Tag Archives: 5G

https://shopthebootrack.com

Infinix Note 50x 5G: Smartphone Terjangkau dengan Performa Tangguh dan Fitur Unggulan

Infinix kembali menghadirkan perangkat terbaru mereka, yaitu Infinix Note 50x 5G, yang menawarkan berbagai fitur menarik dengan harga yang sangat terjangkau. Dilengkapi dengan layar luas 6.67 inci beresolusi HD+ dan panel IPS LCD, smartphone ini juga dibekali refresh rate 120Hz yang memberikan pengalaman visual yang halus, baik saat scrolling maupun bermain game. Dengan tingkat kecerahan hingga 672 nits, tampilan layar tetap jelas meskipun di bawah sinar matahari langsung. Rasio aspek 20:9 membuatnya nyaman digunakan untuk menonton video atau berselancar di media sosial.

Untuk performa, Infinix Note 50x 5G dipersenjatai dengan chipset MediaTek Dimensity 7300 Ultimate octa-core 2.5GHz dan GPU Mali-G615, memberikan kecepatan dan performa yang solid. Dukungannya dengan RAM 6GB atau 8GB serta penyimpanan internal 128GB dengan teknologi UFS 2.2 membuat perangkat ini ideal untuk multitasking dan gaming. Selain itu, jika membutuhkan lebih banyak ruang, tersedia slot microSD untuk ekspansi penyimpanan.

Di sektor kamera, smartphone ini memiliki konfigurasi kamera belakang ganda, dengan sensor utama 50MP dan aperture f/1.6 serta lensa AI, mendukung perekaman video 4K. Kamera depan 8MP dengan LED flash membuatnya cocok untuk selfie dan panggilan video. Baterai 5500mAh yang tersemat dalam perangkat ini mampu bertahan sepanjang hari dengan penggunaan normal. Ditambah dengan fitur fast charging 45W, pengisian daya menjadi lebih efisien.

Infinix Note 50x 5G hadir dengan desain premium yang tahan banting dan tahan debu serta cipratan air, berkat sertifikasi IP64 dan standar MIL-STD 810H. Fitur keamanan tambahan seperti sensor sidik jari di samping membuat perangkat ini lebih aman digunakan. Dihargai sekitar Rp 2,2 juta untuk varian 6GB/128GB, dan Rp 2,5 juta untuk varian 8GB/128GB, Infinix Note 50x 5G menawarkan banyak keunggulan dengan harga yang sangat bersaing.

Samsung Resmi Luncurkan Galaxy Tab S10 FE Series dengan Performa Canggih

Samsung baru saja mengumumkan peluncuran dua tablet terbaru mereka dalam Galaxy Tab S10 FE series, yaitu Galaxy Tab S10 FE dan Galaxy Tab S10 FE+. Seri ini menawarkan pengalaman mobile AI yang lebih canggih dan integrasi ekosistem Samsung, memberikan pengguna tablet akses ke performa dan desain unggul. Galaxy Tab S10 FE memiliki layar 10,9 inci, sementara versi lebih besar, Galaxy Tab S10 FE+, hadir dengan layar 13,1 inci, keduanya didesain dengan bezel tipis untuk memberikan ruang lebih luas bagi pengguna dalam berkreasi. Ditenagai oleh chip Exynos 1580 buatan Samsung dan menjalankan sistem operasi Android 15, kedua tablet ini menawarkan dua varian penyimpanan, yaitu 12GB/256GB dan 8GB/128GB, serta mendukung perluasan memori eksternal hingga 2TB. Kamera belakangnya memiliki resolusi 13 MP, sedangkan kamera depan 12 MP, memenuhi kebutuhan pengguna yang gemar berfoto dan melakukan video call. Dari segi daya, Galaxy Tab S10 FE dibekali dengan baterai 8.000 mAh, sementara Galaxy Tab S10 FE+ hadir dengan kapasitas 10.090 mAh. Kedua tablet ini juga mendukung pengisian cepat 45W, meski adaptor harus dibeli terpisah. Untuk konektivitas, ada pilihan WiFi 6.0 dan 5G, serta dilengkapi dengan Galaxy AI untuk memudahkan integrasi dengan perangkat Galaxy lainnya. Tablet ini tersedia dalam tiga pilihan warna: Gray, Silver, dan Blue. Meskipun belum tersedia di Indonesia, produk ini telah dipasarkan di Korea dengan harga mulai dari Rp7,1 juta untuk Galaxy Tab S10 FE, dan Rp8,8 juta untuk versi FE+.

Ericsson Sarankan Indonesia Refarming Spektrum Mid-band Demi 5G

Pemerintah Indonesia diharapkan untuk lebih memperhatikan alokasi spektrum mid-band (1-6 GHz) dalam pengembangan jaringan 5G di tanah air. Hal ini disampaikan oleh Andres Vicente, Senior Vice President dan Kepala Ericsson untuk wilayah Asia Tenggara, Oseania, dan India, saat ditemui dalam acara Mobile World Congress (MWC) 2025 di Barcelona, Spanyol. Menurut Vicente, spektrum mid-band sangat penting untuk penggelaran layanan 5G yang optimal.

Vicente menjelaskan bahwa layanan 5G sangat bergantung pada ketersediaan spektrum mid-band, namun spektrum yang tersedia di Indonesia saat ini dianggap belum mencukupi untuk pengoperasian jaringan 5G dengan kualitas terbaik. “Spektrum mid-band adalah kunci untuk mendukung jaringan 5G yang efisien dan dapat memberikan kecepatan serta kapasitas yang lebih besar. Namun, saat ini spektrum yang ada di Indonesia masih terbatas,” ujar Vicente. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia disarankan untuk melakukan refarming atau redistribusi spektrum mid-band guna mendukung operator seluler dalam menggelar jaringan 5G.

Selain alokasi spektrum, Vicente juga mengingatkan bahwa pemerintah Indonesia perlu memperhatikan beberapa faktor agar penerapan 5G bisa berjalan lancar dan lebih cepat. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan subsidi pada beberapa biaya yang terkait dengan penggelaran jaringan 5G, terutama dalam hal infrastruktur pasif. Subsidi tersebut bisa mencakup biaya pembangunan menara (tower) yang akan dipasang dengan base transceiver station (BTS), serta biaya konsumsi listrik yang digunakan oleh menara tersebut.

“Subsidi ini sangat penting karena meskipun 5G menawarkan potensi yang luar biasa, biaya investasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan infrastruktur 5G sangat besar. Dengan adanya subsidi, operator seluler bisa memperoleh return on investment lebih cepat, sehingga proses penggelaran 5G bisa berjalan lebih efisien,” jelas Vicente.

Sebagai contoh, Vicente merujuk pada pemerintah Spanyol yang sudah memberikan dukungan serupa dalam penggelaran jaringan 5G di negara mereka. Pemerintah Spanyol telah memberikan subsidi terkait biaya pembangunan menara serta infrastruktur terkait, sehingga mempermudah operator dalam mengimplementasikan jaringan 5G.

Selain subsidi, Vicente juga mengungkapkan pentingnya pemerintah Indonesia untuk menciptakan ekosistem 5G yang mendukung. Pemerintah memiliki peranan yang signifikan dalam mengatur dan mendukung inovasi yang berhubungan dengan 5G, termasuk mendukung berbagai perusahaan rintisan (startup) yang ingin mengembangkan layanan berbasis teknologi 5G.

“Peran pemerintah sangat penting dalam menciptakan ekosistem 5G yang tidak hanya berkaitan dengan infrastruktur, tetapi juga dengan pengembangan berbagai solusi dan aplikasi berbasis 5G, yang akan mendukung perkembangan ekonomi digital Indonesia,” pungkas Vicente.

Dengan adanya langkah-langkah ini, diharapkan jaringan 5G dapat segera terwujud di Indonesia dan mendukung berbagai sektor, mulai dari industri, pendidikan, hingga kesehatan, untuk dapat memanfaatkan teknologi yang lebih cepat dan efisien.

Huawei Siapkan Peluncuran Global Mate XT Ultimate di Kuala Lumpur

Huawei Mobile mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan produk terbarunya, Huawei Mate XT Ultimate, dalam acara “Peluncuran Produk Inovatif” yang akan diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 18 Februari mendatang. Ponsel lipat tiga ini pertama kali diperkenalkan di pasar China pada September 2024 dan kini siap meluncur ke pasar global. Pengumuman acara peluncuran ini diposting oleh Huawei melalui akun resmi X/Twitter mereka pada Rabu (5/2/2025).

Sejak peluncuran pertama Mate X pada 2019, Huawei telah berkomitmen untuk mengubah paradigma teknologi ponsel lipat dan mendorong batas-batas inovasi. Huawei Mate XT Ultimate menawarkan desain revolusioner dengan tiga layar lipat yang berbeda dari desain smartphone konvensional. “Dengan desain #HUAWEIMateXT #ULTIMATEDESIGN, kami membuka jalan menuju masa depan ponsel lipat dengan inovasi tri-lipat,” tulis Huawei.

Ponsel ini dilengkapi dengan layar utama OLED berukuran 10,2 inci dengan rasio 16:11 dan resolusi tinggi. Selain itu, ada juga dua layar sekunder yang dapat dilipat, yakni layar 6,4 inci dan 7,9 inci, memberikan fleksibilitas bagi pengguna. Mate XT Ultimate dibekali dengan tiga kamera belakang beresolusi 50 MP, 12 MP, dan 12 MP, serta kamera depan 8 MP. Ditenagai oleh chip Kirin 9010 5G, RAM 16 GB, dan penyimpanan hingga 1 TB, ponsel ini juga mendukung HarmonyOS 4.2.

Sementara itu, untuk Indonesia, belum ada informasi terkait kedatangan Huawei Mate XT Ultimate. Ponsel ini juga belum terdaftar di situs TKDN dan SDPPI Komdigi, yang biasanya mencatatkan perangkat yang akan segera dirilis di Tanah Air.