Category Archives: Teknologi Pendidikan

Kemendikdasmen Gandeng Skolla Hadirkan Pengalaman AI Dan Metaverse Di Belajar Online

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Indonesia mengumumkan kolaborasi dengan platform pendidikan digital Skolla untuk menghadirkan pengalaman pembelajaran yang lebih imersif melalui teknologi kecerdasan buatan (AI) dan metaverse. Kolaborasi ini bertujuan untuk membawa pendidikan online ke tingkat yang lebih maju, memberikan siswa akses yang lebih interaktif dan inovatif dalam proses belajar mengajar. Dalam pengumuman tersebut, Kemendikbudristek menyatakan bahwa teknologi ini dapat memfasilitasi pembelajaran yang lebih menarik dan efektif, khususnya dalam situasi pendidikan jarak jauh.

Salah satu elemen utama dalam kolaborasi ini adalah pemanfaatan kecerdasan buatan (AI). Dengan bantuan AI, platform Skolla dapat menyediakan pengalaman pembelajaran yang lebih personal dan disesuaikan dengan kebutuhan setiap siswa. Sistem ini akan memantau kemajuan siswa, memberikan umpan balik otomatis, dan menyarankan materi yang relevan berdasarkan performa belajar. Pendekatan ini diyakini dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena lebih fokus pada gaya belajar individual dan memungkinkan mereka untuk berkembang sesuai dengan kecepatan mereka sendiri.

Selain AI, Skolla dan Kemendikbudristek juga akan mengintegrasikan teknologi metaverse dalam pendidikan. Metaverse memungkinkan siswa untuk belajar dalam dunia virtual yang sepenuhnya interaktif, di mana mereka bisa berinteraksi dengan materi pelajaran secara langsung. Dengan memasuki dunia virtual, siswa dapat mengeksplorasi berbagai konsep pendidikan dengan cara yang lebih menarik, seperti melakukan simulasi eksperimen sains, mengunjungi situs sejarah secara virtual, atau belajar bahasa melalui interaksi langsung di dunia digital.

Inovasi ini juga bertujuan untuk memperluas aksesibilitas pendidikan di seluruh Indonesia, termasuk bagi siswa di daerah terpencil. Dengan teknologi metaverse dan AI, setiap siswa, di manapun mereka berada, akan mendapatkan pengalaman pendidikan yang sama-sama berkualitas. Kemendikbudristek mengungkapkan bahwa pengembangan platform ini akan memungkinkan pendidikan berkualitas tanpa batas geografis, memberi kesempatan kepada lebih banyak anak Indonesia untuk merasakan pengalaman belajar yang optimal, meskipun mereka tidak berada di kota-kota besar.

Kemendikbudristek dan Skolla berharap bahwa integrasi teknologi AI dan metaverse dalam pendidikan akan mengarah pada transformasi signifikan dalam cara siswa belajar dan guru mengajar di Indonesia. Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan siswa, mengurangi kejenuhan dalam belajar, serta mengoptimalkan pemahaman materi. Selain itu, platform ini akan mempermudah guru dalam melakukan pengawasan terhadap proses belajar siswa, mengidentifikasi kesulitan yang mereka hadapi, dan memberikan dukungan yang lebih tepat guna.

Dengan langkah ini, Kemendikbudristek berharap dapat mempersiapkan siswa Indonesia untuk menghadapi tantangan dunia digital yang terus berkembang. Penerapan AI dan metaverse dalam pendidikan merupakan bagian dari upaya lebih luas untuk mendigitalisasi sektor pendidikan, dengan tujuan membekali generasi muda dengan keterampilan yang relevan di era teknologi yang semakin maju. Kedepannya, diharapkan pendekatan ini akan menjadi model pembelajaran baru yang dapat diterapkan secara lebih luas di seluruh sistem pendidikan Indonesia.

Inovasi Teknologi AI Untuk Meningkatkan Akses Pendidikan Bagi Penyandang Tunanetra

Pada 28 November 2024, Abmas (Aplikasi Bersama Masyarakat) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya meluncurkan inovasi teknologi berbasis Kecerdasan Buatan (AI) yang dirancang khusus untuk membantu penyandang tunanetra dalam mengakses pendidikan. Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan bagi penyandang disabilitas visual dengan memanfaatkan perkembangan teknologi terkini dalam mempermudah mereka untuk mengakses materi pembelajaran secara mandiri dan efektif.

Teknologi AI yang dikembangkan oleh tim Abmas ITS ini memiliki beberapa fitur unggulan, seperti pembaca teks otomatis dan konversi suara yang memudahkan penyandang tunanetra untuk mengakses buku dan materi ajar secara langsung. Dengan menggunakan perangkat yang terhubung dengan aplikasi ini, pengguna dapat mendengarkan materi pelajaran dalam bentuk suara, yang memungkinkan mereka untuk belajar tanpa keterbatasan fisik. Selain itu, sistem ini juga dilengkapi dengan teknologi pengenalan gambar yang mampu memberikan deskripsi visual kepada pengguna, sehingga mereka dapat memahami lingkungan sekitar.

Peluncuran teknologi ini tidak hanya berfokus pada penyediaan akses materi pendidikan saja, tetapi juga mendukung integrasi penyandang tunanetra ke dalam sistem pendidikan formal. Abmas ITS berharap inovasi ini dapat digunakan oleh sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan di Indonesia untuk memberikan kesempatan yang lebih besar bagi penyandang tunanetra dalam mengikuti pelajaran yang setara dengan teman-teman sekelas mereka. Dengan demikian, teknologi ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pendidikan antara penyandang disabilitas dan non-disabilitas.

Teknologi ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan inklusi sosial dan memberikan kesempatan yang setara bagi penyandang disabilitas dalam berbagai aspek kehidupan, terutama pendidikan. Dengan adanya dukungan teknologi AI, penyandang tunanetra kini memiliki lebih banyak peluang untuk mengakses pendidikan yang berkualitas. Abmas ITS berharap, melalui inovasi ini, pendidikan di Indonesia dapat lebih inklusif dan memberikan kesempatan yang adil bagi semua kalangan.

Acer Gelar Edu Summit 2024: Dorong Transformasi Pendidikan Berbasis Human Intelligence

Jakarta – Acer menggelar acara Edu Summit 2024 yang bertujuan untuk mendorong transformasi pendidikan melalui pemanfaatan teknologi berbasis Human Intelligence (HI). Acara yang diadakan secara hybrid ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan pendidikan, termasuk pendidik, pengembang teknologi, dan pembuat kebijakan. Acer menekankan pentingnya mengintegrasikan kecerdasan manusia dengan teknologi untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Dalam pembukaannya, CEO Acer, Jason Chen, menjelaskan bahwa Human Intelligence menjadi kunci untuk menghadapi tantangan besar dalam dunia pendidikan saat ini. “Dengan perkembangan teknologi yang pesat, kita harus memastikan bahwa teknologi mendukung, bukan menggantikan, kapasitas manusia dalam mendidik dan belajar,” ujarnya. Acer memaparkan beberapa inisiatif yang menggabungkan AI dan teknologi digital dengan pendekatan humanistik dalam pembelajaran, di mana fokus utama adalah pada pengembangan keterampilan sosial, kreativitas, dan empati siswa.

Pada acara tersebut, Acer juga meluncurkan beberapa produk dan platform terbaru yang dirancang untuk mendukung pendidikan berbasis HI. Salah satu produk unggulan adalah laptop edukasi terbaru dengan fitur khusus yang memungkinkan pembelajaran lebih interaktif dan personal. Acer juga memperkenalkan platform Acer Learn yang menggunakan AI untuk memberikan rekomendasi pembelajaran yang disesuaikan dengan gaya belajar masing-masing siswa. Platform ini diharapkan dapat meningkatkan pengalaman belajar di kelas maupun secara daring.

Edu Summit 2024 juga menjadi ajang untuk berbagai kolaborasi antara institusi pendidikan, pemerintah, dan sektor swasta. Acer mengajak para peserta untuk bekerja sama dalam mengembangkan solusi pendidikan yang lebih relevan dengan kebutuhan dunia kerja di masa depan. Diskusi dalam summit ini mencakup topik-topik seperti pembelajaran berbasis data, integrasi teknologi dalam kurikulum, dan pengembangan keterampilan abad 21. Melalui kolaborasi ini, Acer berharap dapat mempercepat transformasi pendidikan dan menciptakan generasi masa depan yang lebih adaptif dan siap menghadapi tantangan global.

Dengan tema “Transformasi Pendidikan Berbasis Human Intelligence”, Acer Edu Summit 2024 berhasil memunculkan ide-ide segar untuk membawa pendidikan ke era yang lebih inovatif, inklusif, dan berkelanjutan, memanfaatkan kecerdasan manusia yang seimbang dengan kemajuan teknologi.

Inovasi Pembelajaran: Dosen Unpad Manfaatkan TikTok untuk Media Perkuliahan

Seiring perkembangan teknologi, dosen Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad), Ira Mirawati, telah memanfaatkan aplikasi TikTok sebagai media pembelajaran yang efektif. Dengan menggunakan platform ini, ia berhasil menghadirkan metode pengajaran yang lebih menarik dan relevan bagi mahasiswa.

TikTok sebagai Alat Edukasi

Menurut Ira, TikTok memberikan kemudahan dalam menyampaikan materi ajar. Melalui video pendek yang ia unggah, mahasiswa dapat mengakses kembali materi kapan saja. Selain itu, konten yang ia buat juga berdampak pada edukasi publik yang lebih luas.

“Platform ini sangat membantu. Mahasiswa bisa kembali menonton materi yang sudah dibahas, dan banyak orang yang juga teredukasi melalui konten tersebut,” ujar Ira dalam acara Hari Guru Nasional yang diselenggarakan oleh TikTok pada Kamis, 21 November 2024.

Pengaruh TikTok pada Metode Pengajaran

Ira menjelaskan bahwa pendekatan membuat video di TikTok telah menginspirasi metode pengajarannya di kelas. Salah satu prinsip yang ia terapkan adalah membuat materi pembelajaran menjadi lebih singkat dan mudah dipahami.

“Video di TikTok itu pendek, jadi saya juga menyusun materi dengan cara yang ringkas agar pembelajaran tidak membosankan,” jelasnya.

Ia juga menggunakan gaya bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, mirip dengan gaya penyampaiannya di TikTok.

“Pembawaan materi harus menarik dan menyenangkan. Kalau perlu, tambahkan gimmick agar suasana belajar lebih hidup,” tambah Ira.

Respons Positif dari Mahasiswa dan Warganet

Metode pengajaran yang inovatif ini mendapatkan respons positif dari mahasiswa. Mereka merasa materi yang disampaikan lebih mudah dipahami dan tidak membosankan.

Tak hanya itu, konten TikTok Ira juga mendapatkan apresiasi dari warganet. Ia merasa terharu saat mengetahui bahwa video-videonya membantu banyak orang, terutama mahasiswa, untuk kembali termotivasi dalam mengerjakan tugas akhir seperti skripsi.

“Yang membuat saya bahagia adalah saat seseorang mengatakan mereka kembali termotivasi menyelesaikan skripsi setelah menonton video saya. Bahkan ada yang mengikuti konten saya sejak skripsi hingga menyelesaikan tesis,” ujar Ira dengan penuh semangat.

MTP UNJA Fokus Pada Inovasi Aplikasi Teknologi Pendidikan

Pada 24 November 2024, Mahasiswa Teknologi Pendidikan (MTP) Universitas Jambi (UNJA) mengungkapkan komitmennya untuk menciptakan teknologi pendidikan yang dapat membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan di Indonesia. Dengan dukungan dari fakultas dan berbagai pihak terkait, MTP UNJA berencana mengembangkan solusi teknologi yang dapat membantu memecahkan tantangan pendidikan modern, seperti akses pendidikan yang lebih merata dan kualitas pembelajaran yang lebih tinggi.

Sebagai bagian dari upaya ini, para mahasiswa MTP UNJA sedang mengembangkan berbagai aplikasi dan platform digital yang bisa digunakan untuk memperkaya pengalaman belajar bagi siswa dan guru. Salah satu proyek yang sedang dikembangkan adalah aplikasi pembelajaran berbasis AI yang dapat menyesuaikan materi ajar dengan kebutuhan dan kecepatan belajar siswa. Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran dan memudahkan guru dalam mengelola proses belajar mengajar.

Untuk mewujudkan visi ini, MTP UNJA tidak hanya bergantung pada kemampuan internal, tetapi juga berkolaborasi dengan berbagai lembaga riset dan perusahaan teknologi. Riset-riset terkini tentang pembelajaran digital, artificial intelligence (AI), dan internet of things (IoT) menjadi dasar bagi pengembangan teknologi mereka. Kolaborasi ini memungkinkan mereka untuk menciptakan produk yang tidak hanya relevan dengan kebutuhan pendidikan saat ini, tetapi juga bisa berkembang seiring dengan perubahan zaman.

Salah satu fokus utama dalam pengembangan teknologi pendidikan oleh MTP UNJA adalah menciptakan solusi yang inklusif dan aksesibel bagi semua lapisan masyarakat. Teknologi yang dikembangkan diharapkan bisa menjangkau daerah-daerah terpencil di Indonesia, sehingga pendidikan berkualitas tidak hanya tersedia di kota-kota besar. Dengan menggunakan teknologi, MTP UNJA berharap bisa mengurangi kesenjangan pendidikan antara wilayah dan mempercepat pemerataan pendidikan di seluruh nusantara.

MTP UNJA juga berharap bahwa teknologi yang mereka ciptakan bisa menjadi bagian dari ekosistem pendidikan yang lebih besar, yang melibatkan pemerintah, sekolah, dan sektor swasta. Dengan dukungan yang luas, mereka yakin bahwa inovasi teknologi ini akan menjadi bagian penting dalam menciptakan pendidikan yang lebih baik dan lebih efisien di masa depan.

Dengan semangat inovasi dan riset yang kuat, MTP UNJA berkomitmen untuk menjadi bagian dari transformasi teknologi pendidikan di Indonesia. Melalui pengembangan aplikasi dan platform yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, mereka berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan pendidikan yang lebih inklusif, efisien, dan dapat diakses oleh semua kalangan di Indonesia.

Inovasi Teknologi SEVIMA Untuk Kemajuan Pendidikan Di IAIN Parepare

Pada 22 November 2024, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare mengumumkan bahwa mereka kini menggunakan teknologi SEVIMA untuk mendukung proses asesmen lapangan dalam rangka meningkatkan standar mutu pendidikan. SEVIMA, sebuah platform teknologi pendidikan yang telah terbukti efektif, diharapkan dapat mempercepat dan mempermudah evaluasi akademik serta pelaksanaan asesmen di IAIN Parepare. Teknologi ini dirancang untuk membantu institusi pendidikan dalam meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam proses evaluasi kualitas pengajaran dan pembelajaran.

Asesmen lapangan merupakan bagian penting dalam menilai kualitas pendidikan di sebuah institusi. Sebelumnya, proses asesmen lapangan ini seringkali memerlukan waktu yang lama dan proses yang rumit. Namun, dengan penerapan teknologi SEVIMA, proses ini kini menjadi lebih cepat, transparan, dan mudah diakses oleh semua pihak yang terlibat. Dengan teknologi ini, data yang diperlukan untuk menilai kualitas pengajaran dapat diperoleh dengan lebih akurat, sehingga mempermudah upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

Penggunaan SEVIMA di IAIN Parepare memberikan banyak manfaat, baik dari segi waktu maupun biaya. Platform ini memungkinkan dosen dan mahasiswa untuk mengakses berbagai informasi asesmen secara online, sehingga meminimalkan kesalahan administratif dan mengurangi penggunaan kertas. Selain itu, SEVIMA juga memfasilitasi pengumpulan data yang lebih terstruktur, yang memungkinkan pihak kampus untuk membuat kebijakan berbasis data yang lebih tepat guna dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Dengan penerapan teknologi SEVIMA, IAIN Parepare menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat nasional. Teknologi ini diharapkan dapat menjadi model bagi perguruan tinggi lainnya dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan standar mutu pendidikan. Selain itu, IAIN Parepare berharap agar sistem ini dapat digunakan untuk memastikan bahwa setiap aspek pendidikan, mulai dari pengajaran hingga penelitian, berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan untuk mencapai hasil pendidikan yang lebih baik.

Kipin Raih Penghargaan Di Temasek Foundation Education Challenge 2024

Pada 20 November 2024, Kipin, platform edukasi digital asal Indonesia, berhasil meraih penghargaan bergengsi di Temasek Foundation Education Challenge 2024. Keberhasilan ini menjadi pencapaian penting bagi Kipin yang telah berkomitmen untuk memajukan sektor pendidikan melalui teknologi.

Temasek Foundation Education Challenge adalah kompetisi internasional yang diadakan setiap tahun untuk mendorong inovasi dalam dunia pendidikan. Dalam ajang ini, berbagai perusahaan dan organisasi dari seluruh dunia dipilih berdasarkan ide-ide kreatif mereka dalam memecahkan masalah pendidikan global. Kipin terpilih sebagai salah satu pemenang karena kontribusinya dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui platform digital yang mudah diakses.

Kipin dikenal dengan platform pembelajaran berbasis teknologi yang telah membantu ribuan siswa di Indonesia dalam mengakses materi pelajaran dengan cara yang lebih menyenangkan dan interaktif. Dengan menggabungkan teknologi modern dan pendekatan pendidikan yang menyeluruh, Kipin mampu menyediakan berbagai fitur seperti kuis interaktif, video pembelajaran, serta tes latihan yang membantu siswa memahami materi lebih baik.

Penghargaan ini tidak hanya menjadi pencapaian besar bagi Kipin, tetapi juga diharapkan bisa menjadi motivasi untuk lebih banyak inovasi dalam dunia pendidikan digital. Kipin bertekad untuk terus mengembangkan platformnya agar lebih banyak lagi siswa di Indonesia dan dunia dapat merasakan manfaat dari pendidikan berbasis teknologi yang lebih terjangkau dan berkualitas.

Mata Pelajaran Coding dan AI Hanya Diterapkan di Sekolah dengan Fasilitas Siap, Tegas Mendikdasmen

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) mengumumkan rencana memasukkan coding dan kecerdasan buatan (AI) sebagai mata pelajaran pilihan untuk siswa SD dan SMP. Namun, penerapan ini tidak akan berlaku di semua sekolah.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menjelaskan bahwa kedua mata pelajaran tersebut hanya akan diajarkan di sekolah-sekolah yang memiliki fasilitas memadai. Sarana seperti internet stabil dan perangkat teknologi yang memadai menjadi syarat utama.

Penerapan coding dan AI memerlukan dukungan teknologi yang canggih serta akses internet yang memadai. Sayangnya, belum semua sekolah di Indonesia memiliki infrastruktur ini,” ujar Abdul Mu’ti, sebagaimana dikutip dari laman resmi Puslapdik, Jumat (15/11/2024).

Hingga saat ini, Kemdikdasmen masih mengkaji lebih lanjut model dan materi pembelajaran yang akan diterapkan. Sekolah-sekolah yang siap akan menjadi prioritas untuk menjalankan program ini.

Format Pembelajaran Coding dan AI di SD dan SMP

Yudhistira Nugraha, Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemdikdasmen, menjelaskan bahwa pembelajaran coding dan AI tidak selalu dilakukan melalui perangkat komputer. Sebagai alternatif, pembelajaran bisa menggunakan alat bantu seperti kartu atau alat peraga lainnya.

“Tujuan utama dari pembelajaran coding adalah melatih siswa untuk berpikir sistematis dalam menyelesaikan masalah serta melihat suatu persoalan secara holistik,” kata Yudhistira dalam arsip pernyataan yang diterbitkan oleh DetikEdu.

Mata pelajaran coding dan AI juga menjadi bagian dari visi besar pemerintah dalam membangun sumber daya manusia unggul, yang tercantum dalam Asta Cita, visi Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Salah satu misinya adalah memperkuat pendidikan, sains, dan teknologi demi mencetak generasi emas Indonesia.

“Menuju Indonesia Emas, diperlukan lebih banyak pakar di bidang coding, kecerdasan buatan (AI), dan teknologi lainnya,” ungkap Wakil Presiden Gibran.

Selain untuk siswa, program ini juga dirancang untuk meningkatkan kompetensi digital para guru. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menyatakan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah mempercepat digitalisasi pendidikan.

Program ini tidak hanya mendukung penguasaan teknologi di kalangan siswa tetapi juga membantu para pendidik menghadapi tantangan era digital. Dengan inisiatif ini, diharapkan Indonesia dapat bersaing di kancah global dengan sumber daya manusia yang unggul dalam teknologi.

Enuma Siap Kembangkan Pembelajaran Digital Untuk Menuju Indonesia Emas

Pada 15 November 2024, perusahaan teknologi pendidikan Enuma mengumumkan rencana ambisius mereka untuk mengembangkan pembelajaran digital di Indonesia. Komitmen ini sejalan dengan visi pemerintah Indonesia untuk mencapai Indonesia Emas pada 2045, yang menargetkan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan berkualitas. Enuma, yang telah dikenal sebagai penyedia solusi pembelajaran berbasis teknologi, berharap dapat berkontribusi dalam menyediakan akses pendidikan yang lebih baik melalui platform digital yang inovatif.

Enuma akan memperkenalkan berbagai produk pembelajaran digital yang dirancang untuk mendukung pembelajaran inklusif bagi seluruh siswa di Indonesia. Dengan teknologi yang mudah diakses, produk-produk Enuma dapat diintegrasikan dengan berbagai kurikulum nasional, menjadikannya pilihan ideal untuk sekolah-sekolah di daerah terpencil maupun perkotaan. Selain itu, platform mereka dirancang untuk memenuhi kebutuhan siswa dengan berbagai tingkat kemampuan, memungkinkan setiap individu belajar sesuai dengan kecepatan dan gaya belajarnya masing-masing.

Enuma memanfaatkan teknologi terkini seperti aplikasi mobile, gamifikasi, dan analitik pembelajaran untuk meningkatkan pengalaman belajar bagi siswa. Dengan pendekatan ini, Enuma ingin memastikan bahwa anak-anak Indonesia, khususnya yang berada di daerah dengan akses terbatas, tetap bisa mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Platform digital ini tidak hanya memfasilitasi pembelajaran di dalam kelas, tetapi juga memungkinkan pembelajaran jarak jauh, memberikan fleksibilitas bagi siswa untuk belajar kapan saja dan di mana saja.

Enuma berperan aktif dalam mendukung pemerintah Indonesia untuk menciptakan generasi muda yang terampil dan kompeten. Dengan mendigitalisasi pendidikan, mereka berharap dapat menurunkan kesenjangan pendidikan di seluruh Indonesia dan meningkatkan literasi digital, yang sangat penting untuk perkembangan ekonomi dan sosial negara. “Kami percaya bahwa pendidikan digital dapat membawa perubahan besar, terutama dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas,” ujar CEO Enuma dalam wawancara. Langkah ini diharapkan dapat membantu Indonesia menghasilkan generasi penerus yang siap bersaing di dunia global.

Dosen Teknologi Pendidikan FIP UM Menciptakan Sistem Penilaian Presentasi Otomatis Berbasis AI

Pada 10 November 2024, dunia pendidikan Indonesia mendapatkan terobosan terbaru dalam bidang teknologi. Seorang dosen dari Program Studi Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Malang (UM), Dr. Rina Wahyuni, telah berhasil menciptakan sebuah sistem penilaian presentasi otomatis berbasis kecerdasan buatan (AI). Sistem ini diharapkan dapat mengurangi beban pengajar dalam menilai presentasi mahasiswa, sekaligus meningkatkan objektivitas dan efisiensi dalam proses penilaian.

Sistem penilaian presentasi otomatis ini dikembangkan oleh Dr. Rina Wahyuni bersama tim risetnya. Menggunakan teknologi AI, sistem ini mampu menganalisis berbagai aspek dari presentasi mahasiswa, mulai dari kualitas materi yang disampaikan, cara penyampaian, hingga kemampuan interaksi dengan audiens. Sistem ini kemudian memberikan nilai yang akurat berdasarkan parameter yang telah ditentukan. Menurut Dr. Rina, dengan adanya sistem ini, dosen tidak lagi perlu memberikan penilaian secara manual yang memakan waktu lama dan bisa subjektif.

Sistem ini menggunakan algoritma pemrosesan bahasa alami (NLP) dan analisis suara untuk menilai kualitas materi yang disampaikan. AI juga dilengkapi dengan teknologi pengenalan wajah untuk menganalisis ekspresi dan bahasa tubuh presenter, yang merupakan faktor penting dalam presentasi. Dengan teknologi ini, sistem dapat memberikan umpan balik secara real-time, memungkinkan mahasiswa untuk segera mengetahui area yang perlu diperbaiki tanpa harus menunggu lama untuk mendapat penilaian dari dosen.

Dr. Rina berharap sistem ini dapat diimplementasikan di berbagai kampus di Indonesia, terutama dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran di era digital. “Sistem ini bukan hanya akan menghemat waktu, tetapi juga membantu mahasiswa untuk lebih memahami kelemahan mereka dalam presentasi dan memperbaikinya sebelum penilaian akhir,” ujarnya. Selain itu, penggunaan teknologi AI di bidang pendidikan diharapkan dapat mendorong mahasiswa untuk lebih berinovasi dan mengasah keterampilan teknologi mereka.

Reaksi dari kalangan pengajar dan mahasiswa terhadap inovasi ini sangat positif. Beberapa dosen yang telah mencoba sistem ini mengakui bahwa proses penilaian menjadi lebih cepat dan objektif. Sementara itu, mahasiswa merasa sistem ini memberikan kesempatan yang lebih adil untuk memperbaiki diri sebelum penilaian final. “Sistem ini sangat membantu, karena saya bisa melihat langsung penilaian pada setiap aspek presentasi saya,” kata salah satu mahasiswa UM yang telah mencoba sistem tersebut.

Ke depan, Dr. Rina dan timnya berharap sistem ini dapat terus dikembangkan dan disesuaikan dengan berbagai kebutuhan di dunia pendidikan. Inovasi ini juga diharapkan bisa menjadi model untuk pengembangan sistem penilaian otomatis di berbagai bidang lainnya, memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih efisien dan transparan.