Waspada! Pengaruh ChatGPT Terhadap Kognitif Generasi Muda Di Era Digital

Pada tanggal 1 Januari 2025, muncul kekhawatiran mengenai dampak penggunaan ChatGPT terhadap perkembangan kognitif generasi muda. Meskipun teknologi ini menawarkan kemudahan dalam mengakses informasi dan menyelesaikan tugas, banyak ahli berpendapat bahwa ketergantungan pada AI dapat mengakibatkan penurunan kemampuan berpikir kritis dan kreativitas.

ChatGPT, sebagai salah satu model kecerdasan buatan terkemuka, memungkinkan pengguna untuk mendapatkan jawaban instan atas berbagai pertanyaan, mulai dari tugas sekolah hingga masalah sehari-hari. Dengan kemampuan untuk menghasilkan teks yang relevan dan informatif, banyak pelajar yang mulai mengandalkan teknologi ini untuk menyelesaikan pekerjaan mereka dengan cepat. Namun, kemudahan ini juga menimbulkan pertanyaan tentang seberapa banyak pengetahuan yang benar-benar dipahami oleh generasi muda.

Ahli pendidikan mengingatkan bahwa penggunaan ChatGPT yang berlebihan dapat menyebabkan “brain rot,” istilah yang merujuk pada penurunan kemampuan kognitif akibat kurangnya stimulasi mental. Dengan mengandalkan AI untuk menyelesaikan tugas-tugas akademik, siswa mungkin kehilangan kesempatan untuk berpikir kritis dan mengembangkan keterampilan analitis yang penting. “Jika siswa tidak lagi terlibat dalam proses berpikir, mereka berisiko kehilangan kemampuan untuk menganalisis dan menyelesaikan masalah secara mandiri,” ungkap seorang pakar pendidikan.

Penelitian menunjukkan bahwa meskipun ChatGPT dapat membantu siswa dalam memahami konsep-konsep tertentu, ada risiko bahwa mereka akan mengabaikan proses belajar yang lebih mendalam. Sebuah studi menemukan bahwa 68% siswa merasa lebih mudah menggunakan ChatGPT untuk menyelesaikan tugas, tetapi hanya 41% yang merasa mereka benar-benar memahami materi tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun teknologi ini bermanfaat, ia juga dapat merugikan pemahaman jangka panjang siswa.

Untuk mengatasi masalah ini, para pendidik dan orang tua diharapkan dapat menerapkan pendekatan yang lebih seimbang dalam penggunaan teknologi. Mengedukasi generasi muda tentang pentingnya berpikir kritis dan keterlibatan aktif dalam pembelajaran adalah langkah penting untuk memastikan bahwa mereka tidak sepenuhnya bergantung pada AI. “Kita perlu mendorong siswa untuk menggunakan teknologi sebagai alat bantu, bukan sebagai pengganti proses belajar itu sendiri,” tambah pakar pendidikan tersebut.

Dengan potensi dampak negatif dari penggunaan ChatGPT terhadap kognitif generasi muda, semua pihak kini diharapkan untuk lebih bijaksana dalam memanfaatkan teknologi. Tahun 2025 menjadi momen penting bagi masyarakat untuk menemukan keseimbangan antara kemajuan teknologi dan kebutuhan akan pengembangan keterampilan berpikir kritis. Hanya dengan cara ini, generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara digital tetapi juga mampu berpikir secara mandiri dan kreatif.

Skill AI, Kunci Sukses di Pasar Kerja 2025

Pada tahun 2024, teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) semakin populer dan menjadi sorotan. Diprediksi bahwa pada tahun 2025, akan ada lonjakan permintaan untuk pekerjaan yang terkait dengan AI. Salah satu platform lowongan kerja, Indeed, melaporkan bahwa kemampuan dalam bidang AI akan semakin dicari. Keahlian dalam machine learning (ML), yang melibatkan pelatihan model AI, serta keterampilan lain yang menggunakan AI akan menjadi kebutuhan utama.

Hannah Calhoon, VP AI di Indeed, mengungkapkan bahwa meskipun industri teknologi dan informasi (TI) mengalami penurunan perekrutan dan banyak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam beberapa tahun terakhir, diharapkan akan terjadi pemulihan. Pekerjaan yang terkait dengan AI kemungkinan besar akan dibuka. Selain itu, perusahaan non-TI juga akan membutuhkan individu yang mampu mengimplementasikan AI dalam pekerjaan mereka.

Perusahaan non-TI kemungkinan tidak akan merekrut engineer machine learning atau data scientist untuk mengembangkan model AI sendiri. Sebaliknya, mereka akan mencari orang yang memiliki pemahaman mendalam tentang AI dan dapat membantu menentukan alat AI yang sesuai untuk diimplementasikan dalam alur kerja mereka, yang pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi bisnis.

“Perusahaan akan mencari individu dengan pemahaman mendalam tentang ekosistem AI dan mampu membantu mereka menerapkan alat AI ke dalam bisnis mereka,” jelas Calhoon. Ini akan memengaruhi sektor pekerjaan seperti administrator aplikasi atau arsitek solusi, yang merancang, mengembangkan, dan mengimplementasikan solusi teknologi sesuai kebutuhan bisnis.

Indeed mencatat bahwa lowongan pekerjaan terkait AI telah meningkat signifikan. Dalam 11 bulan pertama tahun 2024, beberapa posisi yang mengalami pertumbuhan pesat adalah peneliti senior, manajer rekayasa perangkat lunak, dan insinyur penelitian. Menurut perusahaan pengelola sumber daya manusia Randstad, sektor pekerjaan di bidang AI yang sangat dibutuhkan antara lain pengembang model natural-language processing dengan tingkat permintaan mencapai 15 persen secara global, dua kali lipat dari rata-rata kebutuhan pekerjaan di Amerika Serikat.

Randstad melakukan survei terhadap 10 juta lowongan pekerjaan dan 136 juta resume pada kuartal ketiga tahun 2024 untuk mengukur kebutuhan di bidang AI. Hasilnya menunjukkan bahwa perusahaan di seluruh dunia kesulitan menemukan pekerja terampil dalam bidang natural-language processing, predictive modelling, dan praktisi komunikasi bagi para stakeholder. Tingginya permintaan akan keterampilan AI di sektor ini disebabkan oleh spesialisasi yang dibutuhkan serta hampir semua industri yang membutuhkannya.

Laporan Indeed pada September 2024 menunjukkan bahwa penyebutan “generative AI” dalam lowongan pekerjaan di AS meningkat 3,5 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Meski demikian, hanya 2 persen perekrut yang menyebutkan keterampilan AI dalam deskripsi pekerjaan mereka, sementara 20 persen lainnya hanya membutuhkan pemahaman dasar komputer. Calhoon memprediksi bahwa permintaan akan keterampilan generative AI akan terus meningkat dalam tiga atau empat tahun ke depan.

Menurut Andy Schachtel, CEO Sourcefit, banyak perusahaan yang mulai mengimplementasikan AI untuk meningkatkan efisiensi bisnis. Laporan terbaru dari US Chamber of Commerce menemukan bahwa empat dari 10 bisnis kecil di AS telah menggunakan generative AI pada pertengahan 2024. Sekitar tiga perempat bisnis kecil juga berencana mengadopsi teknologi baru seperti AI.

Peningkatan adopsi AI ini akan mendorong kebutuhan akan pemimpin bisnis yang ahli dalam AI. Laporan dari firma riset Altrata menunjukkan bahwa jumlah orang yang mengisi posisi kepala AI atau setara meningkat 70 persen dari tahun ke tahun hingga akhir Oktober 2024. Nicole Kyle, peneliti prediksi pekerjaan masa depan, menyatakan bahwa AI akan meringankan beban kerja manusia dan menciptakan jenis pekerjaan baru yang terkait dengan teknologi ini. “Saya yakin AI akan menciptakan pekerjaan baru seperti halnya kemajuan teknologi lainnya,” kata Kyle.

Nakamura School Luncurkan SMA Berbasis Teknologi Informasi Untuk Siapkan Generasi Digital

Pada tanggal 31 Desember 2024, Nakamura School mengumumkan peluncuran program Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berbasis teknologi informasi. Inisiatif ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan di era digital dan meningkatkan keterampilan mereka dalam bidang teknologi.

Nakamura School berkomitmen untuk menyediakan pendidikan yang relevan dengan perkembangan teknologi saat ini. Dengan kurikulum yang dirancang khusus, sekolah ini akan mengintegrasikan mata pelajaran teknologi informasi ke dalam pembelajaran sehari-hari. Hal ini diharapkan dapat membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk bersaing di dunia kerja yang semakin kompetitif.

Kurikulum yang diterapkan di SMA Nakamura akan mencakup berbagai disiplin ilmu, termasuk pemrograman, pengembangan aplikasi, dan keamanan siber. Selain itu, siswa juga akan mendapatkan pengalaman praktis melalui proyek-proyek berbasis teknologi yang melibatkan kolaborasi dengan industri. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang penerapan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.

Nakamura School akan didukung oleh tenaga pengajar yang berpengalaman di bidang teknologi informasi dan pendidikan. Para guru tidak hanya akan mengajarkan teori, tetapi juga memberikan bimbingan praktis kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan teknis mereka. Dengan adanya dukungan dari para ahli, diharapkan siswa dapat memperoleh wawasan yang lebih luas tentang dunia teknologi.

Dengan meningkatnya permintaan akan tenaga kerja terampil di bidang teknologi informasi, Nakamura School berusaha untuk menciptakan peluang bagi lulusannya. Program ini tidak hanya fokus pada pendidikan akademis, tetapi juga mempersiapkan siswa untuk memasuki dunia kerja melalui magang dan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan teknologi. Hal ini akan memberikan pengalaman berharga bagi siswa sebelum mereka terjun ke dunia profesional.

Peluncuran SMA berbasis teknologi informasi oleh Nakamura School merupakan langkah strategis dalam mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan di era digital. Dengan kurikulum inovatif, dukungan tenaga pengajar berpengalaman, dan kesempatan berkarir di industri, sekolah ini berharap dapat mencetak lulusan yang siap bersaing di pasar global. Semua pihak kini menantikan dampak positif dari program ini terhadap perkembangan pendidikan teknologi di Indonesia.

Memori HP Penuh? Ini Solusi Ampuh Agar Performa Tetap Optimal!

Memori penuh pada ponsel Android seringkali menjadi masalah yang mengganggu kenyamanan pengguna. Salah satu penyebabnya adalah banyaknya aplikasi, game, foto, dan video yang terus menumpuk seiring dengan waktu. Dengan semakin canggihnya teknologi, ponsel kini hadir dengan kapasitas memori yang lebih besar, mulai dari 128GB hingga 512GB. Namun, meski sudah dibekali dengan memori besar, kualitas gambar dan video yang semakin tinggi serta ukuran aplikasi yang besar dapat dengan cepat mengisi ruang penyimpanan. Untuk itu, manajemen memori yang baik sangat diperlukan agar ponsel tetap berjalan optimal.

Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah memori penuh pada ponsel Android:

1. Hapus Aplikasi dan Game yang Tidak Terpakai
Aplikasi dan game, terutama yang berukuran besar, sering kali mengonsumsi banyak memori. Banyak aplikasi yang hanya digunakan sesekali bahkan hanya sekali saja. Periksa secara berkala aplikasi dan game yang ada di ponsel Anda, dan hapus aplikasi yang sudah tidak digunakan lagi untuk memberi ruang penyimpanan lebih banyak.

2. Hapus Cache Aplikasi
Setiap aplikasi menyimpan data cache untuk mempercepat kinerja saat dibuka kembali. Namun, cache ini akan menumpuk dan memakan banyak ruang. Menghapus cache secara rutin dapat membantu mengosongkan ruang penyimpanan tanpa menghapus aplikasi yang masih dibutuhkan.

3. Hapus Data Media di WhatsApp
WhatsApp adalah aplikasi pengirim pesan yang menyimpan banyak foto, video, dan dokumen dari percakapan. Data media yang menumpuk dari waktu ke waktu dapat memenuhi memori ponsel. Hapus data yang tidak lagi diperlukan atau backup data penting ke penyimpanan eksternal atau cloud untuk mengosongkan ruang.

4. Matikan Fitur Unduhan Otomatis WhatsApp
WhatsApp secara otomatis menyimpan foto, video, dan dokumen yang dikirimkan oleh kontak. Anda bisa mematikan fitur ini untuk mencegah file-file tersebut memenuhi memori. Caranya adalah dengan masuk ke pengaturan WhatsApp, pilih “Penyimpanan dan data,” lalu matikan opsi untuk mendownload media secara otomatis.

5. Gunakan Aplikasi Pembersih
Untuk membersihkan file-file sampah dan cache secara otomatis, Anda bisa menggunakan aplikasi cleaner seperti CCleaner. Selain membersihkan cache, aplikasi ini juga dapat membantu mengoptimalkan penggunaan RAM agar ponsel dapat melakukan multitasking dengan lebih baik.

6. Backup atau Hapus Data
Data-data seperti foto, video, dan dokumen sering kali menumpuk di ponsel. Anda bisa menghapus data yang sudah tidak diperlukan atau memindahkannya ke penyimpanan eksternal seperti cloud, laptop, atau hard drive eksternal untuk memberi ruang pada memori internal.

7. Gunakan Kartu Memori Eksternal
Jika ponsel Anda mendukung penggunaan kartu memori eksternal, ini bisa menjadi solusi praktis. Simpan foto, video, atau file besar lainnya di kartu memori eksternal untuk mengosongkan memori internal dan membuat ruang lebih banyak untuk aplikasi.

8. Manfaatkan Penyimpanan Cloud
Penyimpanan cloud seperti Google Drive atau iCloud dapat membantu mengosongkan memori ponsel dengan menyimpan data secara online. Anda bisa memindahkan file besar seperti foto dan video ke cloud agar tidak memenuhi penyimpanan ponsel. Beberapa layanan cloud menawarkan kapasitas gratis, namun untuk kapasitas lebih besar, Anda bisa memilih opsi berbayar.

Dengan melakukan beberapa langkah sederhana ini, Anda bisa menjaga memori ponsel Android tetap cukup luas, sehingga ponsel tetap bekerja dengan lancar dan memiliki performa yang optimal. Jangan biarkan memori penuh mengganggu kenyamanan penggunaan ponsel Anda!

Telkomsel, Tencent, Dan M CASH Integrasi Kolaborasi Kembangkan Teknologi Komunikasi Dan AI

Pada tanggal 30 Desember 2024, Telkomsel, Tencent, dan PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) secara resmi mengumumkan kolaborasi strategis untuk mengembangkan teknologi komunikasi dan kecerdasan buatan (AI) di Indonesia. Kerja sama ini bertujuan untuk mempercepat transformasi digital di tanah air dengan menghadirkan solusi terintegrasi yang inovatif dan berkelanjutan.

Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan pengalaman pengguna serta memberikan dampak positif bagi masyarakat dan industri. Nugroho, Direktur Utama Telkomsel, menekankan pentingnya sinergi dalam kemitraan ini. “Kami berharap dapat mendefinisikan ulang standar pasar dan mendorong transformasi digital yang lebih inklusif,” ujarnya. Dengan dukungan teknologi terkini dari Tencent, Telkomsel berambisi untuk menghadirkan inovasi yang lebih baik.

Dalam kerjasama ini, berbagai teknologi baru akan dikembangkan, termasuk Palm Verification Technology, eKYC (electronic Know Your Customer), Digital Human, dan konten berbasis AI. Teknologi Palm Verification akan digunakan untuk mempermudah transaksi layanan Telkomsel sekaligus menciptakan standar keamanan yang lebih tinggi. Ini menunjukkan komitmen ketiga perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas layanan.

Poshu Yeung, Senior Vice President Tencent Cloud, menyambut baik kolaborasi ini. Ia percaya bahwa kerja sama ini akan membuka peluang inovasi yang lebih luas di pasar Indonesia. Sementara itu, Martin Suharlie, Direktur Utama MCAS, menilai kolaborasi ini sebagai langkah besar dalam mendukung Telkomsel dengan teknologi global Tencent. Keduanya berkomitmen untuk melayani masyarakat Indonesia dengan lebih baik melalui teknologi mutakhir.

Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan masyarakat akan merasakan manfaat langsung dari peningkatan layanan yang ditawarkan. Solusi berbasis AI akan membantu optimalisasi penawaran layanan pelanggan serta membuka peluang bisnis baru bagi Telkomsel. Hal ini juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

Kolaborasi antara Telkomsel, Tencent, dan M CASH Integrasi merupakan langkah strategis dalam mempercepat inovasi digital di Indonesia. Dengan fokus pada pengembangan teknologi komunikasi dan AI, ketiga perusahaan ini berupaya menciptakan solusi yang tidak hanya efisien tetapi juga aman bagi pengguna. Semua pihak kini menantikan implementasi nyata dari kerja sama ini dan dampaknya terhadap transformasi digital di Indonesia.

Inovasi Elitag: Wadek Untag Identifikasi Gaya Belajar Daring Mahasiswa

Supangat MKom PhD, Wakil Dekan Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya, melakukan penelitian mendalam terkait gaya belajar daring mahasiswa. Penelitiannya berfokus pada peningkatan model gaya belajar Felder-Silverman Learning Style Model (FSLSM) untuk menciptakan pengalaman belajar daring yang lebih personal dan efektif.

Tantangan Pembelajaran Daring di Era Digital

Di era teknologi yang semakin maju, platform e-learning terus berkembang dengan fitur yang lebih adaptif dan interaktif. Namun, efektivitas pembelajaran daring tidak hanya bergantung pada teknologi canggih, tetapi juga pada bagaimana konten disesuaikan dengan gaya belajar dan karakteristik individu mahasiswa.

“Penelitian saya berfokus pada pengembangan model FSLSM untuk mengoptimalkan preferensi belajar mahasiswa, sehingga dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih personal,” ujar Supangat, yang juga menjabat sebagai Direktur Sistem Informasi di Yayasan Perguruan 17 Agustus (YPTA) Surabaya.

Pengembangan Model FSLSM

Supangat menyelesaikan penelitiannya pada Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) dan meraih gelar PhD pada Desember 2024. Dalam penelitiannya, ia meningkatkan model FSLSM klasik dengan menambahkan dimensi sosial dan personalitas, yang sebelumnya tidak diperhitungkan dalam model tersebut.

“Model FSLSM klasik hanya mempertimbangkan dimensi seperti pemrosesan, persepsi, penerimaan, dan pemahaman. Penambahan dimensi sosial dan personalitas memungkinkan pengembangan pembelajaran daring yang lebih kolaboratif dan interaktif,” jelas Supangat.

Pendekatan ini bertujuan untuk memperbaiki kelemahan model FSLSM klasik, khususnya dalam menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih holistik dan meningkatkan keterampilan kolaborasi mahasiswa.

Hasil Penelitian dan Implementasi

Penelitian ini melibatkan 400 mahasiswa sarjana di Untag Surabaya, yang menjadi bagian dari eksperimen platform e-learning Elitag Untag Surabaya. Hasilnya menunjukkan bahwa penerapan model FSLSM yang telah ditingkatkan mampu meningkatkan rata-rata nilai ujian mahasiswa sebesar 3,5% dibandingkan kelompok kontrol.

“Peningkatan ini membuktikan pentingnya penyesuaian pembelajaran yang personal dan sesuai dengan gaya belajar individu. Dengan cara ini, mahasiswa dapat memiliki pengalaman pembelajaran yang lebih mendalam,” tambah Supangat.

Harapan dan Kontribusi Penelitian

Supangat berharap penelitian ini dapat menginspirasi pengembangan metode pembelajaran berbasis teknologi yang lebih relevan dan adaptif di Indonesia. Dengan keberhasilan model FSLSM yang ditingkatkan, platform e-learning di masa depan diharapkan mampu memberikan pengalaman belajar yang lebih efektif, khususnya di pendidikan tinggi.

“Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran daring yang disesuaikan dengan gaya belajar mahasiswa mampu meningkatkan efektivitas pembelajaran. Saya berharap kontribusi ini dapat mendukung pengembangan e-learning yang lebih adaptif dan berdaya guna,” pungkas Supangat.

Mengungkap Perjalanan Perkembangan Teknologi Transportasi di Indonesia

Surabaya – Teknologi transportasi terus mengalami kemajuan, mempermudah mobilitas dan meningkatkan efisiensi kegiatan manusia. Di Indonesia, perkembangan ini dipengaruhi oleh kondisi geografis yang menantang serta pengaruh budaya dari berbagai penjuru dunia, termasuk Indocina, India, dan Eropa. Sebagai negara kepulauan dengan banyak gunung, Indonesia harus menyesuaikan teknologi transportasi agar sesuai dengan kondisi geografisnya yang unik.

Pengaruh budaya luar, khususnya dari Eropa, mempercepat perkembangan teknologi transportasi di Indonesia. Penemuan mesin uap di Eropa pada masa Revolusi Industri menggantikan hewan sebagai alat transportasi utama. Sejak penemuan ini, pemerintah kolonial Belanda memperkenalkan teknologi transportasi massal seperti kereta api dan kapal uap.

Transportasi Darat

Menurut buku “Sejarah Perkeretaapian Indonesia” (1997) oleh Tim Telaga Bakti Nusantara, pada tahun 1842, pemerintah kolonial Belanda membangun jalur kereta api yang menghubungkan Semarang, Yogyakarta, dan Surakarta. Pembangunan jalur ini dilakukan oleh perusahaan kereta api swasta Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM). Awalnya, jalur kereta api ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengiriman hasil pertanian dari pedalaman ke pelabuhan. Seiring waktu, kereta api juga digunakan sebagai alat transportasi massal bagi masyarakat pribumi Indonesia.

Transportasi Air

Perkembangan teknologi transportasi laut di Indonesia telah dimulai sejak masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha. Dalam buku “Sejarah Indonesia Masa Hindu-Buddha” (2013) oleh Suwardono, disebutkan bahwa pada abad ke-8 Masehi, kerajaan Mataram Kuno menggunakan teknologi perahu bercadik sebagai alat transportasi air. Kemajuan ini berlanjut pada masa kejayaan Sriwijaya, yang dikenal sebagai kerajaan maritim terbesar di Asia Tenggara dengan armada laut yang kuat. Pada masa kolonial, bangsa-bangsa Barat seperti Portugis, Belanda, dan Inggris memperkenalkan teknologi perkapalan yang lebih maju, termasuk kapal uap yang mampu mengarungi samudra.

Transportasi Udara

Perkembangan teknologi penerbangan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran Nurtanio Pringgoadisuryo dan Wiweko Supomo. Mereka berhasil menerbangkan pesawat kursi tunggal yang dinamakan “Si Kumbang.” Kemajuan ini semakin pesat dengan berdirinya Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN), yang berhasil membuat pesawat pertama bernama NC-212.

Kemajuan teknologi transportasi di Indonesia menunjukkan adaptasi yang luar biasa terhadap tantangan geografis dan pengaruh budaya luar. Inovasi-inovasi ini tidak hanya meningkatkan efektivitas dan efisiensi transportasi tetapi juga membawa perubahan signifikan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Dengan terus mengembangkan teknologi transportasi, Indonesia dapat semakin meningkatkan mobilitas dan konektivitasnya, baik di dalam negeri maupun dengan dunia internasional.

Wakil Dekan Untag Manfaatkan Elitag untuk Identifikasi Gaya Belajar Mahasiswa

Surabaya – Di era digital ini, teknologi telah menjadi bagian integral dalam dunia pendidikan, terutama dalam pembelajaran daring. Wakil Dekan Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya, Supangat MKom PhD, telah melakukan penelitian mendalam terhadap gaya belajar daring mahasiswa dengan fokus pada peningkatan model gaya belajar Felder-Silverman (FSLSM). Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan metode pembelajaran yang lebih personal, adaptif, dan interaktif melalui platform e-learning.

Supangat menekankan bahwa efektivitas pembelajaran daring tidak hanya bergantung pada kecanggihan teknologi, tetapi juga pada penyesuaian konten dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing mahasiswa. “Saya telah menyelesaikan penelitian berfokus pada peningkatan model gaya belajar FSLSM untuk mengoptimalkan preferensi belajar mahasiswa,” ujar Supangat, yang juga menjabat sebagai Direktur Sistem Informasi (DSI) Yayasan Perguruan 17 Agustus (YPTA) Surabaya, Selasa (24/12/2024).

Penelitian ini berhasil mengantarkan Supangat meraih gelar Doktor (PhD) dari Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) pada 7 Desember 2024. Ia berhasil mengembangkan model FSLSM yang lebih canggih dengan memasukkan dimensi sosial dan personalitas yang sebelumnya tidak ada dalam model klasik FSLSM. Model klasik FSLSM hanya mempertimbangkan dimensi pemrosesan, persepsi, penerimaan, dan pemahaman.

Supangat menjelaskan bahwa meskipun model FSLSM telah lama digunakan untuk memahami gaya belajar mahasiswa, model ini memiliki kekurangan dalam mempertimbangkan faktor sosial dan personalitas yang penting dalam pengembangan keterampilan kolaboratif dan pengalaman pembelajaran yang lebih holistik. Dengan menambahkan dimensi interaksi sosial dan personalitas, Supangat menciptakan pembelajaran daring yang lebih interaktif dan kolaboratif.

Penelitian ini melibatkan data dari 400 mahasiswa sarjana di Untag Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model FSLSM yang ditingkatkan berhasil meningkatkan rata-rata nilai ujian mahasiswa sebesar 3,5% dibandingkan dengan kelompok kontrol. “Peningkatan ini menunjukkan pentingnya penyesuaian pembelajaran yang lebih personal dan sesuai dengan gaya belajar individu untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih mendalam,” jelasnya.

Supangat berharap bahwa penelitian ini dapat menginspirasi pengembangan metode pembelajaran yang lebih relevan dan adaptif di masa depan, serta memberikan kontribusi pada kemajuan pendidikan berbasis teknologi di Indonesia. “Keberhasilan penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran daring yang lebih disesuaikan dengan gaya belajar mahasiswa dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran. Saya berharap hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam mengembangkan platform e-learning yang lebih adaptif dan efektif, terutama di dunia pendidikan tinggi,” pungkasnya.

Dengan penelitian ini, Supangat telah membuka jalan bagi pengembangan e-learning yang lebih inovatif, yang tidak hanya menekankan pada teknologi tetapi juga pada kebutuhan individu mahasiswa. Ini merupakan langkah signifikan dalam memperkaya pengalaman belajar dan memajukan pendidikan di Indonesia.

Harga HP Samsung A15 5G Terbaru Akhir Tahun Turun Drastis

Pada tanggal 28 Desember 2024, kabar menggembirakan datang bagi para penggemar smartphone di Indonesia dengan penurunan harga signifikan untuk Samsung Galaxy A15 5G. Smartphone ini kini menjadi pilihan menarik bagi konsumen yang mencari perangkat berkualitas dengan harga terjangkau. Penurunan harga ini menjadikannya salah satu pilihan utama di pasar smartphone menjelang akhir tahun.

Samsung Galaxy A15 5G kini dijual dengan harga mulai dari Rp 2.649.000 untuk varian RAM 8GB dan penyimpanan 128GB. Harga ini menunjukkan penurunan drastis dari sebelumnya yang mencapai Rp 3.999.000, menjadikannya pilihan yang lebih terjangkau bagi banyak konsumen. Penurunan harga ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan, terutama menjelang periode liburan dan tahun baru.

Samsung Galaxy A15 5G menawarkan spesifikasi yang cukup mengesankan untuk kelasnya. Ditenagai oleh prosesor MediaTek Dimensity, smartphone ini dilengkapi dengan layar Super AMOLED berukuran 6,5 inci dan refresh rate 90 Hz, memberikan pengalaman visual yang halus dan responsif. Selain itu, kamera utama 50MP memungkinkan pengguna untuk mengambil foto berkualitas tinggi, sementara baterai berkapasitas 5000 mAh mendukung penggunaan sehari-hari tanpa khawatir kehabisan daya.

Menurut laporan terbaru, Samsung Galaxy A15 5G telah menjadi salah satu smartphone terlaris di dunia, menempati posisi keempat dalam daftar smartphone paling banyak terjual pada kuartal kedua tahun 2024. Popularitasnya tidak lepas dari kombinasi antara spesifikasi yang baik dan harga yang kompetitif, menjadikannya pilihan favorit di kalangan pengguna Android.

Penurunan harga ini juga merupakan bagian dari strategi pemasaran Samsung untuk meningkatkan pangsa pasar mereka di segmen menengah ke bawah. Dengan menawarkan produk berkualitas tinggi dengan harga yang lebih terjangkau, Samsung berharap dapat menarik lebih banyak konsumen dan mengalahkan pesaing di pasar smartphone.

Dengan penurunan harga yang signifikan dan spesifikasi menarik, Samsung Galaxy A15 5G kini menjadi pilihan ideal bagi konsumen yang mencari smartphone baru menjelang tahun baru. Penawaran ini memberikan kesempatan bagi banyak orang untuk memiliki perangkat berkualitas tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam. Semua mata kini tertuju pada bagaimana penjualan Galaxy A15 akan berkembang seiring dengan tren pasar dan kebutuhan konsumen di tahun mendatang.

Apa yang Hilang Ketika Pendidikan Beralih Ke Teknologi?

Pada tanggal 28 Desember 2024, pergeseran pendidikan menuju penggunaan teknologi menjadi topik hangat yang diperbincangkan. Meskipun teknologi membawa banyak kemudahan dan efisiensi dalam proses belajar mengajar, ada beberapa aspek penting yang hilang ketika pendidikan beralih sepenuhnya ke teknologi. Hal ini menjadi perhatian bagi pendidik, siswa, dan orang tua.

Salah satu dampak paling mencolok dari penggunaan teknologi dalam pendidikan adalah berkurangnya interaksi sosial antara siswa. Dalam lingkungan belajar tradisional, siswa dapat berkomunikasi langsung dengan teman sebaya dan guru, yang membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial dan emosional. Namun, dengan pembelajaran daring dan penggunaan perangkat digital, banyak siswa menjadi kurang terampil dalam berkomunikasi secara langsung. Hal ini dapat mengakibatkan kesulitan dalam membangun hubungan interpersonal di dunia nyata.

Ketika pendidikan beralih ke teknologi, kesenjangan digital menjadi masalah serius. Tidak semua siswa memiliki akses yang sama terhadap perangkat dan koneksi internet yang diperlukan untuk mengikuti pembelajaran online. Hal ini menciptakan ketidakadilan dalam kesempatan belajar, di mana siswa dari latar belakang ekonomi yang lebih rendah mungkin tertinggal dibandingkan dengan rekan-rekan mereka. Kesenjangan ini dapat memperlebar jurang prestasi akademis di antara siswa.

Pergeseran ke pendidikan berbasis teknologi juga meningkatkan ketergantungan siswa pada perangkat digital. Banyak siswa menjadi terlalu bergantung pada teknologi untuk menyelesaikan tugas dan mencari informasi, yang dapat mengurangi kemampuan mereka untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah secara mandiri. Keterampilan berpikir analitis yang seharusnya dikembangkan selama proses belajar bisa terabaikan karena siswa lebih memilih untuk mencari jawaban instan melalui internet.

Dengan fokus yang lebih besar pada teknologi, nilai-nilai karakter dan moral sering kali terabaikan dalam proses pendidikan. Siswa mungkin lebih tertarik pada konten digital yang menarik tetapi tidak selalu mendidik atau bermanfaat bagi perkembangan karakter mereka. Tanpa bimbingan moral yang tepat, ada risiko bahwa generasi muda akan kehilangan pemahaman tentang etika dan tanggung jawab sosial.

Penggunaan teknologi dalam pendidikan juga dapat menyebabkan gangguan konsentrasi di kalangan siswa. Dengan banyaknya informasi menarik yang tersedia secara online, siswa sering kali tergoda untuk beralih ke aktivitas non-akademis selama jam belajar. Selain itu, paparan berlebihan terhadap layar dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik siswa, termasuk masalah penglihatan dan postur tubuh.

Meskipun teknologi telah membawa banyak manfaat bagi dunia pendidikan, penting untuk menyadari apa yang hilang ketika pendidikan sepenuhnya beralih ke teknologi. Untuk menciptakan lingkungan belajar yang seimbang, pendidik perlu mengintegrasikan pendekatan tradisional dengan teknologi modern sambil tetap menjaga nilai-nilai sosial dan karakter. Dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa generasi mendatang tidak hanya terampil secara teknis tetapi juga memiliki keterampilan sosial dan moral yang kuat.