Tag Archives: Inovasi

https://shopthebootrack.com

Apple Eksplorasi Robot Humanoid & Non-Humanoid: Masa Depan Inovasi atau Sekadar Eksperimen?

Apple dilaporkan tengah menjajaki pengembangan robot humanoid dan non-humanoid, menurut analis industri ternama Ming-Chi Kuo. Langkah ini menandai eksplorasi baru perusahaan dalam bidang robotika setelah sebelumnya membatalkan proyek Apple Car.

Dikutip dari TechCrunch pada Rabu (12/2), kabar ini muncul setelah Apple menerbitkan makalah penelitian mengenai interaksi manusia dengan robot non-antropomorfik. Salah satu desain yang dieksplorasi adalah robot berbentuk lampu ala Pixar.

Meski penelitian ini menunjukkan kemajuan Apple dalam bidang robotika, Kuo menekankan bahwa proyek ini masih berada dalam tahap awal dan lebih sebagai “bukti konsep awal.” Ia bahkan membandingkannya dengan proyek Apple Car yang dihentikan pada tahap yang serupa.

Berdasarkan pola pengembangan Apple dan tren industri, Kuo memperkirakan bahwa produksi massal robot ini paling cepat dimulai pada tahun 2028.

Salah satu aspek menarik dari proyek ini adalah pendekatan Apple yang lebih transparan dibandingkan produk-produk lain yang biasanya dirahasiakan. Kuo menduga bahwa Apple lebih fokus pada bagaimana pengguna membangun persepsi terhadap robot ini dibandingkan dengan tampilan fisiknya. Hal ini menegaskan bahwa teknologi inti yang dikembangkan berpusat pada perangkat keras sensor dan perangkat lunak pendukung.

Secara umum, istilah “antropomorfik” dalam dunia robotika tidak selalu berarti humanoid dengan dua tangan, dua kaki, dan wajah manusia. Apple tampaknya masih bereksperimen dengan berbagai kemungkinan, mulai dari sistem sederhana hingga robot humanoid yang lebih kompleks.

Menurut Kuo, proyek ini dapat menjadi bagian dari ekosistem rumah pintar masa depan, baik dalam bentuk asisten robotik berbentuk humanoid maupun perangkat rumah pintar dengan fitur mekanis seperti lengan robot.

Setelah menghadapi berbagai tantangan dalam peluncuran Vision Pro dan pengembangan Apple Intelligence, Apple tampaknya lebih berhati-hati dalam mengeksplorasi robotika. Meskipun perusahaan ini memiliki reputasi dalam mempopulerkan teknologi baru, pasar robot rumah tangga masih penuh tantangan dan banyak kegagalan di Silicon Valley yang bisa menjadi pembelajaran.

Satu hal yang pasti, Apple secara aktif mengembangkan teknologi robotika. Namun, publik mungkin masih harus menunggu beberapa tahun sebelum melihat inovasi ini benar-benar hadir di pasaran.

Motorola Razr 60 Ultra Bocor! Ponsel Lipat Canggih dengan Desain Elegan & Snapdragon 8 Elite

Motorola Razr 60 Ultra kembali mencuri perhatian setelah bocoran render terbarunya beredar di internet. Sebelumnya, ponsel lipat ini sempat muncul di situs benchmark Geekbench, mengonfirmasi sebagian spesifikasinya.

Dari segi desain, Motorola Razr 60 Ultra masih mempertahankan tampilan yang mirip dengan pendahulunya, Razr 50 Ultra. Hal ini tidak terlalu mengejutkan, mengingat desain ponsel lipat flip Motorola sudah mencapai tingkat optimal.

Ciri khas utama perangkat ini tetap ada, yakni layar eksternal yang menutupi setengah bagian atas bodi belakang. Motorola masih menggunakan konsep yang sama dengan melubangi layar untuk menempatkan dua kamera belakangnya, sehingga tidak ada ruang lebih untuk memperbesar layar luar. Seperti pada generasi sebelumnya, layar eksternal Razr 60 Ultra juga memungkinkan pengguna menjalankan aplikasi secara penuh.

Berdasarkan bocoran render yang beredar, Motorola Razr 60 Ultra hadir dalam balutan warna hijau tua dengan material vegan leather pada panel belakang serta rangka berbahan metal mengilap. Material ini sudah diperkenalkan pada Razr 50 Ultra dan kini kembali digunakan untuk memberikan kesan premium.

Dari segi performa, Motorola Razr 60 Ultra dipastikan membawa peningkatan signifikan dibanding pendahulunya. Ponsel ini akan diperkuat oleh chipset Snapdragon 8 Elite, lebih unggul dibandingkan Razr 50 Ultra yang masih menggunakan Snapdragon 8s Gen 3.

Berdasarkan daftar Geekbench, perangkat ini akan dibekali RAM hingga 12GB dan menjalankan sistem operasi Android 15. Hasil uji benchmark menunjukkan skor 2.782 untuk single-core dan 8.457 untuk multi-core, menandakan peningkatan performa yang cukup besar.

Dari sisi layar, Motorola tampaknya tidak mengubah ukuran dari generasi sebelumnya. Layar utama masih berukuran 6,9 inci, sementara layar eksternal tetap di kisaran 4 inci. Kapasitas baterai juga diperkirakan tetap 4.000mAh, seperti pada Razr 50 Ultra.

Detail spesifikasi lainnya masih belum terungkap. Jika mengikuti pola perilisan sebelumnya, kemungkinan besar Motorola akan meluncurkan Razr 60 Ultra pada pertengahan 2025, mengingat Razr 50 Ultra resmi dirilis pada Juni 2024.

iPhone Kini Bisa Kirim Pesan via Satelit Starlink: Inovasi Apple, SpaceX, dan T-Mobile!

Apple kembali menghadirkan terobosan teknologi dengan merilis pembaruan iOS 18.3, memungkinkan iPhone di Amerika Serikat untuk terhubung langsung ke satelit Starlink. Melalui kerja sama dengan SpaceX dan T-Mobile, pengguna kini tetap bisa berkomunikasi meskipun berada di lokasi tanpa jaringan seluler.

Saat ini, fitur tersebut masih dalam tahap pengujian dan hanya memungkinkan pengguna mengirim pesan teks. Meski demikian, Apple memiliki rencana untuk mengembangkan teknologi ini lebih lanjut agar nantinya dapat mendukung panggilan suara serta akses internet.

Sebelumnya, teknologi pesan via satelit hanya tersedia di beberapa perangkat Android tertentu. Namun kini, pengguna iPhone yang mengikuti program beta mulai menerima notifikasi dari T-Mobile bahwa mereka dapat mengirim pesan melalui jaringan satelit Starlink.

Layanan ini dirancang untuk menjaga konektivitas di daerah terpencil seperti pegunungan, lautan, atau wilayah pedalaman. Meski demikian, fitur ini hanya aktif ketika iPhone benar-benar kehilangan sinyal seluler. Jika masih terdapat jaringan, meskipun lemah, perangkat tetap akan menggunakan sinyal dari operator seluler terlebih dahulu.

Berbeda dengan layanan satelit konvensional yang mengharuskan pengguna mengarahkan ponsel ke langit, koneksi ke Starlink berlangsung secara otomatis. Bahkan, iPhone tetap bisa menerima sinyal satelit meskipun berada di dalam saku pengguna. Dalam program beta, pengguna juga menemukan opsi baru di menu data seluler untuk mengaktifkan fitur ini.

Untuk saat ini, layanan pesan via satelit hanya tersedia di Amerika Serikat dan akan diperluas ke negara lain melalui kemitraan dengan berbagai operator. Ke depan, teknologi ini diharapkan dapat mendukung panggilan suara dan akses internet, memungkinkan komunikasi tanpa batas di mana saja.

Lebih dari sekadar inovasi, fitur ini bisa menjadi penyelamat di situasi darurat. Dengan konektivitas satelit, pengguna yang tersesat atau mengalami keadaan darurat di lokasi terpencil tetap dapat menghubungi seseorang.

Apple sekali lagi membuktikan bahwa teknologi bukan sekadar gaya hidup mewah, tetapi juga solusi nyata yang dapat meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna.

Indonesia Resmi Adopsi WiFi 6E dan WiFi 7, Akselerasi Transformasi Digital di Era Konektivitas Cepat

Indonesia Technology Alliance (ITA) secara resmi mengumumkan alokasi pita frekuensi 6 GHz untuk mendukung layanan WiFi 6E dan WiFi 7. Langkah strategis ini menempatkan Indonesia sejajar dengan tren global dalam pengembangan jaringan nirkabel berkecepatan tinggi.

Dengan dibukanya frekuensi 6 GHz, konektivitas WiFi di Indonesia dipastikan akan semakin cepat, asalkan perangkat yang digunakan mendukung standar terbaru tersebut. Keputusan ini diresmikan dalam sebuah acara yang turut dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid serta Menteri BUMN Erick Thohir, bersama perwakilan dari berbagai perusahaan yang tergabung dalam ITA.

Dalam sambutannya, Meutya menegaskan komitmen pemerintah dalam memperluas akses digital, mendorong inovasi, dan memastikan Indonesia tetap berada di garis depan transformasi teknologi global.

“Inisiatif ini bukan sekadar tentang kecepatan internet yang lebih tinggi, tetapi juga tentang bagaimana kita bekerja, belajar, dan berinovasi. WiFi 6E bukan lagi pertanyaan tentang apakah akan diterapkan, tetapi kapan. Dengan mengadopsi standar global ini, Indonesia mengambil langkah besar menuju panggung digital dunia,” ungkap Meutya dalam acara yang digelar di Jakarta, Jumat (7/2/2025).

Ke depan, ITA akan terus berperan aktif dalam mempercepat adopsi teknologi digital yang aman dan efisien. Beberapa upaya yang akan dilakukan antara lain memastikan pemerataan implementasi WiFi 6E di seluruh Indonesia, mendorong kolaborasi industri dalam mengembangkan berbagai solusi inovatif berbasis WiFi 6E dan WiFi 7, serta mengadvokasi pengelolaan spektrum yang bertanggung jawab agar kepentingan industri dan publik tetap seimbang.

Meutya juga menekankan bahwa akselerasi digital tidak boleh tertunda.

“Kemajuan teknologi tidak menunggu siapa pun. Waktu adalah faktor utama, dan kita tidak bisa menunda lebih lama lagi. Oleh karena itu, hari ini kita mengambil langkah besar dengan secara resmi mengadopsi WiFi 7 melalui pembukaan penuh pita frekuensi 6 GHz,” tegasnya.

ITA berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan pemerintah, pelaku industri, serta inovator teknologi guna memastikan Indonesia tetap unggul dalam bidang konektivitas digital. Dengan akses internet yang lebih cepat dan merata, ITA mengajak dunia usaha, peneliti, serta komunitas teknologi untuk bersama-sama membangun ekosistem digital yang maju dan bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia.

Huawei Siapkan Peluncuran Global Mate XT Ultimate di Kuala Lumpur

Huawei Mobile mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan produk terbarunya, Huawei Mate XT Ultimate, dalam acara “Peluncuran Produk Inovatif” yang akan diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 18 Februari mendatang. Ponsel lipat tiga ini pertama kali diperkenalkan di pasar China pada September 2024 dan kini siap meluncur ke pasar global. Pengumuman acara peluncuran ini diposting oleh Huawei melalui akun resmi X/Twitter mereka pada Rabu (5/2/2025).

Sejak peluncuran pertama Mate X pada 2019, Huawei telah berkomitmen untuk mengubah paradigma teknologi ponsel lipat dan mendorong batas-batas inovasi. Huawei Mate XT Ultimate menawarkan desain revolusioner dengan tiga layar lipat yang berbeda dari desain smartphone konvensional. “Dengan desain #HUAWEIMateXT #ULTIMATEDESIGN, kami membuka jalan menuju masa depan ponsel lipat dengan inovasi tri-lipat,” tulis Huawei.

Ponsel ini dilengkapi dengan layar utama OLED berukuran 10,2 inci dengan rasio 16:11 dan resolusi tinggi. Selain itu, ada juga dua layar sekunder yang dapat dilipat, yakni layar 6,4 inci dan 7,9 inci, memberikan fleksibilitas bagi pengguna. Mate XT Ultimate dibekali dengan tiga kamera belakang beresolusi 50 MP, 12 MP, dan 12 MP, serta kamera depan 8 MP. Ditenagai oleh chip Kirin 9010 5G, RAM 16 GB, dan penyimpanan hingga 1 TB, ponsel ini juga mendukung HarmonyOS 4.2.

Sementara itu, untuk Indonesia, belum ada informasi terkait kedatangan Huawei Mate XT Ultimate. Ponsel ini juga belum terdaftar di situs TKDN dan SDPPI Komdigi, yang biasanya mencatatkan perangkat yang akan segera dirilis di Tanah Air.

Transformasi Pendidikan: Teknologi AI Dan Deep Learning Mendorong Inovasi Di Sekolah

Penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan deep learning dalam dunia pendidikan semakin meningkat, membawa perubahan signifikan dalam cara pengajaran dan pembelajaran dilakukan. Dengan penerapan teknologi ini, sekolah-sekolah di seluruh dunia mulai mengadopsi metode yang lebih canggih untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa.

AI telah menjadi bagian integral dari sistem pendidikan modern, dengan kemampuan untuk menganalisis data besar dan memberikan wawasan yang berharga. Melalui algoritma deep learning, sistem dapat menyesuaikan materi pelajaran sesuai dengan kebutuhan individu siswa, memungkinkan pembelajaran yang lebih personal. Ini menunjukkan bahwa teknologi tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu, tetapi juga sebagai mitra dalam proses pendidikan.

Salah satu manfaat utama dari penerapan deep learning adalah kemampuannya untuk menyediakan umpan balik real-time kepada siswa. Dengan analisis data yang cepat, siswa dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan mereka dalam belajar, sehingga dapat fokus pada area yang perlu ditingkatkan. Hal ini meningkatkan efisiensi belajar dan membantu siswa mencapai hasil akademis yang lebih baik. Ini mencerminkan bagaimana teknologi dapat mengubah cara siswa berinteraksi dengan materi pelajaran.

Selain membantu siswa, AI juga memberikan dukungan signifikan bagi guru. Dengan mengotomatiskan tugas-tugas administratif seperti penilaian dan pengelolaan data siswa, guru dapat lebih fokus pada pengajaran dan interaksi langsung dengan siswa. Ini menunjukkan bahwa teknologi dapat meningkatkan produktivitas guru dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis.

Meskipun banyak manfaatnya, implementasi AI dalam pendidikan tidak tanpa tantangan. Beberapa sekolah masih menghadapi kesulitan dalam mengintegrasikan teknologi ini ke dalam kurikulum mereka, terutama di daerah dengan sumber daya terbatas. Selain itu, isu privasi data dan keamanan juga menjadi perhatian utama dalam penggunaan teknologi AI di sekolah. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada potensi besar, perhatian harus diberikan pada aspek etis dan praktis dari penggunaan teknologi.

Dengan semakin banyaknya sekolah yang mengadopsi teknologi AI dan deep learning, semua pihak berharap bahwa inovasi ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Diharapkan bahwa kolaborasi antara pendidik, pengembang teknologi, dan pembuat kebijakan akan menghasilkan solusi yang efektif untuk mengatasi tantangan yang ada. Keberhasilan dalam menerapkan teknologi ini akan menjadi indikator penting bagi masa depan pendidikan di era digital.

Kemendikdasmen Gandeng Skolla Hadirkan Pengalaman AI Dan Metaverse Di Belajar Online

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Indonesia mengumumkan kolaborasi dengan platform pendidikan digital Skolla untuk menghadirkan pengalaman pembelajaran yang lebih imersif melalui teknologi kecerdasan buatan (AI) dan metaverse. Kolaborasi ini bertujuan untuk membawa pendidikan online ke tingkat yang lebih maju, memberikan siswa akses yang lebih interaktif dan inovatif dalam proses belajar mengajar. Dalam pengumuman tersebut, Kemendikbudristek menyatakan bahwa teknologi ini dapat memfasilitasi pembelajaran yang lebih menarik dan efektif, khususnya dalam situasi pendidikan jarak jauh.

Salah satu elemen utama dalam kolaborasi ini adalah pemanfaatan kecerdasan buatan (AI). Dengan bantuan AI, platform Skolla dapat menyediakan pengalaman pembelajaran yang lebih personal dan disesuaikan dengan kebutuhan setiap siswa. Sistem ini akan memantau kemajuan siswa, memberikan umpan balik otomatis, dan menyarankan materi yang relevan berdasarkan performa belajar. Pendekatan ini diyakini dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena lebih fokus pada gaya belajar individual dan memungkinkan mereka untuk berkembang sesuai dengan kecepatan mereka sendiri.

Selain AI, Skolla dan Kemendikbudristek juga akan mengintegrasikan teknologi metaverse dalam pendidikan. Metaverse memungkinkan siswa untuk belajar dalam dunia virtual yang sepenuhnya interaktif, di mana mereka bisa berinteraksi dengan materi pelajaran secara langsung. Dengan memasuki dunia virtual, siswa dapat mengeksplorasi berbagai konsep pendidikan dengan cara yang lebih menarik, seperti melakukan simulasi eksperimen sains, mengunjungi situs sejarah secara virtual, atau belajar bahasa melalui interaksi langsung di dunia digital.

Inovasi ini juga bertujuan untuk memperluas aksesibilitas pendidikan di seluruh Indonesia, termasuk bagi siswa di daerah terpencil. Dengan teknologi metaverse dan AI, setiap siswa, di manapun mereka berada, akan mendapatkan pengalaman pendidikan yang sama-sama berkualitas. Kemendikbudristek mengungkapkan bahwa pengembangan platform ini akan memungkinkan pendidikan berkualitas tanpa batas geografis, memberi kesempatan kepada lebih banyak anak Indonesia untuk merasakan pengalaman belajar yang optimal, meskipun mereka tidak berada di kota-kota besar.

Kemendikbudristek dan Skolla berharap bahwa integrasi teknologi AI dan metaverse dalam pendidikan akan mengarah pada transformasi signifikan dalam cara siswa belajar dan guru mengajar di Indonesia. Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan siswa, mengurangi kejenuhan dalam belajar, serta mengoptimalkan pemahaman materi. Selain itu, platform ini akan mempermudah guru dalam melakukan pengawasan terhadap proses belajar siswa, mengidentifikasi kesulitan yang mereka hadapi, dan memberikan dukungan yang lebih tepat guna.

Dengan langkah ini, Kemendikbudristek berharap dapat mempersiapkan siswa Indonesia untuk menghadapi tantangan dunia digital yang terus berkembang. Penerapan AI dan metaverse dalam pendidikan merupakan bagian dari upaya lebih luas untuk mendigitalisasi sektor pendidikan, dengan tujuan membekali generasi muda dengan keterampilan yang relevan di era teknologi yang semakin maju. Kedepannya, diharapkan pendekatan ini akan menjadi model pembelajaran baru yang dapat diterapkan secara lebih luas di seluruh sistem pendidikan Indonesia.

Inovasi Teknologi AI Untuk Meningkatkan Akses Pendidikan Bagi Penyandang Tunanetra

Pada 28 November 2024, Abmas (Aplikasi Bersama Masyarakat) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya meluncurkan inovasi teknologi berbasis Kecerdasan Buatan (AI) yang dirancang khusus untuk membantu penyandang tunanetra dalam mengakses pendidikan. Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan bagi penyandang disabilitas visual dengan memanfaatkan perkembangan teknologi terkini dalam mempermudah mereka untuk mengakses materi pembelajaran secara mandiri dan efektif.

Teknologi AI yang dikembangkan oleh tim Abmas ITS ini memiliki beberapa fitur unggulan, seperti pembaca teks otomatis dan konversi suara yang memudahkan penyandang tunanetra untuk mengakses buku dan materi ajar secara langsung. Dengan menggunakan perangkat yang terhubung dengan aplikasi ini, pengguna dapat mendengarkan materi pelajaran dalam bentuk suara, yang memungkinkan mereka untuk belajar tanpa keterbatasan fisik. Selain itu, sistem ini juga dilengkapi dengan teknologi pengenalan gambar yang mampu memberikan deskripsi visual kepada pengguna, sehingga mereka dapat memahami lingkungan sekitar.

Peluncuran teknologi ini tidak hanya berfokus pada penyediaan akses materi pendidikan saja, tetapi juga mendukung integrasi penyandang tunanetra ke dalam sistem pendidikan formal. Abmas ITS berharap inovasi ini dapat digunakan oleh sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan di Indonesia untuk memberikan kesempatan yang lebih besar bagi penyandang tunanetra dalam mengikuti pelajaran yang setara dengan teman-teman sekelas mereka. Dengan demikian, teknologi ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pendidikan antara penyandang disabilitas dan non-disabilitas.

Teknologi ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan inklusi sosial dan memberikan kesempatan yang setara bagi penyandang disabilitas dalam berbagai aspek kehidupan, terutama pendidikan. Dengan adanya dukungan teknologi AI, penyandang tunanetra kini memiliki lebih banyak peluang untuk mengakses pendidikan yang berkualitas. Abmas ITS berharap, melalui inovasi ini, pendidikan di Indonesia dapat lebih inklusif dan memberikan kesempatan yang adil bagi semua kalangan.

MTP UNJA Fokus Pada Inovasi Aplikasi Teknologi Pendidikan

Pada 24 November 2024, Mahasiswa Teknologi Pendidikan (MTP) Universitas Jambi (UNJA) mengungkapkan komitmennya untuk menciptakan teknologi pendidikan yang dapat membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan di Indonesia. Dengan dukungan dari fakultas dan berbagai pihak terkait, MTP UNJA berencana mengembangkan solusi teknologi yang dapat membantu memecahkan tantangan pendidikan modern, seperti akses pendidikan yang lebih merata dan kualitas pembelajaran yang lebih tinggi.

Sebagai bagian dari upaya ini, para mahasiswa MTP UNJA sedang mengembangkan berbagai aplikasi dan platform digital yang bisa digunakan untuk memperkaya pengalaman belajar bagi siswa dan guru. Salah satu proyek yang sedang dikembangkan adalah aplikasi pembelajaran berbasis AI yang dapat menyesuaikan materi ajar dengan kebutuhan dan kecepatan belajar siswa. Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran dan memudahkan guru dalam mengelola proses belajar mengajar.

Untuk mewujudkan visi ini, MTP UNJA tidak hanya bergantung pada kemampuan internal, tetapi juga berkolaborasi dengan berbagai lembaga riset dan perusahaan teknologi. Riset-riset terkini tentang pembelajaran digital, artificial intelligence (AI), dan internet of things (IoT) menjadi dasar bagi pengembangan teknologi mereka. Kolaborasi ini memungkinkan mereka untuk menciptakan produk yang tidak hanya relevan dengan kebutuhan pendidikan saat ini, tetapi juga bisa berkembang seiring dengan perubahan zaman.

Salah satu fokus utama dalam pengembangan teknologi pendidikan oleh MTP UNJA adalah menciptakan solusi yang inklusif dan aksesibel bagi semua lapisan masyarakat. Teknologi yang dikembangkan diharapkan bisa menjangkau daerah-daerah terpencil di Indonesia, sehingga pendidikan berkualitas tidak hanya tersedia di kota-kota besar. Dengan menggunakan teknologi, MTP UNJA berharap bisa mengurangi kesenjangan pendidikan antara wilayah dan mempercepat pemerataan pendidikan di seluruh nusantara.

MTP UNJA juga berharap bahwa teknologi yang mereka ciptakan bisa menjadi bagian dari ekosistem pendidikan yang lebih besar, yang melibatkan pemerintah, sekolah, dan sektor swasta. Dengan dukungan yang luas, mereka yakin bahwa inovasi teknologi ini akan menjadi bagian penting dalam menciptakan pendidikan yang lebih baik dan lebih efisien di masa depan.

Dengan semangat inovasi dan riset yang kuat, MTP UNJA berkomitmen untuk menjadi bagian dari transformasi teknologi pendidikan di Indonesia. Melalui pengembangan aplikasi dan platform yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, mereka berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan pendidikan yang lebih inklusif, efisien, dan dapat diakses oleh semua kalangan di Indonesia.

Inovasi Teknologi SEVIMA Untuk Kemajuan Pendidikan Di IAIN Parepare

Pada 22 November 2024, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare mengumumkan bahwa mereka kini menggunakan teknologi SEVIMA untuk mendukung proses asesmen lapangan dalam rangka meningkatkan standar mutu pendidikan. SEVIMA, sebuah platform teknologi pendidikan yang telah terbukti efektif, diharapkan dapat mempercepat dan mempermudah evaluasi akademik serta pelaksanaan asesmen di IAIN Parepare. Teknologi ini dirancang untuk membantu institusi pendidikan dalam meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam proses evaluasi kualitas pengajaran dan pembelajaran.

Asesmen lapangan merupakan bagian penting dalam menilai kualitas pendidikan di sebuah institusi. Sebelumnya, proses asesmen lapangan ini seringkali memerlukan waktu yang lama dan proses yang rumit. Namun, dengan penerapan teknologi SEVIMA, proses ini kini menjadi lebih cepat, transparan, dan mudah diakses oleh semua pihak yang terlibat. Dengan teknologi ini, data yang diperlukan untuk menilai kualitas pengajaran dapat diperoleh dengan lebih akurat, sehingga mempermudah upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

Penggunaan SEVIMA di IAIN Parepare memberikan banyak manfaat, baik dari segi waktu maupun biaya. Platform ini memungkinkan dosen dan mahasiswa untuk mengakses berbagai informasi asesmen secara online, sehingga meminimalkan kesalahan administratif dan mengurangi penggunaan kertas. Selain itu, SEVIMA juga memfasilitasi pengumpulan data yang lebih terstruktur, yang memungkinkan pihak kampus untuk membuat kebijakan berbasis data yang lebih tepat guna dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Dengan penerapan teknologi SEVIMA, IAIN Parepare menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat nasional. Teknologi ini diharapkan dapat menjadi model bagi perguruan tinggi lainnya dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan standar mutu pendidikan. Selain itu, IAIN Parepare berharap agar sistem ini dapat digunakan untuk memastikan bahwa setiap aspek pendidikan, mulai dari pengajaran hingga penelitian, berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan untuk mencapai hasil pendidikan yang lebih baik.