Jakarta, 22 Oktober 2024 – Pemerintah Indonesia mengungkapkan bahwa sektor perangkat teknologi komunikasi masih didominasi oleh produk impor. Hal ini menjadi perhatian di tengah upaya untuk meningkatkan kemandirian industri dalam negeri dan mengurangi ketergantungan terhadap produk luar.
Menurut data terbaru dari Kementerian Perindustrian, lebih dari 70% perangkat komunikasi yang beredar di Indonesia merupakan barang impor. Angka ini mencakup berbagai kategori, mulai dari smartphone, tablet, hingga perangkat jaringan. “Kita perlu mengevaluasi kebijakan untuk mendorong produksi lokal agar bisa bersaing,” ungkap Menteri Perindustrian.
Dominasi impor ini berpotensi merugikan perekonomian nasional, terutama dalam hal penciptaan lapangan kerja dan pengembangan industri lokal. Banyak pelaku usaha yang mengeluhkan sulitnya bersaing dengan produk asing yang lebih murah. “Kami berharap ada insentif bagi produsen lokal untuk meningkatkan daya saing mereka,” ujar seorang pengusaha perangkat teknologi.
Sebagai respons, pemerintah berencana untuk memperkuat regulasi dan kebijakan yang mendukung industri dalam negeri. Salah satu langkah yang diambil adalah memberikan kemudahan akses untuk penelitian dan pengembangan (R&D) bagi perusahaan lokal. “Kami ingin menciptakan ekosistem yang mendukung inovasi dan produksi perangkat lokal,” tambah Menteri.
Para ahli mengingatkan bahwa dukungan terhadap riset dan inovasi sangat penting untuk menciptakan produk berkualitas yang dapat bersaing di pasar global. “Pendidikan dan kolaborasi antara akademisi dan industri harus ditingkatkan agar kita bisa menghasilkan produk yang inovatif,” kata seorang akademisi.
Dengan masih didominasinya produk impor di sektor teknologi komunikasi, pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mendorong pertumbuhan industri lokal. Upaya ini bukan hanya untuk meningkatkan kemandirian, tetapi juga untuk menciptakan lapangan kerja dan mendukung perekonomian nasional. Melalui kebijakan yang tepat, Indonesia diharapkan dapat menjadi pemain utama dalam industri teknologi komunikasi di masa depan.