Tag Archives: Teknologi Informasi

https://shopthebootrack.com

Transformasi Pendidikan melalui Teknologi: Meningkatkan Pembelajaran dan Pengaruh Ekonomi

Di era digital ini, teknologi menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam dunia pendidikan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa penerapan teknologi dalam pembelajaran tidak hanya meningkatkan efektivitas pengajaran, tetapi juga memengaruhi metode dan pendekatan belajar siswa. Salah satu penelitian yang menyoroti pengaruh teknologi adalah studi yang dilakukan oleh Gunardi et al. (2023) mengenai penggunaan komputer tablet di kalangan anak usia 7 tahun. Penelitian tersebut menemukan bahwa penggunaan tablet secara signifikan berkontribusi terhadap pendidikan anak, terutama ketika penggunaan teknologi didampingi oleh guru dan orang tua, untuk memastikan aplikasi yang digunakan sesuai dengan tahap perkembangan anak.

Selain itu, penelitian oleh Nurharirah (2024) mengeksplorasi penggunaan teknologi dalam pembelajaran di sekolah dasar, di mana inovasi dengan media seperti presentasi PowerPoint, video digital, dan aplikasi kuis dapat menjadikan pembelajaran lebih menarik dan interaktif. Namun, penelitian ini juga mencatat tantangan yang dihadapi oleh para guru, seperti keterbatasan waktu dan fasilitas yang memadai untuk mengimplementasikan teknologi secara optimal. Hal ini menekankan pentingnya infrastruktur yang mendukung agar teknologi dapat diintegrasikan dengan sukses ke dalam kurikulum.

Di sisi lain, Faida (2023) menjelaskan bahwa teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadi kebutuhan utama dalam proses belajar mengajar, membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran yang lebih menarik dan mendidik. Penggunaan TIK diharapkan dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih kaya dan lebih terjangkau. Dengan adanya teknologi, guru dituntut untuk memiliki pemahaman yang baik terhadap teknologi agar dapat memanfaatkannya secara efektif dan efisien.

Namun, ada pula dampak yang lebih luas, seperti yang diungkapkan oleh Pramono (2020), yang menjelaskan hubungan antara pendidikan dan pertumbuhan ekonomi. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa pendidikan yang didukung oleh teknologi tidak hanya membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan, tetapi juga memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di suatu daerah. Ini mencerminkan bagaimana investasi dalam teknologi pendidikan dapat menghasilkan manfaat sosial dan ekonomi yang signifikan.

Dengan demikian, transformasi besar dalam dunia pendidikan ini menunjukkan bahwa teknologi tidak hanya memperkenalkan alat bantu belajar baru, tetapi juga mengubah cara pengetahuan disampaikan dan diterima. Integrasi teknologi dalam pendidikan harus dilakukan dengan hati-hati, memperhatikan kapasitas dan kebutuhan guru serta siswa, agar dapat menghasilkan pengalaman belajar yang optimal. Teknologi, jika dimanfaatkan dengan baik, dapat menjadi pendorong kemajuan pendidikan yang signifikan.

Pinrang Percepat Digitalisasi Pemerintahan Lewat Aplikasi Srikandi dan Clearance TIK

Wakil Bupati Pinrang, Sudirman Bungi, S.IP., M.Si., memimpin Rapat Koordinasi terkait penerapan Aplikasi Srikandi dan sistem Clearance Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Ruang Rapat Bupati Pinrang pada Rabu (19/3). Rapat ini dihadiri oleh berbagai jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) guna mempercepat transformasi digital dalam tata kelola pemerintahan daerah.

Dalam kesempatan tersebut, Wabup Sudirman menegaskan bahwa pemanfaatan teknologi informasi dalam birokrasi merupakan keharusan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik. Menurutnya, digitalisasi akan mempercepat berbagai proses administrasi dan memastikan bahwa tugas-tugas pemerintahan berjalan lebih optimal. Dirinya juga berharap seluruh OPD dapat segera beradaptasi dengan sistem digital ini agar tata kelola pemerintahan di Kabupaten Pinrang semakin modern, transparan, dan akuntabel.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Kominfosandi) Kabupaten Pinrang, A. Haswidy Rustam, SSTP, M.Si., mengungkapkan bahwa Aplikasi Srikandi dikembangkan untuk mendukung administrasi pemerintahan berbasis digital. Dengan penerapan sistem ini, proses surat-menyurat menjadi lebih efisien, tertata dengan baik, dan menghemat anggaran. Selain itu, penerapan sistem Clearance TIK bertujuan memastikan bahwa setiap penggunaan teknologi dalam birokrasi tetap mengacu pada standar keamanan informasi, sehingga proses digitalisasi dapat berlangsung dengan optimal tanpa hambatan teknis.

Melalui rapat koordinasi ini, Pemerintah Kabupaten Pinrang menunjukkan komitmennya dalam mengakselerasi transformasi digital guna menciptakan birokrasi yang lebih inovatif dan berorientasi pada pelayanan masyarakat yang lebih baik.

Ericsson Sarankan Indonesia Refarming Spektrum Mid-band Demi 5G

Pemerintah Indonesia diharapkan untuk lebih memperhatikan alokasi spektrum mid-band (1-6 GHz) dalam pengembangan jaringan 5G di tanah air. Hal ini disampaikan oleh Andres Vicente, Senior Vice President dan Kepala Ericsson untuk wilayah Asia Tenggara, Oseania, dan India, saat ditemui dalam acara Mobile World Congress (MWC) 2025 di Barcelona, Spanyol. Menurut Vicente, spektrum mid-band sangat penting untuk penggelaran layanan 5G yang optimal.

Vicente menjelaskan bahwa layanan 5G sangat bergantung pada ketersediaan spektrum mid-band, namun spektrum yang tersedia di Indonesia saat ini dianggap belum mencukupi untuk pengoperasian jaringan 5G dengan kualitas terbaik. “Spektrum mid-band adalah kunci untuk mendukung jaringan 5G yang efisien dan dapat memberikan kecepatan serta kapasitas yang lebih besar. Namun, saat ini spektrum yang ada di Indonesia masih terbatas,” ujar Vicente. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia disarankan untuk melakukan refarming atau redistribusi spektrum mid-band guna mendukung operator seluler dalam menggelar jaringan 5G.

Selain alokasi spektrum, Vicente juga mengingatkan bahwa pemerintah Indonesia perlu memperhatikan beberapa faktor agar penerapan 5G bisa berjalan lancar dan lebih cepat. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan subsidi pada beberapa biaya yang terkait dengan penggelaran jaringan 5G, terutama dalam hal infrastruktur pasif. Subsidi tersebut bisa mencakup biaya pembangunan menara (tower) yang akan dipasang dengan base transceiver station (BTS), serta biaya konsumsi listrik yang digunakan oleh menara tersebut.

“Subsidi ini sangat penting karena meskipun 5G menawarkan potensi yang luar biasa, biaya investasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan infrastruktur 5G sangat besar. Dengan adanya subsidi, operator seluler bisa memperoleh return on investment lebih cepat, sehingga proses penggelaran 5G bisa berjalan lebih efisien,” jelas Vicente.

Sebagai contoh, Vicente merujuk pada pemerintah Spanyol yang sudah memberikan dukungan serupa dalam penggelaran jaringan 5G di negara mereka. Pemerintah Spanyol telah memberikan subsidi terkait biaya pembangunan menara serta infrastruktur terkait, sehingga mempermudah operator dalam mengimplementasikan jaringan 5G.

Selain subsidi, Vicente juga mengungkapkan pentingnya pemerintah Indonesia untuk menciptakan ekosistem 5G yang mendukung. Pemerintah memiliki peranan yang signifikan dalam mengatur dan mendukung inovasi yang berhubungan dengan 5G, termasuk mendukung berbagai perusahaan rintisan (startup) yang ingin mengembangkan layanan berbasis teknologi 5G.

“Peran pemerintah sangat penting dalam menciptakan ekosistem 5G yang tidak hanya berkaitan dengan infrastruktur, tetapi juga dengan pengembangan berbagai solusi dan aplikasi berbasis 5G, yang akan mendukung perkembangan ekonomi digital Indonesia,” pungkas Vicente.

Dengan adanya langkah-langkah ini, diharapkan jaringan 5G dapat segera terwujud di Indonesia dan mendukung berbagai sektor, mulai dari industri, pendidikan, hingga kesehatan, untuk dapat memanfaatkan teknologi yang lebih cepat dan efisien.

Bayar Makin Praktis! BI Perkenalkan QRIS Tap, Cukup Tempel HP

Bank Indonesia (BI) resmi memperkenalkan layanan pembayaran terbaru, QRIS Tap, pada Jumat (14/3/2025). Inovasi ini memanfaatkan teknologi Near Field Communication (NFC), memungkinkan pengguna cukup menempelkan smartphone ke mesin pemindai seperti Electronic Data Capture (EDC) untuk melakukan transaksi. Fitur ini menjadi alternatif pembayaran selain metode pemindaian QR code yang sudah umum digunakan.

QRIS Tap Hadir di Mobile Banking dan E-Wallet

Layanan QRIS Tap akan tersedia di beberapa aplikasi mobile banking serta dompet digital. Berdasarkan pantauan, beberapa platform seperti GoPay dan aplikasi BRImo (Bank BRI) telah mengintegrasikan fitur ini. Namun, karena teknologi ini berbasis NFC, hanya smartphone yang memiliki fitur NFC yang bisa menggunakannya.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyatakan bahwa kehadiran QRIS Tap merupakan terobosan terbaru dalam sistem pembayaran digital yang dirancang untuk meningkatkan kenyamanan masyarakat.

“Ini merupakan hasil kolaborasi erat antara Bank Indonesia dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Perhubungan, Asosiasi Sistem Pembayaran, serta pelaku industri seperti Bank DKI dan sektor transportasi,” ungkap Perry dalam acara peluncuran.

Menurutnya, QRIS Tap memberikan kemudahan dan kecepatan transaksi karena hanya membutuhkan 0,3 detik untuk menyelesaikan pembayaran tanpa perlu membuka kamera ponsel.

Tahap Implementasi QRIS Tap di Berbagai Sektor

Pada tahap awal, QRIS Tap mulai diterapkan di beberapa sektor penting, seperti transportasi, retail, UMKM, kesehatan, parkir, dan pendidikan. Saat ini, sudah ada lebih dari 2.300 merchant yang menerima metode pembayaran ini.

Untuk sektor transportasi, QRIS Tap telah digunakan di beberapa layanan, seperti:
MRT Jakarta (rute Bundaran HI – Lebak Bulus)
120 armada DAMRI (Jabodetabek Resident Connection)
12 unit bus Royal Trans
Trans Metro Pasundan (Bandung) & Trans Sarbagita (Bali)

Selain transportasi, QRIS Tap juga mulai diterapkan di 2.353 merchant, termasuk sektor retail, UMKM, parkir, dan rumah sakit.

Perluasan Implementasi QRIS Tap

Ke depannya, BI akan terus memperluas cakupan QRIS Tap ke lebih banyak layanan transportasi umum, di antaranya:
🔹 Seluruh stasiun MRT Jakarta
🔹 Bus Transjakarta dan LRT Jakarta
🔹 Loket tiket DAMRI & KRL (Jabodetabek, Yogyakarta, dan Solo)
🔹 Merchant dan layanan publik lainnya

Dengan kehadiran QRIS Tap, Bank Indonesia berharap dapat semakin meningkatkan efisiensi pembayaran digital dan mendukung transisi menuju masyarakat tanpa uang tunai.

Bagaimana pendapatmu? Apakah kamu sudah siap mencoba QRIS Tap di ponselmu? 🚀📱

Nomor KTP Disalahgunakan untuk Pinjol? Ini Cara Ceknya

Pentingnya melindungi Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tertera pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) semakin menjadi perhatian utama, mengingat data pribadi ini sering kali disalahgunakan, terutama dalam dunia pinjaman online (pinjol). Banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa NIK mereka bisa digunakan tanpa sepengetahuan untuk mengajukan pinjaman melalui platform pinjol. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui cara memeriksa apakah NIK Anda terdaftar di layanan pinjol atau kredit lainnya.

NIK adalah identitas yang unik bagi setiap penduduk Indonesia dan sering dijadikan sebagai syarat utama dalam verifikasi berbagai layanan, termasuk pinjaman online. Dengan semakin mudahnya proses pengajuan pinjaman online yang hanya memerlukan KTP dan nomor telepon, celah untuk penyalahgunaan data pribadi pun semakin besar. Jika data berhasil diverifikasi, peminjam bisa langsung menentukan jumlah pinjaman yang diinginkan dan mencairkannya ke rekening yang telah terdaftar.

Sebagai langkah proteksi, masyarakat dihimbau untuk secara rutin mengecek apakah NIK mereka telah terdaftar pada platform pinjol atau layanan kredit lainnya. Salah satu cara untuk memeriksa hal ini adalah dengan memanfaatkan layanan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang disediakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Layanan ini memungkinkan Anda untuk mengecek secara langsung status keuangan dan pinjaman yang mungkin terdaftar atas nama Anda.

Berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk memeriksa apakah NIK Anda terdaftar di pinjol:

Pengecekan Online:

  1. Kunjungi situs web resmi OJK di idebku.ojk.go.id atau unduh aplikasi iDebku OJK melalui smartphone Anda.
  2. Lakukan registrasi dengan mengisi data diri yang diperlukan, termasuk jenis debitur, identitas, kewarganegaraan, serta kode verifikasi captcha.
  3. Setelah verifikasi data, klik tombol “Selanjutnya” untuk melanjutkan proses.
  4. Anda akan diminta untuk mengisi formulir SLIK OJK, mengunggah dokumen pendukung, dan menyetujui pernyataan kebenaran data.
  5. Ajukan permohonan pengecekan dan simpan nomor pendaftaran yang diterima melalui email sebagai referensi.
  6. Dalam waktu maksimal satu hari kerja, Anda akan menerima informasi terperinci mengenai pinjaman atau kredit yang terdaftar dengan NIK Anda.

Pengecekan Offline:

  1. Kunjungi kantor OJK terdekat dengan membawa dokumen pendukung yang diperlukan:
    • Untuk WNI: KTP asli.
    • Untuk WNA: Paspor asli.
    • Jika diwakilkan, sertakan surat kuasa.
  2. Pihak OJK akan memverifikasi dokumen Anda dan mengirimkan hasil pengecekan melalui email.

Jika Anda mendapati adanya dugaan penyalahgunaan atau kendala dalam pengecekan, OJK menyediakan berbagai kanal pelaporan untuk menangani masalah tersebut. Anda bisa menghubungi Call Center OJK di nomor 081-157-157-157 untuk konfirmasi status pinjaman. Selain itu, dugaan penyalahgunaan bisa dilaporkan ke email waspadainvestasi@ojk.go.id, dengan melampirkan deskripsi masalah dan bukti pendukung.

Melalui langkah-langkah yang telah dijelaskan, Anda bisa menjaga data pribadi Anda dengan lebih baik dan menghindari kerugian finansial akibat penyalahgunaan NIK di platform pinjol. Jangan ragu untuk memanfaatkan layanan yang disediakan oleh OJK demi kenyamanan dan keamanan Anda dalam bertransaksi.

Microsoft Setop Publisher 2026, Pengguna Diminta Beralih ke Alternatif Lain

Microsoft secara resmi mengumumkan bahwa mereka akan mengakhiri dukungan untuk aplikasi desktop publishing, Microsoft Publisher, pada Oktober 2026. Setelah tanggal tersebut, Publisher tidak lagi tersedia dalam paket langganan Microsoft 365, serta tidak akan menerima pembaruan atau dukungan teknis untuk versi on-premises yang masih menggunakannya.

Microsoft Publisher Akan Dihapus dari Microsoft 365

Microsoft Publisher telah menjadi bagian dari paket Microsoft Office selama bertahun-tahun dan digunakan untuk membuat berbagai materi cetak maupun digital, seperti brosur, pamflet, kartu nama, buletin, hingga dokumen desain lainnya. Berbeda dengan Microsoft Word, Publisher menawarkan fleksibilitas tata letak yang lebih luas, sehingga kerap menjadi pilihan bagi pengguna yang ingin menyusun desain dengan lebih mudah.

Namun, Microsoft memutuskan untuk menghentikan dukungan terhadap Publisher karena banyak fitur yang sebelumnya ada di aplikasi ini kini telah tersedia di Word dan PowerPoint. Kedua aplikasi tersebut kini mendukung pembuatan template profesional, label, kalender yang dapat disesuaikan, serta kartu nama, sehingga peran Publisher dianggap semakin berkurang.

Microsoft Siapkan Alternatif Baru

Sebagai bagian dari transisi ini, Microsoft juga sedang mengembangkan cara-cara baru untuk mengintegrasikan fungsi utama Publisher ke dalam Word, PowerPoint, serta Microsoft Designer—sebuah platform desain berbasis AI yang semakin diperkuat di ekosistem Microsoft 365.

Bagi pengguna yang masih mengandalkan Publisher, Microsoft menegaskan bahwa dukungan penuh tetap diberikan hingga Oktober 2026, sehingga masih ada waktu bagi pengguna untuk menyesuaikan diri dan beralih ke alternatif yang lebih modern.

Masa Depan Desain di Microsoft 365

Keputusan Microsoft untuk menghentikan Publisher merupakan bagian dari strategi mereka dalam menyederhanakan layanan dan mengoptimalkan aplikasi yang lebih relevan serta serbaguna. Dengan semakin berkembangnya teknologi desain berbasis AI dan integrasi yang lebih kuat dalam ekosistem Microsoft 365, pengguna Publisher disarankan untuk mulai beradaptasi dengan Word, PowerPoint, atau alternatif lainnya sebelum dukungan resmi berakhir.

Langkah ini juga mencerminkan tren industri yang semakin mengarah pada solusi desain yang lebih fleksibel, terintegrasi, dan didukung oleh kecerdasan buatan, dibandingkan dengan perangkat lunak desktop publishing tradisional.

Hati-hati! Kenali 8 Tanda Chat Penipuan di WhatsApp

WhatsApp (WA) telah menjadi aplikasi komunikasi utama yang digunakan oleh jutaan orang di seluruh dunia. Namun, seiring dengan popularitasnya, aplikasi ini juga semakin menjadi sasaran empuk bagi para penipu yang memanfaatkan berbagai celah keamanan. Spam chat penipuan di WhatsApp kini semakin marak, dan penting bagi pengguna untuk mengenali ciri-ciri pesan mencurigakan agar tidak terjebak dalam berbagai modus penipuan. Berikut ini adalah 8 ciri-ciri umum yang perlu Anda waspadai.

1. Kesalahan Ketik dan Bahasa yang Tidak Biasa

Salah satu tanda yang paling sering muncul pada pesan penipuan adalah penggunaan bahasa yang tidak baku atau kesalahan ketik yang mencolok. Pesan-pesan semacam ini sering kali terkesan terburu-buru dan tidak profesional. Jika Anda menerima pesan yang tampaknya tidak teratur atau susunan kata-katanya membingungkan, terutama dari nomor yang tidak dikenal, waspadalah. Ini bisa jadi adalah upaya penipuan.

2. Tautan yang Mencurigakan

Salah satu modus penipuan umum adalah pengiriman tautan yang meminta Anda untuk mengkliknya. Tautan ini bisa membawa Anda ke situs web palsu atau mengunduh malware ke perangkat Anda. Jika tautan tersebut tampak mencurigakan atau berasal dari sumber yang tidak jelas, lebih baik untuk tidak membukanya, meskipun tautan tersebut terlihat resmi.

3. Permintaan Data Pribadi

Jangan pernah memberikan informasi pribadi melalui WhatsApp. Pesan yang meminta data sensitif seperti nomor kartu kredit, kata sandi, atau informasi rekening bank harus langsung dicurigai. Platform resmi seperti WhatsApp tidak akan pernah meminta informasi semacam itu melalui chat.

4. Ajakan untuk Meneruskan Pesan

Modus penipuan berikutnya adalah ajakan untuk meneruskan pesan kepada orang lain. Pesan-pesan semacam ini sering kali mengandung informasi palsu yang bertujuan memperluas jangkauan penipuan. Jika Anda menerima pesan yang meminta untuk meneruskan informasi tanpa memverifikasi kebenarannya, jangan lakukan.

5. Permintaan Uang atau Pembayaran

Jika Anda menerima pesan yang meminta uang atau klaim bahwa Anda harus membayar untuk mendapatkan akses ke WhatsApp atau layanan lainnya, ini pasti penipuan. WhatsApp adalah layanan gratis, sehingga setiap permintaan pembayaran terkait aplikasi ini patut dipertanyakan.

6. Menyamar Sebagai Orang yang Dikenal

Para penipu sering menyamar sebagai teman, keluarga, atau rekan kerja untuk mendapatkan kepercayaan Anda. Mereka bisa saja menggunakan foto palsu atau informasi pribadi yang telah mereka kumpulkan dari sumber lain. Jika Anda merasa ragu, selalu verifikasi kebenarannya dengan menghubungi orang tersebut secara langsung melalui saluran komunikasi lain.

7. Tawaran Hadiah atau Pekerjaan Menggiurkan

Penipuan melalui WhatsApp juga sering datang dengan tawaran hadiah, pekerjaan, atau investasi yang terlalu menggiurkan untuk menjadi kenyataan. Tawaran seperti ini biasanya terdengar sempurna, tetapi sering kali bertujuan untuk memanipulasi Anda. Jangan mudah tergoda oleh tawaran semacam ini.

8. Membangun Kepercayaan Sebelum Meminta Hal Mencurigakan

Beberapa penipu mungkin memulai percakapan dengan pendekatan yang lebih halus, seperti membangun hubungan atau kepercayaan sebelum meminta informasi pribadi atau menawarkan hal-hal yang mencurigakan. Jangan biarkan mereka memanfaatkan kebaikan Anda untuk tujuan yang salah.

Lindungi Diri Anda dari Modus Penipuan di WhatsApp

Dengan mengenali ciri-ciri spam chat penipuan di WhatsApp, Anda dapat lebih waspada dan terlindungi dari berbagai ancaman yang ada. Jika Anda menerima pesan yang mencurigakan, jangan ragu untuk melaporkannya ke pihak WhatsApp atau lembaga terkait lainnya. Dengan begitu, Anda tidak hanya menjaga keamanan diri sendiri, tetapi juga membantu orang lain agar terhindar dari penipuan yang serupa.

Telkomsel-TikTok Berkolaborasi! Hadirkan Telco Verify untuk Pengguna RI

Telkomsel dan TikTok baru saja mengumumkan kerja sama strategis yang ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU). Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengalaman digital pengguna TikTok di Indonesia, dengan mengedepankan keamanan dan kenyamanan. Fokus utama dari kerja sama ini adalah pengembangan Telco Verify dan Telco Insight Collaboration.

Direktur Planning & Transformation Telkomsel, Wong Soon Nam, menjelaskan bahwa salah satu aspek utama dalam kerja sama ini adalah penerapan Telco Verify, sebuah teknologi autentikasi berbasis jaringan. Teknologi ini memungkinkan pengguna TikTok untuk melakukan verifikasi otomatis (silent verification) oleh operator seluler tanpa harus memasukkan kata sandi atau kode OTP (One-Time Password). Pendekatan ini dirancang untuk mengurangi risiko akun pengguna yang diambil alih melalui metode social engineering atau kesalahan berbagi kode OTP.

“Kerja sama dengan TikTok ini memungkinkan Telkomsel untuk menyajikan layanan yang lebih personal dan relevan bagi pengguna TikTok di Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi terbaru, kami optimis dapat menciptakan ekosistem digital yang lebih aman, efisien, dan inovatif melalui Telco Verify dan Telco Insight Collaboration,” ujar Wong Soon Nam dalam keterangan pers yang diterima pada Selasa (4/3/2025).

Perjanjian ini disepakati di ajang Mobile World Congress (MWC) 2025 di Barcelona, Spanyol, pada Selasa (3/3/2025). Wong melanjutkan, bahwa kerja sama ini sejalan dengan tema MWC 2025, yaitu ‘Enterprise Re-Invented’, yang menyoroti pentingnya ketangkasan perusahaan dalam menghadapi konvergensi teknologi serta pengembangan proses dan model bisnis yang lebih efisien untuk menjaga keunggulan kompetitif.

Lebih lanjut, Wong berharap kolaborasi ini dapat memperkuat posisi Telkomsel sebagai pemimpin dalam penyediaan solusi digital berbasis telekomunikasi, sambil mendukung komitmen TikTok dalam menghadirkan platform yang lebih aman dan berfokus pada pengalaman pengguna. Kedua perusahaan berencana untuk terus mengeksplorasi potensi lebih lanjut dalam kerja sama ini, demi menciptakan ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.

Di sisi lain, Direktur Business Development APAC TikTok, Vanessa Brown, menyambut positif kemitraan ini. Menurut Vanessa, keamanan dan personalisasi layanan adalah dua faktor utama yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan pengalaman pengguna TikTok.

“Keamanan akun dan personalisasi layanan adalah hal yang sangat penting bagi komunitas TikTok. Dengan dukungan dari Telkomsel, kami optimis dapat menawarkan solusi yang tidak hanya meningkatkan keamanan akun, tetapi juga memberikan pengalaman yang lebih relevan dan lebih baik bagi pengguna TikTok di Indonesia,” ujar Vanessa.

Kerja sama ini menunjukkan komitmen kedua perusahaan untuk memperkuat ekosistem digital di Indonesia dengan menghadirkan inovasi yang menjaga privasi pengguna sekaligus menawarkan pengalaman yang lebih aman dan menyenangkan.

Google Lakukan PHK di Divisi Cloud, Efisiensi Jadi Alasan Utama

Google dikabarkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawan di divisi cloud mereka dalam rangka upaya efisiensi perusahaan. Meskipun sumber yang memberikan informasi ini meminta untuk tidak disebutkan namanya, laporan menyebutkan bahwa pemangkasan ini akan menyasar beberapa posisi di divisi cloud dan sumber daya manusia (SDM). Namun, rincian terkait jumlah pasti karyawan yang terdampak masih belum diumumkan.

Menurut laporan Bloomberg, pengurangan tenaga kerja ini hanya akan mempengaruhi beberapa tim tertentu saja, meskipun belum ada penjelasan lebih lanjut mengenai divisi atau posisi yang akan mengalami pemangkasan. Seorang juru bicara Google menanggapi situasi ini dengan menyatakan bahwa perusahaan terus beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan mengejar peluang bisnis yang lebih besar di masa depan.

“Sebagaimana yang dilakukan oleh tim-tim di seluruh perusahaan, kami melakukan penyesuaian untuk memastikan kami terus berinvestasi di area yang sangat penting bagi kesuksesan jangka panjang dan keberlanjutan pertumbuhan bisnis kami,” kata juru bicara perusahaan tersebut, seperti yang dikutip dari The Economic Times, Jumat (28/2).

Keputusan ini datang setelah Alphabet, perusahaan induk Google, gagal mencapai target pendapatan analis dalam sektor bisnis cloud pada awal bulan ini. Meski demikian, laporan mereka mengenai belanja modal untuk tahun 2025 justru melampaui ekspektasi pasar, yang menunjukkan bahwa perusahaan tengah mengalihkan fokus strategisnya.

PHK ini juga menyusul pengurangan tenaga kerja lainnya yang lebih kecil yang telah diumumkan pada bulan Januari lalu. Saat itu, Google memperkenalkan program keluar sukarela bagi karyawan yang bekerja di divisi Platform & Perangkat, yang meliputi produk-produk andalan seperti Android, Pixel, Chrome, dan Nest. Program ini menawarkan paket pesangon bagi mereka yang memilih untuk meninggalkan perusahaan secara sukarela.

“Divisi Platform & Perangkat membuka program keluar sukarela yang memungkinkan karyawan untuk memilih keluar dari perusahaan dengan manfaat penuh, termasuk paket pesangon,” ungkap Rick Osterloh, Senior Vice President di Google, dalam memo internal yang pertama kali dilaporkan oleh 9to5Google.

Langkah efisiensi yang dilakukan Google ini mencerminkan upaya perusahaan dalam mengoptimalkan operasional dan menyesuaikan diri dengan dinamika pasar. Dengan berfokus pada efisiensi dan peluang yang lebih menguntungkan, Google berusaha mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan yang ada dan meraih kesuksesan lebih besar di masa mendatang.

Evolusi Teknologi Informasi: Dari Masa Kini hingga Masa Depan

Teknologi Informasi (TI) telah menjelma menjadi bagian yang sangat krusial dalam kehidupan manusia saat ini. Tidak hanya sebagai alat bantu, tetapi juga sebagai kekuatan utama yang mendorong hampir setiap aspek aktivitas sehari-hari. Inovasi di bidang TI terus berkembang pesat, memberikan berbagai solusi yang semakin memudahkan cara kita bekerja, berkomunikasi, dan mengakses informasi.

Salah satu contoh jelas dari perkembangan pesat ini adalah transformasi telepon genggam. Di awal tahun 2000-an, ponsel hanya digunakan untuk menelepon dan mengirim pesan singkat. Namun, menjelang akhir dekade tersebut, munculnya perangkat seperti BlackBerry yang memperkenalkan pesan instan mengubah cara orang berkomunikasi. Seiring berjalannya waktu, sistem operasi seperti Android dan iOS mendominasi pasar, memungkinkan ponsel untuk berfungsi lebih dari sekadar alat komunikasi, tetapi juga sebagai perangkat untuk transaksi keuangan dan kegiatan sehari-hari lainnya.

Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Teknologi Informasi? Secara umum, TI mencakup segala perangkat atau sistem yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, mengolah, mengelola, mentransmisikan, dan menerima data secara otomatis. TI tidak hanya terbatas pada komputer, tetapi juga melibatkan perangkat keras, perangkat lunak, serta jaringan komunikasi yang mendukung berbagai aktivitas di dunia maya.

Dalam pengertiannya yang lebih luas, TI juga mengandung makna bahwa teknologi ini digunakan untuk menciptakan, mengubah, serta memanfaatkan informasi dalam berbagai bentuk, yang melibatkan sistem komunikasi dalam pengolahan dan distribusinya.

Secara praktis, teknologi informasi memiliki beberapa fungsi penting. Fungsi utama TI meliputi: pengumpulan data, pengolahan data menjadi informasi yang lebih berguna, penyimpanan data secara aman, serta memfasilitasi transmisi data antar perangkat dengan efisien. Kemudian, data yang sudah tersimpan bisa diakses kembali dengan cepat, dan disajikan dalam bentuk yang mudah dipahami, seperti grafik atau laporan.

Penerapan TI saat ini mencakup berbagai sektor, yang secara langsung mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari. Di bidang komunikasi, aplikasi seperti WhatsApp menggantikan layanan SMS, tidak hanya menawarkan pesan teks, tetapi juga memungkinkan panggilan suara dan video, serta pengiriman berbagai jenis file. Di dunia bisnis dan ekonomi, kemajuan TI memungkinkan terjadinya transaksi jual beli secara online melalui e-commerce, pembayaran digital, dan dompet digital, yang mempermudah masyarakat untuk berbelanja tanpa harus keluar rumah. Sektor pendidikan pun turut merasakan manfaat besar dari TI, di mana platform seperti Zoom dan Google Meet memungkinkan proses belajar mengajar dilakukan secara daring, memudahkan siswa dan pengajar untuk Tetap bisa berkomunikasi meskipun berada di lokasi yang berbeda.

Dalam dunia kesehatan, teknologi seperti sistem pencitraan medis (seperti MRI dan CT Scan) serta aplikasi berbasis AI membantu dokter dalam membuat diagnosis yang lebih akurat dan menentukan pengobatan yang tepat. Begitu pula di sektor transportasi, GPS dan sistem navigasi cerdas membuat perjalanan menjadi lebih efisien dan aman. Kendaraan listrik pun semakin populer sebagai alternatif ramah lingkungan.

Melihat tren yang ada, dapat diprediksi bahwa masa depan Teknologi Informasi akan semakin mengesankan. Salah satu area yang diprediksi akan berkembang pesat adalah kecerdasan buatan (AI), yang diperkirakan akan mengambil peran lebih besar dalam otomatisasi sektor industri, layanan pelanggan, serta keamanan siber. Selain itu, Internet of Things (IoT) akan semakin terkoneksi, membawa perangkat seperti rumah pintar dan kendaraan yang dapat saling berkomunikasi melalui internet untuk meningkatkan efisiensi.

Teknologi 5G juga diharapkan membawa dampak besar dengan menawarkan koneksi internet yang jauh lebih cepat dan lebih stabil, yang akan mendukung penggunaan teknologi seperti Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR). Tak kalah menarik, teknologi Blockchain, yang semula dikenal berkat Bitcoin, diprediksi akan semakin diterima dalam sektor keuangan, kesehatan, dan keamanan data karena keunggulannya dalam menyediakan transparansi dan sistem yang aman.

Teknologi kendaraan otonom, yang saat ini masih dalam tahap pengembangan, diyakini akan mengurangi angka kecelakaan lalu lintas dan menggantikan peran pengemudi manusia. Begitu pula dengan drone yang semakin banyak digunakan, tidak hanya dalam dunia fotografi, tetapi juga dalam pengiriman barang dan bahkan sektor militer.

Sebagai kesimpulan, perkembangan pesat Teknologi Informasi sudah sangat mendominasi berbagai aspek kehidupan kita. Di masa depan, berbagai inovasi baru seperti AI, IoT, VR, dan blockchain akan semakin mengubah cara kita bekerja, berkomunikasi, dan menjalani kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengikuti setiap perkembangan TI agar tidak tertinggal dalam dunia yang terus berkembang ini.