Pada 15 Desember 2024, Pemerintah Provinsi Bali mengumumkan bahwa selain mengembangkan proyek MRT, mereka juga berencana untuk membangun tol laut guna mengatasi kemacetan parah yang sering terjadi, terutama di daerah wisata utama. Tol laut ini diharapkan dapat mempercepat distribusi barang dan transportasi, sekaligus mengurangi beban kendaraan darat yang melintasi jalan utama Bali.
Kemacetan yang terjadi di Bali, khususnya pada musim liburan, sudah menjadi masalah serius yang mengganggu kenyamanan wisatawan maupun masyarakat lokal. Proyek tol laut yang direncanakan akan menghubungkan beberapa pulau terdekat dengan Bali, seperti Nusa Penida, Nusa Lembongan, dan Gili Trawangan, memberikan alternatif transportasi yang lebih efisien. Ini diharapkan dapat mengurangi jumlah kendaraan yang beroperasi di jalan raya, terutama di kawasan padat seperti Kuta dan Denpasar.
Selain tol laut, Bali juga tengah mempersiapkan proyek MRT (Mass Rapid Transit) yang akan memudahkan mobilitas penduduk dan wisatawan. Proyek tol laut ini akan menjadi bagian dari solusi transportasi terpadu, bersama dengan sistem MRT yang sudah direncanakan sebelumnya. Gabungan keduanya diharapkan mampu menciptakan ekosistem transportasi yang lebih ramah lingkungan dan efisien di Bali.
Sebagai destinasi pariwisata dunia, Bali memerlukan infrastruktur yang mendukung sektor wisata yang terus berkembang. Dengan adanya tol laut, distribusi barang dan akses ke pulau-pulau kecil akan menjadi lebih cepat, meningkatkan daya tarik Bali sebagai tujuan wisata. Selain itu, arus pengunjung yang lebih lancar diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara.
Proyek tol laut ini juga memiliki tujuan untuk mengurangi jejak karbon dari transportasi darat yang padat. Dengan mengalihkan sebagian besar angkutan barang dan penumpang ke jalur laut, diharapkan dapat mengurangi polusi udara dan kemacetan, yang merupakan masalah besar di Bali. Keberlanjutan lingkungan menjadi salah satu fokus utama dalam perencanaan tol laut ini.
Pemerintah Provinsi Bali menyatakan bahwa proyek tol laut ini akan mulai dilaksanakan pada awal 2025. Para pengembang infrastruktur tengah merancang jalur pelayaran yang akan menghubungkan pelabuhan utama di Bali dengan pulau-pulau di sekitarnya. Dengan menggunakan teknologi modern dalam pengelolaan pelabuhan dan transportasi laut, tol laut ini diharapkan dapat mempercepat pergerakan barang dan wisatawan secara efisien.
Meskipun rencana tol laut mendapat sambutan positif, ada beberapa tantangan dalam implementasinya, seperti kebutuhan akan kapal angkut yang memadai, pembangunan pelabuhan yang modern, serta pemenuhan regulasi terkait transportasi laut. Pemerintah Bali bersama dengan kementerian terkait bekerja keras untuk memastikan proyek ini berjalan lancar dan memberikan manfaat optimal bagi masyarakat.
Dengan dimulainya pembangunan tol laut pada awal 2025, Bali diharapkan dapat menjadi contoh bagi provinsi lain di Indonesia yang juga menghadapi masalah kemacetan. Proyek ini diharapkan dapat mendukung pembangunan ekonomi dan pariwisata Bali, serta memberikan solusi transportasi yang lebih ramah lingkungan dan efisien di masa depan. Bali siap untuk menghadapinya dengan pendekatan yang inovatif dan berbasis teknologi.