Pada tanggal 28 Desember 2024, pergeseran pendidikan menuju penggunaan teknologi menjadi topik hangat yang diperbincangkan. Meskipun teknologi membawa banyak kemudahan dan efisiensi dalam proses belajar mengajar, ada beberapa aspek penting yang hilang ketika pendidikan beralih sepenuhnya ke teknologi. Hal ini menjadi perhatian bagi pendidik, siswa, dan orang tua.
Salah satu dampak paling mencolok dari penggunaan teknologi dalam pendidikan adalah berkurangnya interaksi sosial antara siswa. Dalam lingkungan belajar tradisional, siswa dapat berkomunikasi langsung dengan teman sebaya dan guru, yang membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial dan emosional. Namun, dengan pembelajaran daring dan penggunaan perangkat digital, banyak siswa menjadi kurang terampil dalam berkomunikasi secara langsung. Hal ini dapat mengakibatkan kesulitan dalam membangun hubungan interpersonal di dunia nyata.
Ketika pendidikan beralih ke teknologi, kesenjangan digital menjadi masalah serius. Tidak semua siswa memiliki akses yang sama terhadap perangkat dan koneksi internet yang diperlukan untuk mengikuti pembelajaran online. Hal ini menciptakan ketidakadilan dalam kesempatan belajar, di mana siswa dari latar belakang ekonomi yang lebih rendah mungkin tertinggal dibandingkan dengan rekan-rekan mereka. Kesenjangan ini dapat memperlebar jurang prestasi akademis di antara siswa.
Pergeseran ke pendidikan berbasis teknologi juga meningkatkan ketergantungan siswa pada perangkat digital. Banyak siswa menjadi terlalu bergantung pada teknologi untuk menyelesaikan tugas dan mencari informasi, yang dapat mengurangi kemampuan mereka untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah secara mandiri. Keterampilan berpikir analitis yang seharusnya dikembangkan selama proses belajar bisa terabaikan karena siswa lebih memilih untuk mencari jawaban instan melalui internet.
Dengan fokus yang lebih besar pada teknologi, nilai-nilai karakter dan moral sering kali terabaikan dalam proses pendidikan. Siswa mungkin lebih tertarik pada konten digital yang menarik tetapi tidak selalu mendidik atau bermanfaat bagi perkembangan karakter mereka. Tanpa bimbingan moral yang tepat, ada risiko bahwa generasi muda akan kehilangan pemahaman tentang etika dan tanggung jawab sosial.
Penggunaan teknologi dalam pendidikan juga dapat menyebabkan gangguan konsentrasi di kalangan siswa. Dengan banyaknya informasi menarik yang tersedia secara online, siswa sering kali tergoda untuk beralih ke aktivitas non-akademis selama jam belajar. Selain itu, paparan berlebihan terhadap layar dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik siswa, termasuk masalah penglihatan dan postur tubuh.
Meskipun teknologi telah membawa banyak manfaat bagi dunia pendidikan, penting untuk menyadari apa yang hilang ketika pendidikan sepenuhnya beralih ke teknologi. Untuk menciptakan lingkungan belajar yang seimbang, pendidik perlu mengintegrasikan pendekatan tradisional dengan teknologi modern sambil tetap menjaga nilai-nilai sosial dan karakter. Dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa generasi mendatang tidak hanya terampil secara teknis tetapi juga memiliki keterampilan sosial dan moral yang kuat.