Tag Archives: Ponsel Lipat

https://shopthebootrack.com

Samsung Rombak Strategi, Galaxy Z Flip FE Bakal Berganti Nama Jadi Lebih Eksklusif?

Samsung dikenal dengan tradisi menyematkan label Fan Edition (FE) pada varian flagship terjangkaunya. Namun, tradisi ini sepertinya tidak akan berlanjut untuk ponsel lipat terbaru mereka, Galaxy Z Flip FE. Berdasarkan laporan dari Gizmochina pada Jumat, ada spekulasi kuat bahwa Samsung berencana mengganti penamaan tersebut menjadi Galaxy Z Flip Xe, meski hingga kini belum ada konfirmasi resmi dari perusahaan.

Selama beberapa bulan terakhir, keberadaan ponsel lipat Samsung dengan harga lebih bersahabat ini ramai diperbincangkan di berbagai forum teknologi, awalnya dikenal sebagai Galaxy Z Flip FE. Rencananya, perangkat ini akan diperkenalkan bersamaan dengan peluncuran Galaxy Z Flip7 yang lebih premium pada bulan Juli mendatang. Diduga, Samsung ingin menghindari kesan “murah” yang mungkin melekat pada label FE agar seri ponsel lipatnya tetap memancarkan nuansa mewah. Nama Xe sendiri diprediksi mengisyaratkan makna eksklusif atau eksperimental, menawarkan sentuhan baru dalam branding mereka.

Meski pergantian nama masih dalam tahap spekulasi, bocoran spesifikasi yang beredar menunjukkan bahwa perangkat ini akan ditenagai chipset Exynos 2400e, disertai kamera utama dan ultrawide 12MP serta kamera depan 10MP. Konfigurasi tersebut mirip dengan Galaxy Z Flip5, hanya saja menggunakan prosesor yang lebih segar. Untuk menghemat biaya, Galaxy Z Flip versi terjangkau ini kemungkinan tetap mengandalkan layar AMOLED 6,7 inci dan layar cover 3,4 inci seperti pada model Flip6.

Huawei Mate XT: Ponsel Lipat Tiga Pertama yang Membawa Inovasi Teknologi ke Indonesia

Huawei kembali mencuri perhatian dengan peluncuran ponsel lipat tiga pertama di dunia, Huawei Mate XT. Setelah menjadi bahan perbincangan global, ponsel ini akhirnya hadir di Indonesia, menawarkan lebih dari sekadar teknologi canggih. Mate XT mampu membuka tiga bagian layar, menjadikannya perangkat yang dapat berubah dari smartphone biasa menjadi tablet dengan ukuran 10,2 inci.

Ketika dilipat, ketebalannya hanya sekitar 3,6 mm, jauh lebih tipis dibandingkan banyak tablet dan ponsel konvensional. Keberanian Huawei untuk membawa Mate XT ke pasar Indonesia menunjukkan keseriusan mereka dalam menghadirkan perangkat inovatif yang tidak memiliki pesaing langsung di pasar global, apalagi di Indonesia. Ditenagai chipset Kirin 9000s, RAM 16 GB, dan penyimpanan internal 1 TB, Mate XT memiliki spesifikasi yang mumpuni.

Layar OLED LTPO 7,9 inci dapat diperluas hingga 10,2 inci, dengan refresh rate 90Hz, memberikan pengalaman visual yang luar biasa. Desain mewah dengan balutan vegan leather warna marun dan aksen emas menambah kesan eksklusif pada ponsel ini. Dengan baterai 5.600 mAh yang tersebar di tiga bagian bodinya, Mate XT mampu bertahan lebih lama dibandingkan ponsel lipat sekelas yang biasanya hanya memiliki baterai 4.400 mAh.

Meskipun bobotnya lebih dari 300 gram, hal ini sebanding dengan kualitas material dan struktur mekanis yang kompleks. Huawei juga menawarkan layanan purna jual premium, termasuk penggantian screen protector gratis hingga empat kali dalam dua tahun. Meskipun belum mendukung jaringan 5G di Indonesia dan tanpa layanan Google resmi, Huawei Mate XT tetap menjadi perangkat yang penuh inovasi, siap menjadi alternatif dalam dunia smartphone masa depan.

Samsung Tunda Peluncuran Galaxy Z Flip FE dan Tri-Fold Hingga 2025

Samsung tengah bersiap untuk meluncurkan berbagai inovasi dalam lini ponsel lipat mereka, termasuk Galaxy Z Flip Fan Edition (FE) dan perangkat lipat tiga pertama mereka. Namun, laporan terbaru menunjukkan bahwa peluncuran Galaxy Z Flip FE dan model lipat tiga ini kemungkinan akan tertunda hingga akhir tahun 2025. Fokus perusahaan saat ini lebih diarahkan pada peluncuran Galaxy Z Fold dan Z Flip generasi terbaru. Tertundanya perangkat-perangkat lipat terbaru ini menunjukkan bahwa Samsung ingin memastikan bahwa dua model utama mereka, yaitu Z Fold dan Z Flip, mendapatkan perhatian penuh dan kualitas terbaik.

Menurut laporan dari media Korea, The Bell, Samsung diperkirakan akan menunda kedua perangkat tersebut hingga kuartal keempat tahun 2025. Dengan adanya penundaan ini, perusahaan berusaha untuk mengoptimalkan kinerja kedua perangkat lipat utama mereka agar dapat bersaing lebih baik di pasar. Sementara itu, produksi Galaxy Z Fold dan Z Flip terbaru telah dimulai pada bulan April ini dan diperkirakan akan diluncurkan pada ajang Galaxy Unpacked yang dijadwalkan pada bulan Juli. Peluncuran ini diharapkan menjadi sorotan utama dan membawa inovasi terbaru dari Samsung.

Rumor lain juga menyebutkan bahwa versi global dari Galaxy Z Flip FE akan menggunakan chipset Exynos 2400e, yang sebelumnya juga digunakan pada Galaxy S24 FE. Samsung sebenarnya berencana menggunakan Exynos 2500, tetapi tampaknya masih mengalami kendala dalam memaksimalkan kinerja chipset tersebut agar bisa bersaing dengan Snapdragon 8 Elite, yang lebih unggul dalam beberapa aspek performa. Hal ini menunjukkan betapa besar upaya Samsung untuk memastikan perangkat-perangkatnya mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif.

Untuk perangkat lipat tiga, perusahaan belum memberikan detail lebih lanjut. Beberapa laporan menyebutkan bahwa perangkat tersebut akan diperkenalkan lebih lanjut pada ajang Unpacked mendatang, meskipun sebelumnya telah diperkenalkan secara singkat di acara yang sama pada Januari lalu. Peluncuran perangkat lipat tiga ini bisa menjadi terobosan besar bagi Samsung, mengingat teknologi lipat tiga belum banyak diproduksi oleh pesaing mereka.

Apple iPhone Fold: Ponsel Lipat Premium dengan Harga Menyentuh Angka 2.500 Dolar AS

Apple dikabarkan akan meluncurkan ponsel lipat pertama mereka, iPhone Fold, pada akhir tahun 2026 dengan harga yang diperkirakan berkisar antara 2.000 hingga 2.500 dolar AS. Berdasarkan laporan yang disusun oleh analis dan sumber bocoran gadget, harga tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga perangkat lipat lainnya, seperti Samsung Galaxy Z Fold 6 dan Google Pixel Fold. Analis Ming-Chi Kuo memperkirakan harga batas bawah perangkat ini sekitar 2.000 dolar AS, sementara ‘tipster’ Instant Digital memperkirakan harga bisa mencapai 2.300 dolar AS hingga 2.500 dolar AS.

Harga yang diprediksi cukup tinggi ini dapat dijelaskan oleh beberapa faktor. Apple dikenal dengan citra merek premium yang mereka usung, dan iPhone Fold diposisikan sebagai produk baru dalam lini iPhone yang diharapkan memiliki kualitas luar biasa. Selain itu, faktor-faktor eksternal seperti potensi kenaikan harga elektronik global akibat ketegangan geopolitik juga turut memengaruhi proyeksi harga ponsel lipat Apple tersebut.

Meskipun harga yang tinggi bisa menjadi pertimbangan bagi banyak konsumen, terutama di pasar Asia Tenggara, Apple terus berupaya menyempurnakan berbagai fitur iPhone Fold untuk tetap menarik perhatian. Di antaranya adalah perbaikan mekanisme lipatan layar, daya tahan baterai yang lebih lama, kualitas kamera yang lebih baik, layar dengan kecerahan tinggi, dan penggunaan chipset TSMC 2 nanometer yang lebih efisien dan andal. Selain itu, iPhone Fold juga akan menawarkan kapasitas RAM besar dan integrasi sempurna dengan ekosistem iOS. Namun, dengan adanya alternatif ponsel lipat yang lebih terjangkau seperti Oppo Find N5 Fold, yang dibanderol sekitar 1.500 dolar AS, harga iPhone Fold bisa menjadi pertimbangan utama bagi sebagian besar konsumen.

Oppo Find N5 Siap Hadir di Indonesia dengan TKDN 46,44 Persen

Oppo secara resmi memastikan kehadiran ponsel pintar lipat terbaru mereka, Find N5, di Indonesia setelah memperoleh sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 46,44 persen. Nilai ini telah melampaui batas minimal 35 persen yang ditetapkan pemerintah, sehingga perangkat dengan kode produk CPH2671 ini siap untuk segera dipasarkan. Selain itu, Find N5 juga telah terdaftar di Postel dan situs P3DN milik Kementerian Perindustrian, semakin memperkuat kepastian peluncurannya di Tanah Air.

Oppo juga telah membuka pendaftaran minat bagi konsumen yang ingin mendapatkan informasi eksklusif dan penawaran spesial saat perangkat ini resmi tersedia. Pendaftaran dapat dilakukan melalui situs resmi Oppo, di mana pengguna diminta mengisi data diri serta memilih fitur unggulan yang paling menarik bagi mereka di ponsel lipat ini.

Secara global, Oppo Find N5 telah diperkenalkan pada 20 Februari 2025 di Singapura dengan mengusung slogan “Slim. Yet Powerful”. Perangkat ini menonjolkan desain bodi ultra-tipis, dengan ketebalan yang diklaim setara dengan satu pensil atau dua kartu ATM yang ditumpuk. Selain desain inovatif, Oppo Find N5 juga menawarkan berbagai pembaruan pada layar dan daya tahan baterai untuk mendukung pengalaman lebih maksimal dalam produktivitas maupun hiburan.

Samsung Galaxy Z Flip FE: Ponsel Lipat Terjangkau yang Siap Meluncur

Samsung dikabarkan akan segera merilis ponsel lipat dengan harga lebih terjangkau, yaitu Galaxy Z Flip FE. Indikasi kehadiran perangkat ini semakin kuat setelah mendapatkan sertifikasi dari 3C, sebuah otoritas asal China. Sertifikasi ini menegaskan bahwa ponsel tersebut sudah mendukung jaringan 5G dan memiliki kecepatan pengisian daya 25W. Meski bukan yang tercepat di kelasnya, kecepatan ini sejalan dengan perangkat kelas menengah Samsung saat ini.

Menurut laporan Gizmochina, Galaxy Z Flip FE kemungkinan besar akan dirilis bersamaan dengan Galaxy Z Flip 7 dan Z Fold 7 pada 2025. Ponsel ini teridentifikasi dengan nomor model SM-F7610 dalam basis data 3C, yang juga mengungkap bahwa perangkat ini membutuhkan adaptor perjalanan EP-TA800, meskipun kemungkinan besar adaptor tersebut tidak akan disertakan dalam paket penjualan.

Galaxy Z Flip FE diperkirakan menggunakan chipset Exynos 2500 buatan Samsung, serta memiliki layar yang serupa dengan Galaxy Z Flip6 yang dirilis tahun lalu. Dari segi harga, perangkat ini diperkirakan akan dibanderol mulai dari 700 dolar AS atau sekitar Rp11,5 jutaan, menjadikannya opsi lebih terjangkau dibandingkan Galaxy Z Flip7.

Sementara itu, belum ada informasi yang mengonfirmasi jenis chipset yang akan digunakan pada Galaxy Z Flip 7, apakah akan sama dengan Flip FE atau menggunakan Snapdragon 8 Elite seperti lini flagship seri S terbaru. Meskipun Galaxy Z Flip FE mungkin tidak setara dengan perangkat flagship dalam hal spesifikasi, kehadirannya menjadi langkah penting bagi Samsung dalam menghadirkan ponsel lipat yang lebih mudah diakses oleh lebih banyak orang.

Huawei Mate X6 Resmi Hadir di Indonesia, Ponsel Lipat Canggih dengan Durabilitas Tinggi

Huawei secara resmi meluncurkan ponsel lipat terbarunya, Huawei Mate X6, di Indonesia. Perangkat ini diklaim memiliki teknologi mutakhir dengan daya tahan tinggi namun tetap mempertahankan desain yang ramping dan ringan. Dibekali baterai berkapasitas 5.110 mAh serta dukungan pengisian cepat 66W, ponsel ini juga ditenagai oleh chipset Kirin 9010 dengan RAM 12 GB dan penyimpanan internal 512 GB.

Senior Retail Manager Huawei Device Indonesia, Edy Supartono, menyatakan bahwa Huawei Mate X6 adalah ponsel lipat dual fold tercanggih saat ini yang menggabungkan desain tipis, ringan, serta ketangguhan material yang luar biasa. Dari segi ketahanan, perangkat ini dilapisi layar Kunlun Glass generasi kedua yang diklaim 25 kali lebih kuat dibandingkan kaca biasa dalam menghadapi benturan. Bagian dalamnya menggunakan serat karbon yang mampu menahan tekanan tinggi, sementara bobot keseluruhannya hanya 239 gram.

Huawei Mate X6 juga telah mengantongi sertifikasi IPX8, yang berarti tahan air hingga kedalaman 2 meter. Selain itu, teknologi pendinginan canggihnya memungkinkan perangkat ini tetap stabil dalam suhu tinggi, mengatasi masalah panas yang sering muncul pada ponsel lipat. Dari sisi fotografi, ponsel ini membawa sistem empat kamera yang terdiri dari kamera utama ultra aperture 50 MP, kamera ultra-wide 40 MP, kamera telephoto 48 MP, serta sensor ultra chroma yang diklaim mampu menangkap hingga 1,5 juta warna dengan tingkat akurasi tinggi.

Huawei Mate X6 mulai dijual pada 13 Maret dengan harga promosi Rp25 juta selama satu bulan pertama, sebelum kembali ke harga normal Rp30 juta. Tersedia dalam dua pilihan warna, nebula red dan black, dengan bagian luar yang dilapisi bahan kulit sintetis untuk tampilan lebih premium. Sementara itu, Huawei juga memperkenalkan tablet terbaru, MatPad 13.2, yang hadir dengan layar OLED PaperMatte Display dan dibanderol Rp17 juta.

Motorola Razr 60 Ultra Bocor! Ponsel Lipat Canggih dengan Desain Elegan & Snapdragon 8 Elite

Motorola Razr 60 Ultra kembali mencuri perhatian setelah bocoran render terbarunya beredar di internet. Sebelumnya, ponsel lipat ini sempat muncul di situs benchmark Geekbench, mengonfirmasi sebagian spesifikasinya.

Dari segi desain, Motorola Razr 60 Ultra masih mempertahankan tampilan yang mirip dengan pendahulunya, Razr 50 Ultra. Hal ini tidak terlalu mengejutkan, mengingat desain ponsel lipat flip Motorola sudah mencapai tingkat optimal.

Ciri khas utama perangkat ini tetap ada, yakni layar eksternal yang menutupi setengah bagian atas bodi belakang. Motorola masih menggunakan konsep yang sama dengan melubangi layar untuk menempatkan dua kamera belakangnya, sehingga tidak ada ruang lebih untuk memperbesar layar luar. Seperti pada generasi sebelumnya, layar eksternal Razr 60 Ultra juga memungkinkan pengguna menjalankan aplikasi secara penuh.

Berdasarkan bocoran render yang beredar, Motorola Razr 60 Ultra hadir dalam balutan warna hijau tua dengan material vegan leather pada panel belakang serta rangka berbahan metal mengilap. Material ini sudah diperkenalkan pada Razr 50 Ultra dan kini kembali digunakan untuk memberikan kesan premium.

Dari segi performa, Motorola Razr 60 Ultra dipastikan membawa peningkatan signifikan dibanding pendahulunya. Ponsel ini akan diperkuat oleh chipset Snapdragon 8 Elite, lebih unggul dibandingkan Razr 50 Ultra yang masih menggunakan Snapdragon 8s Gen 3.

Berdasarkan daftar Geekbench, perangkat ini akan dibekali RAM hingga 12GB dan menjalankan sistem operasi Android 15. Hasil uji benchmark menunjukkan skor 2.782 untuk single-core dan 8.457 untuk multi-core, menandakan peningkatan performa yang cukup besar.

Dari sisi layar, Motorola tampaknya tidak mengubah ukuran dari generasi sebelumnya. Layar utama masih berukuran 6,9 inci, sementara layar eksternal tetap di kisaran 4 inci. Kapasitas baterai juga diperkirakan tetap 4.000mAh, seperti pada Razr 50 Ultra.

Detail spesifikasi lainnya masih belum terungkap. Jika mengikuti pola perilisan sebelumnya, kemungkinan besar Motorola akan meluncurkan Razr 60 Ultra pada pertengahan 2025, mengingat Razr 50 Ultra resmi dirilis pada Juni 2024.

Huawei Siapkan Peluncuran Global Mate XT Ultimate di Kuala Lumpur

Huawei Mobile mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan produk terbarunya, Huawei Mate XT Ultimate, dalam acara “Peluncuran Produk Inovatif” yang akan diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 18 Februari mendatang. Ponsel lipat tiga ini pertama kali diperkenalkan di pasar China pada September 2024 dan kini siap meluncur ke pasar global. Pengumuman acara peluncuran ini diposting oleh Huawei melalui akun resmi X/Twitter mereka pada Rabu (5/2/2025).

Sejak peluncuran pertama Mate X pada 2019, Huawei telah berkomitmen untuk mengubah paradigma teknologi ponsel lipat dan mendorong batas-batas inovasi. Huawei Mate XT Ultimate menawarkan desain revolusioner dengan tiga layar lipat yang berbeda dari desain smartphone konvensional. “Dengan desain #HUAWEIMateXT #ULTIMATEDESIGN, kami membuka jalan menuju masa depan ponsel lipat dengan inovasi tri-lipat,” tulis Huawei.

Ponsel ini dilengkapi dengan layar utama OLED berukuran 10,2 inci dengan rasio 16:11 dan resolusi tinggi. Selain itu, ada juga dua layar sekunder yang dapat dilipat, yakni layar 6,4 inci dan 7,9 inci, memberikan fleksibilitas bagi pengguna. Mate XT Ultimate dibekali dengan tiga kamera belakang beresolusi 50 MP, 12 MP, dan 12 MP, serta kamera depan 8 MP. Ditenagai oleh chip Kirin 9010 5G, RAM 16 GB, dan penyimpanan hingga 1 TB, ponsel ini juga mendukung HarmonyOS 4.2.

Sementara itu, untuk Indonesia, belum ada informasi terkait kedatangan Huawei Mate XT Ultimate. Ponsel ini juga belum terdaftar di situs TKDN dan SDPPI Komdigi, yang biasanya mencatatkan perangkat yang akan segera dirilis di Tanah Air.