Tag Archives: Google

https://shopthebootrack.com

Google Bayar Rp1,6 Triliun untuk Selesaikan Gugatan Terkait Iklan

Google sepakat untuk membayar 100 juta dolar AS atau sekitar Rp1,6 triliun guna menyelesaikan gugatan hukum yang menuduh perusahaan tersebut mengenakan biaya iklan di luar wilayah geografis yang dipilih oleh pengiklan. Dilaporkan oleh The Verge, penyelesaian ini telah diajukan ke pengadilan California pada Kamis (27/3) dan masih menunggu persetujuan hakim.

Juru bicara Google, José Castañeda, menyatakan bahwa kasus ini berkaitan dengan fitur iklan yang telah diperbarui lebih dari satu dekade lalu, dan pihaknya senang masalah ini akhirnya mencapai penyelesaian. Gugatan ini pertama kali diajukan pada 2011 dan berhubungan dengan layanan Google AdWords, yang kini dikenal sebagai Google Ads. Penggugat menuduh Google menyesatkan pengiklan dengan menampilkan iklan di lokasi yang tidak sesuai dengan yang dipilih serta melanggar Undang-Undang Persaingan Tidak Sehat California. Selain itu, Google juga dituduh tidak menepati janjinya dalam memberikan diskon “Smart Pricing.”

Gugatan ini diajukan oleh pengiklan yang menggunakan Google AdWords dari 1 Juni 2009 hingga 13 Desember 2012. Penyelesaian perkara ini terjadi setelah proses panjang yang melibatkan pemeriksaan lebih dari 910.000 halaman dokumen serta analisis “beberapa terabyte” data klik dari Google.

Di luar kasus ini, Google masih menghadapi tantangan hukum lain, termasuk gugatan antimonopoli yang dapat memaksanya menjual Chrome. Selain itu, perusahaan juga sedang menjalani persidangan terkait tuduhan Departemen Kehakiman AS bahwa Google menciptakan monopoli dalam industri teknologi periklanan.

Google Lakukan PHK di Divisi Cloud, Efisiensi Jadi Alasan Utama

Google dikabarkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawan di divisi cloud mereka dalam rangka upaya efisiensi perusahaan. Meskipun sumber yang memberikan informasi ini meminta untuk tidak disebutkan namanya, laporan menyebutkan bahwa pemangkasan ini akan menyasar beberapa posisi di divisi cloud dan sumber daya manusia (SDM). Namun, rincian terkait jumlah pasti karyawan yang terdampak masih belum diumumkan.

Menurut laporan Bloomberg, pengurangan tenaga kerja ini hanya akan mempengaruhi beberapa tim tertentu saja, meskipun belum ada penjelasan lebih lanjut mengenai divisi atau posisi yang akan mengalami pemangkasan. Seorang juru bicara Google menanggapi situasi ini dengan menyatakan bahwa perusahaan terus beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan mengejar peluang bisnis yang lebih besar di masa depan.

“Sebagaimana yang dilakukan oleh tim-tim di seluruh perusahaan, kami melakukan penyesuaian untuk memastikan kami terus berinvestasi di area yang sangat penting bagi kesuksesan jangka panjang dan keberlanjutan pertumbuhan bisnis kami,” kata juru bicara perusahaan tersebut, seperti yang dikutip dari The Economic Times, Jumat (28/2).

Keputusan ini datang setelah Alphabet, perusahaan induk Google, gagal mencapai target pendapatan analis dalam sektor bisnis cloud pada awal bulan ini. Meski demikian, laporan mereka mengenai belanja modal untuk tahun 2025 justru melampaui ekspektasi pasar, yang menunjukkan bahwa perusahaan tengah mengalihkan fokus strategisnya.

PHK ini juga menyusul pengurangan tenaga kerja lainnya yang lebih kecil yang telah diumumkan pada bulan Januari lalu. Saat itu, Google memperkenalkan program keluar sukarela bagi karyawan yang bekerja di divisi Platform & Perangkat, yang meliputi produk-produk andalan seperti Android, Pixel, Chrome, dan Nest. Program ini menawarkan paket pesangon bagi mereka yang memilih untuk meninggalkan perusahaan secara sukarela.

“Divisi Platform & Perangkat membuka program keluar sukarela yang memungkinkan karyawan untuk memilih keluar dari perusahaan dengan manfaat penuh, termasuk paket pesangon,” ungkap Rick Osterloh, Senior Vice President di Google, dalam memo internal yang pertama kali dilaporkan oleh 9to5Google.

Langkah efisiensi yang dilakukan Google ini mencerminkan upaya perusahaan dalam mengoptimalkan operasional dan menyesuaikan diri dengan dinamika pasar. Dengan berfokus pada efisiensi dan peluang yang lebih menguntungkan, Google berusaha mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan yang ada dan meraih kesuksesan lebih besar di masa mendatang.

Perkuat Keamanan Siber, Menkomdigi Meutya Hafid Dorong SDM Andal dan Tata Kelola Data yang Kuat

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menekankan pentingnya tata kelola yang baik serta peningkatan kompetensi sumber daya manusia dalam menghadapi ancaman siber yang semakin berkembang dan kompleks.

“Kita membutuhkan komitmen manajemen, pembentukan tim khusus Perlindungan Data Pribadi (PDP), serta peningkatan keterampilan SDM agar lebih siap menghadapi ancaman siber yang terus meningkat,” ujarnya dalam keterangan resmi kementerian, Rabu (19/2).

Meutya juga menyoroti peran penting Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi dalam memperkuat sistem keamanan siber. Dengan strategi konkret dan tata kelola yang tepat, Indonesia dapat memastikan perlindungan data yang lebih efektif dan terpercaya. Pernyataan ini ia sampaikan dalam acara Indonesia Data and Economic (IDE) Katadata 2025 yang berlangsung di Jakarta Selatan, Selasa (18/2).

Menurutnya, membangun budaya sadar perlindungan data dan menerapkan konsep Data Protection by Design and by Default menjadi langkah kunci untuk menghadirkan ruang digital yang lebih aman.

Ancaman siber yang semakin canggih juga menuntut ketersediaan talenta digital yang mumpuni. Ia menyoroti perkembangan keahlian dalam meretas sistem yang kini semakin luas, bukan hanya dimiliki oleh segelintir orang seperti dulu.

“Orang Indonesia dikenal kreatif dan cepat beradaptasi dengan teknologi. Potensi ini harus diarahkan untuk membangun ekosistem digital yang lebih aman,” tambahnya.

Untuk mewujudkan ekosistem digital yang kuat, Kementerian Komunikasi dan Digital telah bermitra dengan perusahaan teknologi global seperti Google dan Microsoft dalam menyiapkan tenaga ahli di bidang keamanan siber.

“Kami telah berdiskusi dengan Google mengenai pengembangan talenta digital, khususnya di bidang keamanan siber. Dengan menggandeng Microsoft dan mitra lainnya, kami telah mencetak puluhan ribu talenta lokal yang kini berperan di berbagai sektor, termasuk dalam memperkuat keamanan siber,” ujar Meutya.

Ia menegaskan bahwa memperkuat perlindungan data dan keamanan siber bukan sekadar kebutuhan teknis, tetapi strategi penting untuk meningkatkan kepercayaan publik serta daya saing Indonesia di tingkat global.

“Menjaga keamanan data bukan hanya persoalan teknis, tetapi bagian dari strategi bertahan hidup di era digital,” tegasnya.

Meutya mengutip laporan Harvard Business Review tahun 2021 yang menyebut bahwa data adalah aset strategis. Jika gagal melindunginya, Indonesia bukan hanya kehilangan data, tetapi juga masa depan bisnis dan daya saing di kancah internasional.

TikTok Kembali Hadir di AS Setelah Dihapus: Apple dan Google Memulihkan Aplikasi

Apple dan Google akhirnya memulihkan TikTok di toko aplikasi mereka di Amerika Serikat (AS) pada Kamis (13/2), setelah hampir sebulan aplikasi video pendek tersebut dihapus menyusul kebijakan pelarangan yang sempat diberlakukan. Langkah ini terjadi setelah Jaksa Agung AS, Pam Bondi, mengirimkan surat yang memastikan bahwa larangan terhadap TikTok tidak akan segera dilaksanakan.

Kembalinya TikTok ke toko aplikasi juga disertai dengan pemulihan aplikasi lain milik ByteDance, induk perusahaan TikTok, yang sebelumnya dihapus sebagai langkah untuk mematuhi kebijakan pemerintah AS. Aplikasi editor video CapCut dan media sosial Lemon8 juga kembali tersedia bagi pengguna di AS.

Sementara itu, ketegangan soal keamanan data yang melibatkan ByteDance, perusahaan asal China, masih menjadi isu utama. Presiden AS, Joe Biden, telah mengeluarkan undang-undang yang memaksa ByteDance untuk menjual operasional TikTok di AS kepada perusahaan yang tidak terkait dengan China atau menghadapi pelarangan total pada 19 Januari 2025. Hukuman finansial besar menanti toko aplikasi yang tetap menyediakan TikTok.

Namun, setelah Donald Trump dilantik sebagai presiden AS pada Januari 2025, ia menandatangani perintah eksekutif yang memberikan ByteDance tambahan waktu hingga 75 hari untuk menemukan pembeli operasional TikTok di AS. Perintah ini mengakhiri ketidakpastian yang sempat melanda, dan layanan TikTok pun kembali tersedia di AS.

Dengan TikTok kembali beroperasi, aplikasi ini tetap menjadi salah satu yang paling banyak diunduh, sementara platform pesaing seperti X, Bluesky, dan Meta mulai berlomba-lomba menghadirkan fitur baru untuk menarik pengguna TikTok yang ragu.

Menggugah Keamanan: Apple dan Google Amankan Pengguna dengan Menghapus 20 Aplikasi Berbahaya

Apple dan Google baru-baru ini bekerja sama untuk menghapus 20 aplikasi berbahaya yang terdeteksi mengandung malware pencuri data. Aplikasi-aplikasi ini telah beredar di platform masing-masing selama hampir satu tahun dan telah diunduh lebih dari 242.000 kali. Keputusan tersebut diambil setelah tim peneliti keamanan dari Kaspersky menemukan malware SparkCat yang aktif sejak Maret 2024.

Awalnya, malware ini ditemukan pada aplikasi pengiriman makanan ComeCome yang beroperasi di Indonesia dan Uni Emirat Arab. Namun, setelah penyelidikan lebih lanjut, diketahui bahwa malware ini juga menjangkit 19 aplikasi lain yang tampaknya tidak berhubungan, termasuk aplikasi ChatAi dan WeTink. SparkCat menggunakan teknologi optical character recognition (OCR) untuk memindai teks yang muncul di layar perangkat pengguna. Ini memungkinkan malware untuk membaca dan mencatat informasi sensitif, termasuk frase pemulihan dompet kripto dalam berbagai bahasa seperti Inggris, Mandarin, Jepang, dan Korea.

Setelah berhasil mengidentifikasi frase tertentu yang digunakan untuk memulihkan dompet kripto, pelaku kejahatan bisa membobol dompet tersebut dan mencuri semua isinya. Selain itu, malware ini juga dapat mengakses informasi sensitif yang terdeteksi di screenshot, seperti kata sandi dan pesan pribadi.

Mendapatkan laporan dari Kaspersky, Apple segera menarik aplikasi-aplikasi yang terinfeksi malware ini dari App Store pada pekan lalu. Google kemudian mengikuti langkah serupa dengan menghapus semua aplikasi yang teridentifikasi dari Google Play Store. “Kami telah menghapus semua aplikasi yang terdeteksi mengandung malware ini dan memblokir pengembangnya,” ujar juru bicara Google, dikutip dari TechCrunch pada Selasa (11/2/2025).

Meskipun aplikasi tersebut sudah dihapus dari toko aplikasi resmi, Kaspersky mengingatkan bahwa data telemetri mereka menunjukkan bahwa malware SparkCat masih dapat ditemukan di situs web dan toko aplikasi pihak ketiga yang tidak resmi. Oleh karena itu, pengguna iPhone dan Android diminta untuk lebih berhati-hati saat mengunduh aplikasi, terutama jika aplikasi tersebut tidak memiliki reputasi yang jelas.

Untungnya, bagi pengguna Android, Google telah memastikan bahwa perangkat mereka terlindungi dari versi malware ini berkat fitur keamanan bawaan yang ada di Google Play Protect. Pengguna juga disarankan untuk selalu memeriksa aplikasi yang diunduh dan memastikan hanya menginstal aplikasi dari sumber yang tepercaya.

Google Indonesia Teknologi ChromeOS Dapat Tingkatkan Pemanfaatan TIK Di Diskominfo Jatim

Google Indonesia mengungkapkan bahwa teknologi ChromeOS dapat membantu Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Timur dalam meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah pertemuan yang bertujuan untuk menjajaki kerjasama lebih lanjut antara Google dan Diskominfo Jatim.

Dalam era digital saat ini, pemanfaatan TIK menjadi sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik. Diskominfo Jatim berkomitmen untuk mengintegrasikan teknologi dalam berbagai aspek pelayanan kepada masyarakat. Dengan dukungan dari Google, diharapkan dapat mempercepat transformasi digital di lingkungan pemerintahan. Ini menunjukkan bahwa penggunaan teknologi modern dapat membantu pemerintah dalam memberikan layanan yang lebih baik kepada publik.

Google menjelaskan bahwa ChromeOS memiliki keunggulan dalam hal keamanan dan efisiensi perangkat. Sistem operasi ini dirancang untuk meminimalkan risiko keamanan dengan pembaruan otomatis dan perlindungan dari malware. Dengan menggunakan perangkat berbasis ChromeOS, Diskominfo Jatim dapat memastikan bahwa data dan informasi yang dikelola tetap aman. Ini mencerminkan pentingnya memilih teknologi yang tepat untuk mendukung operasional pemerintah.

Diskominfo Jatim berencana untuk mengimplementasikan teknologi ChromeOS dalam berbagai program dan aplikasi yang mendukung pelayanan publik. Hal ini termasuk penggunaan perangkat Chromebook di kantor-kantor pemerintahan untuk meningkatkan produktivitas pegawai. Ini menunjukkan bahwa langkah konkret perlu diambil untuk mengadopsi teknologi baru demi meningkatkan kinerja organisasi.

Kepala Diskominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin, menyambut baik kerjasama ini dan menekankan pentingnya kolaborasi dengan Google dalam meningkatkan kapasitas TIK di Jawa Timur. Ia berharap bahwa dengan dukungan teknologi yang tepat, Diskominfo dapat lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Ini mencerminkan komitmen pemerintah daerah untuk terus berinovasi dalam pelayanan publik.

Dengan penerapan teknologi baru ini, diharapkan akan ada dampak positif bagi masyarakat Jawa Timur, termasuk peningkatan akses informasi dan layanan yang lebih cepat. Masyarakat dapat merasakan manfaat langsung dari transformasi digital yang dilakukan oleh Diskominfo. Ini menunjukkan bahwa tujuan akhir dari penggunaan teknologi adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Dengan dukungan Google Indonesia dan penerapan teknologi ChromeOS, tahun 2025 diperkirakan akan menjadi tahun penting bagi Diskominfo Jatim dalam mewujudkan transformasi digital. Semua pihak kini diajak untuk mendukung upaya ini agar pemanfaatan TIK dapat berjalan maksimal dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Keberhasilan dalam implementasi teknologi ini akan sangat menentukan masa depan pelayanan publik di Jawa Timur.

Google Pilih Lima Sekolah Di Dharmasraya Sebagai Kandidat Sekolah Rujukan

Pada 18 Desember 2024, Google mengumumkan bahwa lima sekolah di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, telah terpilih sebagai kandidat untuk menjadi Sekolah Rujukan dalam program pendidikan teknologi yang mereka jalankan. Program ini bertujuan untuk memajukan kualitas pendidikan di daerah-daerah dengan memanfaatkan teknologi digital dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan era digital. Pemilihan Dharmasraya sebagai salah satu daerah yang akan mendapat perhatian khusus ini menunjukkan komitmen Google dalam meningkatkan akses pendidikan yang lebih merata di seluruh Indonesia.

Melalui program ini, Google berencana untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada guru, siswa, dan pengelola sekolah di Dharmasraya untuk memaksimalkan penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Selain itu, sekolah-sekolah yang terpilih akan mendapatkan akses ke berbagai alat dan platform digital dari Google, termasuk Google Classroom, Google for Education, dan berbagai sumber daya online lainnya. Harapannya, dengan adanya pembekalan teknologi, proses pembelajaran di sekolah-sekolah tersebut dapat lebih efektif dan relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat digital.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Dharmasraya menyambut baik pemilihan sekolah-sekolah di wilayahnya sebagai kandidat Sekolah Rujukan Google. “Ini adalah kesempatan luar biasa bagi kami untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Dharmasraya, dan kami berharap program ini dapat memberikan dampak positif bagi anak-anak kami dalam menghadapi masa depan yang semakin digital,” ujar Kepala Dinas Pendidikan. Beberapa kepala sekolah yang terlibat dalam program ini juga mengungkapkan antusiasme mereka terhadap pelatihan teknologi yang akan diberikan oleh Google.

Diharapkan bahwa setelah mengikuti program ini, lima sekolah di Dharmasraya dapat menjadi model bagi sekolah-sekolah lainnya di Indonesia dalam memanfaatkan teknologi untuk pendidikan. Google berkomitmen untuk mendukung para guru dan siswa dengan memberikan keterampilan digital yang akan berguna dalam kehidupan sehari-hari dan karir mereka di masa depan. Program ini juga diharapkan dapat mengurangi kesenjangan digital antara kota besar dan daerah terpencil, serta mendorong adopsi teknologi di seluruh Indonesia.

Mahasiswa S2 Teknologi Pendidikan UNP Kuliah Lapangan Ke Mitra Resmi Dengan Google Indonesia

Pada 16 Desember 2024, mahasiswa program studi S2 Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Padang (UNP) melakukan kuliah lapangan yang sangat istimewa dengan mengunjungi mitra resmi Google Indonesia. Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan wawasan langsung kepada mahasiswa tentang penerapan teknologi dalam pendidikan dan pemanfaatan platform digital untuk mendukung proses belajar mengajar di era modern.

Kuliah lapangan ini merupakan bagian dari upaya UNP untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan yang diberikan kepada mahasiswa, khususnya di bidang teknologi pendidikan. Para mahasiswa tidak hanya diajarkan teori di kelas, tetapi juga diberi kesempatan untuk mengaplikasikan pengetahuan mereka melalui kunjungan ke perusahaan teknologi terkemuka. Google Indonesia sebagai mitra resmi memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk melihat secara langsung bagaimana teknologi dapat mendukung pembelajaran dan pengembangan sumber daya manusia.

Selama kunjungan, para mahasiswa mendapatkan penjelasan mengenai berbagai produk dan layanan Google yang dapat digunakan untuk pendidikan, seperti Google Classroom, Google Meet, dan Google Drive. Mereka juga diberi pemahaman tentang inovasi terbaru dalam dunia teknologi yang dapat meningkatkan pengalaman belajar secara daring. Dengan semakin berkembangnya teknologi, penting bagi mahasiswa S2 Teknologi Pendidikan untuk memahami berbagai alat yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di masa depan.

Kunjungan ini juga menjadi ajang untuk memperkuat hubungan antara UNP dan Google Indonesia, yang diharapkan dapat membuka peluang lebih luas bagi mahasiswa untuk terlibat dalam proyek-proyek teknologi pendidikan di masa depan. Kolaborasi ini juga memberi manfaat besar dalam menciptakan lingkungan akademik yang lebih modern dan relevan dengan perkembangan zaman. Dengan adanya kegiatan ini, UNP menunjukkan komitmennya dalam menghasilkan tenaga pendidik yang siap menghadapi tantangan teknologi di dunia pendidikan.