkannya secara efektif dan efisien.

Namun, ada pula dampak yang lebih luas, seperti yang diungkapkan oleh Pramono (2020), yang menjelaskan hubungan antara pendidikan dan pertumbuhan ekonomi. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa pendidikan yang didukung oleh teknologi tidak hanya membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan, tetapi juga memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di suatu daerah. Ini mencerminkan bagaimana investasi dalam teknologi pendidikan dapat menghasilkan manfaat sosial dan ekonomi yang signifikan.

Dengan demikian, transformasi besar dalam dunia pendidikan ini menunjukkan bahwa teknologi tidak hanya memperkenalkan alat bantu belajar baru, tetapi juga mengubah cara pengetahuan disampaikan dan diterima. Integrasi teknologi dalam pendidikan harus dilakukan dengan hati-hati, memperhatikan kapasitas dan kebutuhan guru serta siswa, agar dapat menghasilkan pengalaman belajar yang optimal. Teknologi, jika dimanfaatkan dengan baik, dapat menjadi pendorong kemajuan pendidikan yang signifikan.

Pentingnya Pemahaman Orang Tua Terhadap Risiko Dunia Digital untuk Keamanan Anak

Najelaa Shihab, pendidik dan pendiri komunitas Keluarga Kita, menegaskan bahwa orang tua perlu memahami berbagai risiko yang ada di dunia digital, terutama media sosial, sebelum mereka bisa memberikan batasan yang tepat bagi anak-anak mereka. Dalam sebuah konferensi pers Cerdas Digital bersama Meta di Jakarta, Najelaa menjelaskan bahwa salah satu kekhawatiran orang tua adalah tentang kontak anak dengan orang asing di dunia maya, yang belum tentu sesuai dengan gambaran yang mereka tampilkan. Selain itu, ia menyebutkan bahwa interaksi semacam itu berkaitan dengan konten yang anak-anak terpapar, yang mungkin bertentangan dengan nilai-nilai keluarga yang ingin ditanamkan.

Najelaa juga mengingatkan pentingnya orang tua memahami tren konsumtif di media sosial, di mana anak-anak sering terpengaruh untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan. Hal ini, menurut Najelaa, menjadi tantangan besar karena anak-anak belum bisa memahami dampak dari konsumsi berlebihan. Di sisi lain, risiko adiksi terhadap layar dan media sosial juga menjadi perhatian utama, mengingat paparan yang berlebihan dapat berdampak negatif pada perkembangan anak.

Lebih lanjut, ia menyarankan agar orang tua memiliki komunikasi terbuka dengan anak-anak mereka. Dengan berdiskusi mengenai cara kerja dunia digital, orang tua bisa membantu anak-anak menjadi lebih kritis dan menganalisa informasi yang mereka terima. Najelaa juga menambahkan bahwa pemahaman orang tua terhadap teknologi akan mempermudah mereka dalam menetapkan aturan yang jelas mengenai penggunaan internet yang aman dan bijak.

Najelaa mengapresiasi langkah-langkah yang diambil oleh perusahaan teknologi, seperti Meta, untuk mendukung keamanan digital anak dengan pengaturan yang memungkinkan orang tua untuk mengontrol aktivitas anak di media sosial melalui inovasi Akun Remaja.

Dorong Pendidikan Digital, Kemenekraf Gandeng Nyala Games untuk Inovasi Pembelajaran

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar menekankan pentingnya pengalaman belajar berbasis digital yang lebih komprehensif bagi siswa di Indonesia. Dalam pertemuan yang berlangsung di Menara Merdeka, Jakarta, Irene bersama Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi Kemenekraf Muhammad Neil El Himam menerima kunjungan dari IOTA Kreatif Media untuk membahas inovasi di sektor pendidikan digital. Salah satu program yang menjadi perhatian adalah platform Nyala Games, yang dikembangkan oleh IOTA bersama Nyalanesia. Platform ini dirancang agar selaras dengan Gerakan Literasi Sekolah serta Kurikulum Merdeka, dengan target menjangkau 300 ribu siswa di seluruh Indonesia.

Irene menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor sangat diperlukan untuk memperkaya metode pembelajaran digital. Menurutnya, inovasi semacam ini tidak hanya harus terbatas pada gim edukasi, tetapi juga perlu berkembang ke sektor lain agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas. Sementara itu, Advisor IOTA Kreatif Media, Eka Chandra, menjelaskan bahwa Nyala Games bukan sekadar permainan, melainkan alat bantu yang dirancang khusus untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. Guru dapat membuat soal sendiri dan menyelenggarakan kompetisi antarsekolah melalui platform ini. Selain berbasis digital, Nyala Games juga menyediakan fitur luring agar dapat digunakan oleh sekolah-sekolah di daerah dengan akses internet terbatas.

Kementerian Ekonomi Kreatif yang kini dipimpin oleh Menekraf Teuku Riefky Harsya dan Wamenekraf Irene Umar menargetkan pembukaan 27 juta lapangan kerja dalam lima tahun. Dengan merangkul generasi muda kreatif dan mengembangkan 17 subsektor ekonomi kreatif, Kemenekraf berambisi menjadikan sektor ini sebagai mesin pertumbuhan ekonomi nasional melalui pendekatan hexahelix yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan.

Perjalanan Guru Besar AI Indonesia: Inovasi dan Dedikasi untuk Masa Depan

Di era digital saat ini, mempelajari teknologi baru seperti kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) menjadi sebuah keharusan. Guru Besar AI, Suyanto, membagikan cara memahami AI dengan lebih sederhana serta membahas dampak teknologi ini di masa depan.

Suyanto resmi menyandang gelar guru besar di bidang AI dari Telkom University pada tahun 2021. Ia juga diakui sebagai salah satu ilmuwan terbaik dunia oleh Stanford University dan Elsevier BV.

Salah satu kontribusi besarnya dalam AI adalah pengembangan algoritma baru bernama Komodo Mlipir Algorithm (KMA). Algoritma ini dikembangkan bersama tim Kelompok Keahlian Intelligence System, Fakultas Informatika, dan masuk dalam kategori optimasi metaheuristik yang dikenal sebagai Swarm Intelligence (SI).

Keunggulan utama dari algoritma ini adalah kemampuannya dalam mengatasi keterbatasan yang dimiliki algoritma metaheuristik sebelumnya. Algoritma konvensional hanya efektif untuk masalah berdimensi rendah, sementara algoritma berdimensi tinggi sering kali membutuhkan sumber daya komputasi yang besar dan waktu pemrosesan yang lama.

Sejak kecil, Suyanto telah menunjukkan ketertarikan terhadap dunia sains dan teknik. Lahir dan besar di Jombang dalam keluarga sederhana yang berprofesi sebagai petani, ia menempuh pendidikan dasar di kampung halamannya sebelum melanjutkan studi ke STT Telkom pada tahun 1993. Minatnya terhadap AI mulai tumbuh pada semester enam, meskipun saat itu bidang ini masih belum populer dan baru mendapatkan perhatian luas pada tahun 2020.

Sebagai anak kedelapan dari sembilan bersaudara, pendidikan Suyanto didukung oleh semangat gotong royong keluarga. Kakak-kakaknya yang sudah bekerja turut membantu membiayai pendidikannya hingga ia berhasil melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi. Ia memperoleh gelar magister dari Chalmers University of Technology, Swedia, dan menyelesaikan program doktoralnya di Universitas Gadjah Mada pada tahun 2012.

Dalam metode belajarnya, Suyanto lebih banyak menggunakan pendekatan eksploratif dengan keluar dari rutinitas. Ia percaya bahwa pendekatan ini membantunya menemukan berbagai ide inovatif yang kemudian menghasilkan model AI yang lebih fleksibel.

Selain itu, ia menekankan pentingnya memahami berbagai disiplin ilmu sebelum berfokus pada spesialisasi saat menempuh pendidikan lanjutan. Menurutnya, pemahaman lintas bidang sangat berguna untuk menghubungkan berbagai konsep dalam AI.

Dukungan Alumni untuk Pengembangan SDM

Forum Alumni Telkom University (FAST) turut mendukung Asta Cita Pemerintah dalam pengembangan sumber daya manusia dan hilirisasi industri berbasis teknologi. Presiden FAST, Sri Safitri, menyatakan bahwa organisasi ini berkomitmen mendukung kebijakan pendidikan nasional, khususnya dalam bidang teknologi dan AI.

Sebagai bagian dari kontribusi nyata, FAST juga menggelar berbagai kegiatan sosial dan pendidikan, seperti Fast Kampus Ramadan 2025, yang menghadirkan seminar, pelatihan, serta bantuan pendidikan bagi anak-anak kurang mampu. Selain itu, mereka juga menginisiasi program pendanaan berkelanjutan (endowment fund) untuk memastikan akses pendidikan berkualitas bagi semua kalangan.

Rektor Telkom University, Suyanto, menyoroti pentingnya penguatan fondasi keuangan universitas untuk menjamin keberlanjutan pendidikan. Dengan berbagai strategi pendanaan, diharapkan institusi ini dapat terus memberikan pendidikan inklusif tanpa hambatan ekonomi.

Dengan berbagai kontribusi dan inovasi yang dilakukan, Suyanto terus mendorong kemajuan AI di Indonesia, sekaligus berupaya menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas.

Transformasi Digital Pendidikan di SMPN 7 Tual: Workshop Inovasi Pembelajaran dengan Teknologi AI

Suasana penuh semangat tercipta di SMPN 7 Tual pada Sabtu (15/3/2025) saat para guru berkumpul mengikuti Workshop Inovasi Pembelajaran Digital bertema “Deep Learning, Microsite, dan AI untuk Pendidikan Masa Depan” yang diselenggarakan dalam nuansa Ramadhan. Para peserta terlihat antusias berdiskusi dan langsung mencoba berbagai teknologi yang diperkenalkan dalam sesi pelatihan.

Workshop ini mengusung kolaborasi antara inovator teknologi dan pendidik untuk memaksimalkan pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran. Djamaluddin Rettob, S.Pd., menjelaskan bagaimana Deep Learning dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan adaptif. Andi Ridwan, M.Pd., membahas bagaimana Artificial Intelligence (AI) dapat membantu guru dalam menyusun materi ajar secara lebih efisien. Sementara Lailatul Muannisak, M.Pd., memperkenalkan Microsite sebagai platform pembelajaran mandiri yang memperkaya pengalaman belajar siswa.

Kepala SMPN 7 Tual, Saripa L. Banyal, S.Pd., yang juga menjadi penggagas kegiatan ini, mengungkapkan bahwa teknologi kini bukan sekadar pelengkap, tetapi merupakan bagian penting dari pembelajaran modern. Ia menekankan pentingnya kesiapan guru untuk memanfaatkan teknologi dalam menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif. M. Tahir Banyal, M.Pd., Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tual, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Dinas Pendidikan untuk mendorong digitalisasi pendidikan di Kota Tual, dan menguasai teknologi seperti AI dan Microsite menjadi kunci dalam peningkatan kualitas pendidikan.

Diharapkan melalui workshop ini, para guru semakin percaya diri untuk mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran mereka, sehingga transformasi digital dalam pendidikan semakin nyata dan siap mempersiapkan generasi masa depan yang lebih maju.

G-Schools Indonesia Summit 2025: Menyambut Masa Depan Pendidikan dengan Teknologi AI

PT Reformasi Generasi Indonesia (REFO) baru-baru ini mengadakan acara G-Schools Indonesia Summit (GSIS) 2025, yang bertujuan untuk mengenalkan peran penting Artificial Intelligence (AI) dalam dunia pendidikan di Indonesia. Acara ini menjadi ajang bagi para pendidik untuk menggali potensi teknologi Google dalam pembelajaran dan menerapkannya secara praktis untuk meningkatkan efektivitas pendidikan.

Founder dan Managing Director REFO, Pepita Gunawan, menyampaikan bahwa AI telah mengubah batasan-batasan dalam dunia pendidikan, menciptakan peluang baru sekaligus tantangan yang harus dihadapi. “Kita harus terus mengupdate diri dalam literasi AI agar bisa menavigasi pesatnya perkembangan teknologi ini,” ujar Pepita. GSIS 2025 diadakan di Sekolah IPEKA BSD, yang merupakan sekolah rujukan Google pertama di Asia Tenggara.

Acara ini mengajak pendidik untuk memanfaatkan AI dalam pembelajaran STEM, dengan pendekatan holistik dan interdisipliner yang bertujuan untuk membekali siswa dengan kemampuan adaptasi, inovasi, berpikir kritis, serta memecahkan masalah secara bijak dan kreatif. Head of Education & Channels, Google for Education, Gary Lim, mengapresiasi antusiasme para pendidik Indonesia yang ingin beradaptasi dengan teknologi AI.

Menurutnya, acara ini memberikan peluang berharga bagi para peserta untuk berbagi pengalaman dan memperdalam pemahaman mereka tentang penggunaan AI dalam pendidikan. REFO berharap GSIS dapat menjadi acara tahunan yang membantu pendidik Indonesia tetap terdepan dalam memanfaatkan teknologi secara efisien dan bertanggung jawab.

Lenovo Rilis Copilot+ PC Terbaru di Indonesia, Hadir dengan Teknologi AI Canggih

Lenovo resmi meluncurkan jajaran laptop Copilot+ PC terbaru di Indonesia, termasuk Yoga Slim 7i (14″ & 15″) serta Yoga 9i 2-in-1 dari lini Aura Edition. Kehadiran perangkat ini semakin melengkapi seri Aura Edition yang dikenal dengan desain premium dan teknologi mutakhir.

Selain itu, Lenovo juga menghadirkan model lain yang menawarkan keunggulan masing-masing, seperti Yoga Slim 9i yang menjadi laptop pertama di dunia dengan kamera tersembunyi di bawah layar, serta Yoga 7i 2-in-1 yang dibalut dengan material vegan leather untuk tampilan lebih mewah.

Laptop AI Bertenaga Intel Core Ultra (Seri 2)

Santi Nainggolan, Consumer Lead Lenovo Indonesia, menyatakan bahwa peluncuran seri terbaru ini membawa inovasi teknologi yang lebih canggih, termasuk prosesor Intel Core Ultra (Seri 2) yang mengoptimalkan kecerdasan buatan (AI). “Kami sangat antusias menghadirkan Copilot+ PC terbaru di Indonesia. Dengan teknologi kamera tersembunyi di bawah layar serta fitur AI yang mendukung produktivitas, laptop ini menjadi pilihan terbaik bagi pengguna modern,” ujarnya.

Laptop Copilot+ PC Lenovo dibekali prosesor Intel Core Ultra (Seri 2) dengan arsitektur hemat daya yang mampu menangani tugas berbasis AI dengan lebih efisien. Ditenagai unit pemrosesan saraf (NPU) yang memiliki performa hingga 47 TOPS (triliun operasi per detik), perangkat ini juga diperkuat dengan GPU Intel Arc berbasis arsitektur Xe2 terbaru untuk pengalaman visual yang lebih optimal.

Lenovo Yoga Slim 7i dan Yoga 9i Aura Edition

Sebagai bagian dari lini Copilot+ PC, Lenovo memperkenalkan Yoga 9i 2-in-1 Aura Edition dan Yoga Slim 7i Aura Edition (14″, 10). Kedua laptop ini hadir dengan desain tipis dan ringan, serta mendukung fleksibilitas pengguna yang membutuhkan mobilitas tinggi.

Yoga 9i 2-in-1 menawarkan desain layar yang dapat diputar 360 derajat, memungkinkan penggunaan dalam berbagai mode. Laptop ini juga dilengkapi dengan Yoga Pen yang dapat menempel secara magnetis pada layar OLED 4K untuk pengalaman menulis dan menggambar yang lebih nyaman.

Sementara itu, Yoga Slim 7i Aura Edition (14″, 10) menjadi pilihan ideal bagi kreator digital berkat bobotnya yang ringan, hanya 1,25 kg, serta kapasitas baterai 70WHr yang mendukung penggunaan lebih lama. Versi terbarunya hadir dengan layar PureSight Pro 2.8K OLED 120Hz yang menawarkan akurasi warna tinggi, mencakup 100% sRGB/P3 dan 99% Adobe RGB, serta kecerahan hingga 1100 nits.

Lenovo Yoga Slim 9i Aura Edition: Laptop dengan Kamera Tersembunyi

Salah satu inovasi menarik yang dibawa Lenovo adalah teknologi Camera Under Display (CUD) pada Yoga Slim 9i Aura Edition, menjadikannya sebagai laptop pertama di dunia dengan kamera tersembunyi di bawah layar. Dengan dukungan Visionary.ai, teknologi ini memungkinkan pemrosesan gambar lebih cerdas sekaligus memberikan desain layar yang lebih luas tanpa gangguan bezel tebal.

Laptop ini dibekali layar PureSight Pro OLED 14 inci 4K 120Hz yang menawarkan warna akurat dan kontras tajam. Dengan lapisan kaca pelindung yang kuat serta desain 3D berkilau, laptop ini tetap kokoh namun tetap ringan dengan ketebalan hanya 14,55 mm dan berat 1,19 kg.

Ketersediaan di Indonesia

Jajaran laptop Lenovo Yoga Aura Edition terbaru sudah tersedia di Indonesia melalui Lenovo Exclusive Store dan toko resmi di berbagai platform e-commerce, seperti Tokopedia, Shopee, dan Blibli.

Pelanggan yang membeli Copilot+ PC melalui toko resmi Lenovo juga mendapatkan layanan purna jual eksklusif, termasuk perlindungan Accidental Damage Protection (ADP) hingga 3 tahun serta layanan Lenovo Premium Care selama 3 tahun.

OpenAI Perkenalkan GPT-4.5: AI Terbaru dengan Respons Lebih Natural

OpenAI resmi menghadirkan model kecerdasan buatan (AI) terbarunya, GPT-4.5, sebagai penerus dari GPT-4 yang sebelumnya dirilis pada Maret 2024. Model AI ini diklaim memiliki efisiensi 10 kali lebih tinggi dibandingkan pendahulunya serta menawarkan akurasi yang lebih baik. Selain itu, GPT-4.5 disebut lebih natural dalam memberikan respons dibandingkan GPT-4o.

OpenAI menyatakan bahwa GPT-4.5 memiliki peningkatan dalam hal kemampuan merangkum dan menyusun kata secara lebih baik dibandingkan versi sebelumnya. Model AI ini juga didesain agar terasa lebih alami dan mendekati gaya komunikasi manusia.

“Menurut saya, ini adalah model AI pertama yang benar-benar mampu memberikan jawaban serta saran seperti manusia,” ungkap Sam Altman, pendiri ChatGPT, melalui akun X/Twitter resminya.

Dibandingkan dengan versi terdahulu, GPT-4.5 diklaim lebih cerdas dalam mengenali pola, menghubungkan berbagai konsep, serta lebih dapat diandalkan dalam menyelesaikan persoalan matematika dan pemrograman.

Bukan Model AI Frontier

Meskipun membawa peningkatan signifikan dari GPT-4, OpenAI mengakui bahwa GPT-4.5 bukanlah model AI Frontier—kategori untuk model kecerdasan buatan yang sangat unggul dibandingkan model AI lain saat ini. Model ini masih belum dapat menyaingi AI reasoning tingkat tinggi seperti o1 atau o3-mini dalam menjawab pertanyaan spesifik maupun menyelesaikan masalah matematika kompleks.

Secara teknis, GPT-4.5 dilatih menggunakan metode fine-tuning berbasis data yang telah ada. Teknik ini dikombinasikan dengan Reinforcement Learning from Human Feedback (RLHF), memungkinkan AI memberikan respons yang lebih alami dan kontekstual.

Dalam unggahan di akun X resminya, Sam Altman menyatakan bahwa GPT-4.5 memberikan pengalaman berbicara dengan AI yang terasa lebih realistis. “Model ini bagus, meskipun bukan yang terbaik dalam hal reasoning, dan bukan tolok ukur kecerdasan AI paling mutakhir,” tambahnya.

Ketersediaan GPT-4.5

GPT-4.5 dijadwalkan akan tersedia bagi pengguna ChatGPT berbayar, khususnya di level Plus dan Team, mulai minggu depan. Selanjutnya, pelanggan Enterprise dan Edu akan mendapatkan akses di minggu berikutnya. Selain di ChatGPT, model ini juga akan tersedia melalui platform Azure AI Foundry milik Microsoft.

Saat ini, belum ada informasi apakah GPT-4.5 akan dapat diakses oleh pengguna ChatGPT gratis atau tidak.