DPR Minta BMKG Lebih Optimalkan Pemanfaatan Teknologi Informasi

Pada tanggal 17 November 2024, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk lebih mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dalam menjalankan tugasnya. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan akurasi prediksi cuaca, iklim, serta peringatan dini terhadap bencana alam. DPR menilai bahwa perkembangan teknologi yang pesat saat ini memungkinkan BMKG untuk lebih efisien dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.

Dalam sidang yang digelar pada Senin, anggota DPR mengungkapkan kekhawatirannya terkait ketidakpastian dalam prediksi cuaca yang dapat berdampak langsung pada kehidupan masyarakat, terutama yang berada di daerah rawan bencana. Oleh karena itu, mereka menekankan pentingnya BMKG menggunakan teknologi terkini, seperti big data, kecerdasan buatan (AI), dan aplikasi mobile, untuk mempercepat penyampaian informasi dan meminimalkan kesalahan prediksi.

Ketua Komisi VII DPR, yang membidangi masalah energi dan sumber daya alam, juga mengingatkan bahwa teknologi informasi akan sangat berguna untuk meningkatkan akurasi data cuaca yang diterima oleh masyarakat. Melalui pemanfaatan teknologi ini, BMKG diharapkan dapat memberikan peringatan dini yang lebih akurat dan tepat waktu, sehingga masyarakat dapat lebih siap menghadapi perubahan cuaca ekstrem atau bencana alam.

Mata Pelajaran Coding dan AI Hanya Diterapkan di Sekolah dengan Fasilitas Siap, Tegas Mendikdasmen

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) mengumumkan rencana memasukkan coding dan kecerdasan buatan (AI) sebagai mata pelajaran pilihan untuk siswa SD dan SMP. Namun, penerapan ini tidak akan berlaku di semua sekolah.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menjelaskan bahwa kedua mata pelajaran tersebut hanya akan diajarkan di sekolah-sekolah yang memiliki fasilitas memadai. Sarana seperti internet stabil dan perangkat teknologi yang memadai menjadi syarat utama.

Penerapan coding dan AI memerlukan dukungan teknologi yang canggih serta akses internet yang memadai. Sayangnya, belum semua sekolah di Indonesia memiliki infrastruktur ini,” ujar Abdul Mu’ti, sebagaimana dikutip dari laman resmi Puslapdik, Jumat (15/11/2024).

Hingga saat ini, Kemdikdasmen masih mengkaji lebih lanjut model dan materi pembelajaran yang akan diterapkan. Sekolah-sekolah yang siap akan menjadi prioritas untuk menjalankan program ini.

Format Pembelajaran Coding dan AI di SD dan SMP

Yudhistira Nugraha, Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemdikdasmen, menjelaskan bahwa pembelajaran coding dan AI tidak selalu dilakukan melalui perangkat komputer. Sebagai alternatif, pembelajaran bisa menggunakan alat bantu seperti kartu atau alat peraga lainnya.

“Tujuan utama dari pembelajaran coding adalah melatih siswa untuk berpikir sistematis dalam menyelesaikan masalah serta melihat suatu persoalan secara holistik,” kata Yudhistira dalam arsip pernyataan yang diterbitkan oleh DetikEdu.

Mata pelajaran coding dan AI juga menjadi bagian dari visi besar pemerintah dalam membangun sumber daya manusia unggul, yang tercantum dalam Asta Cita, visi Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Salah satu misinya adalah memperkuat pendidikan, sains, dan teknologi demi mencetak generasi emas Indonesia.

“Menuju Indonesia Emas, diperlukan lebih banyak pakar di bidang coding, kecerdasan buatan (AI), dan teknologi lainnya,” ungkap Wakil Presiden Gibran.

Selain untuk siswa, program ini juga dirancang untuk meningkatkan kompetensi digital para guru. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menyatakan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah mempercepat digitalisasi pendidikan.

Program ini tidak hanya mendukung penguasaan teknologi di kalangan siswa tetapi juga membantu para pendidik menghadapi tantangan era digital. Dengan inisiatif ini, diharapkan Indonesia dapat bersaing di kancah global dengan sumber daya manusia yang unggul dalam teknologi.

McEasy Luncurkan Pengelolaan Suku Cadang Berbasis Teknologi IoT

Pada 16 November 2024, perusahaan teknologi McEasy mengumumkan peluncuran solusi pengelolaan suku cadang berbasis teknologi Internet of Things (IoT). Sistem inovatif ini bertujuan untuk mengoptimalkan manajemen suku cadang di berbagai sektor industri, mulai dari otomotif hingga manufaktur. Dengan memanfaatkan IoT, McEasy menghadirkan cara baru yang lebih efisien dalam melacak dan mengelola inventaris suku cadang, yang sebelumnya sering kali menjadi tantangan dalam pengelolaan operasional perusahaan.

Teknologi IoT memungkinkan perangkat yang terhubung untuk saling berkomunikasi, memantau kondisi, dan melaporkan status suku cadang secara real-time. McEasy memanfaatkan sensor dan perangkat pintar yang dipasang pada suku cadang untuk memberikan data langsung tentang keausan, lokasi, serta kebutuhan penggantian atau perawatan. Hal ini membantu perusahaan mengurangi risiko downtime operasional, mengoptimalkan persediaan, dan meminimalkan biaya yang tidak perlu. Penggunaan IoT juga memberikan analisis prediktif yang dapat memperkirakan kapan sebuah suku cadang perlu diganti atau diperbaiki, mengurangi pemborosan dan memperpanjang umur perangkat.

Dengan pengelolaan berbasis IoT, McEasy berharap dapat meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan solusi yang lebih terintegrasi bagi perusahaan. Implementasi teknologi ini diharapkan dapat mengurangi kesalahan manusia dalam pengelolaan inventaris serta mempercepat proses pemeliharaan dan penggantian suku cadang. Selain itu, perusahaan juga dapat memanfaatkan data yang dihasilkan untuk merencanakan strategi pengadaan suku cadang dengan lebih tepat, menghindari kelebihan stok atau kekurangan barang. Solusi ini diyakini akan memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan produktivitas dan penghematan biaya di berbagai sektor industri.

Enuma Siap Kembangkan Pembelajaran Digital Untuk Menuju Indonesia Emas

Pada 15 November 2024, perusahaan teknologi pendidikan Enuma mengumumkan rencana ambisius mereka untuk mengembangkan pembelajaran digital di Indonesia. Komitmen ini sejalan dengan visi pemerintah Indonesia untuk mencapai Indonesia Emas pada 2045, yang menargetkan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan berkualitas. Enuma, yang telah dikenal sebagai penyedia solusi pembelajaran berbasis teknologi, berharap dapat berkontribusi dalam menyediakan akses pendidikan yang lebih baik melalui platform digital yang inovatif.

Enuma akan memperkenalkan berbagai produk pembelajaran digital yang dirancang untuk mendukung pembelajaran inklusif bagi seluruh siswa di Indonesia. Dengan teknologi yang mudah diakses, produk-produk Enuma dapat diintegrasikan dengan berbagai kurikulum nasional, menjadikannya pilihan ideal untuk sekolah-sekolah di daerah terpencil maupun perkotaan. Selain itu, platform mereka dirancang untuk memenuhi kebutuhan siswa dengan berbagai tingkat kemampuan, memungkinkan setiap individu belajar sesuai dengan kecepatan dan gaya belajarnya masing-masing.

Enuma memanfaatkan teknologi terkini seperti aplikasi mobile, gamifikasi, dan analitik pembelajaran untuk meningkatkan pengalaman belajar bagi siswa. Dengan pendekatan ini, Enuma ingin memastikan bahwa anak-anak Indonesia, khususnya yang berada di daerah dengan akses terbatas, tetap bisa mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Platform digital ini tidak hanya memfasilitasi pembelajaran di dalam kelas, tetapi juga memungkinkan pembelajaran jarak jauh, memberikan fleksibilitas bagi siswa untuk belajar kapan saja dan di mana saja.

Enuma berperan aktif dalam mendukung pemerintah Indonesia untuk menciptakan generasi muda yang terampil dan kompeten. Dengan mendigitalisasi pendidikan, mereka berharap dapat menurunkan kesenjangan pendidikan di seluruh Indonesia dan meningkatkan literasi digital, yang sangat penting untuk perkembangan ekonomi dan sosial negara. “Kami percaya bahwa pendidikan digital dapat membawa perubahan besar, terutama dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas,” ujar CEO Enuma dalam wawancara. Langkah ini diharapkan dapat membantu Indonesia menghasilkan generasi penerus yang siap bersaing di dunia global.

Redmi Turbo 4 Akan Dirilis Setelah Redmi K80

Jakarta — Setelah pengumuman resmi tentang peluncuran Redmi K80 yang semakin mendekat, kini beredar kabar bahwa Xiaomi juga merencanakan perilisan smartphone terbaru lainnya, yaitu Redmi Turbo 4. Menurut informasi yang diperoleh dari sumber internal, Redmi Turbo 4 akan hadir setelah peluncuran Redmi K80, yang diperkirakan akan menggebrak pasar pada akhir tahun 2024. Smartphone ini diyakini akan membawa berbagai peningkatan dari versi sebelumnya, terutama dalam hal performa dan desain.

Berbeda dengan Redmi K80 yang lebih fokus pada sektor kamera dan layar, Redmi Turbo 4 akan mengusung chipset terbaru yang lebih canggih untuk mendukung performa gaming dan multitasking. Kabarnya, smartphone ini akan dipersenjatai dengan prosesor kelas atas yang lebih cepat dan efisien, serta dilengkapi dengan sistem pendingin yang lebih baik. Hal ini menjadikan Redmi Turbo 4 sebagai pilihan ideal bagi para pengguna yang menginginkan perangkat dengan kinerja tinggi, terutama untuk bermain game berat dan menjalankan aplikasi intensif.

Selain peningkatan performa, Redmi Turbo 4 juga diperkirakan akan mengusung desain yang lebih ramping dan premium. Smartphone ini kemungkinan akan hadir dengan layar AMOLED yang lebih tajam, serta dukungan pengisian daya cepat yang memungkinkan pengguna untuk mengisi daya lebih efisien. Fitur-fitur baru seperti teknologi AI pada kamera dan perangkat lunak yang lebih optimal juga diperkirakan akan menjadi daya tarik utama bagi pengguna.

Dengan dua peluncuran besar ini, Xiaomi tampaknya ingin mengambil langkah besar di pasar smartphone dengan menghadirkan dua perangkat yang memenuhi kebutuhan berbagai segmen pengguna. Redmi K80 yang lebih fokus pada fotografi dan Redmi Turbo 4 yang mengutamakan performa menjanjikan persaingan sengit di pasar Indonesia dan global. Sebagai salah satu merek yang terus berkembang, Xiaomi berharap kedua smartphone ini dapat menarik perhatian konsumen yang menginginkan teknologi terbaru dengan harga yang kompetitif.

iPad Mini 7 2024 Siap Rilis di Indonesia, Mengungguli Kehadiran iPhone 16

Sementara iPhone 16 masih menghadapi tantangan dalam memenuhi persyaratan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin), iPad Mini 7 2024 justru tampak lebih dekat untuk rilis di Indonesia. Tablet terbaru dari Apple ini sudah mendapatkan sertifikasi Postel dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), dengan kode model A2993 untuk versi WiFi.

Sertifikasi Postel ini menandakan bahwa iPad Mini 7 sudah bisa masuk pasar Indonesia secara resmi. Meski demikian, waktu peluncurannya masih bergantung pada keputusan Apple. Bagi para penggemar Apple, kehadiran iPad Mini 7 bisa menjadi penghibur sambil menanti kehadiran iPhone 16.

Spesifikasi iPad Mini 7 2024

Layar:
iPad Mini 7 hadir dengan layar Liquid Retina 8,3 inci, memiliki resolusi 2.266 x 1.488 piksel dan kerapatan 326 ppi, mampu mencapai kecerahan hingga 500 nits serta mendukung fitur True Tone untuk pengalaman visual yang optimal pengalaman visual yang lebih nyaman. Pengguna dapat memanfaatkan Apple Pencil Pro atau Apple Pencil (USB-C) untuk berkreasi, membuat sketsa, atau mencatat.

Chipset:
Ditenagai oleh chip A17 Pro yang juga digunakan pada iPhone 15 Pro, iPad Mini 7 menawarkan performa yang lebih unggul dibanding pendahulunya, iPad Mini 6 yang masih menggunakan chip A15 Bionic. Dengan CPU 6-core (2 core performa dan 4 core efisiensi) dan peningkatan GPU hingga 25%, iPad Mini 7 dirancang untuk performa optimal, termasuk mendukung game AAA dengan ray tracing berbasis perangkat keras, memberikan pengalaman grafis 4x lebih cepat dibanding ray tracing berbasis perangkat lunak. Chip A17 Pro ini juga mendukung fitur Apple Intelligence, yang memungkinkan pengguna mengedit teks dan mengoreksi tulisan di berbagai aplikasi seperti Mail, Catatan, dan Pages. Fitur lain termasuk Image Playground untuk kreasi gambar instan.

Penyimpanan:
Apple menghadirkan iPad Mini 7 dengan tiga opsi kapasitas penyimpanan, yakni 128 GB, 256 GB, dan 512 GB, memberikan fleksibilitas untuk kebutuhan pengguna.

Kamera:
iPad Mini 7 dilengkapi kamera belakang 12 MP yang didukung kecerdasan buatan untuk mengidentifikasi dokumen langsung melalui aplikasi kamera. Flash True Tone baru juga meningkatkan kualitas foto dengan mengurangi bayangan. Pada bagian depan, tersedia kamera 12 MP dengan orientasi potret yang dilengkapi fitur Pusat Sorotan, meningkatkan kualitas panggilan video & konten.

Sistem Operasi:
Tablet ini menjalankan iPadOS 18, membawa fitur baru seperti aplikasi Kalkulator dengan Catatan Matematika untuk membantu menyelesaikan soal matematika dan grafik. Fitur Catatan juga dilengkapi Skrip Cerdas yang memungkinkan pengguna menulis tangan dengan Apple Pencil dan mendapatkan hasil tulisan yang lebih halus dan rapi.

Dimensi dan Desain:
iPad Mini 7 hadir dengan dimensi yang sama seperti generasi sebelumnya, yakni 195.4 x 134.8 x 6.3 mm dan berat sekitar 293 gram. Warna yang ditawarkan meliputi Space Gray, Blue, Purple, dan Starlight, memberi pilihan tampilan yang elegan dan modern.

Harga iPad Mini 7 2024

Apple telah mengonfirmasi bahwa iPad Mini 7 2024 akan dirilis di Indonesia, meskipun tanggal pastinya belum diumumkan. Di Amerika Serikat, iPad Mini 7 mulai dijual pada 23 Oktober dengan harga sebagai berikut:

  • iPad Mini 7 128 GB (WiFi): USD 499 atau Rp 7,7 jt
  • iPad Mini 7 256 GB (WiFi): USD 599 atau Rp 9,2 jt
  • iPad Mini 7 512 GB (WiFi): USD 799 atau Rp 12,4 jt

Dengan berbagai fitur terbaru dan peningkatan performa, iPad Mini 7 tampak menjadi pilihan ideal bagi pengguna yang mencari perangkat kompak namun bertenaga. Semoga saja peluncurannya di Indonesia segera terlaksana untuk memenuhi antusiasme penggemar Apple di Tanah Air.

Solo Mulai Uji Coba Trem Otonom Dengan Teknologi Canggih

Kota Solo, Jawa Tengah, kini menjadi lokasi uji coba trem otonom pertama di Indonesia. Sistem transportasi berbasis kecerdasan buatan (AI) ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi masalah kemacetan dan polusi udara di kota-kota besar. Uji coba trem otonom ini dimulai pada November 2024 dan diharapkan membawa revolusi dalam transportasi publik di Indonesia, terutama di kota-kota besar yang padat.

Trem otonom ini dilengkapi dengan teknologi komputasi AI yang memungkinkan trem untuk beroperasi tanpa pengemudi. Sistem AI ini memanfaatkan sensor canggih, seperti LiDAR dan kamera, untuk mendeteksi lingkungan sekitar dan menghindari hambatan atau kecelakaan. Dengan kemampuan pengolahan data real-time, trem ini bisa mengambil keputusan secara mandiri untuk memastikan perjalanan yang aman dan efisien.

Selain inovatif dalam hal teknologi, trem otonom ini juga ramah lingkungan karena mengandalkan energi terbarukan sebagai sumber dayanya. Kendaraan ini menggunakan tenaga listrik yang disuplai oleh panel surya di atap trem dan sistem pengisian baterai yang efisien. Dengan memanfaatkan energi terbarukan, trem ini diharapkan dapat mengurangi jejak karbon dan mendukung program kota Solo untuk mencapai keberlanjutan lingkungan.

Trem otonom ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas transportasi publik di Solo dengan menyediakan alternatif yang lebih ramah lingkungan dan efisien. Selain itu, trem ini juga akan menawarkan pengalaman baru bagi warga Solo dalam menggunakan transportasi publik, terutama dengan adanya teknologi canggih yang memungkinkan perjalanan lebih aman dan nyaman tanpa pengemudi.

Bimtek Aplikasi SIKAP Oleh Direktorat Teknologi Informasi Dan Kerja Sama

Pada 12 November 2024, Direktorat Teknologi Informasi dan Kerja Sama mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) terkait penggunaan aplikasi SIKAP (Sistem Informasi Kinerja Aparatur Pemerintah). Bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan pegawai pemerintah dalam memanfaatkan aplikasi SIKAP, yang dirancang untuk memudahkan pengelolaan data kinerja serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas di lingkungan birokrasi.

Aplikasi SIKAP adalah alat digital yang digunakan untuk mengelola data kinerja aparatur pemerintah dengan lebih efisien. Salah satu tujuan utama aplikasi ini adalah untuk mendukung peningkatan kualitas kinerja pegawai, mempercepat proses evaluasi, serta memudahkan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di berbagai instansi pemerintah. Dengan menggunakan aplikasi ini, diharapkan pengambilan keputusan terkait kinerja dapat lebih objektif dan berbasis data.

Bimtek yang diselenggarakan oleh Direktorat Teknologi Informasi dan Kerja Sama ini mencakup berbagai materi, mulai dari pengenalan aplikasi SIKAP, cara melakukan input data kinerja, hingga fitur-fitur canggih yang tersedia dalam aplikasi tersebut. Peserta juga diberikan latihan langsung tentang cara mengakses laporan kinerja dan bagaimana aplikasi ini dapat digunakan untuk merancang perencanaan kerja yang lebih baik. Metode pelatihan ini dirancang interaktif agar peserta bisa lebih mudah memahami dan mengimplementasikan aplikasi di tempat kerja mereka.

Pelatihan ini juga menyoroti pentingnya penggunaan teknologi dalam reformasi birokrasi. Dengan aplikasi SIKAP, proses administrasi pemerintahan menjadi lebih transparan dan efisien. Selain itu, pemanfaatan teknologi informasi yang lebih optimal akan mempercepat transformasi digital dalam layanan publik serta mendukung program pemerintah untuk menciptakan sistem pemerintahan yang lebih terbuka dan akuntabel.

Dengan adanya Bimtek ini, diharapkan setiap aparatur pemerintah dapat lebih terbiasa dan mahir dalam menggunakan aplikasi SIKAP untuk meningkatkan kualitas kinerja mereka. Direktorat Teknologi Informasi dan Kerja Sama berharap, melalui aplikasi ini, birokrasi pemerintahan di Indonesia dapat berjalan lebih efisien, transparan, dan akuntabel, seiring dengan upaya pemerintah untuk memperkuat sistem administrasi publik berbasis digital.

Dosen Teknologi Pendidikan FIP UM Menciptakan Sistem Penilaian Presentasi Otomatis Berbasis AI

Pada 10 November 2024, dunia pendidikan Indonesia mendapatkan terobosan terbaru dalam bidang teknologi. Seorang dosen dari Program Studi Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Malang (UM), Dr. Rina Wahyuni, telah berhasil menciptakan sebuah sistem penilaian presentasi otomatis berbasis kecerdasan buatan (AI). Sistem ini diharapkan dapat mengurangi beban pengajar dalam menilai presentasi mahasiswa, sekaligus meningkatkan objektivitas dan efisiensi dalam proses penilaian.

Sistem penilaian presentasi otomatis ini dikembangkan oleh Dr. Rina Wahyuni bersama tim risetnya. Menggunakan teknologi AI, sistem ini mampu menganalisis berbagai aspek dari presentasi mahasiswa, mulai dari kualitas materi yang disampaikan, cara penyampaian, hingga kemampuan interaksi dengan audiens. Sistem ini kemudian memberikan nilai yang akurat berdasarkan parameter yang telah ditentukan. Menurut Dr. Rina, dengan adanya sistem ini, dosen tidak lagi perlu memberikan penilaian secara manual yang memakan waktu lama dan bisa subjektif.

Sistem ini menggunakan algoritma pemrosesan bahasa alami (NLP) dan analisis suara untuk menilai kualitas materi yang disampaikan. AI juga dilengkapi dengan teknologi pengenalan wajah untuk menganalisis ekspresi dan bahasa tubuh presenter, yang merupakan faktor penting dalam presentasi. Dengan teknologi ini, sistem dapat memberikan umpan balik secara real-time, memungkinkan mahasiswa untuk segera mengetahui area yang perlu diperbaiki tanpa harus menunggu lama untuk mendapat penilaian dari dosen.

Dr. Rina berharap sistem ini dapat diimplementasikan di berbagai kampus di Indonesia, terutama dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran di era digital. “Sistem ini bukan hanya akan menghemat waktu, tetapi juga membantu mahasiswa untuk lebih memahami kelemahan mereka dalam presentasi dan memperbaikinya sebelum penilaian akhir,” ujarnya. Selain itu, penggunaan teknologi AI di bidang pendidikan diharapkan dapat mendorong mahasiswa untuk lebih berinovasi dan mengasah keterampilan teknologi mereka.

Reaksi dari kalangan pengajar dan mahasiswa terhadap inovasi ini sangat positif. Beberapa dosen yang telah mencoba sistem ini mengakui bahwa proses penilaian menjadi lebih cepat dan objektif. Sementara itu, mahasiswa merasa sistem ini memberikan kesempatan yang lebih adil untuk memperbaiki diri sebelum penilaian final. “Sistem ini sangat membantu, karena saya bisa melihat langsung penilaian pada setiap aspek presentasi saya,” kata salah satu mahasiswa UM yang telah mencoba sistem tersebut.

Ke depan, Dr. Rina dan timnya berharap sistem ini dapat terus dikembangkan dan disesuaikan dengan berbagai kebutuhan di dunia pendidikan. Inovasi ini juga diharapkan bisa menjadi model untuk pengembangan sistem penilaian otomatis di berbagai bidang lainnya, memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih efisien dan transparan.

Teknologi Terbaru Lakukan Pelacakan Lebih Agresif Dengan Gunakan Teknologi Komunikasi

Pada 10 November 2024, sejumlah perusahaan teknologi terkemuka meluncurkan sistem pelacakan canggih yang menggabungkan berbagai teknologi komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi pelacakan. Sistem ini dirancang untuk memberikan kemampuan pelacakan yang lebih agresif, dengan memanfaatkan konektivitas 5G dan internet of things (IoT). Teknologi baru ini diharapkan dapat digunakan di berbagai sektor, mulai dari logistik, keamanan, hingga manajemen aset.

Salah satu fitur unggulan dari teknologi pelacakan terbaru ini adalah kemampuannya untuk memberikan informasi secara real-time. Dengan mengandalkan teknologi 5G yang memiliki kecepatan transmisi data tinggi dan IoT yang menghubungkan berbagai perangkat secara simultan, sistem pelacakan kini dapat memberikan update lokasi dan status objek yang dilacak dalam hitungan detik. Hal ini memungkinkan perusahaan dan pengguna untuk memantau barang, kendaraan, atau bahkan individu dengan lebih efektif.

Dengan sistem pelacakan yang lebih agresif ini, berbagai industri, terutama sektor logistik dan transportasi, dapat lebih mudah memantau pergerakan barang dan mengoptimalkan rute pengiriman. Selain itu, sistem ini juga menawarkan solusi keamanan yang lebih baik, seperti pelacakan kendaraan atau individu yang dapat meningkatkan respons cepat terhadap situasi darurat. Penggunaan teknologi ini diharapkan bisa mengurangi potensi kehilangan barang atau penundaan pengiriman.

Namun, dengan kemajuan teknologi pelacakan ini, muncul pula kekhawatiran tentang privasi dan pengawasan berlebih. Para ahli mengingatkan pentingnya regulasi yang ketat untuk memastikan penggunaan teknologi ini tidak melanggar hak privasi individu. Beberapa perusahaan teknologi juga sedang bekerja sama dengan lembaga pemerintah untuk menciptakan standar yang memastikan pelacakan dilakukan dengan transparansi dan pengawasan yang tepat, agar tetap menghormati hak-hak pengguna.