Tag Archives: Apple

https://shopthebootrack.com

iPad Mini Bakal Dapat Layar OLED, Apple Siapkan Lompatan Besar di 2026

Apple dikabarkan tengah mempersiapkan peningkatan besar untuk iPad mini generasi terbaru, khususnya dari sisi tampilan layar. Berdasarkan laporan GSM Arena, perusahaan asal Cupertino ini kemungkinan akan meninggalkan panel IPS LCD yang selama ini digunakan dan beralih ke panel OLED buatan Samsung. Langkah ini menandai evolusi signifikan untuk lini iPad terkecil Apple dan tentunya disambut positif oleh para pengguna yang menginginkan kualitas visual lebih baik. Menurut bocoran yang beredar, iPad mini dengan panel OLED diperkirakan akan memulai debutnya pada tahun 2026, atau dua tahun setelah peluncuran generasi sebelumnya yang hadir pada Oktober tahun lalu. Sebenarnya, rumor mengenai penggunaan layar OLED sudah sempat muncul pada tahun 2023 untuk model 2024, namun akhirnya penambahan teknologi tersebut ditunda. Keputusan Apple untuk mulai menguji panel OLED di iPad mini menunjukkan bahwa lini ini masih memiliki performa penjualan yang kuat dan layak untuk diinvestasikan lebih lanjut. Selain iPad mini, iPad Air juga disebut akan mendapatkan upgrade serupa pada 2026, menjadikan lini iPad kelas menengah dan atas seluruhnya mengadopsi layar OLED. Sementara itu, model entry-level kemungkinan tetap mempertahankan panel LCD demi menjaga harga tetap terjangkau. Jika rencana ini benar terjadi, maka pada 2026 para penggemar Apple dapat menikmati pengalaman visual yang lebih tajam, kontras lebih baik, serta efisiensi daya yang meningkat di hampir semua model iPad.

iPhone 16 Series Resmi Masuk Indonesia, Pre-Order Dibuka dengan Beragam Keuntungan

Apple secara resmi mengumumkan bahwa iPhone 16 Series, yang terdiri dari iPhone 16, iPhone 16 Plus, iPhone 16 Pro, iPhone 16 Pro Max, dan iPhone 16e, telah memenuhi seluruh regulasi yang diperlukan untuk dipasarkan di Indonesia. Dengan persyaratan tersebut telah terpenuhi, kini perangkat terbaru dari Apple siap untuk didistribusikan secara resmi di Tanah Air.

Saat ini, pra-pemesanan iPhone 16 Series telah dibuka melalui berbagai mitra ritel resmi, termasuk Blibli dan Erajaya. Berdasarkan informasi dari laman Blibli, pelanggan dapat melakukan pemesanan secara daring dengan pilihan pengiriman langsung ke rumah atau pengambilan langsung di toko. Selain itu, Blibli juga menawarkan berbagai keuntungan eksklusif, baik melalui toko daring resmi Blibli – Apple Authorised Reseller dan hellostore.id maupun secara langsung di Blibli Store dan Hello Store.

Berbagai promo menarik ditawarkan dalam program ini, seperti cicilan 0 persen tanpa biaya hingga 12 bulan, cicilan bebas biaya hingga tiga bulan dengan Kartu Kredit BCA Blibli Mastercard, serta e-voucher senilai Rp500.000 yang dapat digunakan untuk berbelanja di Blibli – Apple Authorised Reseller, Blibli Store, dan Hello Store. Tak hanya itu, pelanggan juga dapat memanfaatkan program tukar tambah dengan tambahan diskon hingga Rp1,2 juta untuk pembelian perangkat terbaru.

Setiap pembelian iPhone terbaru juga disertai dengan perlindungan gratis selama 12 bulan, yang ditandai dengan stiker hitam Blibli. Khusus untuk iPhone 16 Pro dan iPhone 16 Pro Max, tersedia cicilan 0 persen tanpa biaya hingga 24 bulan serta perlindungan lengkap selama 24 bulan. Dengan berbagai kemudahan ini, para penggemar Apple di Indonesia dapat menikmati pengalaman pre-order yang lebih mudah dan mendapatkan keuntungan maksimal.

Apple Tunda Peluncuran Hub Rumah Pintar Karena Pengembangan Siri Belum Rampung

Apple dikabarkan menunda peluncuran hub rumah pintar buatannya karena pengembangan fitur personalisasi canggih untuk asisten virtual Siri belum selesai. Berdasarkan laporan dari jurnalis Bloomberg, Mark Gurman, perangkat ini sangat bergantung pada peningkatan terbaru Siri, yang masih membutuhkan waktu lebih lama untuk dikembangkan sebelum bisa dirilis ke publik.

Sebelumnya, Gurman memperkirakan bahwa hub rumah pintar Apple bisa dirilis paling cepat pada Maret 2025. Perangkat ini akan memiliki layar sentuh enam inci yang dapat dipasang di dinding dan berfungsi untuk melakukan panggilan video serta mengelola berbagai perangkat rumah pintar. Apple juga dikabarkan menggunakan sistem operasi baru untuk perangkat ini, lengkap dengan sensor yang dapat mendeteksi jarak pengguna. Selain itu, perangkat ini akan mendapat dukungan dari Apple Intelligence serta memiliki aplikasi bawaan seperti Safari, Apple Music, Notes, dan Calendar. Sebagian besar fungsinya akan dikendalikan melalui perintah suara.

Apple telah memulai program uji coba internal, di mana beberapa karyawan diperbolehkan membawa pulang perangkat ini untuk memberikan umpan balik. Namun, perusahaan secara resmi mengonfirmasi bahwa fitur personalisasi berbasis kecerdasan buatan yang dirancang untuk Siri masih dalam tahap pengembangan dan kemungkinan baru akan dirilis dalam beberapa tahun mendatang.

Dalam ajang Worldwide Developers Conference (WWDC) tahun lalu, CEO Apple Tim Cook menyatakan bahwa pembaruan pada Siri akan meningkatkan kemampuannya dalam memahami konteks pribadi pengguna, termasuk hubungan, komunikasi, dan rutinitas harian mereka.

Apple Uji Fitur Notifikasi Prioritas dan Aplikasi Terjemahan Default di iOS 18.4 Beta

Apple resmi merilis versi beta pengembang pertama untuk iOS 18.4, menghadirkan sejumlah fitur baru yang menarik, termasuk dukungan Notifikasi Prioritas yang memanfaatkan teknologi Apple Intelligence.

Berdasarkan laporan The Verge pada Sabtu (22/2), fitur Notifikasi Prioritas ini memungkinkan perangkat mendeteksi dan memfilter pemberitahuan penting, yang kemudian ditampilkan di bagian teratas di atas notifikasi lainnya. Teknologi ini memproses data langsung di perangkat untuk menjaga privasi pengguna.

Mengutip dari 9to5Mac, fitur ini secara default dinonaktifkan pada versi beta pertama iOS 18.4. Namun, pengguna dapat mengaktifkannya melalui pengaturan notifikasi. Selain itu, pembaruan beta ini juga memperkenalkan opsi untuk memilih aplikasi terjemahan default yang dapat digunakan secara global.

Bagi pengguna di Uni Eropa, Apple turut menghadirkan kemampuan untuk mengganti aplikasi navigasi default, sejalan dengan peraturan Digital Markets Act.

Pada perangkat iPhone, iOS 18.4 beta menyediakan pratinjau toko aplikasi khusus untuk Apple Vision Pro, memungkinkan pengguna menjelajahi, menonton cuplikan video, dan memasang aplikasi dari jarak jauh. Sementara itu, iPad dan iPhone juga mendapatkan pembaruan melalui bagian Apple News Plus Food, yang menawarkan puluhan ribu resep kuliner yang dirancang untuk tampil optimal di perangkat seluler.

Selain iOS, versi beta ini juga tersedia untuk iPadOS 18.4, macOS 15.4, tvOS 18.4, visionOS 2.4, dan watchOS 11.4, dengan berbagai peningkatan performa dan fitur tambahan.

iPhone 16e Segera Hadir di Indonesia, Namun Jadwal Rilis Masih Misteri!

Pada Rabu, 19 Februari 2025, Apple secara resmi memperkenalkan iPhone 16e, model terbaru dalam jajaran iPhone 16 Series. Kehadirannya semakin menarik perhatian setelah Apple mengonfirmasi bahwa iPhone 16e akan segera hadir di pasar Indonesia. Ponsel ini akan tersedia dalam dua pilihan warna, putih dan hitam, serta berbagai pilihan kapasitas penyimpanan, yakni 128 GB, 256 GB, dan 512 GB. Namun, meski sudah ada pengumuman resmi, perangkat ini belum memiliki izin edar di Indonesia, yang artinya belum dapat dipastikan kapan iPhone 16e akan benar-benar hadir.

Status Sertifikasi yang Belum Terselesaikan

Hingga saat ini, iPhone 16e belum mendapatkan sertifikat Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang merupakan persyaratan dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk produk asing yang beredar di Indonesia. Selain itu, iPhone 16e juga belum memperoleh izin dari Pos dan Telekomunikasi (Postel) yang merupakan bagian dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Ini berarti bahwa perangkat ini belum memiliki lampu hijau resmi untuk dipasarkan di Indonesia. Sertifikasi dan izin edar ini menjadi langkah penting bagi Apple sebelum produk dapat dipasarkan di tanah air.

Sebagai pembanding, produk Apple yang telah memiliki izin edar di Indonesia antara lain adalah iPad Pro generasi keempat dan iPhone 15, yang sudah tercatat dalam situs resmi TKDN dan Postel. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun pengumuman peluncuran sudah ada, perjalanan iPhone 16e menuju pasar Indonesia masih membutuhkan waktu.

Desain dan Performa iPhone 16e

Meskipun belum resmi diluncurkan di Indonesia, spesifikasi iPhone 16e sudah mencuri perhatian. Dengan desain yang mirip dengan iPhone 14, iPhone 16e dilengkapi dengan notch besar di bagian atas layar yang menampung kamera TrueDepth 12 MP dan sensor-sensor canggih lainnya, termasuk Face ID. Ponsel ini mengusung layar Super Retina XDR OLED berukuran 6,1 inci dengan resolusi Full HD Plus dan tingkat kecerahan yang mencapai 1.200 nit, memberikan tampilan yang sangat jernih dan cerah.

Dalam hal performa, iPhone 16e ditenagai oleh chipset Apple A18 yang juga digunakan oleh seri iPhone 16 lainnya. Hal ini memberikan kemampuan kinerja yang sangat cepat dan efisien. Menariknya, iPhone 16e juga menjadi yang pertama menggunakan chip modem 5G C1 buatan Apple sendiri. Chip ini diklaim sebagai modem 5G paling hemat daya yang pernah ada, sehingga memberikan pengalaman konektivitas 5G yang optimal namun tetap efisien dalam konsumsi daya.

Selain itu, iPhone 16e juga menghadirkan Action Button yang sebelumnya diperkenalkan pada iPhone 15 Pro. Tombol ini menggantikan tombol mode senyap dan dapat diprogram untuk menjalankan berbagai fungsi, seperti Shazam, Voice Memo, Focus, dan Translate. Inovasi lainnya yang hadir di iPhone 16e adalah kamera utama dengan sensor 48 MP Fusion yang mendukung pengambilan gambar dengan resolusi tinggi dan kemampuan telefoto hingga 2x. Fitur-fitur seperti HDR, mode Portrait, dan mode Night juga tersedia untuk menghasilkan foto dengan kualitas luar biasa, bahkan di kondisi cahaya rendah.

Fitur Perekaman Video yang Mengesankan

Di sektor perekaman video, iPhone 16e mampu merekam video dalam resolusi 4K dengan dukungan Dolby Vision hingga 60 fps. Fitur tambahan seperti Spatial Audio dan Audio Mix membuat perekaman dan pengeditan audio menjadi lebih dinamis, memberikan pengalaman menonton dan mendengarkan yang imersif.

Harga dan Ketersediaan

Global, iPhone 16e dijual dengan harga yang bervariasi berdasarkan kapasitas penyimpanan, yakni 599 dolar AS untuk varian 128 GB (sekitar Rp 9,8 juta), 699 dolar AS untuk 256 GB (sekitar Rp 11,4 juta), dan 899 dolar AS untuk 512 GB (sekitar Rp 14,7 juta). Namun, untuk pasar Indonesia, belum ada informasi resmi mengenai harga dan kapan produk ini akan benar-benar tersedia. Apple diharapkan segera mendapatkan sertifikasi yang diperlukan agar iPhone 16e bisa meluncur ke pasar Indonesia dalam waktu dekat.

iPhone 16e menghadirkan berbagai inovasi terbaru dan fitur canggih, menjadikannya pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan ponsel dengan performa tinggi dan teknologi terkini. Namun, penggemar Apple di Indonesia masih harus bersabar menunggu kehadiran resmi produk ini.

Kehebatan iPhone: Memimpin Kelas Flagship dan Tinggalkan Samsung, Huawei

Apple kembali menunjukkan dominasinya di segmen ponsel flagship pada tahun 2024 dengan menguasai 67 persen pangsa pasar. Perusahaan teknologi asal Cupertino ini unggul jauh dari pesaing utamanya, seperti Samsung dan Huawei, yang juga masuk dalam tiga besar produsen ponsel premium terlaris.

Berdasarkan laporan terbaru dari Counterpoint Research melalui Global Handset Model Sales Tracker, pasar ponsel flagship—yang mencakup perangkat dengan harga di atas US$600 (sekitar Rp9,7 juta)—mengalami lonjakan signifikan. Jika dibandingkan dengan tahun 2020 yang hanya mencatat pangsa pasar 15 persen, kini segmen ini tumbuh hingga 25 persen dari total penjualan smartphone global.

Tren Premiumisasi Semakin Kuat

Kenaikan tren ponsel flagship didorong oleh meningkatnya minat konsumen terhadap perangkat kelas atas. Segmen premium mengalami pertumbuhan tahunan (YoY) sebesar 8 persen pada 2024, melampaui rata-rata pertumbuhan pasar smartphone yang hanya 5 persen.

Apple tetap menjadi pemimpin di kategori ini dengan menguasai 67 persen pangsa pasar, meskipun angka tersebut mengalami sedikit penurunan dari 72 persen tahun sebelumnya akibat meningkatnya persaingan dari Samsung, Huawei, dan Xiaomi. Seluruh seri iPhone—kecuali varian iPhone SE—masuk dalam kategori premium, menjadikannya sebagai salah satu faktor utama dominasi Apple di segmen ini.

Dalam daftar lima besar produsen ponsel flagship, Samsung menempati posisi kedua dengan pangsa 18 persen, diikuti Huawei (7 persen), Xiaomi, dan Google.

Ponsel Ultra-Premium Kian Digemari

Salah satu fenomena menarik di segmen flagship adalah meningkatnya penjualan ponsel ultra-premium dengan harga di atas US$1.000 atau sekitar Rp16 jutaan ke atas. Untuk pertama kalinya, kategori ini menyumbang lebih dari 40 persen dari total penjualan ponsel flagship.

“Segmen premium terus berkembang karena konsumen semakin mengutamakan fitur kelas atas seperti prosesor canggih, kamera terbaik, layar berkualitas tinggi, serta teknologi berbasis AI (GenAI) yang memberikan pengalaman pengguna lebih optimal. Selain itu, dukungan perangkat lunak jangka panjang dan desain hardware yang lebih tahan lama juga menjadi alasan utama mengapa konsumen rela membayar lebih mahal,” ujar Senior Research Analyst Counterpoint, Karn Chauhan, Senin (17/2).

Ia juga menambahkan bahwa pengguna ponsel flagship umumnya tetap bertahan dalam kategori harga ini, sementara semakin banyak pengguna baru yang beralih ke segmen premium, memperkuat tren pertumbuhan di masa mendatang.

Amerika dan China Jadi Pasar Terbesar

Secara regional, Amerika Serikat (AS) menjadi pasar terbesar untuk ponsel flagship, menyumbang 25 persen dari total penjualan. Dominasi ini didorong oleh popularitas iPhone serta Samsung Galaxy seri S dan Z.

Di posisi kedua, China mencatat kontribusi 24 persen, dengan merek-merek lokal seperti Huawei, Xiaomi, Vivo, dan HONOR mencatatkan pertumbuhan dua digit di segmen premium.

“China dengan cepat mengejar ketertinggalannya dengan AS, mencapai 24 persen pangsa global berkat meningkatnya daya saing merek lokal di segmen premium,” kata Research Analyst Counterpoint, Harshit Rastogi.

Di luar dua pasar utama tersebut, India dan Amerika Latin juga mencatat pertumbuhan pesat. Sejak 2020, segmen premium di India mengalami peningkatan lebih dari 5 kali lipat, sementara di Amerika Latin meningkat 2,5 kali lipat, didorong oleh meningkatnya preferensi konsumen terhadap merek-merek ternama. Kemudahan akses pembiayaan dan program tukar tambah juga turut berkontribusi pada tren ini.

Apple dan Samsung Jadi Pemain Kunci

Laporan Counterpoint menyebutkan bahwa Apple dan Samsung menjadi dua merek yang paling diuntungkan dari tren premiumisasi. Saat ini, banyak produsen lebih fokus pada peningkatan pendapatan per unit dibandingkan dengan volume penjualan, sehingga mereka merampingkan portofolio produk mereka.

Sebagai dampaknya, jumlah smartphone flagship yang aktif di pasar meningkat, mencapai hampir 300 model (SKU) pada 2024, sementara jumlah total model smartphone secara keseluruhan justru mengalami penurunan.

Dengan tren ini, masa depan industri ponsel premium diprediksi akan semakin kompetitif, dengan inovasi teknologi dan pengalaman pengguna menjadi faktor utama yang menentukan pemenangnya.

TikTok Kembali Hadir di AS Setelah Dihapus: Apple dan Google Memulihkan Aplikasi

Apple dan Google akhirnya memulihkan TikTok di toko aplikasi mereka di Amerika Serikat (AS) pada Kamis (13/2), setelah hampir sebulan aplikasi video pendek tersebut dihapus menyusul kebijakan pelarangan yang sempat diberlakukan. Langkah ini terjadi setelah Jaksa Agung AS, Pam Bondi, mengirimkan surat yang memastikan bahwa larangan terhadap TikTok tidak akan segera dilaksanakan.

Kembalinya TikTok ke toko aplikasi juga disertai dengan pemulihan aplikasi lain milik ByteDance, induk perusahaan TikTok, yang sebelumnya dihapus sebagai langkah untuk mematuhi kebijakan pemerintah AS. Aplikasi editor video CapCut dan media sosial Lemon8 juga kembali tersedia bagi pengguna di AS.

Sementara itu, ketegangan soal keamanan data yang melibatkan ByteDance, perusahaan asal China, masih menjadi isu utama. Presiden AS, Joe Biden, telah mengeluarkan undang-undang yang memaksa ByteDance untuk menjual operasional TikTok di AS kepada perusahaan yang tidak terkait dengan China atau menghadapi pelarangan total pada 19 Januari 2025. Hukuman finansial besar menanti toko aplikasi yang tetap menyediakan TikTok.

Namun, setelah Donald Trump dilantik sebagai presiden AS pada Januari 2025, ia menandatangani perintah eksekutif yang memberikan ByteDance tambahan waktu hingga 75 hari untuk menemukan pembeli operasional TikTok di AS. Perintah ini mengakhiri ketidakpastian yang sempat melanda, dan layanan TikTok pun kembali tersedia di AS.

Dengan TikTok kembali beroperasi, aplikasi ini tetap menjadi salah satu yang paling banyak diunduh, sementara platform pesaing seperti X, Bluesky, dan Meta mulai berlomba-lomba menghadirkan fitur baru untuk menarik pengguna TikTok yang ragu.

Apple Eksplorasi Robot Humanoid & Non-Humanoid: Masa Depan Inovasi atau Sekadar Eksperimen?

Apple dilaporkan tengah menjajaki pengembangan robot humanoid dan non-humanoid, menurut analis industri ternama Ming-Chi Kuo. Langkah ini menandai eksplorasi baru perusahaan dalam bidang robotika setelah sebelumnya membatalkan proyek Apple Car.

Dikutip dari TechCrunch pada Rabu (12/2), kabar ini muncul setelah Apple menerbitkan makalah penelitian mengenai interaksi manusia dengan robot non-antropomorfik. Salah satu desain yang dieksplorasi adalah robot berbentuk lampu ala Pixar.

Meski penelitian ini menunjukkan kemajuan Apple dalam bidang robotika, Kuo menekankan bahwa proyek ini masih berada dalam tahap awal dan lebih sebagai “bukti konsep awal.” Ia bahkan membandingkannya dengan proyek Apple Car yang dihentikan pada tahap yang serupa.

Berdasarkan pola pengembangan Apple dan tren industri, Kuo memperkirakan bahwa produksi massal robot ini paling cepat dimulai pada tahun 2028.

Salah satu aspek menarik dari proyek ini adalah pendekatan Apple yang lebih transparan dibandingkan produk-produk lain yang biasanya dirahasiakan. Kuo menduga bahwa Apple lebih fokus pada bagaimana pengguna membangun persepsi terhadap robot ini dibandingkan dengan tampilan fisiknya. Hal ini menegaskan bahwa teknologi inti yang dikembangkan berpusat pada perangkat keras sensor dan perangkat lunak pendukung.

Secara umum, istilah “antropomorfik” dalam dunia robotika tidak selalu berarti humanoid dengan dua tangan, dua kaki, dan wajah manusia. Apple tampaknya masih bereksperimen dengan berbagai kemungkinan, mulai dari sistem sederhana hingga robot humanoid yang lebih kompleks.

Menurut Kuo, proyek ini dapat menjadi bagian dari ekosistem rumah pintar masa depan, baik dalam bentuk asisten robotik berbentuk humanoid maupun perangkat rumah pintar dengan fitur mekanis seperti lengan robot.

Setelah menghadapi berbagai tantangan dalam peluncuran Vision Pro dan pengembangan Apple Intelligence, Apple tampaknya lebih berhati-hati dalam mengeksplorasi robotika. Meskipun perusahaan ini memiliki reputasi dalam mempopulerkan teknologi baru, pasar robot rumah tangga masih penuh tantangan dan banyak kegagalan di Silicon Valley yang bisa menjadi pembelajaran.

Satu hal yang pasti, Apple secara aktif mengembangkan teknologi robotika. Namun, publik mungkin masih harus menunggu beberapa tahun sebelum melihat inovasi ini benar-benar hadir di pasaran.

Menggugah Keamanan: Apple dan Google Amankan Pengguna dengan Menghapus 20 Aplikasi Berbahaya

Apple dan Google baru-baru ini bekerja sama untuk menghapus 20 aplikasi berbahaya yang terdeteksi mengandung malware pencuri data. Aplikasi-aplikasi ini telah beredar di platform masing-masing selama hampir satu tahun dan telah diunduh lebih dari 242.000 kali. Keputusan tersebut diambil setelah tim peneliti keamanan dari Kaspersky menemukan malware SparkCat yang aktif sejak Maret 2024.

Awalnya, malware ini ditemukan pada aplikasi pengiriman makanan ComeCome yang beroperasi di Indonesia dan Uni Emirat Arab. Namun, setelah penyelidikan lebih lanjut, diketahui bahwa malware ini juga menjangkit 19 aplikasi lain yang tampaknya tidak berhubungan, termasuk aplikasi ChatAi dan WeTink. SparkCat menggunakan teknologi optical character recognition (OCR) untuk memindai teks yang muncul di layar perangkat pengguna. Ini memungkinkan malware untuk membaca dan mencatat informasi sensitif, termasuk frase pemulihan dompet kripto dalam berbagai bahasa seperti Inggris, Mandarin, Jepang, dan Korea.

Setelah berhasil mengidentifikasi frase tertentu yang digunakan untuk memulihkan dompet kripto, pelaku kejahatan bisa membobol dompet tersebut dan mencuri semua isinya. Selain itu, malware ini juga dapat mengakses informasi sensitif yang terdeteksi di screenshot, seperti kata sandi dan pesan pribadi.

Mendapatkan laporan dari Kaspersky, Apple segera menarik aplikasi-aplikasi yang terinfeksi malware ini dari App Store pada pekan lalu. Google kemudian mengikuti langkah serupa dengan menghapus semua aplikasi yang teridentifikasi dari Google Play Store. “Kami telah menghapus semua aplikasi yang terdeteksi mengandung malware ini dan memblokir pengembangnya,” ujar juru bicara Google, dikutip dari TechCrunch pada Selasa (11/2/2025).

Meskipun aplikasi tersebut sudah dihapus dari toko aplikasi resmi, Kaspersky mengingatkan bahwa data telemetri mereka menunjukkan bahwa malware SparkCat masih dapat ditemukan di situs web dan toko aplikasi pihak ketiga yang tidak resmi. Oleh karena itu, pengguna iPhone dan Android diminta untuk lebih berhati-hati saat mengunduh aplikasi, terutama jika aplikasi tersebut tidak memiliki reputasi yang jelas.

Untungnya, bagi pengguna Android, Google telah memastikan bahwa perangkat mereka terlindungi dari versi malware ini berkat fitur keamanan bawaan yang ada di Google Play Protect. Pengguna juga disarankan untuk selalu memeriksa aplikasi yang diunduh dan memastikan hanya menginstal aplikasi dari sumber yang tepercaya.

iPhone Kini Bisa Kirim Pesan via Satelit Starlink: Inovasi Apple, SpaceX, dan T-Mobile!

Apple kembali menghadirkan terobosan teknologi dengan merilis pembaruan iOS 18.3, memungkinkan iPhone di Amerika Serikat untuk terhubung langsung ke satelit Starlink. Melalui kerja sama dengan SpaceX dan T-Mobile, pengguna kini tetap bisa berkomunikasi meskipun berada di lokasi tanpa jaringan seluler.

Saat ini, fitur tersebut masih dalam tahap pengujian dan hanya memungkinkan pengguna mengirim pesan teks. Meski demikian, Apple memiliki rencana untuk mengembangkan teknologi ini lebih lanjut agar nantinya dapat mendukung panggilan suara serta akses internet.

Sebelumnya, teknologi pesan via satelit hanya tersedia di beberapa perangkat Android tertentu. Namun kini, pengguna iPhone yang mengikuti program beta mulai menerima notifikasi dari T-Mobile bahwa mereka dapat mengirim pesan melalui jaringan satelit Starlink.

Layanan ini dirancang untuk menjaga konektivitas di daerah terpencil seperti pegunungan, lautan, atau wilayah pedalaman. Meski demikian, fitur ini hanya aktif ketika iPhone benar-benar kehilangan sinyal seluler. Jika masih terdapat jaringan, meskipun lemah, perangkat tetap akan menggunakan sinyal dari operator seluler terlebih dahulu.

Berbeda dengan layanan satelit konvensional yang mengharuskan pengguna mengarahkan ponsel ke langit, koneksi ke Starlink berlangsung secara otomatis. Bahkan, iPhone tetap bisa menerima sinyal satelit meskipun berada di dalam saku pengguna. Dalam program beta, pengguna juga menemukan opsi baru di menu data seluler untuk mengaktifkan fitur ini.

Untuk saat ini, layanan pesan via satelit hanya tersedia di Amerika Serikat dan akan diperluas ke negara lain melalui kemitraan dengan berbagai operator. Ke depan, teknologi ini diharapkan dapat mendukung panggilan suara dan akses internet, memungkinkan komunikasi tanpa batas di mana saja.

Lebih dari sekadar inovasi, fitur ini bisa menjadi penyelamat di situasi darurat. Dengan konektivitas satelit, pengguna yang tersesat atau mengalami keadaan darurat di lokasi terpencil tetap dapat menghubungi seseorang.

Apple sekali lagi membuktikan bahwa teknologi bukan sekadar gaya hidup mewah, tetapi juga solusi nyata yang dapat meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna.