Author Archives: Krillin

https://shopthebootrack.com

Transformasi Pembelajaran Online: Teknologi Pendidikan di Era Pandemi

Pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh dunia, termasuk Indonesia, telah mengubah banyak aspek kehidupan, termasuk sektor pendidikan. Dengan cepatnya penyebaran virus ini, negara-negara di dunia memberlakukan berbagai kebijakan untuk menanggulangi wabah, salah satunya Indonesia dengan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berlaku di seluruh wilayah.

Di tengah kebijakan PSBB, sektor pendidikan menghadapi tantangan besar untuk tetap memastikan proses belajar mengajar berjalan. Salah satu solusi yang diterapkan adalah peralihan ke sistem pembelajaran online, yang memungkinkan siswa dan guru tetap terhubung meskipun harus berada di lokasi yang berbeda. Seiring dengan perkembangan teknologi, berbagai platform pembelajaran digital mulai digunakan di Indonesia, seperti e-learning, Google Classroom, Moodle, hingga platform konferensi video seperti Zoom dan Google Meet.

Namun, meskipun teknologi memberikan banyak manfaat dalam dunia pendidikan, seperti yang disampaikan oleh Tounder et al. (Selwyn, 2011), penggunaan teknologi pendidikan tidak dapat sepenuhnya menggantikan metode pembelajaran tatap muka. Pembelajaran tatap muka tradisional tetap lebih efektif karena sifatnya yang interaktif dan memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan pengajar dan teman-teman sekelas.

Meskipun teknologi memberikan kemudahan, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah masalah aksesibilitas. Tidak semua wilayah di Indonesia memiliki jaringan internet yang stabil, dan masalah seperti kecepatan internet yang rendah serta keterbatasan perangkat keras dan perangkat lunak menjadi kendala utama dalam mengakses pembelajaran online. Selain itu, biaya internet yang tinggi juga menjadi tantangan bagi banyak keluarga.

Pendidikan online juga membutuhkan peran aktif dari pendidik untuk menilai dan menyesuaikan metode pengajaran agar sesuai dengan kebutuhan siswa. Hal ini penting agar pembelajaran tidak hanya berfokus pada aspek pengetahuan, tetapi juga pada keterampilan praktis, etika, dan kecerdasan sosial. Komunikasi yang baik antara orang tua dan pendidik juga menjadi faktor kunci dalam memastikan keberhasilan pembelajaran online.

Selain itu, pandemi ini mengharuskan orang tua untuk lebih terlibat dalam proses belajar anak, dengan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan, termasuk akses internet. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi keluarga dengan kondisi ekonomi yang terbatas.

Meskipun pembelajaran online memiliki berbagai manfaat, tantangan yang dihadapi menunjukkan bahwa teknologi harus digunakan dengan bijak dan tepat sasaran. Pembelajaran online harus disesuaikan dengan kondisi lokal agar dapat menciptakan kemandirian belajar dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi masa depan, bahkan dalam situasi pandemi seperti ini.

Menyongsong Masa Depan: Teknologi Baru yang Akan Mengubah Dunia di 2025

Pada tahun 2024, dunia memasuki sebuah era baru yang dipenuhi oleh kemajuan teknologi yang tak terbayangkan sebelumnya. Perkembangan pesat ini tidak hanya mengubah cara kita bekerja, tetapi juga cara kita berinteraksi, bergerak, dan bahkan bagaimana kita memanfaatkan teknologi untuk masa depan. Sejak munculnya kecerdasan buatan (AI) yang merombak cara kerja banyak sektor, hingga teknologi blockchain yang mengubah cara pengelolaan data, setiap inovasi tersebut membawa dampak besar dan membuka peluang luar biasa.

Sektor transportasi, misalnya, semakin berkembang dengan kehadiran mobil otonom yang semakin maju, berkat integrasi AI dan Internet of Things (IoT). Selain itu, hadirnya jaringan 5G juga semakin memperkuat fondasi konektivitas global. Inovasi ini memungkinkan perangkat pintar saling terhubung secara lebih efisien, memberikan pengalaman yang lebih canggih dalam aplikasi smart city dan smart home. Transformasi ini menjadi titik awal dari perubahan besar di dunia teknologi, dan pada 2025, prediksi menunjukkan bahwa lompatan yang lebih mengagumkan akan segera terwujud.

Pada 2025, berbagai teknologi yang ada diperkirakan akan semakin berkembang dan terintegrasi. AI, misalnya, diharapkan tidak hanya semakin pintar, tetapi juga lebih “manusiawi”, dengan kemampuan untuk memahami emosi dan konteks yang lebih mendalam. Di sisi lain, dunia teknologi juga bersiap untuk menyambut kedatangan 6G, yang akan menggantikan 5G dan membawa kecepatan komunikasi yang jauh lebih tinggi, membuka jalan bagi inovasi yang lebih luas, termasuk dalam pengembangan mobil tanpa pengemudi.

Salah satu terobosan terbesar yang diprediksi untuk 2025 adalah adopsi teknologi energi terbarukan berbasis AI. Teknologi ini diyakini akan mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam seperti turbin angin dan panel surya, mendukung upaya keberlanjutan dan efisiensi yang lebih besar. Di bidang kesehatan, pemanfaatan bioteknologi juga diperkirakan akan membawa solusi revolusioner untuk pengobatan penyakit kronis serta pencegahan genetika.

Namun, di balik semua kemajuan ini, tantangan besar juga muncul, terutama dalam hal keamanan data dan regulasi. Dengan pesatnya perkembangan teknologi, ancaman terhadap privasi dan etika menjadi semakin serius. Oleh karena itu, kebijakan yang adaptif sangat dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara inovasi dan keamanan pengguna.

Melihat keseluruhan gambaran ini, 2024 menandai permulaan dari perubahan besar, dengan 2025 menawarkan harapan dan ekspektasi yang semakin tinggi. Melalui kolaborasi antara pengembang teknologi, pemerintah, dan masyarakat, kita dapat mendorong inovasi yang berkelanjutan, menciptakan dampak positif di tingkat global, dan menginspirasi solusi serta ide yang bermanfaat untuk kehidupan kita semua.

Surge Kolaborasi dengan NTT e-Asia untuk Tingkatkan Konektivitas Digital Indonesia

PT Solusi Sinergi Digital Tbk (Surge) menjalin kemitraan strategis dengan NTT e-Asia Corporation (NTTeA) untuk memperkuat infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (ICT) di Indonesia. Kolaborasi ini bertujuan untuk mengembangkan jaringan fiber optic, baik darat maupun bawah laut, serta berbagai solusi teknologi lain yang dapat meningkatkan konektivitas dan akses digital di seluruh pelosok negeri.

Kerja sama ini menegaskan komitmen kedua perusahaan untuk mendukung transformasi digital Indonesia dengan memperkenalkan inovasi-inovasi baru dalam pengelolaan jaringan serta pelayanan pelanggan. Salah satu fokus utama dari kolaborasi ini adalah pengembangan jaringan backbone fiber optic yang lebih luas, termasuk koneksi untuk daerah-daerah terpencil. Selain itu, pengembangan teknologi fiber to the home (FTTH) dan Fixed Wireless Access (FWA) juga menjadi bagian penting dalam proyek ini, untuk memastikan akses internet yang cepat dan stabil dapat dinikmati oleh lebih banyak masyarakat Indonesia.

Yune Marketatmo, Direktur Utama PT Solusi Sinergi Digital Tbk, menyatakan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah besar dalam memperluas konektivitas digital di Indonesia. “Dengan menggabungkan pengetahuan lokal yang kami miliki dengan keahlian global dari NTTeA, kami berkomitmen untuk membangun infrastruktur yang kuat dan siap mengatasi tantangan di masa mendatang. Ini akan menguntungkan jutaan masyarakat Indonesia dalam mengakses teknologi dan informasi,” kata Yune dalam keterangannya.

Takashi Ebihara, Presiden & CEO Representative Director NTT e-Asia Corporation, juga menyampaikan antusiasmenya terhadap peluang yang ada di Indonesia. Menurut Ebihara, Indonesia merupakan pasar dengan potensi pertumbuhan digital yang sangat besar. Sebagai anak perusahaan NTT East, NTTeA berkomitmen untuk membawa keahlian teknis dan sumber daya yang dimiliki untuk mendukung ambisi besar dari Surge.

Salah satu inisiatif utama dari kolaborasi ini adalah pengembangan pusat pelatihan telekomunikasi yang akan dibangun untuk melatih para profesional lokal dalam hal instalasi jaringan, pemeliharaan preventif, dan pemecahan masalah. Dengan fasilitas ini, Surge dan NTTeA berharap dapat meningkatkan kualitas tenaga kerja lokal dalam bidang teknologi, yang pada gilirannya akan mendukung efisiensi operasional dan layanan pelanggan.

Dengan semakin berkembangnya dunia digital, kedua perusahaan ini juga akan fokus pada inovasi di sektor jaringan, dengan memperkuat konektivitas antar daerah serta meningkatkan kualitas layanan internet di seluruh Indonesia. Melalui kerjasama ini, diharapkan Indonesia dapat terus berkembang dalam hal infrastruktur digital yang andal dan dapat diakses oleh lebih banyak masyarakat, menciptakan masa depan yang lebih terhubung dan penuh peluang.

Bos OpenAI Bongkar Alasan ChatGPT Berbayar Tidak Menguntungkan

CEO OpenAI, Sam Altman, baru-baru ini mengungkapkan bahwa layanan berlangganan ChatGPT Pro justru menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Meskipun ChatGPT Pro menawarkan fitur premium dengan kemampuan AI yang lebih canggih dan biaya berlangganan sekitar 200 dollar AS per bulan, OpenAI justru mengalami kerugian akibat tingginya tingkat penggunaan layanan tersebut. Menurut Altman, pengguna malah lebih sering menggunakan layanan ini daripada yang diperkirakan, sehingga penggunaan sumber daya tidak sebanding dengan pendapatan yang diterima.

Dalam beberapa unggahan di X (sebelumnya Twitter), Altman mengungkapkan bahwa ia sendiri yang menentukan harga untuk layanan ini. “Saya mengira kami akan menghasilkan uang,” ujar Altman, yang mengakui bahwa prediksi tersebut tidak sesuai harapan. ChatGPT Pro, yang diperkenalkan pada akhir 2024, memberikan akses ke model AI “penalaran” O1 versi yang ditingkatkan dan beberapa fitur lainnya seperti peningkatan kecepatan pada berbagai tools perusahaan, termasuk generator video Sora. Namun, harga langganan yang dipatok untuk versi premium ini cukup tinggi, yakni 2.400 dollar AS per tahun, yang menyebabkan banyak pengguna memanfaatkannya semaksimal mungkin.

Altman juga menjelaskan bahwa penetapan harga langganan tersebut tidak melalui studi riset harga yang mendalam. Dalam wawancara dengan Bloomberg, ia mengungkapkan bahwa mereka hanya mencoba dua harga, 20 dollar AS dan 42 dollar AS. Menurutnya, 42 dollar AS dianggap terlalu mahal, sementara 20 dollar AS lebih diterima oleh konsumen. Akhirnya, OpenAI memilih harga 20 dollar AS pada akhir Desember 2022 atau awal Januari.

Meskipun harga langganan ChatGPT Pro lebih terjangkau dibandingkan versi premium sebelumnya, yaitu 42 dollar AS, kenyataannya OpenAI mengalami kerugian. Pada tahun 2024, OpenAI melaporkan pendapatan sekitar 3,7 miliar dollar AS, namun mengalami kerugian sebesar 5 miliar dollar AS. Hal ini menunjukkan adanya ketidakseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran perusahaan.

OpenAI, yang didirikan dengan tujuan untuk mengembangkan teknologi kecerdasan buatan yang bermanfaat bagi umat manusia, kini menghadapi tantangan besar dalam hal pendanaan dan keberlanjutan operasional. Meski demikian, perusahaan ini tetap berkomitmen untuk terus mengembangkan inovasi dalam bidang AI, sambil menyesuaikan model bisnisnya agar lebih efisien ke depan.

Realme 14 Pro Plus: Smartphone Baru dengan Chipset Snapdragon 7s Gen 3

Realme baru saja meluncurkan smartphone terbaru mereka, Realme 14 Pro Plus, yang kini hadir di pasar China. Sebagai penerus dari Realme 13 Pro Plus yang telah hadir sebelumnya, Realme 14 Pro Plus membawa sejumlah peningkatan yang cukup signifikan di berbagai sektor. Salah satu perubahan yang paling mencolok adalah pada bagian chipset, di mana ponsel ini kini menggunakan Qualcomm Snapdragon 7s Gen 3, menggantikan Snapdragon 7s Gen 2 pada model sebelumnya. Chipset ini memiliki prosesor dengan kecepatan clock hingga 2,5 GHz, serta pengolah grafis Adreno 710 yang lebih tangguh, memberikan kinerja lebih cepat dan efisien untuk berbagai aktivitas multitasking dan gaming.

Selain peningkatan pada chipset, Realme 14 Pro Plus juga memiliki layar yang lebih besar dan lebih tajam. Mengusung panel OLED 6,83 inci dengan resolusi 1,5K (1.272 x 2.800 piksel), layar ini memberikan pengalaman visual yang lebih memukau dibandingkan dengan layar 6,7 inci pada pendahulunya yang memiliki resolusi Full HD Plus. Perbedaan ini tentu saja memberikan keuntungan bagi pengguna yang gemar menonton video atau bermain game di ponsel.

Realme juga menyematkan baterai berkapasitas 6.000 mAh pada perangkat ini, lebih besar dibandingkan kapasitas 5.200 mAh pada Realme 13 Pro Plus. Meskipun kapasitas baterai meningkat, teknologi pengisian cepat tetap sama, yaitu 80 watt melalui konektor USB-C, memungkinkan baterai terisi hingga 50 persen hanya dalam waktu sekitar 24 menit. Ini menjadi salah satu fitur yang sangat diandalkan bagi pengguna yang memiliki mobilitas tinggi.

Di sektor fotografi, Realme 14 Pro Plus mempertahankan konfigurasi kamera yang serupa dengan pendahulunya. Tiga kamera belakang yang terdiri dari kamera utama 50 MP, kamera periskop telefoto 50 MP dengan 3x optical zoom, dan kamera ultrawide 8 MP, memberikan kemampuan fotografi yang sangat baik. Kamera selfie 32 MP di bagian depan juga menawarkan kualitas foto yang jernih dan tajam.

Dalam hal software, Realme 14 Pro Plus menjalankan sistem operasi Android 15 dengan antarmuka Realme UI 6.0 yang menawarkan pengalaman pengguna yang lebih lancar dan responsif. Tak ketinggalan, ponsel ini dilengkapi dengan ketahanan terhadap air dan debu dengan rating IP68/IP69, serta dukungan 120 FPS untuk pengalaman gaming yang lebih mulus. Ponsel ini juga menawarkan notifikasi bergaya Dynamic Island yang memberikan pengalaman serupa dengan iPhone.

Realme 14 Pro Plus hadir dalam dua pilihan warna, Gray dan White, dan tersedia dalam dua varian penyimpanan, yakni 12/256 GB dan 12/512 GB. Di pasar China, harga ponsel ini dibanderol mulai dari 2.599 yuan (sekitar Rp 5,7 juta) untuk varian 12/256 GB, sementara varian 12/512 GB dijual seharga 2.799 yuan (sekitar Rp 6,1 juta). Saat ini, belum ada informasi resmi mengenai apakah ponsel ini akan diluncurkan di pasar Indonesia.

Dengan berbagai peningkatan yang dihadirkan, Realme 14 Pro Plus siap bersaing di pasar smartphone kelas menengah dengan menawarkan performa unggul, desain menarik, dan fitur-fitur inovatif.

“Kebijakan Baru Meta Picu Gelombang Penghapusan Akun Facebook dan Instagram di AS”

Pasca-pengumuman kebijakan terbaru oleh Meta, induk perusahaan Facebook, Instagram, dan Threads, sejumlah besar pengguna media sosial di Amerika Serikat (AS) terlihat bereaksi dengan menelusuri cara-cara untuk menghapus akun mereka. Kebijakan kontroversial ini mencakup penghentian program pemeriksaan fakta yang selama ini berperan dalam menanggulangi penyebaran hoaks di platform-platform Meta. Tak hanya itu, kebijakan baru ini juga memperbolehkan konten-konten yang lebih beragam, termasuk isu politik, untuk lebih bebas tersebar di platform mereka.

Seiring pengumuman tersebut, kata kunci seperti “how to delete Facebook”, “how to quit Instagram”, dan “how to delete Threads account” melonjak signifikan di mesin pencari Google. Bahkan, istilah-istilah tersebut sempat menjadi trending di Google Search versi AS, dengan lonjakan pencarian yang mencapai 5.000 persen lebih tinggi dari biasanya. Istilah “breakout” yang digunakan Google untuk menggambarkan lonjakan pencarian ini menunjukkan bahwa semakin banyak pengguna yang mencari cara untuk meninggalkan platform-platform Meta pasca-pengumuman kebijakan yang mereka anggap kontroversial tersebut.

Tak hanya soal cara menghapus akun, warga AS juga mulai mencari alternatif platform sosial media yang lebih sesuai dengan preferensi mereka. Beberapa kata kunci yang banyak dicari adalah “alternative to Facebook” serta nama-nama platform pesaing seperti “BlueSky” dan “Mastodon”, yang semakin mendapat perhatian seiring dengan munculnya kebijakan baru Meta. Hal ini menunjukkan adanya ketidakpuasan di kalangan pengguna terhadap kebijakan yang dianggap membuka peluang bagi penyebaran informasi palsu dan ujaran kebencian.

Beberapa pengamat menilai bahwa kebijakan ini dapat menyebabkan platform-platform Meta dipenuhi dengan konten berbahaya, seperti hoaks dan ujaran kebencian, karena pengawasan terhadap konten menjadi lebih longgar. Selain itu, kebijakan yang memungkinkan konten berbau politik juga menambah kecemasan banyak pihak, apalagi dengan kedekatan CEO Meta, Mark Zuckerberg, dengan tokoh-tokoh politik, termasuk mantan Presiden AS, Donald Trump. Banyak yang khawatir bahwa kebijakan ini berpotensi mempengaruhi dinamika politik di AS, terutama terkait penyebaran informasi.

Meskipun kebijakan baru ini telah diterapkan, pengguna kini dihadapkan pada pilihan untuk tetap menggunakan platform yang mereka anggap semakin tidak terkendali atau memilih untuk meninggalkan Meta dan mencari alternatif yang lebih sesuai dengan keinginan mereka. Dengan lonjakan pencarian mengenai cara menghapus akun dan ketertarikan terhadap platform lain, tampaknya kebijakan ini tidak hanya mempengaruhi cara orang berinteraksi di media sosial, tetapi juga bisa mengubah peta persaingan media sosial di masa depan.

Lubang Hitam Monster Ditemukan NASA, Muncul 800 Juta Tahun Setelah Big Bang!

NASA baru saja mengumumkan penemuan mengejutkan mengenai sebuah lubang hitam supermasif yang telah lama terpendam di alam semesta awal, sekitar 800 juta tahun setelah peristiwa Big Bang. Penemuan ini berhasil dilacak oleh Teleskop Antariksa James Webb (JWST), yang memungkinkan para ilmuwan untuk mempelajari fenomena kosmik yang sangat jarang dan penuh misteri.

Lubang hitam yang ditemukan ini dijuluki “monster kosmik” karena ukurannya yang luar biasa. Dengan massa mencapai sekitar 400 juta kali massa Matahari, lubang hitam ini merupakan yang paling besar yang pernah terdeteksi di alam semesta yang sangat muda. Penemuan ini terbilang monumental karena memberikan gambaran baru tentang bagaimana lubang hitam supermasif bisa berkembang begitu besar dalam waktu yang relatif singkat setelah terbentuknya alam semesta.

Dalam jurnal yang dipublikasikan di Nature pada Rabu (18/12), para ilmuwan mengungkapkan bahwa lubang hitam ini memiliki massa yang sangat besar, bahkan lebih besar dari lubang hitam supermasif lainnya yang biasanya ditemukan di galaksi kita. Uniknya, lubang hitam ini memiliki massa yang mencapai sekitar 40 persen dari total massa galaksi yang menampungnya. Sebuah pencapaian luar biasa, karena pada umumnya, lubang hitam supermasif hanya menyumbang sekitar 0,1 persen massa galaksi tempat mereka berada.

Meski demikian, keunikan lubang hitam ini terletak pada kenyataan bahwa meskipun ia sangat besar, aktivitas makan dan pertumbuhannya sangat lambat. Berbeda dengan perkiraan awal bahwa lubang hitam sebesar ini akan terus berkembang dengan cepat, lubang hitam ini hanya menyerap gas dalam laju yang sangat lambat, sekitar satu per seratus dari batas maksimum pertumbuhannya. Hal ini membuatnya tidak terlihat begitu terang, karena lubang hitam yang aktif biasanya memancarkan cahaya terang saat materi tersedot masuk ke dalamnya.

Pada umumnya, sebuah lubang hitam akan dikelilingi oleh piringan akresi yang berputar dan memberi makan lubang hitam dengan materi yang tersedot. Ketika materi tersebut mengalami gesekan dan pemanasan ekstrem, lubang hitam akan memancarkan radiasi yang membuatnya lebih mudah terdeteksi. Namun, karena lubang hitam ini tidak aktif, ia tidak memancarkan cahaya sebanyak lubang hitam yang aktif. Meski begitu, ukuran dan pengaruh gravitasi yang sangat besar dari lubang hitam ini cukup kuat untuk mendeteksinya.

Ignas Juodžbalis, ketua tim peneliti dari Institut Kosmologi Kavli, mengungkapkan bahwa penemuan ini membuka jendela baru dalam studi lubang hitam dan galaksi awal. Ia menyebutkan bahwa meskipun lubang hitam ini tidak aktif, massa yang sangat besar memungkinkan timnya untuk mempelajari galaksi induknya secara lebih mendalam.

Penemuan ini semakin memperkaya pemahaman kita mengenai asal usul lubang hitam supermasif dan bagaimana mereka bisa berkembang begitu besar dalam waktu yang relatif singkat setelah terjadinya Big Bang. Seiring dengan pengembangan teknologi pengamatan luar angkasa yang semakin canggih, seperti Teleskop Antariksa James Webb, para ilmuwan berharap bisa mengungkap lebih banyak misteri tentang kosmos, termasuk asal-usul dan evolusi lubang hitam yang tersembunyi di alam semesta kita.

Rahasia Menggunakan Meta AI di WhatsApp untuk Meraup Keuntungan

WhatsApp kini menawarkan fitur kecerdasan buatan terbaru melalui Meta AI, yang tidak hanya dapat membantu pengguna menjawab pertanyaan, tetapi juga membuka peluang untuk menghasilkan uang. Meskipun Meta AI tidak mendukung monetisasi langsung, fitur ini menawarkan berbagai manfaat yang dapat dimanfaatkan untuk memulai usaha atau meningkatkan produktivitas.

Meta AI adalah layanan dari Meta yang hadir untuk memberikan bantuan kepada pengguna melalui chat. Fitur ini memberikan kesempatan bagi pengguna untuk mengajukan pertanyaan dan mendapatkan jawaban atau rekomendasi yang sesuai. Sebagai contoh, pengguna yang tertarik memulai usaha rumahan dapat bertanya kepada Meta AI mengenai ide bisnis yang potensial, dan AI akan memberikan rekomendasi yang sesuai.

Fitur ini juga dapat dimanfaatkan oleh para kreator konten. Pengguna cukup memberikan petunjuk tentang jenis konten yang ingin dibuat, dan Meta AI akan menawarkan langkah-langkah serta ide yang bisa mengarah pada pembuatan konten yang menarik dan berpotensi viral. Dengan begitu, pengguna dapat memulai karier sebagai kreator konten atau memperkaya ide bisnis mereka dengan saran yang diberikan oleh AI.

Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa saat ini Meta AI belum memiliki fitur yang memungkinkan penggunanya untuk menghasilkan uang secara langsung dari aplikasi WhatsApp. Namun, potensi yang dimilikinya untuk membantu dalam pencarian ide bisnis atau memulai usaha baru tetap sangat besar. Misalnya, seseorang yang ingin tahu tentang cara memulai bisnis online atau menjual produk tertentu, bisa memanfaatkan Meta AI untuk mendapatkan saran praktis yang bisa mengarah pada langkah-langkah konkret.

Tidak hanya untuk individu, Meta AI juga hadir untuk mendukung bisnis melalui WhatsApp Business. Fitur Business AI ini dirancang untuk mempercepat komunikasi dengan pelanggan, sehingga meningkatkan efisiensi interaksi bisnis. Misalnya, Meta AI dapat menjawab pertanyaan umum dari pelanggan seperti jam operasional, lokasi bisnis, harga produk, serta memberikan rekomendasi produk yang sesuai dengan preferensi pelanggan.

Selain itu, AI ini juga dapat menangani tugas-tugas lain seperti menjawab pertanyaan terkait diskon, pembayaran, atau pengiriman, sehingga memudahkan pelaku bisnis dalam mengelola komunikasi dan meningkatkan layanan pelanggan. Meta AI juga bisa disesuaikan untuk merespons pelanggan secara otomatis, namun jika perlu, pengguna dapat menonaktifkan AI dan melanjutkan percakapan secara manual.

Untuk menggunakan Meta AI di WhatsApp Business, pengguna dapat mengikuti beberapa langkah mudah, baik melalui aplikasi WhatsApp Bisnis, percakapan individual, atau Meta Business Suite. Proses pengaturan cukup sederhana, sehingga siapa pun bisa segera mengaktifkan fitur ini dan mulai merasakan manfaatnya dalam meningkatkan produktivitas bisnis atau usaha pribadi mereka.

Meskipun belum ada cara untuk menghasilkan uang langsung dari Meta AI, fitur ini memberikan banyak kesempatan bagi penggunanya untuk meningkatkan keterampilan bisnis dan kreatif mereka, yang pada akhirnya bisa berujung pada pendapatan yang lebih besar. Jadi, jika Anda belum mencobanya, mungkin saatnya untuk mulai memanfaatkan kecerdasan buatan di WhatsApp untuk ide bisnis atau konten kreatif Anda.

Kereta Api Jadi Pilihan Utama, LRT Jabodebek dan Commuter Line Catat Rekor Penumpang Tahun Baru

Jakarta – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Group mencatatkan angka yang mengejutkan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Moda transportasi massal yang dikelola oleh KAI, termasuk LRT Jabodebek, Commuter Line, dan LRT Sumsel, menunjukkan lonjakan penumpang yang signifikan, terutama pada malam pergantian tahun, dari Selasa (31/12/2024) hingga Rabu (1/1/2025).

Pada malam tersebut, LRT Jabodebek tercatat melayani 156.490 penumpang. Angka ini mencerminkan tingginya minat masyarakat terhadap transportasi massal sebagai pilihan yang efisien untuk bepergian di tengah kemacetan. Tak kalah impresif, Commuter Line juga mengalami lonjakan dengan melayani 2.317.989 penumpang selama periode tersebut. Sementara LRT Sumsel, yang melayani wilayah Sumatera Selatan, mencatatkan 59.398 penumpang.

Keberhasilan ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin mengandalkan transportasi massal untuk mendukung mobilitas mereka, terutama pada musim liburan. Hal ini juga membuktikan bahwa layanan yang diberikan oleh KAI Group semakin diminati dan dianggap nyaman.

Penambahan Jam Operasional Jadi Kunci Sukses

Vice President (VP) Public Relations KAI, Anne Purba, menjelaskan bahwa lonjakan jumlah penumpang tersebut sangat dipengaruhi oleh penambahan jam operasional pada malam pergantian tahun. Kerja sama antara KAI Group dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah memperpanjang waktu operasional ketiga moda transportasi tersebut hingga 24 jam.

“Langkah ini dilakukan agar masyarakat tetap dapat mengakses transportasi yang aman dan efisien untuk merayakan Tahun Baru. Kami ingin memastikan bahwa mobilitas tetap lancar dan nyaman selama liburan,” ujar Anne Purba.

Total 22 Juta Penumpang Layanan KAI Group

Selain lonjakan penumpang pada malam pergantian tahun, KAI Group juga mencatatkan angka impresif sepanjang periode libur Nataru. Dari Kamis (19/12/2024) hingga Sabtu (4/1/2025), total penumpang yang dilayani oleh KAI Group mencapai 22.924.407 orang di Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. Angka ini mencakup layanan dari berbagai moda transportasi, termasuk KAI Induk, KA Makassar-Parepare, LRT Sumsel, KAI Commuter, hingga KAI Bandara.

Secara khusus, KAI Commuter mencatatkan jumlah penumpang terbesar dengan 17.418.341 orang, sementara KAI Bandara juga melayani 343.205 penumpang. Penjualan tiket untuk KA Jarak Jauh (KA JJ) dan KA Lokal selama periode tersebut tercatat mencapai 3.600.905 tiket.

“Angka-angka ini menggambarkan bahwa transportasi kereta api kini semakin aman, nyaman, dan terintegrasi. Kami berharap keberhasilan ini dapat meningkatkan kenyamanan bagi masyarakat yang melakukan perjalanan jauh selama masa liburan,” tambah Anne.

Dengan pencapaian yang luar biasa ini, KAI Group semakin membuktikan komitmennya untuk mendukung mobilitas masyarakat di berbagai daerah dengan sistem transportasi yang efisien dan aman.

Skill AI, Kunci Sukses di Pasar Kerja 2025

Pada tahun 2024, teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) semakin populer dan menjadi sorotan. Diprediksi bahwa pada tahun 2025, akan ada lonjakan permintaan untuk pekerjaan yang terkait dengan AI. Salah satu platform lowongan kerja, Indeed, melaporkan bahwa kemampuan dalam bidang AI akan semakin dicari. Keahlian dalam machine learning (ML), yang melibatkan pelatihan model AI, serta keterampilan lain yang menggunakan AI akan menjadi kebutuhan utama.

Hannah Calhoon, VP AI di Indeed, mengungkapkan bahwa meskipun industri teknologi dan informasi (TI) mengalami penurunan perekrutan dan banyak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam beberapa tahun terakhir, diharapkan akan terjadi pemulihan. Pekerjaan yang terkait dengan AI kemungkinan besar akan dibuka. Selain itu, perusahaan non-TI juga akan membutuhkan individu yang mampu mengimplementasikan AI dalam pekerjaan mereka.

Perusahaan non-TI kemungkinan tidak akan merekrut engineer machine learning atau data scientist untuk mengembangkan model AI sendiri. Sebaliknya, mereka akan mencari orang yang memiliki pemahaman mendalam tentang AI dan dapat membantu menentukan alat AI yang sesuai untuk diimplementasikan dalam alur kerja mereka, yang pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi bisnis.

“Perusahaan akan mencari individu dengan pemahaman mendalam tentang ekosistem AI dan mampu membantu mereka menerapkan alat AI ke dalam bisnis mereka,” jelas Calhoon. Ini akan memengaruhi sektor pekerjaan seperti administrator aplikasi atau arsitek solusi, yang merancang, mengembangkan, dan mengimplementasikan solusi teknologi sesuai kebutuhan bisnis.

Indeed mencatat bahwa lowongan pekerjaan terkait AI telah meningkat signifikan. Dalam 11 bulan pertama tahun 2024, beberapa posisi yang mengalami pertumbuhan pesat adalah peneliti senior, manajer rekayasa perangkat lunak, dan insinyur penelitian. Menurut perusahaan pengelola sumber daya manusia Randstad, sektor pekerjaan di bidang AI yang sangat dibutuhkan antara lain pengembang model natural-language processing dengan tingkat permintaan mencapai 15 persen secara global, dua kali lipat dari rata-rata kebutuhan pekerjaan di Amerika Serikat.

Randstad melakukan survei terhadap 10 juta lowongan pekerjaan dan 136 juta resume pada kuartal ketiga tahun 2024 untuk mengukur kebutuhan di bidang AI. Hasilnya menunjukkan bahwa perusahaan di seluruh dunia kesulitan menemukan pekerja terampil dalam bidang natural-language processing, predictive modelling, dan praktisi komunikasi bagi para stakeholder. Tingginya permintaan akan keterampilan AI di sektor ini disebabkan oleh spesialisasi yang dibutuhkan serta hampir semua industri yang membutuhkannya.

Laporan Indeed pada September 2024 menunjukkan bahwa penyebutan “generative AI” dalam lowongan pekerjaan di AS meningkat 3,5 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Meski demikian, hanya 2 persen perekrut yang menyebutkan keterampilan AI dalam deskripsi pekerjaan mereka, sementara 20 persen lainnya hanya membutuhkan pemahaman dasar komputer. Calhoon memprediksi bahwa permintaan akan keterampilan generative AI akan terus meningkat dalam tiga atau empat tahun ke depan.

Menurut Andy Schachtel, CEO Sourcefit, banyak perusahaan yang mulai mengimplementasikan AI untuk meningkatkan efisiensi bisnis. Laporan terbaru dari US Chamber of Commerce menemukan bahwa empat dari 10 bisnis kecil di AS telah menggunakan generative AI pada pertengahan 2024. Sekitar tiga perempat bisnis kecil juga berencana mengadopsi teknologi baru seperti AI.

Peningkatan adopsi AI ini akan mendorong kebutuhan akan pemimpin bisnis yang ahli dalam AI. Laporan dari firma riset Altrata menunjukkan bahwa jumlah orang yang mengisi posisi kepala AI atau setara meningkat 70 persen dari tahun ke tahun hingga akhir Oktober 2024. Nicole Kyle, peneliti prediksi pekerjaan masa depan, menyatakan bahwa AI akan meringankan beban kerja manusia dan menciptakan jenis pekerjaan baru yang terkait dengan teknologi ini. “Saya yakin AI akan menciptakan pekerjaan baru seperti halnya kemajuan teknologi lainnya,” kata Kyle.