Tag Archives: AI

https://shopthebootrack.com

Masa Depan Sudah Tiba! Teknologi Meta Ini Bisa Membaca Pikiran

Meta, perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp, kembali membuat gebrakan di dunia teknologi dengan memperkenalkan inovasi terbaru mereka: sebuah sistem AI yang mampu menerjemahkan pikiran menjadi teks tertulis di layar. Teknologi ini memungkinkan pengguna mengetik hanya dengan berpikir, tanpa perlu perangkat tambahan seperti implan atau alat yang dikenakan di kepala.

Meski terdengar futuristik, teknologi ini masih dalam tahap awal pengembangan. Saat ini, perangkatnya berukuran sebesar lemari es, berbobot setengah ton, dan memiliki harga fantastis mencapai 2 juta dolar AS atau sekitar Rp 32 miliar.

Cara Kerja Brain2Qwerty, AI Pembaca Pikiran Meta

Teknologi ini dikembangkan oleh tim AI dan neurosains Meta dengan sistem berbasis kecerdasan buatan yang disebut Brain2Qwerty. Sistem ini menggunakan teknik magnetoencephalography (MEG), yang bekerja dengan menangkap sinyal magnetik dari neuron di otak.

Dalam uji coba, peserta penelitian duduk di dalam pemindai MEG—sebuah perangkat besar yang menyerupai pengering rambut raksasa. Mesin ini membaca sinyal otak saat peserta mengetik, kemudian AI menganalisis pola aktivitas otak dan menghubungkannya dengan huruf yang diketik.

Menurut penelitian yang dilakukan Meta, teknologi ini mampu mencapai akurasi hingga 80% dalam mengenali huruf berdasarkan pola gelombang otak. Dengan kemampuan tersebut, sistem ini dapat menyusun kalimat hanya dari pikiran pengguna, tanpa interaksi fisik sama sekali.

Namun, ada beberapa keterbatasan yang masih perlu diperbaiki, seperti:

  • Kebutuhan ruangan khusus untuk melindungi sistem dari gangguan medan magnet bumi.
  • Sensitivitas tinggi terhadap pergerakan kepala, yang dapat mempengaruhi akurasi.

Meta menegaskan bahwa teknologi ini belum siap untuk dikomersialisasikan dalam waktu dekat. Penelitian ini bertujuan untuk memahami lebih dalam bagaimana otak manusia mengubah pemikiran menjadi tindakan motorik yang kompleks.

Saingan Neuralink?

Sebelum Meta, perusahaan Neuralink milik Elon Musk juga telah mengembangkan teknologi serupa. Namun, pendekatan Neuralink berbeda karena menggunakan implan chip langsung di otak, memungkinkan penggunanya mengontrol perangkat digital hanya dengan berpikir.

Implan Neuralink memiliki 1.024 elektroda yang terhubung ke 64 benang ultra-tipis, yang lebih kecil dari saraf manusia. Chip ini pertama kali diuji coba pada seorang pasien bernama Noland Arbaugh pada Januari 2024.

Menurut Neuralink, Arbaugh—yang mengalami kelumpuhan—kini bisa:
Bermain gim video
Menjelajahi internet
Menggunakan media sosial
Menggerakkan kursor laptop hanya dengan pikirannya

Pada Agustus 2024, Neuralink menanamkan chip kedua ke pasien lain, sebagai bagian dari uji klinis yang telah mendapat izin dari FDA (Food and Drug Administration) Amerika Serikat sejak Mei 2023.

Masa Depan Teknologi Pembaca Pikiran

Baik Meta maupun Neuralink menunjukkan bahwa teknologi pembaca pikiran bukan lagi sekadar fiksi ilmiah. Jika dikembangkan lebih lanjut, inovasi ini berpotensi membantu pasien dengan gangguan saraf atau cedera otak, membuka peluang bagi mereka untuk berkomunikasi dan mengontrol perangkat digital dengan lebih mudah.

Namun, tantangan besar masih menanti, mulai dari efisiensi teknologi, ukuran perangkat, hingga etika dan privasi data otak pengguna. Apakah di masa depan kita akan bisa mengetik atau bermain gim hanya dengan berpikir? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya! 🚀

Apple Eksplorasi Robot Humanoid & Non-Humanoid: Masa Depan Inovasi atau Sekadar Eksperimen?

Apple dilaporkan tengah menjajaki pengembangan robot humanoid dan non-humanoid, menurut analis industri ternama Ming-Chi Kuo. Langkah ini menandai eksplorasi baru perusahaan dalam bidang robotika setelah sebelumnya membatalkan proyek Apple Car.

Dikutip dari TechCrunch pada Rabu (12/2), kabar ini muncul setelah Apple menerbitkan makalah penelitian mengenai interaksi manusia dengan robot non-antropomorfik. Salah satu desain yang dieksplorasi adalah robot berbentuk lampu ala Pixar.

Meski penelitian ini menunjukkan kemajuan Apple dalam bidang robotika, Kuo menekankan bahwa proyek ini masih berada dalam tahap awal dan lebih sebagai “bukti konsep awal.” Ia bahkan membandingkannya dengan proyek Apple Car yang dihentikan pada tahap yang serupa.

Berdasarkan pola pengembangan Apple dan tren industri, Kuo memperkirakan bahwa produksi massal robot ini paling cepat dimulai pada tahun 2028.

Salah satu aspek menarik dari proyek ini adalah pendekatan Apple yang lebih transparan dibandingkan produk-produk lain yang biasanya dirahasiakan. Kuo menduga bahwa Apple lebih fokus pada bagaimana pengguna membangun persepsi terhadap robot ini dibandingkan dengan tampilan fisiknya. Hal ini menegaskan bahwa teknologi inti yang dikembangkan berpusat pada perangkat keras sensor dan perangkat lunak pendukung.

Secara umum, istilah “antropomorfik” dalam dunia robotika tidak selalu berarti humanoid dengan dua tangan, dua kaki, dan wajah manusia. Apple tampaknya masih bereksperimen dengan berbagai kemungkinan, mulai dari sistem sederhana hingga robot humanoid yang lebih kompleks.

Menurut Kuo, proyek ini dapat menjadi bagian dari ekosistem rumah pintar masa depan, baik dalam bentuk asisten robotik berbentuk humanoid maupun perangkat rumah pintar dengan fitur mekanis seperti lengan robot.

Setelah menghadapi berbagai tantangan dalam peluncuran Vision Pro dan pengembangan Apple Intelligence, Apple tampaknya lebih berhati-hati dalam mengeksplorasi robotika. Meskipun perusahaan ini memiliki reputasi dalam mempopulerkan teknologi baru, pasar robot rumah tangga masih penuh tantangan dan banyak kegagalan di Silicon Valley yang bisa menjadi pembelajaran.

Satu hal yang pasti, Apple secara aktif mengembangkan teknologi robotika. Namun, publik mungkin masih harus menunggu beberapa tahun sebelum melihat inovasi ini benar-benar hadir di pasaran.

Integrasi AI Dalam Kurikulum Pendidikan Sekolah Membangun Generasi Unggul Dan Adaptif

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Indonesia mengumumkan rencana untuk mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) ke dalam kurikulum pendidikan mulai tahun ajaran 2025-2026. Langkah ini bertujuan untuk mempersiapkan generasi muda agar lebih siap menghadapi tantangan di era digital yang semakin kompleks. Dengan mengadopsi teknologi terkini, diharapkan siswa dapat mengembangkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan masa depan.

Integrasi AI dalam kurikulum pendidikan merupakan respons terhadap perkembangan teknologi yang pesat dan kebutuhan untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul. Dalam era digital ini, pemahaman tentang teknologi seperti AI menjadi sangat penting untuk meningkatkan daya saing bangsa. Dengan memasukkan AI ke dalam pembelajaran, siswa akan lebih mudah memahami konsep-konsep kompleks dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Ini menunjukkan bahwa pendidikan harus beradaptasi dengan perubahan zaman.

Salah satu keuntungan utama dari integrasi AI adalah kemampuannya untuk mempersonalisasi pengalaman belajar. AI dapat menganalisis data siswa untuk memahami kebutuhan dan gaya belajar masing-masing individu, memungkinkan pengajaran yang lebih efektif. Dengan pendekatan ini, siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatan mereka sendiri, sehingga meningkatkan motivasi dan hasil belajar. Ini mencerminkan pentingnya pendekatan individual dalam pendidikan modern.

Selain membantu siswa, AI juga dapat memberikan dukungan signifikan bagi guru. Dengan mengotomatiskan tugas administratif seperti penilaian dan pengelolaan kelas, guru dapat lebih fokus pada interaksi langsung dengan siswa. Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi pengajaran tetapi juga memperkaya pengalaman belajar siswa. Ini menunjukkan bahwa teknologi dapat menjadi alat yang mendukung peran guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif.

Meskipun ada banyak manfaat, implementasi AI dalam pendidikan juga menghadapi tantangan. Kesenjangan akses teknologi antara sekolah-sekolah harus diatasi agar semua siswa dapat menikmati manfaat yang sama. Selain itu, pelatihan bagi guru dan penyediaan infrastruktur yang memadai juga menjadi faktor kunci untuk keberhasilan program ini. Ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat sangat penting untuk mencapai tujuan pendidikan yang inklusif.

Dengan integrasi AI dalam kurikulum pendidikan, diharapkan Indonesia dapat membangun generasi yang unggul dan adaptif terhadap perubahan global. Diharapkan bahwa langkah ini akan memberikan dampak positif bagi kualitas pendidikan di tanah air, menciptakan individu-individu yang tidak hanya siap menghadapi tantangan tetapi juga mampu berkontribusi secara signifikan bagi kemajuan bangsa. Keberhasilan implementasi program ini akan menjadi indikator penting bagi masa depan pendidikan di Indonesia.

AI Dalam Pendidikan Mewujudkan Sinergi antara Teknologi Dan Manusia

Integrasi kecerdasan buatan (AI) dalam dunia pendidikan semakin menjadi sorotan utama. Dengan kemajuan teknologi yang pesat, AI diharapkan dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal dan efektif bagi siswa di seluruh dunia. Hal ini menandai era baru di mana teknologi dan manusia dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik.

Seiring dengan perkembangan zaman, sistem pendidikan harus beradaptasi dengan kebutuhan generasi muda yang semakin digital. AI menawarkan solusi untuk mempersonalisasi pengalaman belajar dengan menggunakan algoritma canggih yang dapat menyesuaikan materi pelajaran sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing siswa. Ini menunjukkan bahwa pendidikan tidak lagi bersifat satu ukuran untuk semua, tetapi lebih inklusif dan responsif terhadap individu.

Dengan penerapan AI, guru dapat menggunakan alat pembelajaran adaptif yang membantu mendeteksi kelemahan siswa lebih awal. Selain itu, AI juga memungkinkan penggunaan chatbot dan asisten virtual untuk menjawab pertanyaan siswa secara real-time, memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif. Ini mencerminkan potensi besar AI dalam meningkatkan efektivitas pengajaran dan pembelajaran.

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Indonesia juga merencanakan untuk memasukkan mata pelajaran coding dan AI ke dalam kurikulum mulai tahun ajaran 2025-2026. Langkah ini diambil untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan di era digital. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang teknologi, siswa diharapkan dapat bersaing secara global. Ini menunjukkan bahwa pendidikan harus terus berkembang untuk memenuhi tuntutan zaman.

Selain fokus pada keterampilan teknis, ada juga perhatian yang meningkat terhadap pendidikan sosial dan emosional (SEL). Dengan mengintegrasikan SEL ke dalam kurikulum, siswa diajarkan untuk mengenali dan mengelola emosi mereka serta membangun hubungan sosial yang sehat. Ini mencerminkan kesadaran akan pentingnya kesejahteraan mental dan emosional dalam proses belajar.

Dengan penerapan AI dan pendekatan holistik dalam pendidikan, semua pihak berharap agar sistem pendidikan dapat lebih adaptif dan responsif terhadap kebutuhan siswa. Diharapkan bahwa kolaborasi antara teknologi dan manusia akan menghasilkan generasi baru yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki keterampilan sosial yang kuat. Keberhasilan dalam mengimplementasikan perubahan ini akan menjadi langkah penting menuju masa depan pendidikan yang lebih baik bagi semua.

Transformasi Pendidikan: Teknologi AI Dan Deep Learning Mendorong Inovasi Di Sekolah

Penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan deep learning dalam dunia pendidikan semakin meningkat, membawa perubahan signifikan dalam cara pengajaran dan pembelajaran dilakukan. Dengan penerapan teknologi ini, sekolah-sekolah di seluruh dunia mulai mengadopsi metode yang lebih canggih untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa.

AI telah menjadi bagian integral dari sistem pendidikan modern, dengan kemampuan untuk menganalisis data besar dan memberikan wawasan yang berharga. Melalui algoritma deep learning, sistem dapat menyesuaikan materi pelajaran sesuai dengan kebutuhan individu siswa, memungkinkan pembelajaran yang lebih personal. Ini menunjukkan bahwa teknologi tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu, tetapi juga sebagai mitra dalam proses pendidikan.

Salah satu manfaat utama dari penerapan deep learning adalah kemampuannya untuk menyediakan umpan balik real-time kepada siswa. Dengan analisis data yang cepat, siswa dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan mereka dalam belajar, sehingga dapat fokus pada area yang perlu ditingkatkan. Hal ini meningkatkan efisiensi belajar dan membantu siswa mencapai hasil akademis yang lebih baik. Ini mencerminkan bagaimana teknologi dapat mengubah cara siswa berinteraksi dengan materi pelajaran.

Selain membantu siswa, AI juga memberikan dukungan signifikan bagi guru. Dengan mengotomatiskan tugas-tugas administratif seperti penilaian dan pengelolaan data siswa, guru dapat lebih fokus pada pengajaran dan interaksi langsung dengan siswa. Ini menunjukkan bahwa teknologi dapat meningkatkan produktivitas guru dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis.

Meskipun banyak manfaatnya, implementasi AI dalam pendidikan tidak tanpa tantangan. Beberapa sekolah masih menghadapi kesulitan dalam mengintegrasikan teknologi ini ke dalam kurikulum mereka, terutama di daerah dengan sumber daya terbatas. Selain itu, isu privasi data dan keamanan juga menjadi perhatian utama dalam penggunaan teknologi AI di sekolah. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada potensi besar, perhatian harus diberikan pada aspek etis dan praktis dari penggunaan teknologi.

Dengan semakin banyaknya sekolah yang mengadopsi teknologi AI dan deep learning, semua pihak berharap bahwa inovasi ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Diharapkan bahwa kolaborasi antara pendidik, pengembang teknologi, dan pembuat kebijakan akan menghasilkan solusi yang efektif untuk mengatasi tantangan yang ada. Keberhasilan dalam menerapkan teknologi ini akan menjadi indikator penting bagi masa depan pendidikan di era digital.

Disdikbud Kaltim Maksimalkan Penggunaan AI Untuk Efisiensi Asesmen Guru

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Timur mengumumkan langkah strategis untuk mengoptimalkan penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam proses asesmen guru. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam penilaian kinerja para pendidik di seluruh provinsi, dengan memanfaatkan platform Quizizz berbasis AI.

Penggunaan teknologi AI dalam pendidikan semakin berkembang, dan Disdikbud Kaltim berusaha untuk memanfaatkan inovasi ini guna memperbaiki sistem penilaian. Dengan menerapkan alat asesmen berbasis AI, diharapkan proses evaluasi dapat dilakukan secara lebih objektif dan cepat. Hal ini sangat penting mengingat tantangan yang dihadapi dalam penilaian manual yang sering kali memakan waktu dan rentan terhadap bias.

Sebagai bagian dari inisiatif ini, Disdikbud Kaltim akan mengadakan pelatihan bagi para guru mengenai penggunaan platform Quizizz AI. Pelatihan ini bertujuan untuk memperkenalkan pendidik pada teknologi baru dan cara mengintegrasikannya ke dalam proses pembelajaran sehari-hari. Dengan demikian, para guru tidak hanya akan lebih siap dalam menggunakan teknologi, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas pengajaran mereka secara keseluruhan.

Dengan penerapan sistem asesmen yang lebih efisien, Disdikbud berharap dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Kalimantan Timur. Penilaian yang lebih akurat akan membantu dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan masing-masing guru, sehingga langkah-langkah perbaikan dapat dilakukan secara tepat sasaran. Ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk terus meningkatkan standar pendidikan di wilayah tersebut.

Reaksi dari masyarakat dan kalangan pengajar terhadap inisiatif ini umumnya positif. Banyak yang melihatnya sebagai langkah maju dalam modernisasi pendidikan di Kalimantan Timur. Guru-guru merasa antusias dengan pelatihan yang akan datang dan berharap dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efektivitas pengajaran mereka. Ini mencerminkan harapan besar terhadap perubahan positif dalam sistem pendidikan.

Dengan langkah-langkah ini, Disdikbud Kaltim menunjukkan bahwa mereka serius dalam mengadopsi teknologi terbaru untuk kepentingan pendidikan. Semua mata kini tertuju pada implementasi inisiatif ini dan bagaimana dampaknya terhadap kualitas pendidikan di Kalimantan Timur ke depannya.

SIG Dukung Pemanfaatan Teknologi AI Untuk Meningkatkan Komunikasi Di BUMN

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) mengumumkan dukungannya terhadap pemanfaatan teknologi komunikasi berbasis kecerdasan buatan (AI) dalam rangka mewujudkan inisiatif Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dukungan ini diharapkan dapat memperkuat citra positif perusahaan dan meningkatkan kinerja secara keseluruhan.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, menjelaskan bahwa kehadiran teknologi AI membawa manfaat besar dalam berbagai aspek kehidupan, terutama dalam bidang komunikasi. Dengan menggunakan AI, perusahaan dapat menyampaikan pesan yang lebih efektif kepada publik dan pemangku kepentingan. Ini menunjukkan bahwa teknologi modern dapat menjadi alat yang ampuh dalam memperkuat hubungan antara perusahaan dan masyarakat.

SIG turut berpartisipasi dalam workshop bertema “Navigating the Future of Social Media with AI Technology” yang diadakan oleh Kementerian BUMN di Padang, Sumatera Barat. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 100 peserta dari berbagai BUMN dan bertujuan untuk meningkatkan kompetensi komunikasi karyawan dalam memanfaatkan teknologi digital dan AI. Ini mencerminkan upaya pemerintah untuk mempersiapkan karyawan BUMN menghadapi era digital yang semakin berkembang.

Vita menambahkan bahwa kegiatan workshop ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi peningkatan keterampilan berkomunikasi karyawan BUMN di media sosial. Dengan memahami cara menggunakan teknologi AI, karyawan dapat lebih efektif dalam menyampaikan informasi dan berinteraksi dengan audiens. Ini menunjukkan bahwa investasi dalam pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia sangat penting untuk kemajuan perusahaan.

Salah satu sesi dalam workshop tersebut diisi oleh Danang Prakoso dari Mediatics Digital Indonesia, yang membahas bagaimana AI mengubah cara content creator dan brand berinteraksi dengan audiens. Diskusi ini memberikan wawasan tentang tren terkini dalam dunia media sosial yang kini semakin dipengaruhi oleh teknologi AI. Ini menunjukkan bahwa adaptasi terhadap perubahan adalah kunci keberhasilan di era digital.

Dengan mendukung pemanfaatan teknologi komunikasi berbasis AI, SIG menunjukkan komitmennya untuk berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman. Semua pihak kini diajak untuk menyaksikan bagaimana penerapan teknologi ini dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Keberhasilan inisiatif ini akan sangat bergantung pada kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam memanfaatkan teknologi untuk kemajuan bersama.

Skill AI, Kunci Sukses di Pasar Kerja 2025

Pada tahun 2024, teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) semakin populer dan menjadi sorotan. Diprediksi bahwa pada tahun 2025, akan ada lonjakan permintaan untuk pekerjaan yang terkait dengan AI. Salah satu platform lowongan kerja, Indeed, melaporkan bahwa kemampuan dalam bidang AI akan semakin dicari. Keahlian dalam machine learning (ML), yang melibatkan pelatihan model AI, serta keterampilan lain yang menggunakan AI akan menjadi kebutuhan utama.

Hannah Calhoon, VP AI di Indeed, mengungkapkan bahwa meskipun industri teknologi dan informasi (TI) mengalami penurunan perekrutan dan banyak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam beberapa tahun terakhir, diharapkan akan terjadi pemulihan. Pekerjaan yang terkait dengan AI kemungkinan besar akan dibuka. Selain itu, perusahaan non-TI juga akan membutuhkan individu yang mampu mengimplementasikan AI dalam pekerjaan mereka.

Perusahaan non-TI kemungkinan tidak akan merekrut engineer machine learning atau data scientist untuk mengembangkan model AI sendiri. Sebaliknya, mereka akan mencari orang yang memiliki pemahaman mendalam tentang AI dan dapat membantu menentukan alat AI yang sesuai untuk diimplementasikan dalam alur kerja mereka, yang pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi bisnis.

“Perusahaan akan mencari individu dengan pemahaman mendalam tentang ekosistem AI dan mampu membantu mereka menerapkan alat AI ke dalam bisnis mereka,” jelas Calhoon. Ini akan memengaruhi sektor pekerjaan seperti administrator aplikasi atau arsitek solusi, yang merancang, mengembangkan, dan mengimplementasikan solusi teknologi sesuai kebutuhan bisnis.

Indeed mencatat bahwa lowongan pekerjaan terkait AI telah meningkat signifikan. Dalam 11 bulan pertama tahun 2024, beberapa posisi yang mengalami pertumbuhan pesat adalah peneliti senior, manajer rekayasa perangkat lunak, dan insinyur penelitian. Menurut perusahaan pengelola sumber daya manusia Randstad, sektor pekerjaan di bidang AI yang sangat dibutuhkan antara lain pengembang model natural-language processing dengan tingkat permintaan mencapai 15 persen secara global, dua kali lipat dari rata-rata kebutuhan pekerjaan di Amerika Serikat.

Randstad melakukan survei terhadap 10 juta lowongan pekerjaan dan 136 juta resume pada kuartal ketiga tahun 2024 untuk mengukur kebutuhan di bidang AI. Hasilnya menunjukkan bahwa perusahaan di seluruh dunia kesulitan menemukan pekerja terampil dalam bidang natural-language processing, predictive modelling, dan praktisi komunikasi bagi para stakeholder. Tingginya permintaan akan keterampilan AI di sektor ini disebabkan oleh spesialisasi yang dibutuhkan serta hampir semua industri yang membutuhkannya.

Laporan Indeed pada September 2024 menunjukkan bahwa penyebutan “generative AI” dalam lowongan pekerjaan di AS meningkat 3,5 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Meski demikian, hanya 2 persen perekrut yang menyebutkan keterampilan AI dalam deskripsi pekerjaan mereka, sementara 20 persen lainnya hanya membutuhkan pemahaman dasar komputer. Calhoon memprediksi bahwa permintaan akan keterampilan generative AI akan terus meningkat dalam tiga atau empat tahun ke depan.

Menurut Andy Schachtel, CEO Sourcefit, banyak perusahaan yang mulai mengimplementasikan AI untuk meningkatkan efisiensi bisnis. Laporan terbaru dari US Chamber of Commerce menemukan bahwa empat dari 10 bisnis kecil di AS telah menggunakan generative AI pada pertengahan 2024. Sekitar tiga perempat bisnis kecil juga berencana mengadopsi teknologi baru seperti AI.

Peningkatan adopsi AI ini akan mendorong kebutuhan akan pemimpin bisnis yang ahli dalam AI. Laporan dari firma riset Altrata menunjukkan bahwa jumlah orang yang mengisi posisi kepala AI atau setara meningkat 70 persen dari tahun ke tahun hingga akhir Oktober 2024. Nicole Kyle, peneliti prediksi pekerjaan masa depan, menyatakan bahwa AI akan meringankan beban kerja manusia dan menciptakan jenis pekerjaan baru yang terkait dengan teknologi ini. “Saya yakin AI akan menciptakan pekerjaan baru seperti halnya kemajuan teknologi lainnya,” kata Kyle.

Telkomsel, Tencent, Dan M CASH Integrasi Kolaborasi Kembangkan Teknologi Komunikasi Dan AI

Pada tanggal 30 Desember 2024, Telkomsel, Tencent, dan PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) secara resmi mengumumkan kolaborasi strategis untuk mengembangkan teknologi komunikasi dan kecerdasan buatan (AI) di Indonesia. Kerja sama ini bertujuan untuk mempercepat transformasi digital di tanah air dengan menghadirkan solusi terintegrasi yang inovatif dan berkelanjutan.

Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan pengalaman pengguna serta memberikan dampak positif bagi masyarakat dan industri. Nugroho, Direktur Utama Telkomsel, menekankan pentingnya sinergi dalam kemitraan ini. “Kami berharap dapat mendefinisikan ulang standar pasar dan mendorong transformasi digital yang lebih inklusif,” ujarnya. Dengan dukungan teknologi terkini dari Tencent, Telkomsel berambisi untuk menghadirkan inovasi yang lebih baik.

Dalam kerjasama ini, berbagai teknologi baru akan dikembangkan, termasuk Palm Verification Technology, eKYC (electronic Know Your Customer), Digital Human, dan konten berbasis AI. Teknologi Palm Verification akan digunakan untuk mempermudah transaksi layanan Telkomsel sekaligus menciptakan standar keamanan yang lebih tinggi. Ini menunjukkan komitmen ketiga perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas layanan.

Poshu Yeung, Senior Vice President Tencent Cloud, menyambut baik kolaborasi ini. Ia percaya bahwa kerja sama ini akan membuka peluang inovasi yang lebih luas di pasar Indonesia. Sementara itu, Martin Suharlie, Direktur Utama MCAS, menilai kolaborasi ini sebagai langkah besar dalam mendukung Telkomsel dengan teknologi global Tencent. Keduanya berkomitmen untuk melayani masyarakat Indonesia dengan lebih baik melalui teknologi mutakhir.

Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan masyarakat akan merasakan manfaat langsung dari peningkatan layanan yang ditawarkan. Solusi berbasis AI akan membantu optimalisasi penawaran layanan pelanggan serta membuka peluang bisnis baru bagi Telkomsel. Hal ini juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

Kolaborasi antara Telkomsel, Tencent, dan M CASH Integrasi merupakan langkah strategis dalam mempercepat inovasi digital di Indonesia. Dengan fokus pada pengembangan teknologi komunikasi dan AI, ketiga perusahaan ini berupaya menciptakan solusi yang tidak hanya efisien tetapi juga aman bagi pengguna. Semua pihak kini menantikan implementasi nyata dari kerja sama ini dan dampaknya terhadap transformasi digital di Indonesia.

Perkembangan Teknologi AI Mengubah Paradigma Pendidikan Di Indonesia

Pada 22 Desember 2024, teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin menunjukkan dampaknya dalam dunia pendidikan Indonesia. AI kini tidak hanya digunakan dalam sektor industri, tetapi juga telah merambah ke dunia pendidikan dengan tujuan untuk menciptakan sistem pembelajaran yang lebih efisien dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Dengan pemanfaatan AI, sekolah-sekolah di Indonesia kini dapat menawarkan pengalaman belajar yang lebih personal, memungkinkan guru untuk lebih fokus pada pengembangan kemampuan siswa, sementara siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan dan gaya belajar mereka.

Salah satu manfaat terbesar AI dalam pendidikan adalah kemampuannya untuk membantu guru dalam menyusun materi pelajaran yang lebih sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa. Dengan analisis data yang cepat dan akurat, AI dapat menganalisis kemampuan siswa dalam waktu singkat, kemudian merekomendasikan materi yang paling relevan untuk mereka. Hal ini memungkinkan guru untuk lebih efektif dalam menyampaikan pelajaran, karena materi yang diberikan sudah disesuaikan dengan level pemahaman setiap siswa. Selain itu, AI juga membantu dalam memantau perkembangan belajar siswa secara real-time, memberikan umpan balik yang lebih cepat dan akurat.

Teknologi AI juga memungkinkan adanya pembelajaran yang lebih personal. Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda—ada yang lebih visual, auditori, atau kinestetik—dan AI dapat menganalisis preferensi ini untuk menyesuaikan cara penyampaian materi. Dengan adanya aplikasi berbasis AI, siswa dapat belajar melalui metode yang paling sesuai dengan cara mereka memahami informasi. Hal ini membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan efektif, karena siswa merasa lebih dihargai dan dapat belajar dengan cara yang mereka sukai.

Selain itu, AI juga mempermudah akses ke sumber daya pembelajaran di Indonesia. Banyak sekolah dan lembaga pendidikan di daerah terpencil yang kini dapat mengakses materi berkualitas dan metode pembelajaran yang lebih canggih berkat aplikasi berbasis AI. Teknologi ini memungkinkan siswa di daerah yang jauh dari pusat kota untuk mendapatkan kesempatan yang sama dalam mengakses pendidikan berkualitas. Hal ini menjadi langkah maju dalam pemerataan pendidikan di Indonesia, yang selama ini menjadi tantangan besar di beberapa daerah.

Dengan terus berkembangnya teknologi AI, dunia pendidikan Indonesia diprediksi akan semakin terhubung dan efektif. Teknologi ini memberi kesempatan untuk menciptakan kurikulum yang lebih dinamis dan mampu menyesuaikan dengan perubahan kebutuhan dunia kerja di masa depan. Ke depannya, AI diharapkan tidak hanya membantu siswa dalam belajar, tetapi juga membantu mereka untuk mengembangkan keterampilan yang relevan dengan perkembangan teknologi dan industri global. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan lembaga pendidikan, penggunaan AI ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang besar dalam mencetak generasi penerus bangsa yang lebih siap menghadapi tantangan global.