Tag Archives: Teknologi Informasi

https://shopthebootrack.com

Masa Depan Sudah Tiba! Teknologi Meta Ini Bisa Membaca Pikiran

Meta, perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp, kembali membuat gebrakan di dunia teknologi dengan memperkenalkan inovasi terbaru mereka: sebuah sistem AI yang mampu menerjemahkan pikiran menjadi teks tertulis di layar. Teknologi ini memungkinkan pengguna mengetik hanya dengan berpikir, tanpa perlu perangkat tambahan seperti implan atau alat yang dikenakan di kepala.

Meski terdengar futuristik, teknologi ini masih dalam tahap awal pengembangan. Saat ini, perangkatnya berukuran sebesar lemari es, berbobot setengah ton, dan memiliki harga fantastis mencapai 2 juta dolar AS atau sekitar Rp 32 miliar.

Cara Kerja Brain2Qwerty, AI Pembaca Pikiran Meta

Teknologi ini dikembangkan oleh tim AI dan neurosains Meta dengan sistem berbasis kecerdasan buatan yang disebut Brain2Qwerty. Sistem ini menggunakan teknik magnetoencephalography (MEG), yang bekerja dengan menangkap sinyal magnetik dari neuron di otak.

Dalam uji coba, peserta penelitian duduk di dalam pemindai MEG—sebuah perangkat besar yang menyerupai pengering rambut raksasa. Mesin ini membaca sinyal otak saat peserta mengetik, kemudian AI menganalisis pola aktivitas otak dan menghubungkannya dengan huruf yang diketik.

Menurut penelitian yang dilakukan Meta, teknologi ini mampu mencapai akurasi hingga 80% dalam mengenali huruf berdasarkan pola gelombang otak. Dengan kemampuan tersebut, sistem ini dapat menyusun kalimat hanya dari pikiran pengguna, tanpa interaksi fisik sama sekali.

Namun, ada beberapa keterbatasan yang masih perlu diperbaiki, seperti:

  • Kebutuhan ruangan khusus untuk melindungi sistem dari gangguan medan magnet bumi.
  • Sensitivitas tinggi terhadap pergerakan kepala, yang dapat mempengaruhi akurasi.

Meta menegaskan bahwa teknologi ini belum siap untuk dikomersialisasikan dalam waktu dekat. Penelitian ini bertujuan untuk memahami lebih dalam bagaimana otak manusia mengubah pemikiran menjadi tindakan motorik yang kompleks.

Saingan Neuralink?

Sebelum Meta, perusahaan Neuralink milik Elon Musk juga telah mengembangkan teknologi serupa. Namun, pendekatan Neuralink berbeda karena menggunakan implan chip langsung di otak, memungkinkan penggunanya mengontrol perangkat digital hanya dengan berpikir.

Implan Neuralink memiliki 1.024 elektroda yang terhubung ke 64 benang ultra-tipis, yang lebih kecil dari saraf manusia. Chip ini pertama kali diuji coba pada seorang pasien bernama Noland Arbaugh pada Januari 2024.

Menurut Neuralink, Arbaugh—yang mengalami kelumpuhan—kini bisa:
Bermain gim video
Menjelajahi internet
Menggunakan media sosial
Menggerakkan kursor laptop hanya dengan pikirannya

Pada Agustus 2024, Neuralink menanamkan chip kedua ke pasien lain, sebagai bagian dari uji klinis yang telah mendapat izin dari FDA (Food and Drug Administration) Amerika Serikat sejak Mei 2023.

Masa Depan Teknologi Pembaca Pikiran

Baik Meta maupun Neuralink menunjukkan bahwa teknologi pembaca pikiran bukan lagi sekadar fiksi ilmiah. Jika dikembangkan lebih lanjut, inovasi ini berpotensi membantu pasien dengan gangguan saraf atau cedera otak, membuka peluang bagi mereka untuk berkomunikasi dan mengontrol perangkat digital dengan lebih mudah.

Namun, tantangan besar masih menanti, mulai dari efisiensi teknologi, ukuran perangkat, hingga etika dan privasi data otak pengguna. Apakah di masa depan kita akan bisa mengetik atau bermain gim hanya dengan berpikir? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya! 🚀

Aplikasi TikTok Kembali di App Store dan Play Store Wilayah AS

Aplikasi TikTok kini kembali tersedia di toko aplikasi Apple App Store dan Google Play Store untuk pengguna di Amerika Serikat (AS). Sebelumnya, aplikasi ini sempat dihapus dari kedua platform sejak 18 Januari 2025, sehari sebelum kebijakan pemblokiran resmi mulai berlaku pada 19 Januari 2025.

Menurut laporan Bloomberg, kembalinya TikTok ke toko aplikasi dipicu oleh adanya jaminan hukum dari Jaksa Agung AS, Pam Bondi. Dalam surat resmi yang tidak dipublikasikan, Pam memastikan bahwa Apple dan Google tidak akan menghadapi konsekuensi hukum jika kembali menyediakan TikTok di platform mereka.

TikTok dan Ancaman Pemblokiran di AS

Isu pemblokiran TikTok di AS bermula dari Undang-Undang (UU) yang disahkan pada April 2024. Regulasi ini mewajibkan ByteDance, perusahaan induk TikTok asal China, untuk melepas kepemilikan bisnis TikTok di AS kepada entitas lokal dalam batas waktu tertentu. Jika tidak, aplikasi ini akan diblokir secara permanen di negara tersebut.

UU ini telah mendapat persetujuan dari berbagai lembaga tinggi AS, termasuk Presiden AS saat itu, Joe Biden, dan Mahkamah Agung AS (Supreme Court).

Ketika TikTok sempat dihapus dari App Store dan Play Store, pengguna yang sudah mengunduh aplikasi sebelumnya masih bisa menggunakannya secara normal. Namun, bagi mereka yang belum menginstalnya, satu-satunya cara untuk tetap mengakses TikTok adalah dengan menggunakan metode alternatif, seperti mengunduh dari pihak ketiga atau melalui VPN.

TikTok Masih Beroperasi Berkat Penangguhan Pemerintah

Meski sempat menghadapi ancaman pemblokiran, saat ini TikTok masih beroperasi normal di AS. Hal ini berkat kebijakan terbaru dari Presiden AS saat ini, Donald Trump, yang memberikan perpanjangan waktu selama 75 hari bagi TikTok.

Pada hari pertamanya menjabat, 20 Januari 2025, Trump menandatangani Instruksi Presiden (Executive Order) yang menangguhkan pemblokiran TikTok hingga 5 April 2025. Dalam periode ini, pemerintah AS akan melakukan negosiasi dengan ByteDance dan mencari calon pembeli potensial untuk mengambil alih operasional TikTok di AS.

TikTok: Platform Vital bagi 170 Juta Pengguna di AS

Keputusan pemerintah AS untuk menunda pemblokiran TikTok bukan tanpa alasan. Media sosial berbasis video pendek ini memiliki sekitar 170 juta pengguna di AS, yang menjadikannya salah satu platform paling populer di negara tersebut.

Jika benar-benar diblokir, jutaan pengguna TikTok di AS akan kehilangan berbagai aspek kehidupan digital mereka, mulai dari hiburan, interaksi sosial, hingga bisnis dan pemasaran digital yang bergantung pada platform ini.

Untuk saat ini, TikTok tetap bisa digunakan seperti biasa, tetapi masa depannya di AS masih belum sepenuhnya aman. Pemerintah dan ByteDance harus segera menemukan solusi yang menguntungkan kedua belah pihak sebelum batas waktu 5 April 2025 berakhir. Akankah TikTok tetap bertahan di AS, atau justru menghadapi pemblokiran permanen? Kita tunggu perkembangan selanjutnya. 🚀

Inovasi Adobe: AI Firefly Bikin Video HD Gratis dengan Mudah

Adobe kembali membuat gebrakan di dunia kreatif dengan meluncurkan FireFly AI Video Generator, sebuah fitur inovatif yang memungkinkan pengguna untuk membuat video pendek berdurasi hingga 5 detik, dengan resolusi HD. Fitur ini dapat diakses baik oleh pengguna gratis maupun pelanggan berlangganan, menjadikannya sangat fleksibel untuk berbagai keperluan. Meski baru saja diperkenalkan kepada publik, fitur ini sebelumnya sudah diperkenalkan pada ajang Adobe Max 2024, dan kini siap digunakan secara luas.

FireFly AI Video Generator bekerja dengan teknologi canggih yang didukung oleh model FireFly Video, yang memungkinkan pembuatan konten video hanya dengan memasukkan deskripsi teks atau bahkan referensi gambar sebagai visual pendukung. Pengguna pun diberi kebebasan untuk menyesuaikan video yang sudah dihasilkan. Anda bisa mengubah jenis pengambilan gambar, seperti close-up, medium, hingga long shot, serta mengganti sudut pandang kamera, misalnya dari bawah ke atas atau atas ke bawah. Tak hanya itu, pergerakan kamera seperti zooming in/out dan panning left/right juga bisa disesuaikan sesuai dengan kebutuhan. Fitur ini benar-benar memungkinkan para kreator untuk mendapatkan hasil yang lebih personal dan sesuai dengan visi mereka.

Namun, resolusi video yang dihasilkan saat ini masih terbatas pada 1.080 piksel. Meskipun demikian, Adobe menekankan bahwa mereka tengah mengembangkan fitur yang memungkinkan video dengan resolusi hingga 4K di masa depan. “FireFly Generate Video mendukung resolusi 1.080 piksel sebagai permulaan, sementara model 4K untuk produksi tingkat profesional akan segera hadir,” jelas Adobe dalam situs resminya.

Keamanan Konten dan Hak Cipta: Keunggulan Adobe FireFly

Salah satu tantangan utama dalam penggunaan teknologi AI untuk pembuatan konten adalah masalah privasi dan hak cipta. Beberapa alat generator video AI, seperti Sora dari OpenAI, terkadang menimbulkan dilema terkait penggunaan konten untuk tujuan komersial karena masalah hak kekayaan intelektual. Menanggapi hal ini, Adobe telah memastikan bahwa semua konten yang dihasilkan oleh FireFly sepenuhnya aman dan tidak melanggar hak cipta.

Adobe melatih model AI-nya menggunakan aset yang terlisensi dari Adobe Stock, yang sudah berbasis public domain, sehingga semua konten yang dihasilkan dapat digunakan tanpa khawatir akan masalah hukum. Keunggulan ini menjadikan Adobe sebagai pionir dalam menghadirkan generator video berbasis AI yang aman digunakan untuk keperluan komersial, seperti iklan atau media sosial.

Paket Berlangganan dan Akses Global

Fitur FireFly AI Video Generator kini tersedia secara global, bisa diakses melalui aplikasi web terbaru atau aplikasi editing video Adobe Premiere Pro. Pengguna yang menggunakan versi gratis dapat membuat hingga 25 video per bulan, dengan durasi maksimal yang terbatas. Namun, bagi yang ingin lebih leluasa, Adobe menawarkan dua paket berlangganan baru: FireFly Standard dan FireFly Pro.

  • FireFly Standard seharga $9,99 (sekitar Rp 164.000) memberikan akses ke 2.000 konten berlisensi dan video AI berdurasi maksimal 25 detik.
  • FireFly Pro, dengan harga $29,99 (sekitar Rp 492.000), menawarkan akses lebih besar, yakni 7.000 konten berlisensi dan video AI berdurasi hingga 75 detik.

Dengan harga yang terjangkau dan berbagai fitur canggih yang ditawarkan, Adobe FireFly siap menjadi alat yang sangat berguna bagi para kreator konten, baik untuk keperluan pribadi maupun profesional. Sebagai tambahan, aplikasi web FireFly juga memberikan kemudahan dalam membuat video dari teks atau mengubah gambar statis menjadi video, membuka lebih banyak peluang bagi kreativitas.

Dengan semua fitur baru ini, Adobe sekali lagi membuktikan komitmennya dalam memberikan alat yang inovatif dan bermanfaat bagi para kreator di seluruh dunia.

Peringatan! Pesan Berbahaya Mengancam Pengguna iOS dan Android

Peringatan penting bagi seluruh pengguna iOS dan Android di Amerika Serikat. Penipuan melalui pesan teks atau SMS kini semakin marak dan mengancam keamanan data pribadi pengguna. Modus penipuan terbaru ini mengklaim bahwa penerima pesan memiliki utang tol yang belum dibayar. Para penipu ini berusaha mengecoh penerima dengan cara yang cukup meyakinkan dan mengarahkan mereka untuk memberikan informasi pribadi yang sangat berharga.

Bagaimana Penipuan Ini Bekerja?

Menurut laporan dari FBI, penipuan ini sudah menyebar luas di beberapa negara bagian AS dan semakin meningkat. Penipuan dimulai dengan pesan teks yang mengaku berasal dari agen tol yang memberi tahu pengguna bahwa mereka memiliki utang tol yang belum dibayar. Pesan ini kemudian mengarahkan pengguna untuk mengklik sebuah tautan yang mengarah ke situs yang terlihat seperti halaman pembayaran resmi.

Di situs tersebut, pengguna diminta untuk memasukkan informasi penting seperti rekening bank atau kartu kredit. Jika pengguna tergoda untuk mengisi data tersebut, penipu dapat mengakses informasi pribadi lainnya, termasuk nomor SIM card, yang memungkinkan mereka untuk mencuri uang dan identitas korban.

Apa yang Harus Dilakukan?

Komisi Perdagangan Federal (FTC) memberikan beberapa langkah pencegahan yang sangat penting. Langkah pertama adalah jangan pernah mengklik tautan yang diterima dalam pesan dari nomor yang tidak dikenal. Penipu menggunakan taktik untuk menekan emosional korban, dengan mengancam tindakan seperti pembekuan SIM card atau denda yang harus segera dibayar.

FTC juga menyarankan agar pengguna melaporkan pesan tersebut sebagai spam melalui opsi di ponsel mereka, kemudian segera hapus pesan tersebut. Ini adalah langkah penting untuk mencegah penipuan lebih lanjut.

Kenapa Penipuan Ini Berbahaya?

Penipuan semacam ini, meskipun tergolong baru, sebenarnya merupakan bentuk klasik dari phishing. Penipu sengaja menulis pesan seolah-olah berasal dari otoritas tol yang sah, yang membuat korban merasa terdesak untuk segera menyelesaikan masalah. Kadang, korban mungkin tidak ingat apakah mereka pernah melewati tol di negara bagian tertentu, dan untuk menghindari kerumitan, mereka memilih untuk langsung membayar. Padahal, jumlah yang diminta mungkin tidak besar, tetapi tujuan utama penipu adalah mengambil informasi keuangan dan menguras rekening korban.

Pesan dari FBI dan FTC

FBI dan FTC menegaskan agar pengguna lebih berhati-hati saat menerima pesan teks yang mencurigakan. Periksa kembali keabsahannya dan jangan terburu-buru untuk membayar atau memberikan informasi pribadi. Penipuan seperti ini bertujuan untuk memanfaatkan emosi korban dan mencuri informasi yang sangat berharga.

Jika kamu menerima pesan serupa, pastikan untuk melaporkan dan menghapusnya segera. Langkah sederhana ini bisa menyelamatkan data pribadi kamu dari potensi ancaman yang lebih besar.

Kesimpulan

Penipuan melalui pesan teks yang menyebutkan utang tol ini bukan hanya menargetkan data keuangan, tetapi juga identitas pribadi. Untuk itu, selalu berhati-hati dan waspada terhadap setiap pesan yang tidak dikenal. Jangan mudah terjebak oleh ancaman atau janji yang terlihat meyakinkan. Pastikan keamanan data kamu tetap terjaga!

UBSI Purwokerto Gandeng Desa Karangwangkal, Dorong Pembangunan Lewat Teknologi Digital

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) kampus Purwokerto resmi menjalin kemitraan dengan Desa Karangwangkal, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, dalam program pengabdian masyarakat berbasis teknologi informasi. Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital masyarakat serta mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dalam pembangunan desa.

Dalam kunjungan yang dilakukan pada Kamis, 16 Januari 2025, LPPM UBSI Purwokerto menyatakan komitmennya untuk mengadakan berbagai program pelatihan dan pendampingan bagi warga desa. Program ini meliputi pengenalan aplikasi digital, peningkatan keterampilan IT, serta pemanfaatan teknologi untuk menunjang sektor pendidikan dan UMKM di Desa Karangwangkal.

Aprih Widayanto, perwakilan LPPM UBSI Purwokerto, menekankan pentingnya teknologi dalam mempercepat kemajuan desa. Ia meyakini bahwa dengan akses dan pemahaman yang lebih baik terhadap teknologi digital, masyarakat dapat menjadi lebih adaptif dan kompetitif di era modern.

“Kami ingin membantu warga Desa Karangwangkal agar lebih siap menghadapi era digital. Teknologi dapat menjadi pendorong utama dalam meningkatkan kualitas hidup dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” ujarnya pada Selasa (11/2).

Kepala Desa Karangwangkal, Etik Yiniarti, menyambut baik kerja sama ini dan berharap program tersebut bisa membawa manfaat nyata bagi masyarakat.

“Kami sangat antusias dengan program ini. Dukungan dari UBSI akan membantu kami dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan kesejahteraan warga,” tuturnya.

Aprih menambahkan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen UBSI Purwokerto untuk berkontribusi dalam pembangunan masyarakat dengan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ia juga berharap kerja sama ini bisa menjadi model kolaborasi yang berkelanjutan antara akademisi dan masyarakat desa dalam menghadapi tantangan digitalisasi.

Melalui sinergi antara perguruan tinggi dan komunitas lokal, LPPM UBSI kampus Purwokerto optimis bahwa inisiatif ini akan membawa dampak positif dan membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat Desa Karangwangkal untuk mengembangkan potensi mereka dengan dukungan teknologi informasi.

Menggugah Keamanan: Apple dan Google Amankan Pengguna dengan Menghapus 20 Aplikasi Berbahaya

Apple dan Google baru-baru ini bekerja sama untuk menghapus 20 aplikasi berbahaya yang terdeteksi mengandung malware pencuri data. Aplikasi-aplikasi ini telah beredar di platform masing-masing selama hampir satu tahun dan telah diunduh lebih dari 242.000 kali. Keputusan tersebut diambil setelah tim peneliti keamanan dari Kaspersky menemukan malware SparkCat yang aktif sejak Maret 2024.

Awalnya, malware ini ditemukan pada aplikasi pengiriman makanan ComeCome yang beroperasi di Indonesia dan Uni Emirat Arab. Namun, setelah penyelidikan lebih lanjut, diketahui bahwa malware ini juga menjangkit 19 aplikasi lain yang tampaknya tidak berhubungan, termasuk aplikasi ChatAi dan WeTink. SparkCat menggunakan teknologi optical character recognition (OCR) untuk memindai teks yang muncul di layar perangkat pengguna. Ini memungkinkan malware untuk membaca dan mencatat informasi sensitif, termasuk frase pemulihan dompet kripto dalam berbagai bahasa seperti Inggris, Mandarin, Jepang, dan Korea.

Setelah berhasil mengidentifikasi frase tertentu yang digunakan untuk memulihkan dompet kripto, pelaku kejahatan bisa membobol dompet tersebut dan mencuri semua isinya. Selain itu, malware ini juga dapat mengakses informasi sensitif yang terdeteksi di screenshot, seperti kata sandi dan pesan pribadi.

Mendapatkan laporan dari Kaspersky, Apple segera menarik aplikasi-aplikasi yang terinfeksi malware ini dari App Store pada pekan lalu. Google kemudian mengikuti langkah serupa dengan menghapus semua aplikasi yang teridentifikasi dari Google Play Store. “Kami telah menghapus semua aplikasi yang terdeteksi mengandung malware ini dan memblokir pengembangnya,” ujar juru bicara Google, dikutip dari TechCrunch pada Selasa (11/2/2025).

Meskipun aplikasi tersebut sudah dihapus dari toko aplikasi resmi, Kaspersky mengingatkan bahwa data telemetri mereka menunjukkan bahwa malware SparkCat masih dapat ditemukan di situs web dan toko aplikasi pihak ketiga yang tidak resmi. Oleh karena itu, pengguna iPhone dan Android diminta untuk lebih berhati-hati saat mengunduh aplikasi, terutama jika aplikasi tersebut tidak memiliki reputasi yang jelas.

Untungnya, bagi pengguna Android, Google telah memastikan bahwa perangkat mereka terlindungi dari versi malware ini berkat fitur keamanan bawaan yang ada di Google Play Protect. Pengguna juga disarankan untuk selalu memeriksa aplikasi yang diunduh dan memastikan hanya menginstal aplikasi dari sumber yang tepercaya.

Lampu Keyboard Laptop Tidak Menyala? Ini Solusinya dengan Langkah Simpel!

Laptop modern kini semakin canggih dengan fitur-fitur yang memudahkan penggunanya. Salah satu fitur yang banyak diminati adalah backlit keyboard atau lampu latar pada keyboard. Fitur ini memungkinkan tombol-tombol pada keyboard laptop bersinar dalam kondisi cahaya yang minim, sehingga membantu pengguna mengetik dengan lebih nyaman di tempat gelap.

Namun, tidak semua pengguna mengetahui cara menyalakan lampu keyboard laptop sesuai dengan merek dan model yang mereka gunakan. Setiap produsen memiliki kombinasi tombol yang berbeda untuk mengaktifkan fitur ini. Berikut ini adalah panduan lengkap menyalakan backlit keyboard laptop berdasarkan beberapa merek terpopuler.

1. Cara Menyalakan Lampu Keyboard Laptop Asus

Untuk laptop Asus, cara menyalakan lampu keyboard bervariasi tergantung pada modelnya. Berikut kombinasi tombol yang bisa digunakan:

  • Pada sebagian besar model, tekan FN + F7 secara bersamaan untuk menyalakan atau meningkatkan kecerahan lampu keyboard.
  • Jika tidak berfungsi, coba gunakan kombinasi FN + F3 untuk meredupkan dan FN + F4 untuk meningkatkan kecerahan lampu.
  • Untuk laptop gaming Asus, tombol FN + panah atas digunakan untuk menambah kecerahan, sementara FN + panah bawah untuk menguranginya.

2. Cara Menghidupkan Backlit Keyboard Laptop Lenovo

Lenovo juga menyertakan fitur backlit keyboard di beberapa modelnya. Cara menyalakannya cukup sederhana:

  • Tekan FN + Spasi secara bersamaan.
  • Jika ditekan berulang kali, akan muncul beberapa level kecerahan sebelum akhirnya lampu keyboard mati kembali.

3. Cara Menyalakan Lampu Keyboard Laptop Acer

Pada laptop Acer, posisi tombol pengaturan lampu keyboard bisa berbeda tergantung modelnya:

  • Sebagian besar model menggunakan kombinasi FN + F8.
  • Jika tidak berfungsi, coba gunakan kombinasi FN + F9 pada beberapa model tertentu.

4. Cara Mengaktifkan Lampu Keyboard Laptop HP

Laptop HP juga memiliki beberapa kombinasi tombol untuk mengatur lampu keyboard:

  • FN + F4 untuk model tertentu.
  • FN + F5 pada beberapa model lainnya.
  • FN + F11 bisa digunakan pada model tertentu dengan fitur lampu latar yang lebih canggih.
  • Untuk model lain, coba kombinasi FN + F3 untuk menurunkan kecerahan dan FN + F4 untuk meningkatkannya.

5. Cara Menghidupkan Lampu Keyboard Laptop Dell

Laptop Dell memiliki beberapa metode untuk menyalakan lampu keyboard, antara lain:

  • Tekan F10 untuk sebagian besar model.
  • Beberapa model lain menggunakan kombinasi FN + F6 atau FN + F5.
  • Pada beberapa model tertentu, tekan FN + panah kanan untuk menyalakan dan menyesuaikan kecerahan.

6. Cara Menyalakan Lampu Keyboard Laptop MacBook

Laptop buatan Apple, MacBook, memiliki dua cara berbeda untuk mengaktifkan lampu keyboard tergantung modelnya:

  • MacBook tanpa Touch Bar: Tekan F1 untuk menurunkan dan F2 untuk meningkatkan kecerahan lampu keyboard.
  • MacBook dengan Touch Bar: Buka panel pengaturan Touch Bar, lalu pilih ikon lampu keyboard dan atur tingkat kecerahannya dengan menggeser slider.

Kesimpulan

Menyalakan lampu keyboard laptop bisa dilakukan dengan mudah jika pengguna mengetahui kombinasi tombol yang sesuai dengan merek dan model laptop mereka. Dengan fitur ini, mengetik di ruangan minim cahaya menjadi lebih nyaman dan praktis.

Jika tombol-tombol kombinasi di atas tidak berfungsi, pengguna dapat memeriksa pengaturan di BIOS atau aplikasi bawaan dari masing-masing merek laptop. Semoga panduan ini membantu Anda menikmati pengalaman mengetik yang lebih baik di berbagai kondisi pencahayaan! 🌟💻

DeepSeek: Teknologi AI China yang Mengancam Dominasi Amerika Serikat

Akhir-akhir ini, DeepSeek, sebuah model kecerdasan buatan (AI) buatan China, mencuri perhatian dunia teknologi dengan kemampuannya yang bisa menandingi, bahkan lebih unggul dari, AI populer lainnya seperti ChatGPT. Meskipun memiliki format yang mirip dengan berbagai chatbot AI yang sudah ada, DeepSeek menghadirkan berbagai inovasi yang dapat menggoyahkan dominasi teknologi AI yang selama ini didominasi oleh perusahaan-perusahaan besar asal Amerika Serikat.

DeepSeek dibangun oleh sebuah startup muda yang berbasis di Hangzhou, Zhejiang, China, dan baru didirikan pada tahun 2023. Dibalik pengembangannya adalah seorang ahli teknologi, Liang Wenfeng, yang optimis bahwa DeepSeek akan menjadi pemain penting dalam perkembangan teknologi AI global. Dalam kurun waktu yang singkat, DeepSeek telah mencatatkan kesuksesan besar, bahkan meraih posisi teratas di berbagai platform seperti Apple App Store dan Google Play Store.

Kehadiran DeepSeek tentu menjadi ancaman serius bagi perusahaan-perusahaan AI asal AS. Selain lebih cerdas dan efisien, biaya pengembangan DeepSeek jauh lebih rendah dibandingkan dengan model AI yang ada saat ini. Misalnya, pengembangan DeepSeek-R1 yang memakan biaya sekitar 6 juta dollar AS, sedangkan pengembangan GPT-4 yang digunakan di ChatGPT menghabiskan hingga 63 juta dollar AS.

DeepSeek juga memanfaatkan teknologi inovatif seperti Mixture-of-Experts (MoE) dan Chain of Thought (CoT) untuk memastikan efisiensi dan kinerja yang tinggi. MoE memungkinkan model untuk hanya mengaktifkan parameter yang dibutuhkan dalam setiap pemrosesan, sementara CoT mengarah pada penyelesaian tugas yang lebih terstruktur dan logis.

Dengan kemampuan yang dimiliki, DeepSeek tidak hanya unggul dalam hal biaya dan efisiensi, tetapi juga dalam kemampuan untuk mengalahkan AI lain dalam benchmark pengujian. Di beberapa uji coba, DeepSeek V3 bahkan mencatatkan skor lebih tinggi dibandingkan dengan model AI lainnya, seperti Claude, Llama, dan GPT-4.

Namun, bukan hanya dari sisi teknis yang membuat DeepSeek menonjol. DeepSeek mengembangkan modelnya dengan pendekatan open-source, memungkinkan pengembang di seluruh dunia untuk berkontribusi pada kemajuannya. Hal ini berbeda dengan ChatGPT yang dikembangkan secara tertutup. Keputusan untuk bersikap terbuka ini diyakini akan mempercepat pertumbuhan DeepSeek, memungkinkan inovasi yang lebih cepat.

Meskipun ada pihak yang menyambut baik kehadiran DeepSeek, seperti Presiden Donald Trump dan bos ChatGPT, Sam Altman, yang melihatnya sebagai pemicu kompetisi yang sehat, tidak sedikit juga yang merasa khawatir. Kehadiran DeepSeek mengingatkan banyak pihak bahwa dominasi AS dalam teknologi AI bisa segera berakhir jika tidak segera berinovasi lebih lanjut. Pemerintah AS dan beberapa perusahaan teknologi besar, seperti Nvidia dan Meta, kini mulai lebih waspada terhadap perkembangan DeepSeek yang mengancam pasar mereka.

Dengan semua pencapaian dan kontroversi yang menyertainya, DeepSeek tidak hanya menarik perhatian dunia AI, tetapi juga pasar saham dan kripto. Beberapa perusahaan teknologi AS bahkan mengalami penurunan tajam di pasar saham setelah kemunculan DeepSeek. Bagi banyak orang, DeepSeek adalah bukti bahwa kecerdasan buatan yang lebih efisien dan murah mungkin menjadi kenyataan di masa depan, menggantikan model-model yang selama ini kita kenal.

Perkembangan DeepSeek tentu akan menjadi sorotan dalam beberapa tahun ke depan, dengan dampak yang jauh lebih besar baik untuk industri AI maupun untuk geopolitik global.

DeepSeek, AI Canggih China yang Buat Amerika Ketar-Ketir

Di tengah pesatnya perkembangan kecerdasan buatan (AI), perusahaan pembuat ChatGPT, OpenAI, kini harus menghadapi pesaing baru yang datang dari China, yaitu DeepSeek. DeepSeek, yang baru-baru ini menarik perhatian dunia dengan teknologi AI terbarunya, menawarkan dua model canggih: DeepSeek-V3 dan DeepSeek-R1. Kedua model ini diklaim memiliki kinerja yang lebih efisien dibandingkan model-model AI lainnya yang sudah ada di pasar global.

DeepSeek-V3, sebagai kompetitor langsung dari GPT-4, dirancang untuk mengatasi berbagai tantangan, mulai dari pertanyaan sehari-hari hingga tugas yang lebih kompleks seperti matematika dan logika. Sedangkan DeepSeek-R1 berfokus pada efisiensi kerja, yang dikatakan dapat bersaing dengan model OpenAI’s o1.

Dalam uji benchmark yang dilakukan, DeepSeek-V3 menunjukkan performa yang mengesankan. Misalnya, pada tes pemahaman konteks DROP 3-shot F1, DeepSeek-V3 mencetak skor 91,6, mengalahkan Llama 3.1 (88,7), Claude 3.5 (88,3), dan GPT-4 (83,7). Begitu juga pada tes matematika internasional seperti AIME 2024 dan MATH-500, DeepSeek-V3 unggul jauh dibandingkan dengan para pesaingnya. Skor yang diraih DeepSeek-V3 untuk berbagai benchmark ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan model AI lainnya, termasuk yang dimiliki oleh OpenAI dan Meta.

Namun, yang membuat DeepSeek semakin menarik perhatian adalah biaya pengembangannya yang jauh lebih efisien. Model AI ini hanya menghabiskan dana sekitar 6 juta dolar AS (sekitar Rp 97 miliar) dalam proses pembangunannya, yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan GPT-4 yang menelan biaya hingga 63 juta dolar AS (sekitar Rp 1 triliun). Menurut para ahli, hal ini tak lepas dari pembatasan ekspor chip canggih seperti Nvidia H100 ke China, yang memaksa perusahaan-perusahaan di negara tersebut untuk menggunakan chip dengan kinerja lebih rendah, namun tetap menghasilkan AI yang lebih efisien.

DeepSeek menggunakan metode yang disebut distillation untuk melatih model AI mereka. Metode ini memungkinkan AI untuk lebih efisien dalam mengerjakan tugas spesifik, meskipun dengan sumber daya yang terbatas. Menurut Chetan Puttagunta, peneliti dari Benchmark General Partner, pembatasan terhadap chip canggih ini justru menjadi “berkah” bagi perusahaan-perusahaan China. Dengan terbatasnya akses ke chip canggih, mereka harus berpikir kreatif untuk mengembangkan teknologi AI yang tetap hemat biaya dan memiliki performa tinggi.

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Aravind Srinivas, CEO Perplexity, yang menyebutkan bahwa para perusahaan AI China mampu membuat model open-source yang efisien dan performanya tetap mumpuni meskipun dengan keterbatasan perangkat keras.

Menanggapi perkembangan ini, Satya Nadella, CEO Microsoft, juga memberikan komentar tentang potensi risiko bagi perusahaan-perusahaan AI di AS. Menurut Nadella, Amerika Serikat harus lebih waspada terhadap kecepatan dan efisiensi yang ditunjukkan oleh perusahaan AI dari China, termasuk DeepSeek.

Saat ini, DeepSeek menyediakan akses gratis ke model AI mereka melalui aplikasi Android, situs web, dan API Platform. Hal ini memungkinkan para pengembang dan pengguna di seluruh dunia untuk mengadopsi teknologi canggih ini dalam berbagai aplikasi mereka.

Dengan efisiensi biaya yang ditawarkan dan kemampuan performa yang impresif, DeepSeek berpotensi mengubah peta persaingan dunia kecerdasan buatan. Amerika Serikat, bersama perusahaan-perusahaan teknologi besar lainnya, kini harus menghadapi tantangan baru yang datang dari negara adidaya teknologi tersebut.

Kemendikdasmen Luncurkan Rumah Pendidikan: Solusi Digital untuk Transformasi Pendidikan Indonesia

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah resmi meluncurkan program Cetak Biru Transformasi Digital melalui Rumah Pendidikan. Ini adalah langkah strategis yang mengintegrasikan berbagai layanan pendidikan dalam satu platform digital terhubung, yang bertujuan mendukung kemajuan pendidikan Indonesia hingga tahun 2029. Rumah Pendidikan tidak hanya menawarkan akses mudah ke berbagai layanan pendidikan, tetapi juga menciptakan ekosistem yang lebih inklusif dan efisien.

Menurut Abdul Mu`ti, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, peluncuran program ini lebih dari sekadar penerapan teknologi. Transformasi digital dalam pendidikan bertujuan menciptakan sistem yang lebih inklusif dan efisien, serta meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan semangat untuk bergerak cepat, program ini diharapkan dapat membantu mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pemanfaatan teknologi yang tepat.

Rumah Pendidikan bukanlah platform yang menggantikan sistem digital sebelumnya, tetapi lebih kepada upaya untuk menyatukan berbagai layanan yang ada, sehingga lebih mudah diakses oleh para pengguna. Aplikasi ini, yang tersedia dalam versi Beta, dapat diakses melalui situs web resmi atau diunduh di Play Store untuk perangkat Android. Dengan adanya aplikasi ini, masyarakat, mulai dari pemerintah, sekolah, hingga orang tua dan siswa, dapat mengakses berbagai layanan pendidikan dalam satu tempat.

Menteri Mu`ti menegaskan bahwa meskipun teknologi membawa kemudahan, penggunaannya harus bertanggung jawab. Data yang dihasilkan melalui transformasi digital ini harus digunakan secara bijak, dan ke depannya kebijakan pendidikan diambil berdasarkan data yang valid dan akurat. Ia berharap Rumah Pendidikan dapat menjadi platform yang tidak hanya mengintegrasikan layanan pendidikan, tetapi juga mendorong kebijakan berbasis data yang lebih transparan dan efisien.

Dalam laporan yang disampaikan oleh Suharti, Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, program ini akan memperkenalkan solusi utama dalam mengintegrasikan layanan pendidikan pada berbagai jenjang, mulai dari anak usia dini hingga pendidikan menengah, baik formal maupun nonformal. Rumah Pendidikan akan mempermudah semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan untuk bekerja sama secara efisien dalam mencapai tujuan bersama, yaitu mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua.

Peluncuran program ini mendapatkan apresiasi dari Hetifah Sjaifudian, anggota Komisi X DPR RI, yang menyebutnya sebagai sebuah langkah positif bagi dunia pendidikan. Ia menekankan pentingnya penerapan kebijakan berbasis data untuk meningkatkan transparansi dan inklusivitas dalam sistem pendidikan Indonesia.

Dengan menghadapi tantangan besar seperti lebih dari 986 aplikasi yang belum terintegrasi, Rumah Pendidikan hadir sebagai solusi untuk menyederhanakan akses dan meningkatkan kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan. Sistem ini juga akan memastikan pengelolaan data yang efisien dan akuntabel, yang akan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap pendidikan nasional.

Portal Rumah Pendidikan hadir dengan 8 ruang utama yang mencakup berbagai aspek, antara lain Ruang GTK, yang mendukung pengembangan kompetensi guru, Ruang Murid, yang menyediakan akses pembelajaran mendalam, serta Ruang Sekolah yang membantu sekolah dalam pengelolaan sumber daya. Program ini juga melibatkan orang tua, pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat untuk mendukung pendidikan yang holistik dan inklusif.

Dengan peluncuran Rumah Pendidikan ini, Kemendikdasmen berharap dapat mempercepat transformasi digital dalam pendidikan, memberikan manfaat yang signifikan, dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.