Tag Archives: Teknologi Pendidikan

https://shopthebootrack.com

Inovasi Pembelajaran: Dosen Unpad Manfaatkan TikTok untuk Media Perkuliahan

Seiring perkembangan teknologi, dosen Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad), Ira Mirawati, telah memanfaatkan aplikasi TikTok sebagai media pembelajaran yang efektif. Dengan menggunakan platform ini, ia berhasil menghadirkan metode pengajaran yang lebih menarik dan relevan bagi mahasiswa.

TikTok sebagai Alat Edukasi

Menurut Ira, TikTok memberikan kemudahan dalam menyampaikan materi ajar. Melalui video pendek yang ia unggah, mahasiswa dapat mengakses kembali materi kapan saja. Selain itu, konten yang ia buat juga berdampak pada edukasi publik yang lebih luas.

“Platform ini sangat membantu. Mahasiswa bisa kembali menonton materi yang sudah dibahas, dan banyak orang yang juga teredukasi melalui konten tersebut,” ujar Ira dalam acara Hari Guru Nasional yang diselenggarakan oleh TikTok pada Kamis, 21 November 2024.

Pengaruh TikTok pada Metode Pengajaran

Ira menjelaskan bahwa pendekatan membuat video di TikTok telah menginspirasi metode pengajarannya di kelas. Salah satu prinsip yang ia terapkan adalah membuat materi pembelajaran menjadi lebih singkat dan mudah dipahami.

“Video di TikTok itu pendek, jadi saya juga menyusun materi dengan cara yang ringkas agar pembelajaran tidak membosankan,” jelasnya.

Ia juga menggunakan gaya bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, mirip dengan gaya penyampaiannya di TikTok.

“Pembawaan materi harus menarik dan menyenangkan. Kalau perlu, tambahkan gimmick agar suasana belajar lebih hidup,” tambah Ira.

Respons Positif dari Mahasiswa dan Warganet

Metode pengajaran yang inovatif ini mendapatkan respons positif dari mahasiswa. Mereka merasa materi yang disampaikan lebih mudah dipahami dan tidak membosankan.

Tak hanya itu, konten TikTok Ira juga mendapatkan apresiasi dari warganet. Ia merasa terharu saat mengetahui bahwa video-videonya membantu banyak orang, terutama mahasiswa, untuk kembali termotivasi dalam mengerjakan tugas akhir seperti skripsi.

“Yang membuat saya bahagia adalah saat seseorang mengatakan mereka kembali termotivasi menyelesaikan skripsi setelah menonton video saya. Bahkan ada yang mengikuti konten saya sejak skripsi hingga menyelesaikan tesis,” ujar Ira dengan penuh semangat.

Inovasi Teknologi SEVIMA Untuk Kemajuan Pendidikan Di IAIN Parepare

Pada 22 November 2024, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare mengumumkan bahwa mereka kini menggunakan teknologi SEVIMA untuk mendukung proses asesmen lapangan dalam rangka meningkatkan standar mutu pendidikan. SEVIMA, sebuah platform teknologi pendidikan yang telah terbukti efektif, diharapkan dapat mempercepat dan mempermudah evaluasi akademik serta pelaksanaan asesmen di IAIN Parepare. Teknologi ini dirancang untuk membantu institusi pendidikan dalam meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam proses evaluasi kualitas pengajaran dan pembelajaran.

Asesmen lapangan merupakan bagian penting dalam menilai kualitas pendidikan di sebuah institusi. Sebelumnya, proses asesmen lapangan ini seringkali memerlukan waktu yang lama dan proses yang rumit. Namun, dengan penerapan teknologi SEVIMA, proses ini kini menjadi lebih cepat, transparan, dan mudah diakses oleh semua pihak yang terlibat. Dengan teknologi ini, data yang diperlukan untuk menilai kualitas pengajaran dapat diperoleh dengan lebih akurat, sehingga mempermudah upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

Penggunaan SEVIMA di IAIN Parepare memberikan banyak manfaat, baik dari segi waktu maupun biaya. Platform ini memungkinkan dosen dan mahasiswa untuk mengakses berbagai informasi asesmen secara online, sehingga meminimalkan kesalahan administratif dan mengurangi penggunaan kertas. Selain itu, SEVIMA juga memfasilitasi pengumpulan data yang lebih terstruktur, yang memungkinkan pihak kampus untuk membuat kebijakan berbasis data yang lebih tepat guna dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Dengan penerapan teknologi SEVIMA, IAIN Parepare menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat nasional. Teknologi ini diharapkan dapat menjadi model bagi perguruan tinggi lainnya dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan standar mutu pendidikan. Selain itu, IAIN Parepare berharap agar sistem ini dapat digunakan untuk memastikan bahwa setiap aspek pendidikan, mulai dari pengajaran hingga penelitian, berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan untuk mencapai hasil pendidikan yang lebih baik.

Kipin Raih Penghargaan Di Temasek Foundation Education Challenge 2024

Pada 20 November 2024, Kipin, platform edukasi digital asal Indonesia, berhasil meraih penghargaan bergengsi di Temasek Foundation Education Challenge 2024. Keberhasilan ini menjadi pencapaian penting bagi Kipin yang telah berkomitmen untuk memajukan sektor pendidikan melalui teknologi.

Temasek Foundation Education Challenge adalah kompetisi internasional yang diadakan setiap tahun untuk mendorong inovasi dalam dunia pendidikan. Dalam ajang ini, berbagai perusahaan dan organisasi dari seluruh dunia dipilih berdasarkan ide-ide kreatif mereka dalam memecahkan masalah pendidikan global. Kipin terpilih sebagai salah satu pemenang karena kontribusinya dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui platform digital yang mudah diakses.

Kipin dikenal dengan platform pembelajaran berbasis teknologi yang telah membantu ribuan siswa di Indonesia dalam mengakses materi pelajaran dengan cara yang lebih menyenangkan dan interaktif. Dengan menggabungkan teknologi modern dan pendekatan pendidikan yang menyeluruh, Kipin mampu menyediakan berbagai fitur seperti kuis interaktif, video pembelajaran, serta tes latihan yang membantu siswa memahami materi lebih baik.

Penghargaan ini tidak hanya menjadi pencapaian besar bagi Kipin, tetapi juga diharapkan bisa menjadi motivasi untuk lebih banyak inovasi dalam dunia pendidikan digital. Kipin bertekad untuk terus mengembangkan platformnya agar lebih banyak lagi siswa di Indonesia dan dunia dapat merasakan manfaat dari pendidikan berbasis teknologi yang lebih terjangkau dan berkualitas.

Mata Pelajaran Coding dan AI Hanya Diterapkan di Sekolah dengan Fasilitas Siap, Tegas Mendikdasmen

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) mengumumkan rencana memasukkan coding dan kecerdasan buatan (AI) sebagai mata pelajaran pilihan untuk siswa SD dan SMP. Namun, penerapan ini tidak akan berlaku di semua sekolah.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menjelaskan bahwa kedua mata pelajaran tersebut hanya akan diajarkan di sekolah-sekolah yang memiliki fasilitas memadai. Sarana seperti internet stabil dan perangkat teknologi yang memadai menjadi syarat utama.

Penerapan coding dan AI memerlukan dukungan teknologi yang canggih serta akses internet yang memadai. Sayangnya, belum semua sekolah di Indonesia memiliki infrastruktur ini,” ujar Abdul Mu’ti, sebagaimana dikutip dari laman resmi Puslapdik, Jumat (15/11/2024).

Hingga saat ini, Kemdikdasmen masih mengkaji lebih lanjut model dan materi pembelajaran yang akan diterapkan. Sekolah-sekolah yang siap akan menjadi prioritas untuk menjalankan program ini.

Format Pembelajaran Coding dan AI di SD dan SMP

Yudhistira Nugraha, Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemdikdasmen, menjelaskan bahwa pembelajaran coding dan AI tidak selalu dilakukan melalui perangkat komputer. Sebagai alternatif, pembelajaran bisa menggunakan alat bantu seperti kartu atau alat peraga lainnya.

“Tujuan utama dari pembelajaran coding adalah melatih siswa untuk berpikir sistematis dalam menyelesaikan masalah serta melihat suatu persoalan secara holistik,” kata Yudhistira dalam arsip pernyataan yang diterbitkan oleh DetikEdu.

Mata pelajaran coding dan AI juga menjadi bagian dari visi besar pemerintah dalam membangun sumber daya manusia unggul, yang tercantum dalam Asta Cita, visi Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Salah satu misinya adalah memperkuat pendidikan, sains, dan teknologi demi mencetak generasi emas Indonesia.

“Menuju Indonesia Emas, diperlukan lebih banyak pakar di bidang coding, kecerdasan buatan (AI), dan teknologi lainnya,” ungkap Wakil Presiden Gibran.

Selain untuk siswa, program ini juga dirancang untuk meningkatkan kompetensi digital para guru. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menyatakan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah mempercepat digitalisasi pendidikan.

Program ini tidak hanya mendukung penguasaan teknologi di kalangan siswa tetapi juga membantu para pendidik menghadapi tantangan era digital. Dengan inisiatif ini, diharapkan Indonesia dapat bersaing di kancah global dengan sumber daya manusia yang unggul dalam teknologi.

Enuma Siap Kembangkan Pembelajaran Digital Untuk Menuju Indonesia Emas

Pada 15 November 2024, perusahaan teknologi pendidikan Enuma mengumumkan rencana ambisius mereka untuk mengembangkan pembelajaran digital di Indonesia. Komitmen ini sejalan dengan visi pemerintah Indonesia untuk mencapai Indonesia Emas pada 2045, yang menargetkan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan berkualitas. Enuma, yang telah dikenal sebagai penyedia solusi pembelajaran berbasis teknologi, berharap dapat berkontribusi dalam menyediakan akses pendidikan yang lebih baik melalui platform digital yang inovatif.

Enuma akan memperkenalkan berbagai produk pembelajaran digital yang dirancang untuk mendukung pembelajaran inklusif bagi seluruh siswa di Indonesia. Dengan teknologi yang mudah diakses, produk-produk Enuma dapat diintegrasikan dengan berbagai kurikulum nasional, menjadikannya pilihan ideal untuk sekolah-sekolah di daerah terpencil maupun perkotaan. Selain itu, platform mereka dirancang untuk memenuhi kebutuhan siswa dengan berbagai tingkat kemampuan, memungkinkan setiap individu belajar sesuai dengan kecepatan dan gaya belajarnya masing-masing.

Enuma memanfaatkan teknologi terkini seperti aplikasi mobile, gamifikasi, dan analitik pembelajaran untuk meningkatkan pengalaman belajar bagi siswa. Dengan pendekatan ini, Enuma ingin memastikan bahwa anak-anak Indonesia, khususnya yang berada di daerah dengan akses terbatas, tetap bisa mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Platform digital ini tidak hanya memfasilitasi pembelajaran di dalam kelas, tetapi juga memungkinkan pembelajaran jarak jauh, memberikan fleksibilitas bagi siswa untuk belajar kapan saja dan di mana saja.

Enuma berperan aktif dalam mendukung pemerintah Indonesia untuk menciptakan generasi muda yang terampil dan kompeten. Dengan mendigitalisasi pendidikan, mereka berharap dapat menurunkan kesenjangan pendidikan di seluruh Indonesia dan meningkatkan literasi digital, yang sangat penting untuk perkembangan ekonomi dan sosial negara. “Kami percaya bahwa pendidikan digital dapat membawa perubahan besar, terutama dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas,” ujar CEO Enuma dalam wawancara. Langkah ini diharapkan dapat membantu Indonesia menghasilkan generasi penerus yang siap bersaing di dunia global.

Dosen Teknologi Pendidikan FIP UM Menciptakan Sistem Penilaian Presentasi Otomatis Berbasis AI

Pada 10 November 2024, dunia pendidikan Indonesia mendapatkan terobosan terbaru dalam bidang teknologi. Seorang dosen dari Program Studi Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Malang (UM), Dr. Rina Wahyuni, telah berhasil menciptakan sebuah sistem penilaian presentasi otomatis berbasis kecerdasan buatan (AI). Sistem ini diharapkan dapat mengurangi beban pengajar dalam menilai presentasi mahasiswa, sekaligus meningkatkan objektivitas dan efisiensi dalam proses penilaian.

Sistem penilaian presentasi otomatis ini dikembangkan oleh Dr. Rina Wahyuni bersama tim risetnya. Menggunakan teknologi AI, sistem ini mampu menganalisis berbagai aspek dari presentasi mahasiswa, mulai dari kualitas materi yang disampaikan, cara penyampaian, hingga kemampuan interaksi dengan audiens. Sistem ini kemudian memberikan nilai yang akurat berdasarkan parameter yang telah ditentukan. Menurut Dr. Rina, dengan adanya sistem ini, dosen tidak lagi perlu memberikan penilaian secara manual yang memakan waktu lama dan bisa subjektif.

Sistem ini menggunakan algoritma pemrosesan bahasa alami (NLP) dan analisis suara untuk menilai kualitas materi yang disampaikan. AI juga dilengkapi dengan teknologi pengenalan wajah untuk menganalisis ekspresi dan bahasa tubuh presenter, yang merupakan faktor penting dalam presentasi. Dengan teknologi ini, sistem dapat memberikan umpan balik secara real-time, memungkinkan mahasiswa untuk segera mengetahui area yang perlu diperbaiki tanpa harus menunggu lama untuk mendapat penilaian dari dosen.

Dr. Rina berharap sistem ini dapat diimplementasikan di berbagai kampus di Indonesia, terutama dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran di era digital. “Sistem ini bukan hanya akan menghemat waktu, tetapi juga membantu mahasiswa untuk lebih memahami kelemahan mereka dalam presentasi dan memperbaikinya sebelum penilaian akhir,” ujarnya. Selain itu, penggunaan teknologi AI di bidang pendidikan diharapkan dapat mendorong mahasiswa untuk lebih berinovasi dan mengasah keterampilan teknologi mereka.

Reaksi dari kalangan pengajar dan mahasiswa terhadap inovasi ini sangat positif. Beberapa dosen yang telah mencoba sistem ini mengakui bahwa proses penilaian menjadi lebih cepat dan objektif. Sementara itu, mahasiswa merasa sistem ini memberikan kesempatan yang lebih adil untuk memperbaiki diri sebelum penilaian final. “Sistem ini sangat membantu, karena saya bisa melihat langsung penilaian pada setiap aspek presentasi saya,” kata salah satu mahasiswa UM yang telah mencoba sistem tersebut.

Ke depan, Dr. Rina dan timnya berharap sistem ini dapat terus dikembangkan dan disesuaikan dengan berbagai kebutuhan di dunia pendidikan. Inovasi ini juga diharapkan bisa menjadi model untuk pengembangan sistem penilaian otomatis di berbagai bidang lainnya, memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih efisien dan transparan.

Menggunakan Integrasi Teknologi Meningkatkan Kualitas Pendidikan Di Era Digital

Pada 8 November 2024, pendidikan di Indonesia semakin memasuki era digital yang menawarkan berbagai peluang baru. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan mengintegrasikan teknologi dalam proses belajar mengajar. Dengan pemanfaatan teknologi, siswa dan guru dapat memiliki akses yang lebih luas dan lebih mudah terhadap informasi dan sumber daya pembelajaran yang berkualitas.

Integrasi teknologi dalam dunia pendidikan memungkinkan terciptanya pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik. Misalnya, penggunaan aplikasi pendidikan, platform e-learning, dan perangkat keras canggih seperti proyektor atau tablet dapat memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran. Selain itu, teknologi juga memungkinkan adanya komunikasi dua arah yang lebih efektif antara siswa dan guru, meskipun berada di tempat yang berbeda. Hal ini dapat meminimalisir kesenjangan pendidikan di daerah terpencil.

Teknologi juga membuka peluang untuk metode pembelajaran yang lebih fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan setiap individu. Misalnya, dengan menggunakan platform online, siswa dapat mengakses materi pembelajaran kapan saja dan di mana saja. Video pembelajaran, tutorial interaktif, dan simulasi praktikum dapat memperkaya pengalaman belajar siswa, membuat mereka lebih aktif dan kreatif dalam mencari solusi.

Meskipun teknologi memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan, masih ada tantangan besar dalam hal infrastruktur dan pelatihan bagi pendidik. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan lembaga pendidikan untuk terus mendukung pengembangan teknologi dan memberikan pelatihan kepada tenaga pendidik agar dapat mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. Implementasi yang tepat akan memberikan dampak yang positif bagi generasi mendatang.

Panduan COPPA Untuk Perusahaan Dan Sekolah Teknologi Pendidikan Di Pakai Selama Ada Virus Corona Dulu

Pada 6 November 2024, Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat (FTC) kembali menegaskan pentingnya mematuhi Children’s Online Privacy Protection Act (COPPA) bagi perusahaan dan institusi pendidikan yang bergerak dalam sektor teknologi pendidikan, terutama selama pandemi COVID-19. Panduan terbaru ini bertujuan untuk memberikan arahan yang lebih jelas mengenai perlindungan data pribadi anak-anak yang menggunakan aplikasi pendidikan berbasis internet selama pembelajaran jarak jauh yang masif diterapkan.

COPPA adalah undang-undang yang dirancang untuk melindungi privasi anak-anak di bawah usia 13 tahun di dunia maya, termasuk informasi pribadi mereka yang dikumpulkan oleh situs web, aplikasi, dan layanan digital lainnya. Selama pandemi, dengan banyaknya aplikasi pendidikan yang digunakan oleh sekolah dan orang tua untuk membantu proses belajar dari rumah, perlindungan terhadap data pribadi anak-anak menjadi lebih penting dari sebelumnya. Panduan terbaru ini memberikan penekanan khusus pada bagaimana perusahaan dan sekolah harus memastikan bahwa data anak-anak yang dikumpulkan selama interaksi digital tetap aman dan sesuai dengan ketentuan COPPA.

Dalam panduan terbaru, FTC menekankan bahwa perusahaan teknologi pendidikan yang mengembangkan atau menyediakan aplikasi harus memastikan mereka memiliki izin dari orang tua sebelum mengumpulkan informasi pribadi anak-anak. Ini termasuk data seperti nama, alamat email, lokasi, serta informasi lainnya yang dapat mengidentifikasi anak. Perusahaan harus juga menyediakan mekanisme yang jelas bagi orang tua untuk memberikan persetujuan dan untuk mengakses atau menghapus data anak mereka jika diperlukan.

Sekolah dan lembaga pendidikan juga diharapkan untuk memahami kewajiban mereka dalam mematuhi COPPA ketika menggunakan aplikasi digital dalam pengajaran jarak jauh. Sekolah perlu memastikan bahwa mereka bekerja sama dengan vendor yang mematuhi COPPA dan bahwa mereka memberi tahu orang tua mengenai aplikasi apa saja yang digunakan untuk anak-anak mereka. Selain itu, sekolah harus memiliki kebijakan yang jelas terkait dengan pengumpulan data pribadi siswa dan bagaimana informasi tersebut digunakan selama proses pembelajaran.

Panduan baru ini juga menyoroti pentingnya transparansi dalam pengumpulan dan penggunaan data anak-anak. Perusahaan dan sekolah harus memberikan informasi yang jelas dan mudah dipahami kepada orang tua dan anak-anak mengenai jenis data yang dikumpulkan, tujuan pengumpulan, dan siapa yang akan memiliki akses ke data tersebut. Selain itu, perusahaan harus menjaga keamanan data dengan sistem yang memadai untuk melindungi informasi anak-anak dari akses yang tidak sah atau penyalahgunaan.

Panduan ini juga mengingatkan orang tua untuk lebih aktif dalam memantau penggunaan aplikasi pendidikan oleh anak-anak mereka selama pembelajaran online. Orang tua perlu diberi kemudahan untuk mengontrol pengumpulan data dan memastikan bahwa aplikasi yang digunakan oleh anak-anak mereka mematuhi aturan COPPA. FTC juga menyarankan agar orang tua secara rutin memeriksa pengaturan privasi pada aplikasi atau layanan yang digunakan oleh anak-anak mereka untuk memastikan informasi pribadi tetap terlindungi dengan baik.

Dengan meningkatnya ketergantungan pada teknologi untuk pembelajaran, pengawasan yang lebih ketat terhadap pengumpulan data anak-anak adalah langkah penting untuk melindungi privasi mereka. Panduan COPPA ini diharapkan dapat membantu perusahaan dan institusi pendidikan dalam mengelola data pribadi siswa dengan lebih aman, serta menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan lebih transparan selama masa transisi pendidikan di tengah pandemi.

Departemen Teknologi Pendidikan UM Lakukan Konsolidasi Literasi Digital Bagi Guru-guru Sekolah Dasar

Pada 5 November 2024, Departemen Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Malang (UM) mengadakan konsolidasi literasi digital bagi guru-guru sekolah dasar di wilayah Jawa Timur. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat keterampilan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) para pendidik, agar mereka dapat memanfaatkan teknologi dengan lebih efektif dalam proses pembelajaran. Konsolidasi ini dihadiri oleh ratusan guru dari berbagai sekolah dasar, yang diberikan materi terkait penggunaan perangkat digital dalam mengajar.

Dalam era digital yang semakin maju, literasi digital menjadi keterampilan dasar yang penting bagi para guru. Kepala Departemen Teknologi Pendidikan UM, Dr. Dian Suryani, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kemampuan guru dalam mengakses dan memanfaatkan berbagai sumber daya digital sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat sekolah dasar. Literasi digital juga membantu guru untuk mengatasi tantangan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang semakin banyak diterapkan selama pandemi.

Konsolidasi ini memberikan berbagai materi terkait literasi digital, seperti pemanfaatan perangkat lunak pendidikan, teknik membuat konten digital yang menarik, serta cara menggunakan aplikasi belajar berbasis online yang efektif. Peserta juga dilatih untuk lebih memahami cara mengintegrasikan teknologi dalam kurikulum pembelajaran dan bagaimana menjaga keamanan digital bagi siswa di ruang maya. Diharapkan, pelatihan ini dapat mempermudah guru dalam merancang pembelajaran yang lebih inovatif.

Para guru yang hadir dalam acara ini memberikan respons yang sangat positif terhadap kegiatan konsolidasi. Banyak di antaranya yang mengaku merasa terbantu dengan pemahaman yang lebih baik mengenai literasi digital. “Sebagai guru, kami memang perlu menguasai berbagai teknologi agar dapat lebih maksimal dalam mengajar, terutama bagi generasi yang sudah sangat familiar dengan teknologi,” kata Siti Nurhaliza, salah seorang guru peserta pelatihan.

Literasi digital yang diterapkan secara menyeluruh di sekolah dasar diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, khususnya dalam mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan global yang semakin berbasis digital. Dengan keterampilan ini, guru dapat lebih fleksibel dalam menyampaikan materi, menggunakan media pembelajaran yang lebih menarik, dan memfasilitasi interaksi yang lebih dinamis dengan siswa.

Ke depan, Departemen Teknologi Pendidikan UM berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara berkelanjutan untuk memperluas jangkauan pelatihan literasi digital ini. Selain itu, mereka juga mengharapkan adanya dukungan dari pemerintah daerah dan pusat untuk melibatkan lebih banyak guru dalam program pelatihan digital agar kualitas pendidikan di Indonesia semakin berkembang.

Lanskap Teknologi Pendidikan Global Bersama Michael Spencer

Pada tanggal 3 November 2024, Michael Spencer, seorang ahli terkemuka dalam bidang teknologi pendidikan, mengadakan seminar tentang lanskap teknologi pendidikan global di sebuah universitas ternama. Acara ini bertujuan untuk mendiskusikan perkembangan terkini dalam teknologi pendidikan dan dampaknya terhadap pembelajaran di seluruh dunia. Seminar ini dihadiri oleh pendidik, pengembang kurikulum, dan penggiat teknologi pendidikan.

Dalam seminar tersebut, Spencer memaparkan berbagai tren terbaru dalam teknologi pendidikan, termasuk penggunaan kecerdasan buatan, platform pembelajaran daring, dan realitas virtual dalam pengajaran. Ia menekankan pentingnya adopsi teknologi ini untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan menjangkau lebih banyak siswa. Dengan memanfaatkan alat-alat ini, pendidik dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan personal.

Spencer juga membahas dampak pandemi COVID-19 terhadap percepatan transformasi digital dalam pendidikan. Banyak institusi yang terpaksa beradaptasi dengan pembelajaran daring, yang membuka peluang baru namun juga tantangan dalam hal akses dan keterlibatan siswa. Ia mengajak peserta untuk mengevaluasi cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini dan memastikan bahwa semua siswa memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas.

Seminar ini diikuti oleh diskusi panel di mana peserta dapat mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman mereka dalam menerapkan teknologi pendidikan. Banyak yang menunjukkan minat dalam kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan solusi yang lebih inovatif. Diskusi ini menciptakan suasana interaktif dan memfasilitasi pertukaran ide yang bermanfaat bagi semua yang hadir.

Lanskap teknologi pendidikan terus berubah dan seminar ini memberikan wawasan penting bagi para pendidik dan pengembang kurikulum. Michael Spencer berharap bahwa dengan pemahaman yang lebih baik tentang tren dan tantangan yang ada, para pendidik dapat memanfaatkan teknologi untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih baik bagi siswa. Dengan dukungan yang tepat, teknologi pendidikan dapat menjadi alat yang kuat dalam menciptakan generasi masa depan yang lebih terampil dan siap menghadapi tantangan global.