Tag Archives: Net Zero Emission

https://shopthebootrack.com

Judul: PLTU Paiton: Raksasa Listrik Jawa-Bali Menuju Energi Bersih Masa Depan

PLTU Paiton yang terletak di Probolinggo, Jawa Timur, merupakan salah satu pembangkit listrik tenaga uap terbesar di Indonesia. Berada di dekat pesisir laut, pembangkit ini menyuplai sekitar 20% kebutuhan listrik untuk wilayah Jawa dan Bali. Keberadaannya menjadi tulang punggung pasokan energi di dua pulau besar tersebut. Pembangunan PLTU ini dilakukan secara bertahap, dimulai dari unit Paiton I yang memiliki kapasitas 2 × 400 megawatt dan mulai beroperasi sejak 1994. Lalu dilanjutkan dengan Paiton II yang kapasitasnya sama dan mulai berjalan tahun 1999.

Cara kerja PLTU Paiton tergolong sederhana namun sangat efektif. Batubara jenis subbituminus yang digunakan dibakar untuk menghasilkan uap, lalu uap tersebut digunakan untuk memutar turbin yang akan menggerakkan generator. Energi listrik yang dihasilkan kemudian disalurkan melalui jaringan tegangan tinggi ke berbagai daerah. Meski masih menggunakan batubara, pengelola telah menerapkan teknologi pengendalian emisi seperti Flue Gas Desulfurization (FGD) dengan air laut untuk menekan emisi sulfur dioksida, dan Electrostatic Precipitators (ESP) guna menyaring debu.

Pemerintah Indonesia sendiri telah menargetkan transisi energi menuju Net Zero Emission tahun 2060. Salah satu langkahnya adalah mengganti batubara dengan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, seperti gas alam yang memiliki emisi 50% lebih rendah. Meski proses transisi belum sepenuhnya dilakukan, modernisasi teknologi yang diterapkan di PLTU Paiton menjadi harapan besar bagi terciptanya sistem energi yang lebih bersih dan berkelanjutan di masa mendatang.

Dorong Net Zero Emission, Kemenperin Tekankan Peran Industri dan Transportasi

Kepala Pusat Industri Hijau Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Apit Pria Nugraha, menegaskan bahwa sektor industri dan transportasi memegang peranan penting dalam upaya Indonesia mengurangi emisi gas rumah kaca. Pemerintah telah menetapkan target net zero emission (NZE) pada 2060, sementara sektor industri diharapkan dapat mencapainya lebih cepat, yakni pada 2050.

Apit mengungkapkan bahwa sektor transportasi saat ini menyumbang sekitar 27 persen dari total emisi gas rumah kaca di Indonesia. Jika tidak ada langkah konkret untuk mengurangi emisi, angka ini diprediksi akan meningkat drastis pada 2030. Oleh karena itu, Kemenperin telah merancang berbagai strategi guna mendorong dekarbonisasi di sektor industri dan transportasi, termasuk pembatasan emisi bagi produsen serta pemberian insentif untuk pengembangan teknologi rendah karbon.

Menurut Apit, kebijakan otomotif yang ramah lingkungan tidak hanya berfokus pada kendaraan listrik, tetapi juga mencakup teknologi hybrid, biofuel, serta fuel cell. Ia juga memberikan apresiasi kepada PT Chery Sales Indonesia atas upayanya dalam menghadirkan teknologi rendah karbon melalui inovasi Chery Super Hybrid (CSH), yang sejalan dengan kebijakan pemerintah.

Dalam kesempatan tersebut, Apit kembali menegaskan pernyataan Menteri Perindustrian pada acara The First Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2024, bahwa penerapan industri hijau bukanlah sebuah pilihan, melainkan suatu keharusan. Dengan kebijakan yang tepat serta dukungan dari berbagai pihak, Kemenperin berharap Indonesia dapat mempercepat transisi menuju ekonomi berkelanjutan dengan emisi karbon yang lebih rendah.

Honda Tegaskan Komitmen Elektrifikasi, Bukan Sekadar Tren Sesaat

Honda menegaskan bahwa langkah elektrifikasi yang mereka lakukan bukanlah sekadar tren sementara, melainkan bagian dari komitmen jangka panjang untuk membangun industri otomotif yang lebih ramah lingkungan.

Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy, menegaskan bahwa inovasi bagi Honda bukan hanya soal kecepatan, tetapi juga persiapan matang serta upaya membangun kepercayaan konsumen dalam jangka panjang. Pernyataan ini ia sampaikan dalam konferensi pers di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 di Jakarta.

Sebagai pabrikan dengan pengalaman lebih dari 76 tahun, Honda telah memulai pengembangan teknologi ramah lingkungan jauh sebelum tren kendaraan listrik populer. Pendekatan bertahap yang diterapkan memastikan transisi ke mobil listrik berjalan dengan kesiapan yang matang, sehingga konsumen dapat merasa lebih nyaman dan percaya diri.

Billy juga mengingatkan bahwa Honda sudah memulai inovasi di sektor mobil listrik sejak 1997 dan terus mengembangkan teknologi yang lebih canggih. Tahun lalu, Honda menghadirkan mobil hybrid sebagai bagian dari transisi menuju elektrifikasi penuh, dengan target mencapai net zero emission pada 2040.

Untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik, Honda tidak hanya menghadirkan produk, tetapi juga membangun infrastruktur pengisian daya, layanan purna jual, serta pengalaman berkendara yang memuaskan. Mobil listrik pertama Honda di Indonesia, e:N1, hadir dengan desain elegan, performa tinggi, serta berbagai layanan purna jual yang menjamin kenyamanan konsumen.