Category Archives: Teknologi Komunikasi

Samsung Galaxy S25 FE Diprediksi Segera Rilis, Berikut Bocoran Terbarunya

Seri Samsung Galaxy S25 tampaknya akan mendapatkan tambahan model baru. Selain Galaxy S25 Edge yang kabarnya akan diluncurkan bulan ini, ada juga prediksi bahwa Samsung akan memperkenalkan Galaxy S25 FE.

Kehadiran Galaxy S25 FE pertama kali diungkapkan oleh SamMobile, yang memperkirakan ponsel ini akan dirilis sebelum akhir tahun 2025. Mereka melaporkan bahwa Samsung sudah memulai pengembangan firmware untuk Galaxy S25 FE.

Proses pengembangan firmware sudah dimulai untuk versi unlocked Galaxy S25 FE yang ditujukan untuk pasar Amerika Serikat. Perangkat tersebut memiliki nomor model SM-S731U dengan versi firmware S731USQU0AYDH.

Ponsel ini kemungkinan besar akan menjalankan One UI 8.0 berbasis Android 16. Seperti model Galaxy S lainnya, Galaxy S25 FE diharapkan menerima pembaruan sistem operasi Android hingga tujuh generasi mendatang.

Rumor mengenai Galaxy S25 FE sudah beredar sejak tujuh bulan lalu. Pada saat itu, dikabarkan bahwa ponsel ini akan hadir dengan desain lebih ramping dan baterai yang lebih besar namun lebih tipis.

Selanjutnya, ada kabar yang mengatakan Galaxy S25 FE akan mengusung chipset MediaTek Dimensity, namun informasi terbaru membantah hal tersebut. Kini, diklaim bahwa Galaxy S25 FE akan menggunakan chipset Exynos 2400e, yang sama seperti pada Galaxy S24 FE.

Samsung kemungkinan akan menawarkan Galaxy S25 FE dengan pilihan RAM 8GB atau 12GB dan memori internal mulai dari 256GB. Untuk kapasitas baterai, kemungkinan tidak akan jauh berbeda dengan model sebelumnya, seperti yang dilaporkan oleh SamMobile pada Sabtu (3/5/2025).

Meskipun rincian tentang spesifikasi Galaxy S25 FE masih terbatas, SamMobile berspekulasi bahwa ponsel ini akan menggunakan konfigurasi kamera belakang yang serupa dengan pendahulunya, yakni kamera utama 50 MP, kamera telephoto 8 MP, dan kamera ultrawide 12 MP.

Fitur tambahan yang kemungkinan akan ada pada Galaxy S25 FE termasuk speaker stereo, sensor sidik jari di layar, rating IP67 untuk ketahanan terhadap air dan debu, serta dukungan pengisian daya cepat 25W atau 45W.

Motorola Razr 60 Ultra: Flip Nostalgia dengan Teknologi Terkini

Motorola kembali menghadirkan inovasi dengan Razr 60 Ultra, penerus seri flip ikonik yang kini hadir dalam bentuk foldable modern. Ponsel ini dibekali layar LTPO AMOLED 7,0 inci beresolusi tinggi dengan refresh rate 165Hz, serta dukungan Dolby Vision dan HDR10+. Layar penutup 4 inci yang juga berpanel AMOLED tetap dipertahankan dengan kualitas serupa. Ditenagai oleh chipset Snapdragon 8 Elite, performanya dijamin mumpuni untuk kelas flagship.

Performa kamera juga meningkat signifikan. Kini tersedia tiga kamera 50MP: kamera utama dengan OIS dan zoom lossless 2x, kamera ultrawide dengan kemampuan makro, serta kamera selfie 50MP yang meski tanpa autofocus tetap memberikan hasil memuaskan. Kapasitas baterai ditingkatkan menjadi 4.700mAh dengan dukungan pengisian cepat 68W dan wireless charging 15W.

Motorola memberikan sentuhan artistik pada desain belakang dengan tiga pilihan bahan: kayu, vegan leather, dan alcantara yang disesuaikan dengan warna Pantone. Rangka ponsel terbuat dari aluminium, dengan hinge baja tahan karat yang kokoh dan klik yang memuaskan saat dibuka. Meskipun memiliki perlindungan IP48, bodi belakang tetap mudah kotor dan licin digenggam.

Walau tidak menyertakan charger, waktu isi ulangnya impresif—45 menit untuk penuh. Layar lipatnya memiliki tingkat kecerahan tinggi meski kontrol manual terasa dibatasi. Singkatnya, Razr 60 Ultra menyatukan nostalgia desain klasik dengan kecanggihan teknologi masa kini, menjadikannya salah satu flip phone tercanggih di pasaran.

“Samsung Galaxy S25 Edge: Kamera Selfie Tak Berubah, Apa Masih Layak Dibeli?”

Bocoran mengenai Samsung Galaxy S25 Edge mulai beredar, dan salah satu informasi yang paling menarik perhatian adalah mengenai kamera depannya. Ternyata, Samsung tetap mempertahankan sensor kamera selfie yang sama seperti yang digunakan pada Galaxy S23 dan S24, yaitu sensor 12MP S5K3LU. Sensor ini memiliki ukuran 1/2.82” dan piksel 0.7μm. Meskipun digunakan selama dua generasi, kualitasnya masih tetap terjamin, dengan kemampuan perekaman video 4K di 60fps dan fitur Dual Pixel autofocus yang cepat dan akurat, sangat cocok untuk selfie maupun video call.

Meskipun banyak yang mengharapkan upgrade pada sektor kamera depan, Samsung tampaknya memilih untuk tetap menggunakan sensor yang sudah terbukti andal ini. Keputusan ini kemungkinan diambil untuk efisiensi biaya dan distribusi, serta kemudahan dalam pengelolaan perangkat lunak karena penggunaan hardware yang seragam di seluruh varian. Hal ini mungkin juga merupakan strategi untuk fokus pada sektor lain yang lebih perlu mendapat perhatian.

Jika kamera depan tidak mengalami perubahan, kemungkinan besar Samsung Galaxy S25 Edge akan membawa inovasi pada sektor lain, seperti layar yang lebih melengkung dan baterai yang lebih besar. Dengan chipset Snapdragon 8 Gen 4 yang diperkirakan akan disematkan, Galaxy S25 Edge tetap menjanjikan performa yang tinggi. Desain punch-hole untuk kamera depan juga kemungkinan tidak akan berubah, menjaga konsistensi tampilan antar-varian.

Meski kamera depan masih menggunakan sensor 12MP, kualitas foto dan video tetap bisa diandalkan, terutama dengan autofocus yang tajam dan performa baik dalam kondisi cahaya rendah. Namun, dengan tren ponsel lain yang mulai memperkenalkan kamera depan dengan resolusi lebih tinggi, keputusan Samsung ini terkesan hati-hati. Belum jelas apakah akan ada pembaruan fitur berbasis AI, yang bisa membuat hasil selfie tetap terlihat menarik meskipun menggunakan sensor lama.

Oppo Find N5: Peluncuran, Spesifikasi, dan Harga Terbaru di Indonesia

Oppo Find N5 secara resmi diluncurkan di Indonesia setelah sebelumnya mengadakan debutnya di Singapura pada bulan Februari. Ponsel ini membawa desain lipat tertipis di dunia serta spesifikasi premium.

Sebagai generasi penerus Oppo Find N3, Find N5 hadir dengan peningkatan signifikan dalam hal desain, performa, dan fitur berbasis AI.

Menurut Patrick Owen, Chief Marketing Officer Oppo Indonesia, “Meskipun bodinya ramping, Oppo Find N5 dibekali baterai besar berkapasitas 5.600 mAh, yang 30% lebih besar dibandingkan dengan kompetitor. Dengan ketebalan hanya 2,1 milimeter, baterainya hampir setipis kartu kredit saya,” ucapnya dalam acara peluncuran di Jakarta pada Rabu, 30 April 2025.

Spesifikasi Oppo Find N5

  • Layar utama: 8,12 inci 2K AMOLED LTPO (2.480 x 2.248 piksel), refresh rate 1-120 Hz, kecerahan hingga 2.100 nits.
  • Layar Cover: 6,62 inci FHD+ AMOLED LTPO (2.616 x 1.140 piksel), kecerahan hingga 2.450 nits.
  • Chipset: Snapdragon 8 Elite dengan GPU Adreno 830.
  • RAM: 16 GB LPDDR5X.
  • Penyimpanan: 512 GB UFS 4.0.
  • OS: Android 15 dengan ColorOS 15.
  • Kamera belakang: 50 MP (wide), 8 MP (ultra-wide), 50 MP periskop telephoto dengan zoom optik 6x dan zoom digital hingga 30x.
  • Kamera selfie: 8 MP di kedua layar.
  • Baterai: 5.600 mAh dengan pengisian cepat 80W SuperVOOC dan pengisian nirkabel 50W AirVOOC.
  • Fitur: Pemindai sidik jari samping, tahan air (IPX6/IPX8/IPX9).

Oppo Find N5 diklaim sebagai ponsel lipat model buku paling tipis dengan ketebalan hanya 4,21 mm saat dibuka dan 8,93 mm saat dilipat. Dengan bobot ringan 229 gram, ponsel ini terasa nyaman digenggam.

Menggunakan engsel titanium yang lebih tipis dan kuat, Oppo Find N5 dapat dilipat hingga 100.000 kali dan telah mendapat sertifikasi TÜV Rheinland. Selain itu, perangkat ini tahan terhadap cipratan, rendaman, hingga semburan air bertekanan tinggi, bahkan pada suhu ekstrem antara -20°C hingga 50°C.

Dari segi desain, Oppo menggunakan material premium seperti aluminium seri 7000 dan serat karbon, dengan perlindungan kaca nanocrystal yang 20% lebih kuat dan lapisan anti-shock pada layar dalam yang lebih tahan lama.

Layar Oppo Find N5 mendukung penggunaan stylus untuk produktivitas dan pengalaman visual yang sangat baik dengan Dolby Vision serta kemampuan streaming berkualitas tinggi. Fitur Boundless View memungkinkan pengguna membuka hingga tiga aplikasi sekaligus di layar, memberikan pengalaman multitasking yang lancar.

Ditenagai oleh Qualcomm Snapdragon 8 Elite, Oppo Find N5 menawarkan performa tinggi untuk gaming, multitasking, dan pengeditan konten. Dengan RAM 16 GB dan penyimpanan 512 GB, perangkat ini mampu menangani berbagai aplikasi berat.

Kamera Oppo Find N5 bekerja sama dengan Hasselblad untuk menghasilkan foto berkualitas tinggi. Sistem kamera belakangnya mencakup lensa 50 MP dengan sensor besar dan fitur zoom optik hingga 3x serta AI untuk perbaikan foto.

Oppo Find N5 juga memiliki kemampuan baterai yang luar biasa, memungkinkan penggunaan sepanjang hari dengan waktu streaming hingga 25 jam, rapat Zoom hingga 8 jam, atau bermain game selama 7 jam. Pengisian cepat 80W SuperVOOC dapat mengisi daya hingga penuh dalam waktu 47 menit.

Harga Oppo Find N5 di Indonesia adalah Rp 27.999.000, dengan berbagai penawaran eksklusif bagi konsumen yang membeli perangkat ini selama periode 1-4 Mei 2025.

Snapdragon 8 Elite 2 Siap Meluncur Lebih Cepat, Hadirkan Lompatan Performa Besar

Qualcomm dikabarkan bakal merilis chipset flagship terbaru mereka, Snapdragon 8 Elite 2, lebih cepat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Jika generasi pertama diluncurkan pada Oktober, penerusnya ini diperkirakan akan diumumkan pada September 2025, berdasarkan bocoran yang bersumber dari Digital Chat Station. Dalam beberapa tahun terakhir, Qualcomm memang terlihat konsisten mempercepat jadwal peluncuran SoC andalannya. Di masa lalu, Snapdragon 8-Series biasa rilis pada Desember, lalu beralih ke November, Oktober, dan kini tampaknya semakin maju ke September.

Langkah ini diyakini untuk mengejar momentum Apple, yang setiap tahun meluncurkan iPhone dan chipset barunya pada bulan yang sama. MediaTek dengan lini Dimensity 9000-Series juga terlihat menerapkan strategi serupa, meski seringkali berhasil lebih dulu dibanding Qualcomm. Walau peluncurannya diadakan pada bulan September, smartphone pertama yang mengusung Snapdragon 8 Elite 2 diprediksi akan hadir di bulan Oktober, dengan Xiaomi 16 Series kemungkinan besar menjadi yang pertama memanfaatkan SoC ini dan tampil dalam ajang Snapdragon Summit.

Snapdragon 8 Elite 2 sendiri dijanjikan membawa peningkatan besar dari pendahulunya. Masih menggunakan konfigurasi CPU 2+6, chipset ini akan dilengkapi core baru dengan kecepatan hingga 5.0GHz, naik dari 4.32GHz di generasi sebelumnya. Berdasarkan bocoran benchmark, Snapdragon 8 Elite 2 mampu mencetak skor AnTuTu hingga 3,8 juta poin, sekitar 40 persen lebih tinggi dari sebelumnya. Selain itu, SoC ini akan dibekali dengan L2 cache sebesar 32MB, dukungan RAM LPDDR6, dan GPU terbaru Adreno 840.

Terobosan Legislasi: UEA Gunakan Kecerdasan Buatan untuk Susun Undang-undang

Uni Emirat Arab (UEA) mencetak sejarah sebagai negara pertama di dunia yang memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dalam proses pembuatan undang-undang, baik di tingkat federal maupun lokal. Teknologi ini tak hanya akan membantu merancang undang-undang baru, tetapi juga akan memodifikasi aturan yang telah berlaku sebelumnya. Langkah ambisius ini menjadi bagian dari inisiatif besar yang dipimpin oleh kantor baru bernama Regulatory Intelligence Office, yang telah mendapat persetujuan dari kabinet pemerintahan UEA.

Kantor tersebut bertugas untuk merancang, mengelola, dan mengoordinasikan penerapan sistem regulasi berbasis AI bersama pejabat pemerintah di berbagai tingkatan. Dalam penerapannya, seluruh aspek legislasi mulai dari peraturan, keputusan pengadilan, hingga layanan publik, akan dihasilkan oleh komputer yang cerdas. Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum, penguasa Dubai sekaligus Perdana Menteri dan Wakil Presiden UEA, menegaskan bahwa sistem legislasi berbasis AI ini akan mempercepat proses hukum sekaligus meningkatkan ketepatan regulasi.

Teknologi AI ini juga memungkinkan pemantauan langsung terhadap dampak undang-undang terhadap masyarakat dan ekonomi melalui basis data hukum terintegrasi. Keputusan ini mengikuti penunjukan Sultan al-Olama sebagai Menteri AI pertama di dunia dan peluncuran Strategi AI nasional UEA. Pemerintah memperkirakan bahwa hingga tahun 2030, AI akan mendorong pertumbuhan ekonomi, memangkas biaya birokrasi hingga setengahnya, serta meningkatkan PDB negara hingga 35%.

Motorola Edge 60 Stylus: Kembali Membawa Kesenangan Menulis di Era Smartphone

Terkadang, perangkat yang dirancang khusus untuk mencatat dapat membawa kesenangan tersendiri, terutama bagi mereka yang terbiasa menulis di atas kertas. Sebagai seorang jurnalis, saya selalu tertarik untuk mencoba perangkat note-taking, dan Motorola Edge 60 Stylus berhasil menarik perhatian saya. Alasan utamanya adalah karena harganya yang terjangkau dan kemudahan membawa perangkat ini ke mana saja. Dengan ukuran layar 6,7 inci dan desain yang ramping serta ringan, perangkat ini mudah dibawa ke mana saja, bahkan dalam tas kecil sekalipun. Dibandingkan dengan perangkat lain yang memiliki stylus, Edge 60 Stylus memberi pengalaman yang menyenangkan dan lebih fungsional. Layarnya yang tajam dengan panel OLED dan refresh rate 120 Hz sudah cukup untuk berbagai keperluan, meski tak semewah ponsel flagship lainnya.

Namun, yang paling menonjol tentu saja adalah keberadaan stylus bawaan. Berbeda dengan beberapa perangkat premium yang menawarkan stylus dengan fitur mewah, Motorola memberikan stylus dalam harga yang jauh lebih terjangkau. Keunggulannya, stylus ini sangat mudah digunakan untuk mencatat, menggambar, atau sekadar membuat catatan kecil di saat-saat penting. Walaupun tidak memiliki fitur canggih seperti tingkat tekanan atau kontrol jarak jauh, stylus ini tetap memberikan pengalaman yang cukup memuaskan untuk penggunaan sehari-hari. Ada juga fitur AI yang menyenangkan, seperti kemampuan untuk mengubah sketsa menjadi gambar yang lebih nyata, menambah kesenangan dalam menggunakan perangkat ini.

Dengan chip Qualcomm Snapdragon 7s Gen 2 dan kapasitas baterai 5000 mAh, Motorola Edge 60 Stylus dapat diandalkan untuk penggunaan normal sepanjang hari. Walau kamera 50 megapiksel dan ultra-wide lens 13 megapiksel tidak menawarkan kualitas foto yang luar biasa, ponsel ini masih dapat diandalkan dalam pencahayaan yang cukup. Secara keseluruhan, Motorola Edge 60 Stylus memberikan nilai lebih dengan fitur stylus yang sangat berguna bagi siapa saja yang suka mencatat atau menggambar kapan saja.

Xiaomi HyperOS 3: Sistem Operasi Terbaru yang Penuhi Kebutuhan Pengguna

Xiaomi baru saja meluncurkan HyperOS 3, sistem operasi canggih yang dikembangkan untuk menggantikan MIUI. Berbasis Android 16, HyperOS 3 hadir dengan berbagai fitur inovatif yang dapat meningkatkan pengalaman pengguna. Salah satu fitur baru yang mencuri perhatian adalah Live Updates, yang memungkinkan pengguna menerima informasi terkini langsung di layar utama tanpa perlu membuka aplikasi. Ini membuat akses ke berita atau pembaruan status lebih cepat dan praktis.

Selain itu, HyperOS 3 dilengkapi dengan Embedded Photo Picker, yang mempermudah pengguna dalam memilih foto dengan antarmuka yang lebih sederhana. Fitur ini sangat berguna bagi mereka yang sering berbagi gambar atau bekerja dengan visual. Untuk aspek privasi, Xiaomi meningkatkan kontrol pengguna melalui Privacy Sandbox, memungkinkan mereka untuk mengelola izin aplikasi secara lebih terperinci dan memastikan data pribadi tetap aman.

Bagi pengguna yang sering menulis, WritingTools API hadir untuk membantu dengan saran otomatis dalam proses penulisan, meningkatkan efisiensi. Di sektor fotografi, HyperOS 3 juga menawarkan peningkatan besar, seperti fitur hybrid auto-exposure dan kontrol suhu warna yang lebih presisi, memastikan foto tetap jernih meski dalam pencahayaan rendah. Tampilan layar juga mengalami peningkatan dengan dukungan HDR Ultra dan refresh rate adaptif, memberikan pengalaman visual yang lebih imersif.

Untuk para gamer dan penggemar performa tinggi, HyperOS 3 membawa Vulkan API yang memastikan performa grafis yang lebih baik, serta kompilasi cloud untuk mempercepat instalasi aplikasi. Semua fitur ini menjadikan HyperOS 3 sebagai pilihan menarik bagi pengguna Xiaomi yang menginginkan sistem operasi lebih efisien dan canggih.

Intel Lakukan Restrukturisasi, Fokus pada Inovasi AI untuk Masa Depan

Perusahaan teknologi Intel mengonfirmasi rencana besar dalam hal restrukturisasi, yang melibatkan pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam jumlah yang belum dipastikan, dimulai pada kuartal kedua tahun ini. Langkah ini bertujuan untuk memangkas birokrasi yang berlebihan serta merampingkan struktur manajemen menengah di perusahaan. CEO Intel, Lip-Bu Tan, menjelaskan bahwa mereka ingin meningkatkan efisiensi dengan meminimalkan jumlah karyawan yang terlibat dalam pengambilan keputusan dan memberikan lebih banyak kewenangan kepada talenta terbaik perusahaan.

Sekitar 20 persen dari total 108.900 karyawan Intel diperkirakan akan terpengaruh oleh langkah ini. Sebelumnya, Intel sudah beberapa kali melakukan pemangkasan tenaga kerja sebagai bagian dari upaya penghematan biaya, termasuk PHK besar-besaran pada Agustus lalu yang menargetkan lebih dari 15.000 pekerjaan. Penurunan penjualan yang terjadi sebagian besar disebabkan oleh keterlambatan Intel dalam mengadopsi tren kecerdasan buatan (AI), yang kini menjadi fokus utama perusahaan.

Tan menegaskan bahwa Intel akan fokus pada pengembangan produk-produk yang mendukung kebutuhan komputasi berbasis AI dan model penalaran (reasoning). Di samping itu, Tan juga ingin mengubah Intel menjadi perusahaan yang lebih terpusat pada rekayasa teknik dengan mengurangi proses birokrasi yang menghambat produktivitas. Dengan target menghemat 1,5 miliar dolar AS dalam dua tahun ke depan, biaya tersebut akan dialokasikan untuk investasi pada tenaga ahli dan pengembangan teknologi.

Sebagai bagian dari upaya efisiensi, Tan juga meminta manajer untuk mengurangi rapat yang tidak perlu dan membatasi jumlah peserta. Mulai September mendatang, Intel juga akan memperluas kebijakan kembali ke kantor, mengharuskan karyawan bekerja empat hari dalam seminggu. Tan berharap langkah-langkah ini akan membantu Intel mengembalikan kejayaan perusahaan seperti di masa lalu.

WhatsApp Kini Tambahkan Fitur Reaksi Menggunakan Stiker, Bukan Hanya Emoji

Saat ini, pengguna WhatsApp bisa memberikan reaksi pesan menggunakan emoji dalam percakapan. Di masa depan, mereka juga akan memiliki opsi untuk memberi reaksi menggunakan stiker.
WABetaInfo mengungkapkan adanya pembaruan pada WhatsApp beta untuk Android versi 2.25.13.23, yang memungkinkan pengguna untuk memberikan reaksi dalam bentuk stiker pada pesan maupun media yang ada di chat.

Caranya tetap sama, pengguna cukup menekan dan menahan pesan yang diinginkan. Kemudian, sebuah pop-up akan muncul dengan pilihan emoji dan stiker untuk dipilih.

Fitur ini mendukung berbagai jenis stiker yang ada di keyboard stiker, termasuk yang berasal dari WhatsApp Official Store. Pengguna juga bisa menggunakan stiker dari pihak ketiga yang diimpor melalui aplikasi eksternal, serta stiker yang sudah disimpan sebelumnya.

Selain itu, stiker animasi juga didukung, termasuk yang menggunakan Lottie Framework, yang memberikan gerakan animasi yang lebih halus dan ringan, memungkinkan reaksi yang lebih kreatif.

Fitur reaksi di WhatsApp saat ini hanya terbatas pada emoji standar dan yang sering digunakan. WABetaInfo menambahkan, dengan adanya fitur stiker ini, pengalaman pengguna bisa lebih ekspresif dan dinamis dalam memberikan reaksi.

“Fitur ini sangat berguna di situasi di mana stiker bisa menyampaikan emosi atau humor yang lebih spesifik, yang sulit diungkapkan hanya dengan emoji,” kata WABetaInfo, seperti yang dikutip oleh detikINET.

Fitur reaksi menggunakan stiker ini masih dalam pengembangan, dan belum ada informasi pasti kapan fitur ini akan dirilis untuk beta tester maupun pengguna umum.

WhatsApp terus berupaya meningkatkan pengalaman pengguna. Baru-baru ini, aplikasi ini meluncurkan fitur Privasi Chat Tingkat Lanjut untuk memberikan perlindungan ekstra pada percakapan pribadi, grup, dan channel.