Tag Archives: Keamanan Digital

https://shopthebootrack.com

Meta Gunakan AI Deteksi Remaja Palsukan Usia di Instagram, 54 Juta Akun Sudah Dialihkan

Meta mengumumkan langkah terbarunya dalam memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk mengidentifikasi anak-anak dan remaja yang memalsukan usia mereka di Instagram. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa pengguna muda tidak mengakses konten yang tidak sesuai dan tetap berada dalam sistem perlindungan Teen Account, meskipun mereka mencoba menghindarinya dengan mengatur tanggal lahir palsu.

Teen Account adalah fitur yang diperkenalkan tahun lalu untuk memberikan pengalaman yang aman bagi pengguna remaja. Akun ini secara otomatis membatasi siapa saja yang dapat menghubungi mereka serta jenis konten yang dapat mereka lihat. Khusus untuk pengguna di bawah usia 16 tahun, perubahan pengaturan hanya dapat dilakukan dengan persetujuan orang tua.

Teknologi AI yang diterapkan oleh Meta kini semakin canggih dalam mendeteksi usia pengguna. Salah satu caranya adalah dengan menganalisis unggahan ulang tahun serta laporan dari pengguna lain. Jika sebuah akun terindikasi milik remaja, maka secara otomatis akan dikategorikan sebagai Teen Account, meskipun usia yang tercantum menunjukkan sebaliknya.

Meta menegaskan bahwa mereka akan terus meningkatkan akurasi sistem ini dan memberikan opsi bagi pengguna yang mungkin terdampak kesalahan identifikasi. Selain itu, mereka mulai mengirimkan notifikasi kepada orang tua untuk mengingatkan pentingnya diskusi mengenai usia yang sesuai saat menggunakan media sosial.

Dalam dua minggu terakhir, Meta juga memperluas fitur Teen Account ke Facebook dan Messenger. Sejauh ini, lebih dari 54 juta remaja telah masuk dalam sistem perlindungan ini, dengan 97 persen pengguna berusia 13 hingga 15 tahun tetap berada dalam akun yang aman.

Telkomsel-TikTok Berkolaborasi! Hadirkan Telco Verify untuk Pengguna RI

Telkomsel dan TikTok baru saja mengumumkan kerja sama strategis yang ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU). Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengalaman digital pengguna TikTok di Indonesia, dengan mengedepankan keamanan dan kenyamanan. Fokus utama dari kerja sama ini adalah pengembangan Telco Verify dan Telco Insight Collaboration.

Direktur Planning & Transformation Telkomsel, Wong Soon Nam, menjelaskan bahwa salah satu aspek utama dalam kerja sama ini adalah penerapan Telco Verify, sebuah teknologi autentikasi berbasis jaringan. Teknologi ini memungkinkan pengguna TikTok untuk melakukan verifikasi otomatis (silent verification) oleh operator seluler tanpa harus memasukkan kata sandi atau kode OTP (One-Time Password). Pendekatan ini dirancang untuk mengurangi risiko akun pengguna yang diambil alih melalui metode social engineering atau kesalahan berbagi kode OTP.

“Kerja sama dengan TikTok ini memungkinkan Telkomsel untuk menyajikan layanan yang lebih personal dan relevan bagi pengguna TikTok di Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi terbaru, kami optimis dapat menciptakan ekosistem digital yang lebih aman, efisien, dan inovatif melalui Telco Verify dan Telco Insight Collaboration,” ujar Wong Soon Nam dalam keterangan pers yang diterima pada Selasa (4/3/2025).

Perjanjian ini disepakati di ajang Mobile World Congress (MWC) 2025 di Barcelona, Spanyol, pada Selasa (3/3/2025). Wong melanjutkan, bahwa kerja sama ini sejalan dengan tema MWC 2025, yaitu ‘Enterprise Re-Invented’, yang menyoroti pentingnya ketangkasan perusahaan dalam menghadapi konvergensi teknologi serta pengembangan proses dan model bisnis yang lebih efisien untuk menjaga keunggulan kompetitif.

Lebih lanjut, Wong berharap kolaborasi ini dapat memperkuat posisi Telkomsel sebagai pemimpin dalam penyediaan solusi digital berbasis telekomunikasi, sambil mendukung komitmen TikTok dalam menghadirkan platform yang lebih aman dan berfokus pada pengalaman pengguna. Kedua perusahaan berencana untuk terus mengeksplorasi potensi lebih lanjut dalam kerja sama ini, demi menciptakan ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.

Di sisi lain, Direktur Business Development APAC TikTok, Vanessa Brown, menyambut positif kemitraan ini. Menurut Vanessa, keamanan dan personalisasi layanan adalah dua faktor utama yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan pengalaman pengguna TikTok.

“Keamanan akun dan personalisasi layanan adalah hal yang sangat penting bagi komunitas TikTok. Dengan dukungan dari Telkomsel, kami optimis dapat menawarkan solusi yang tidak hanya meningkatkan keamanan akun, tetapi juga memberikan pengalaman yang lebih relevan dan lebih baik bagi pengguna TikTok di Indonesia,” ujar Vanessa.

Kerja sama ini menunjukkan komitmen kedua perusahaan untuk memperkuat ekosistem digital di Indonesia dengan menghadirkan inovasi yang menjaga privasi pengguna sekaligus menawarkan pengalaman yang lebih aman dan menyenangkan.

Menkomdigi Tegaskan Platform Digital Wajib Lindungi Anak dari Konten Negatif: “Kepatuhan Bukan Pilihan!”

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menekankan bahwa platform digital harus bertanggung jawab penuh untuk melindungi anak-anak dari paparan konten negatif di dunia maya.

“Platform digital tidak boleh lepas tangan.Mereka wajib menerapkan teknologi pembatasan usia secara ketat dan memastikan efektivitasnya. Keselamatan anak-anak adalah prioritas utama, dan kami akan memastikan regulasi ini dijalankan secara tegas,” ujar Meutya Hafid melalui keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (22/2/2025).

Meutya menjelaskan bahwa platform digital diwajibkan untuk memperkuat sistem verifikasi usia demi menciptakan lingkungan daring yang aman bagi anak-anak. Regulasi perlindungan anak yang tengah disusun akan memuat aturan yang lebih ketat agar tidak ada celah bagi pelanggaran. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi nyata antara pemerintah dan platform digital untuk mewujudkan ruang digital yang aman dan sehat bagi generasi muda.

“Kami menegaskan bahwa platform digital harus memastikan anak-anak hanya dapat mengakses konten sesuai usia mereka. Kepatuhan terhadap regulasi ini bersifat wajib dan tidak bisa ditawar,” tegasnya.

Dalam pertemuan tersebut, VP Global Public Policy TikTok, Helena Lersch, menyatakan bahwa TikTok telah menerapkan berbagai pembatasan untuk melindungi pengguna berusia 13 hingga 15 tahun, termasuk fitur terkait pesan pribadi, komentar, siaran langsung, dan notifikasi.

Pertemuan antara Komdigi dan TikTok berlangsung di Jakarta pada Jumat (21/2/2025). Pertemuan tersebut dihadiri oleh Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital, Alexander Sabar, bersama Staf Khusus Menteri untuk Bidang Antarlembaga dan Program Strategis, Aida Rezalina, serta Staf Khusus Menteri untuk Bidang Komunikasi dan Politik, Arnanto Nurprabowo. Sementara dari pihak TikTok, hadir perwakilan dari TikTok Global, TikTok Indonesia, dan GoTo.

Ancaman Siber di Sektor Finansial dan E-Commerce Indonesia: Bagaimana Mengatasinya?

Serangan siber yang menyasar layanan aplikasi web di kawasan Asia Pasifik dan Jepang (APJ) mengalami peningkatan tajam, melonjak hingga 65 persen dari kuartal pertama 2023 hingga kuartal pertama 2024. Fakta ini mencerminkan bahwa ancaman digital semakin mengkhawatirkan, terutama di tengah percepatan digitalisasi di wilayah ini, termasuk Asia Tenggara.

Menurut laporan terkini dari Akamai, penyedia solusi keamanan siber dan Content Delivery Network (CDN), sektor keuangan menjadi target utama dengan lebih dari 18 miliar serangan yang tercatat dalam periode 1 Januari 2023 hingga 30 Juni 2024. Selain itu, industri e-commerce juga menjadi incaran peretas, dengan total serangan mencapai 10 miliar selama periode yang sama.

Sektor Keuangan dan E-Commerce di Tengah Risiko Reuben Koh, Director of Security Technology & Strategy Akamai untuk kawasan APJ, mengungkapkan bahwa kedua sektor ini memiliki karakteristik serupa karena melibatkan transaksi finansial digital. Layanan keuangan mencakup aktivitas seperti pinjaman, pembayaran, dan asuransi, sedangkan e-commerce terkait dengan transaksi yang memanfaatkan kartu kredit dan dompet digital. “Setiap detik, terjadi perpindahan uang di dua sektor ini,” ujar Reuben dalam diskusi daring bersama media, Jumat (24/1/2025).

Reuben menjelaskan bahwa bagi pelaku kejahatan siber, ini merupakan peluang besar. Jika data pembayaran, seperti nomor kartu kredit, berhasil diakses, maka informasi pribadi yang sensitif bisa dicuri. Inilah sebabnya sektor keuangan dan e-commerce menjadi target favorit serangan siber.

Indonesia dalam Bayang-Bayang Ancaman Siber Sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, Indonesia menghadapi risiko signifikan terkait ancaman siber. Laporan dari Google, Temasek, dan Bain & Company yang dirilis pada November 2024 memperkirakan nilai ekonomi digital Indonesia mencapai 90 miliar dolar AS di tahun 2024, dengan kontribusi utama dari sektor e-commerce sebesar 65 miliar dolar AS. Di sisi lain, layanan keuangan digital diproyeksikan akan mencatatkan transaksi senilai 404 miliar dolar AS pada tahun yang sama.

Namun, laporan Akamai menyoroti kerentanan kedua sektor tersebut terhadap serangan digital. Reuben Koh menegaskan pentingnya penerapan langkah keamanan dasar, seperti Multi-Factor Authentication (MFA), untuk melindungi data pengguna dan transaksi mereka.

Upaya Menghadapi Ancaman Digital yang Semakin Kompleks Reuben menambahkan bahwa organisasi perlu memiliki sistem yang mampu memantau akses dan transaksi, termasuk mengidentifikasi sumber akses tersebut. Ia juga menganjurkan setiap perusahaan memiliki rencana respons insiden untuk menangani serangan siber dengan cepat. “Langkah-langkah dasar keamanan siber harus menjadi prioritas bagi setiap organisasi. Tanpa itu, akan sulit menghadapi ancaman yang semakin canggih,” katanya.

Lebih jauh, ia menekankan perlunya memahami area rawan serangan. Dengan digitalisasi yang semakin pesat, area yang menjadi target serangan juga akan meluas. Oleh karena itu, organisasi harus terus menilai strategi keamanan mereka dan menyesuaikan diri dengan ancaman yang berkembang.