Author Archives: DL - Biandra

https://shopthebootrack.com

Infinix XBOOK B15 Siap Debut Sebagai Laptop Tangguh dan Cepat di April 2025

Infinix tengah bersiap memasuki pasar laptop dengan meluncurkan perangkat terbarunya, XBOOK B15, pada 23 April 2025. Laptop ini menjadi varian perdana dari lini XBOOK dan dihadirkan sebagai solusi bagi pengguna aktif yang membutuhkan perangkat andal dengan performa tinggi dan ketahanan maksimal. Head of Marketing Infinix Indonesia, Sergio Ticoalu, menyatakan bahwa XBOOK B15 merupakan langkah penting bagi Infinix dalam memperluas ekosistem teknologinya ke ranah laptop, dengan fokus pada daya tahan, kecepatan, dan kenyamanan penggunaan.

XBOOK B15 dirancang untuk memenuhi kebutuhan multitasking dan mobilitas tinggi. Laptop ini dibekali prosesor AMD Ryzen 7 yang bertenaga, serta slot Dual SO-DIMM yang memungkinkan pengguna melakukan ekspansi memori sesuai kebutuhan. Untuk kenyamanan visual, perangkat ini dilengkapi layar 15,6 inci beresolusi Full HD dengan panel IPS dan bezel ultra-tipis, memberikan tampilan luas dan tajam untuk mendukung aktivitas harian seperti bekerja, belajar, maupun hiburan.

Menariknya, XBOOK B15 sudah mengantongi sertifikasi militer MIL-STD-810H, menjadikannya laptop Infinix pertama yang tahan banting dan cocok untuk penggunaan ekstrem. Selain itu, laptop ini membawa baterai 50Wh dengan pengisian cepat 45W melalui port Type-C, yang dirancang agar tetap efisien digunakan sepanjang hari. Infinix juga menggandeng distributor IT terkemuka guna memastikan distribusi produk ini merata di seluruh Indonesia, agar XBOOK B15 mudah diakses oleh lebih banyak pengguna di berbagai daerah.

Pentingnya Pemahaman Orang Tua Terhadap Risiko Dunia Digital untuk Keamanan Anak

Najelaa Shihab, pendidik dan pendiri komunitas Keluarga Kita, menegaskan bahwa orang tua perlu memahami berbagai risiko yang ada di dunia digital, terutama media sosial, sebelum mereka bisa memberikan batasan yang tepat bagi anak-anak mereka. Dalam sebuah konferensi pers Cerdas Digital bersama Meta di Jakarta, Najelaa menjelaskan bahwa salah satu kekhawatiran orang tua adalah tentang kontak anak dengan orang asing di dunia maya, yang belum tentu sesuai dengan gambaran yang mereka tampilkan. Selain itu, ia menyebutkan bahwa interaksi semacam itu berkaitan dengan konten yang anak-anak terpapar, yang mungkin bertentangan dengan nilai-nilai keluarga yang ingin ditanamkan.

Najelaa juga mengingatkan pentingnya orang tua memahami tren konsumtif di media sosial, di mana anak-anak sering terpengaruh untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan. Hal ini, menurut Najelaa, menjadi tantangan besar karena anak-anak belum bisa memahami dampak dari konsumsi berlebihan. Di sisi lain, risiko adiksi terhadap layar dan media sosial juga menjadi perhatian utama, mengingat paparan yang berlebihan dapat berdampak negatif pada perkembangan anak.

Lebih lanjut, ia menyarankan agar orang tua memiliki komunikasi terbuka dengan anak-anak mereka. Dengan berdiskusi mengenai cara kerja dunia digital, orang tua bisa membantu anak-anak menjadi lebih kritis dan menganalisa informasi yang mereka terima. Najelaa juga menambahkan bahwa pemahaman orang tua terhadap teknologi akan mempermudah mereka dalam menetapkan aturan yang jelas mengenai penggunaan internet yang aman dan bijak.

Najelaa mengapresiasi langkah-langkah yang diambil oleh perusahaan teknologi, seperti Meta, untuk mendukung keamanan digital anak dengan pengaturan yang memungkinkan orang tua untuk mengontrol aktivitas anak di media sosial melalui inovasi Akun Remaja.

vivo V50 Lite Siap Meluncur, Tipis Tapi Bertenaga!

vivo Indonesia akan segera merilis smartphone terbarunya, vivo V50 Lite, pada 17 April 2025. Ponsel ini mengusung keunggulan utama berupa baterai super besar berkapasitas 6500mAh, dipadukan dengan bodi ramping hanya setebal 7,79mm. Hal ini menjadikannya sebagai perangkat pertama dalam lini V Lite yang menggabungkan daya besar dalam desain yang tipis, ideal untuk menemani aktivitas padat penggunanya.

Fendy Tanjaya selaku Product Manager vivo Indonesia menyatakan bahwa vivo V50 Lite didesain untuk menjadi sahabat setia yang andal, berkat daya tahan baterai yang kuat dan bentuk yang nyaman digenggam. Teknologi inovatif seperti BlueVolt Battery dan Carbon Recomposition disematkan untuk memampatkan energi lebih optimal dalam ruang terbatas, sementara Electrode Reshaping dan Laser Etching meningkatkan efisiensi dan kestabilan aliran daya.

Teknologi Battery Encapsulation milik vivo turut berperan penting dalam memangkas volume baterai hingga setengahnya, tanpa mengorbankan kapasitasnya. Tak hanya itu, ponsel ini juga membawa pengisian daya cepat 90W FlashCharge pertama yang pernah hadir di produk vivo, serta fitur Reverse Charging yang memungkinkan ponsel menjadi sumber daya bagi perangkat lain.

Untuk ketahanan fisik, vivo V50 Lite telah mengantongi sertifikasi SGS 5-Star Drop Resistance, Military-Grade Certification, serta ketahanan debu dan air setara IP69. Layarnya menggunakan P-OLED Borderless Display dengan rasio screen-to-body sebesar 94,21 persen, memberi pengalaman visual luas dalam perangkat ramping. vivo V50 Lite akan hadir dalam dua varian, 5G dan 4G, serta tiga warna menarik: All Gold, So Purple, dan Just Black.

POCO F7 Ultra: Performa Gahar, Harga Bersahabat

POCO secara resmi menghadirkan ponsel flagship terbarunya di Indonesia, yakni POCO F7 Ultra, sebagai bagian dari seri F7. Ponsel ini membawa spesifikasi unggulan dengan harga yang tetap terjangkau, menargetkan pengguna yang menginginkan performa kelas atas tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam. Ditenagai oleh chipset Snapdragon 8 Elite, teknologi mutakhir dengan fabrikasi 3 nm dari Qualcomm, POCO F7 Ultra menawarkan peningkatan kinerja signifikan pada CPU, GPU, hingga kecerdasan buatan.

Dengan skor AnTuTu mencapai 2,8 juta, POCO F7 Ultra menjadi perangkat dengan performa tertinggi yang pernah dimiliki POCO. Chip VisionBoost D7 juga turut memperkuat pengalaman visual, memungkinkan frame rate hingga 120 fps dan resolusi 2K yang tajam. Fitur HDR pada gim pun membuat pengalaman bermain semakin hidup dan detail, menghadirkan kesan imersif di setiap frame.

Tak hanya mengunggulkan performa, sektor kamera juga menjadi sorotan. POCO F7 Ultra dilengkapi kamera utama 50 MP dengan sensor Light Fusion 800 dan OIS, kamera telefoto floating 50 MP, kamera ultrawide 32 MP, serta kamera selfie 32 MP. Teknologi in-sensor zoom memberikan hasil foto jarak jauh yang tetap tajam seolah diambil dari jarak dekat.

Dari sisi layar, POCO menyematkan panel 2K Flow AMOLED dengan refresh rate 120Hz dan tingkat kecerahan hingga 3200 nits. Untuk daya tahan, baterai berkapasitas 5300 mAh hadir dengan pengisian cepat 120W dan dukungan pengisian nirkabel 50W. Tersedia dalam warna kuning dan hitam, POCO F7 Ultra dibanderol mulai dari Rp9.599.000 saat penjualan perdana.

AMD Ryzen 8000HX: Prosesor Gahar Harga Bersahabat untuk Laptop Gaming

AMD kembali membuat gebrakan di pasar laptop gaming dengan meluncurkan seri prosesor mobile terbarunya, Ryzen 8000HX “Dragon Range Refresh”. Meskipun tetap menggunakan arsitektur Zen 4 seperti pendahulunya, seri Ryzen 7000HX, lini terbaru ini hadir dengan peningkatan performa dan harga yang lebih terjangkau. Hal ini menjadikan Ryzen 8000HX sebagai opsi menarik bagi gamer dan pengguna berat yang memiliki anggaran terbatas namun menginginkan performa tinggi.

Seri ini mencakup empat model utama, yaitu Ryzen 9 8945HX dan 8940HX yang masing-masing memiliki 16 core dan 32 thread, dengan kecepatan boost hingga 5,4 GHz dan 5,3 GHz. Kemudian ada Ryzen 7 8840HX dengan 12 core dan 24 thread serta Ryzen 7 8745HX dengan 8 core dan 16 thread. Keempatnya memiliki rentang TDP antara 45–75W dan dilengkapi cache besar hingga 80MB. Meskipun semua model menyertakan GPU terintegrasi Radeon 610M, unit grafis ini lebih cocok untuk tugas ringan. Untuk kebutuhan gaming serius, disarankan menggunakan GPU diskrit.

Selain mendukung memori DDR5 SODIMM, prosesor ini juga menyediakan hingga 28 jalur PCIe 5.0 untuk koneksi cepat ke GPU dan penyimpanan NVMe. Walau tidak dilengkapi unit pemrosesan AI seperti seri Ryzen AI 300, Ryzen 8000HX tetap sanggup menjalankan aplikasi berat dengan mulus. Diperkirakan, laptop-laptop yang mengusung prosesor ini akan hadir di pasar dalam beberapa bulan ke depan, menawarkan performa tinggi tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam dibanding seri Ryzen 9000HX berbasis Zen 5.

Oppo Perkenalkan Inisiatif AI Terbaru di Google Cloud Next Conference 2025

Pada Google Cloud Next Conference 2025 yang baru saja berlangsung di Las Vegas, Amerika Serikat, Oppo mengungkapkan inisiatif terbarunya yang disebut Agentic AI Initiative. Dalam acara tersebut, Oppo menjelaskan bagaimana mereka berencana untuk memimpin dalam pengembangan pengalaman AI melalui inovasi internal serta kolaborasi dengan Google.

Salah satu fitur yang dipamerkan adalah AI Search, sebuah alat AI tingkat sistem yang didukung oleh Google Cloud. Alat ini memungkinkan pengguna untuk mencari dan mengekstrak informasi dari dokumen multimodal secara efisien menggunakan kueri bahasa alami. Oppo juga menyoroti kemajuan mereka di berbagai bidang AI, termasuk AI Productivity, AI Imaging, dan AI Creativity.

Jason Liao, Presiden Oppo Research Institute, menyatakan bahwa fokus utama Oppo adalah pengguna, dengan tujuan untuk memimpin inovasi dalam pengalaman AI dan terus berkolaborasi dengan mitra strategis seperti Google Cloud. Oppo berharap dengan Agentic AI, pengguna dapat merasakan pengalaman yang lebih baik dalam interaksi sehari-hari dengan perangkat mereka.

Oppo juga tengah mengeksplorasi fase berikutnya dari pengalaman AI ini, dengan fokus pada penciptaan pengalaman pengguna yang lebih personal. Selain itu, Oppo mengembangkan sistem pengetahuan pengguna baru yang bertujuan untuk mengatasi masalah fragmentasi informasi pada perangkat seluler, dan sistem ini akan mempelajari aktivitas serta data pengguna untuk menyediakan pengalaman yang lebih disesuaikan. Oppo menargetkan hingga 100 juta pengguna pada akhir tahun ini untuk memanfaatkan teknologi AI mereka, termasuk pada perangkat terbaru mereka, Oppo Find X8 Ultra.

Energi Ramah Lingkungan di Kutub Selatan: Terobosan Hibrida Stasiun Qinling

Stasiun Qinling milik China di Antarktika telah meluncurkan sistem tenaga hibrida inovatif pada Maret lalu, memadukan energi angin, surya, hidrogen, dan diesel. Ini menjadi pencapaian besar sebagai proyek energi bersih berskala besar pertama di benua es tersebut. Sistem ini dirancang untuk menyuplai sekitar 60 persen kebutuhan listrik stasiun dengan energi terbarukan, sehingga mampu mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil hingga lebih dari 100 ton setiap tahunnya.

Pusat energi ini mengandalkan berbagai sumber daya: turbin angin berkapasitas 100 kilowatt, panel surya 130 kilowatt, pembangkit listrik berbasis hidrogen sebesar 30 kilowatt, dan baterai khusus suhu rendah berkapasitas 300 kilowatt-jam. Menurut anggota ekspedisi Antarktika China ke-41, sistem ini merupakan bentuk peralihan besar menuju eksplorasi kutub yang lebih berkelanjutan.

Proyek ini dikembangkan oleh Universitas Teknologi Taiyuan melalui simulasi laboratorium, pengujian di lingkungan ekstrem, dan uji lapangan. Dalam laboratorium, para peneliti meniru kondisi ekstrem seperti suhu minus 50 derajat Celsius dan angin hingga 60 meter per detik. Mereka juga membuat badai salju buatan guna memastikan keandalan sistem saat menghadapi kondisi nyata di Antarktika.

Ketika kondisi angin dan matahari tidak tersedia, sistem ini tetap dapat menopang beban hingga 150 kilowatt selama dua setengah jam. Selain itu, unit hidrogennya mampu menyuplai listrik berkelanjutan sebesar 30 kilowatt selama 14 hari penuh. Sun Hongbin, ilmuwan energi kutub terkemuka, menyatakan sistem ini tidak hanya menghemat biaya operasional, tetapi juga membantu menjaga kelestarian lingkungan Antarktika yang rapuh.

Inisiatif energi bersih ini dirayakan oleh banyak pihak, termasuk mantan presiden Komite Ilmiah Penelitian Antarktika, Yaedong Kim, yang menilai pemanfaatan energi terbarukan sebesar 60 persen sebagai tonggak penting. Mengingat keberhasilan Stasiun Qinling, model ini direncanakan untuk diperluas ke stasiun-stasiun kutub China lainnya, serta diadaptasi untuk wilayah dengan kondisi ekstrem di seluruh dunia.

Gemini Bersuara, Google Workspace Kini Lebih Pintar dan Personal

Google resmi menghadirkan pembaruan besar pada rangkaian aplikasi produktivitasnya melalui integrasi Gemini, chatbot berbasis kecerdasan buatan generatif, ke dalam layanan Google Workspace seperti Docs, Sheets, Chat, Meet, hingga Vids. Salah satu fitur unggulannya adalah kemampuan AI untuk mengubah dokumen teks menjadi audio, mirip podcast, baik secara keseluruhan maupun hanya bagian pentingnya. Fitur audio ini terinspirasi dari NotebookLM dan akan diuji coba oleh pengguna alfa dalam beberapa minggu ke depan. Menjelang akhir Juni, AI akan mampu menyempurnakan struktur tulisan, memperjelas gagasan, hingga menyarankan argumen yang lebih kuat di Docs, serta akan hadir di Sheets dengan kemampuan analisis tren tersembunyi dan pembuatan grafik otomatis. Di Meet, pengguna bisa memanfaatkan Gemini untuk merangkum bagian rapat yang terlewat, menjelaskan keputusan, hingga menyusun poin sebelum berbicara secara virtual, dan dijadwalkan tersedia secara umum sebelum akhir Juni. Sementara itu, fitur “@gemini” di Chat akan memungkinkan pengguna memperoleh ringkasan percakapan mencakup pertanyaan terbuka, keputusan penting, hingga langkah selanjutnya melalui program Labs. Untuk pengguna Vids, AI akan membantu membuat klip berkualitas tinggi melalui model Veo 2. Google juga memperkenalkan Workspace Flows, sistem otomasi kerja antar aplikasi yang didukung oleh Gems, agen AI yang dapat menjalankan riset dan pembuatan konten. Sebagai tambahan, kini pengguna bisa memilih lokasi pemrosesan data AI sesuai dengan preferensi regional, memperkuat komitmen Google terhadap perlindungan data pribadi global seperti GDPR.

Samsung Galaxy S25 Edge Bakal Rilis Terbatas, Cuma Dua Negara yang Kebagian

Samsung dikabarkan akan merilis Galaxy S25 Edge secara terbatas di dua negara pada akhir bulan depan. Informasi ini pertama kali diungkap oleh pembocor teknologi ternama, Ice Universe, dan dilaporkan oleh Gizmochina. Dua negara yang akan mendapatkan peluncuran perdana adalah China dan Korea Selatan. Langkah ini tampaknya merupakan strategi uji pasar, mengingat Galaxy S25 Edge memiliki pendekatan yang cukup berbeda dibandingkan ponsel flagship Samsung lainnya. Ponsel ini tidak dibekali lensa telefoto, hanya mengandalkan kamera utama dan ultrawide. Selain itu, kapasitas baterainya dilaporkan lebih kecil, menggunakan teknologi Li-ion biasa alih-alih baterai silikon-karbon berdensitas tinggi yang lebih mutakhir. Walaupun spesifikasinya tak terlalu mencolok, desainnya tetap memikat berkat ketebalan yang hanya sekitar 5,8 mm serta kemungkinan penggunaan rangka tengah berbahan titanium. Ada juga rumor tentang panel belakang keramik, meskipun detail pasti mengenai material tersebut belum banyak tersedia. Samsung disebut menargetkan pasar China sebagai penyumbang penjualan utama, selain karena menjadi salah satu wilayah rilis awal bersama Korea Selatan. Strategi ini mengingatkan pada pendekatan sebelumnya lewat Galaxy Z Fold SE yang juga diluncurkan secara terbatas. Galaxy S25 Edge diposisikan di antara S25+ dan S25 Ultra, dan meskipun belum dirilis global, perangkat ini dikabarkan akan tetap mendapat dukungan penuh untuk fitur-fitur AI canggih seperti model S25 lainnya.

Gemini Live Hadir di Galaxy S25: Samsung Ubah Kamera Jadi Asisten AI Serba Bisa

Samsung resmi menyematkan fitur canggih berbasis kecerdasan buatan pada lini ponsel terbaru mereka, Galaxy S25, S25+, dan S25 Ultra. Melalui dukungan teknologi Gemini Live dari Google, pengguna kini dapat merasakan pengalaman interaksi visual real-time yang revolusioner. Fitur ini memungkinkan pengguna berkomunikasi langsung dengan asisten AI hanya dengan mengarahkan kamera ke objek di sekitar mereka. Aktivasi fitur ini dilakukan dengan menekan lama tombol daya, yang kemudian mengaktifkan analisis visual secara langsung oleh Gemini Live terhadap lingkungan sekitar pengguna. Dengan begitu, sistem akan memberikan respon serta rekomendasi instan sesuai konteks yang dilihat kamera. Samsung juga menjelaskan sejumlah skenario penggunaan fitur tersebut, misalnya pengguna dapat meminta Gemini Live memilih pakaian dari dalam lemari hanya dengan mengarahkannya ke pakaian yang tergantung. Tak hanya itu, pengguna juga bisa menanyakan panduan mencuci pakaian yang tepat, hingga tips menata ulang lemari agar lebih rapi. Menariknya, fitur ini turut mendukung berbagi layar saat menjelajahi toko daring, dan asisten AI akan memberikan saran gaya berpakaian yang dipersonalisasi. Dengan kehadiran Gemini Live, Samsung membawa konsep AI dalam genggaman ke tingkat yang lebih tinggi dan menjanjikan bahwa fitur ini akan diperluas ke lebih banyak perangkat di masa mendatang. Langkah ini menunjukkan ambisi Samsung dalam memimpin tren integrasi AI secara praktis dan real-time pada produk konsumennya.