Tag Archives: Kecerdasan Buatan

https://shopthebootrack.com

Meta Uji Coba Fitur AI untuk Membantu Pengguna Menulis Komentar di Instagram

Meta kini sedang menguji fitur baru yang memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk mempermudah interaksi di Instagram, dengan menawarkan saran komentar otomatis untuk unggahan. Fitur yang diberi nama “Write with Meta AI” memungkinkan pengguna mendapatkan saran komentar yang dihasilkan oleh AI berdasarkan foto pada unggahan. Jonah Manzano, seorang pengguna yang aktif mencoba fitur baru di media sosial, menemukan adanya tombol “Write with Meta AI” yang muncul di bawah unggahan di Instagram. Pengguna yang memiliki akses ke fitur ini akan melihat ikon pensil di samping bilah teks komentar. Ketika menekan ikon tersebut, Meta AI akan menganalisis foto dan menghasilkan tiga saran komentar untuk dipilih.

Sebagai contoh, jika foto menunjukkan seseorang tersenyum sambil mengacungkan jempol di ruang tamu, Meta AI akan menawarkan komentar seperti “Dekorasi ruang tamu yang lucu,” “Suka suasana yang nyaman,” atau “Lokasi pemotretan yang keren.” Jika saran pertama tidak memuaskan, pengguna dapat menekan ikon “refresh” untuk mendapatkan opsi lainnya. Meta menjelaskan bahwa mereka sedang menguji berbagai fitur baru yang bertujuan meningkatkan pengalaman pengguna dengan Meta AI di berbagai area, seperti komentar, feed, grup, dan pencarian.

Walaupun Meta belum memberikan informasi lebih lanjut mengenai ketersediaan fitur uji coba ini, perusahaan mengonfirmasi bahwa mereka telah menguji komentar berbasis AI di Facebook tahun lalu. Saat ini, belum ada kejelasan apakah fitur ini akan segera tersedia untuk semua pengguna atau hanya terbatas pada uji coba.

China Luncurkan Pusat Inovasi NDT untuk Dorong Manufaktur Pintar

China baru-baru ini meresmikan pusat inovasi nasional yang berfokus pada pengujian nondestruktif (NDT) peralatan canggih di Beijing. Inisiatif ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi inspeksi cerdas guna mendukung sektor manufaktur pintar di negara tersebut. Pusat ini berada di bawah Administrasi Negara untuk Regulasi Pasar China dan mendapat dukungan utama dari pusat penelitian dan pengujian teknologi pertahanan milik China Aerospace Science and Industry Corporation Limited (CASIC). Fokus utama dari pusat ini adalah penelitian teknologi mutakhir, inovasi disruptif, serta pengembangan metode pengujian nondestruktif yang lebih canggih dan efisien.

Pusat inovasi ini diharapkan menjadi platform kolaboratif yang mengintegrasikan sektor industri, akademisi, dan penelitian untuk mempercepat kemajuan dalam pengujian peralatan canggih. Ketua pusat inovasi sekaligus direktur pusat penelitian dan pengujian teknologi pertahanan CASIC, Li Hongmin, menjelaskan bahwa perkembangan pesat dalam bidang kedirgantaraan, tenaga nuklir, serta struktur jembatan skala besar menghadirkan tantangan baru dalam pemantauan dan evaluasi peralatan. Oleh karena itu, pengembangan teknologi NDT yang lebih cerdas dan terstandardisasi menjadi kebutuhan mendesak.

Sebagai langkah konkret dalam mendorong inovasi, pusat ini menggandeng 46 institusi terkemuka, termasuk Universitas Jiaotong Xi’an, Institut Teknologi Harbin, serta Institut Penelitian dan Inspeksi Peralatan Khusus China. Aliansi kolaboratif ini bertujuan untuk mempercepat terobosan teknologi dan meningkatkan standar industri di sektor pengujian nondestruktif. Keberadaan pusat inovasi ini diharapkan dapat mengisi celah teknologi yang ada, sekaligus memperkuat daya saing industri manufaktur pintar China di kancah global.

Marathon Unik: Robot Humanoid Siap Tantang Atlet Manusia di Beijing

Pada April mendatang, Beijing akan menjadi saksi ajang unik di mana robot humanoid akan berlaga dalam sebuah half marathon bersama atlet manusia. Acara ini akan berlangsung di Beijing Economic-Technological Development Area pada 13 April, dengan lintasan yang sama untuk kedua kategori, meski robot akan berlari di jalur khusus yang dipisahkan oleh pembatas guna memastikan keselamatan peserta. Kompetisi ini menetapkan batas waktu sekitar tiga jam 30 menit bagi robot untuk menyelesaikan lomba, dengan aturan yang memperbolehkan tim mengganti baterai atau bahkan menukar robot dalam format estafet. Namun, setiap pergantian akan dikenakan penalti waktu tambahan sebesar 10 menit.

Robot yang berpartisipasi harus memiliki desain humanoid serta mampu berlari atau berjalan dengan dua kaki, tanpa menggunakan roda. Kontrolnya bisa dilakukan secara manual dengan bantuan kendali jarak jauh atau sepenuhnya otonom. Tim peserta juga diwajibkan untuk mematuhi aturan teknis yang ketat, memastikan robot tidak merusak lintasan, robot lain, maupun manusia di sekitarnya. Ajang ini menawarkan hadiah bagi tiga pemenang utama, dengan masing-masing mendapatkan 5.000, 4.000, dan 3.000 yuan. Selain itu, penghargaan tambahan juga diberikan untuk kategori seperti daya tahan terbaik, desain paling kreatif, dan penyelesaian lomba.

Perlombaan ini terbuka bagi perusahaan robotika global, lembaga penelitian, klub robot, serta universitas, seiring dengan semakin berkembangnya industri robot humanoid di China. Didukung oleh investasi besar, sektor ini mengalami kemajuan pesat dengan berbagai aplikasi di bidang otomasi, kesehatan, hingga industri jasa. Berdasarkan laporan terbaru, pasar robot humanoid di China telah mencapai 2,76 miliar yuan pada 2024 dan diproyeksikan tumbuh menjadi 75 miliar yuan pada 2029, mencakup hampir sepertiga pangsa pasar global.

DeepSeek: Ancaman Terhadap Dominasi Teknologi AI Amerika dari China

Belakangan ini, DeepSeek, sebuah model kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan di China, berhasil menarik perhatian dunia teknologi dengan kemampuannya yang mampu bersaing, bahkan melampaui AI terkenal lainnya seperti ChatGPT. Meskipun tampak serupa dengan berbagai chatbot AI yang sudah ada, DeepSeek menawarkan beragam inovasi yang berpotensi menggoyahkan dominasi perusahaan-perusahaan teknologi besar dari Amerika Serikat.

DeepSeek dikembangkan oleh sebuah startup yang baru berdiri pada 2023 di Hangzhou, Zhejiang, China. Pendiri sekaligus pengembangnya, Liang Wenfeng, memiliki keyakinan bahwa DeepSeek akan menjadi pemain utama dalam revolusi teknologi AI global. Dalam waktu yang relatif singkat, DeepSeek telah mencapai kesuksesan besar, bahkan meraih posisi teratas di platform seperti Apple App Store dan Google Play Store.

Kehadiran DeepSeek jelas menjadi tantangan bagi perusahaan-perusahaan teknologi AI asal AS. Selain memiliki kecerdasan dan efisiensi yang lebih tinggi, biaya pengembangan DeepSeek juga jauh lebih rendah dibandingkan model AI lain yang ada. Sebagai contoh, pengembangan DeepSeek-R1 hanya memakan biaya sekitar 6 juta dolar AS, sementara pengembangan GPT-4 yang digunakan oleh ChatGPT membutuhkan biaya hingga 63 juta dolar AS.

DeepSeek juga mengusung teknologi canggih seperti Mixture-of-Experts (MoE) dan Chain of Thought (CoT) untuk menjamin efisiensi dan kinerja maksimal. MoE memungkinkan model ini mengaktifkan hanya parameter yang diperlukan dalam proses, sementara CoT meningkatkan ketepatan dan struktur penyelesaian tugas.

Dengan kemampuan yang dimilikinya, DeepSeek tidak hanya unggul dalam hal biaya dan efisiensi, tetapi juga dalam uji coba benchmark. Dalam beberapa tes, DeepSeek V3 bahkan mencatatkan skor lebih tinggi dibandingkan model AI lainnya seperti Claude, Llama, dan GPT-4.

Selain aspek teknis, yang membuat DeepSeek semakin menonjol adalah pendekatan open-source yang diusungnya, memberikan kesempatan bagi pengembang di seluruh dunia untuk ikut berkontribusi. Pendekatan ini berbeda dengan ChatGPT yang bersifat tertutup. Filosofi terbuka ini diyakini akan mempercepat inovasi dan perkembangan DeepSeek.

Meskipun banyak pihak menyambut baik kehadiran DeepSeek, seperti Presiden Donald Trump dan CEO ChatGPT, Sam Altman, yang melihatnya sebagai pemicu kompetisi yang sehat, tidak sedikit pula yang merasa khawatir. Kehadiran DeepSeek memunculkan kekhawatiran bahwa dominasi AS dalam teknologi AI bisa segera berakhir jika mereka tidak segera berinovasi lebih jauh. Pemerintah AS dan beberapa perusahaan teknologi besar, seperti Nvidia dan Meta, kini semakin waspada terhadap ancaman yang ditimbulkan oleh DeepSeek terhadap pasar mereka.

Dengan pencapaian dan kontroversi yang muncul seiring dengan kemunculannya, DeepSeek tidak hanya menarik perhatian dunia AI, tetapi juga pasar saham dan kripto. Beberapa perusahaan teknologi AS bahkan mengalami penurunan signifikan di pasar saham setelah DeepSeek mulai dikenal luas. Bagi banyak orang, DeepSeek merupakan bukti bahwa kecerdasan buatan yang lebih efisien dan terjangkau bisa menjadi kenyataan, menggantikan model-model yang ada saat ini.

Perkembangan DeepSeek akan terus menjadi perhatian besar dalam beberapa tahun mendatang, dengan dampak yang signifikan bagi industri AI dan geopolitik global.

Revolusi Pembelajaran Digital dengan Avatar AI Lisa dan Jimbo

Dua avatar berbasis kecerdasan buatan, Lisa dan Jimbo, kini hadir sebagai inovasi terbaru untuk memperkaya interaksi digital di bidang pendidikan. Diluncurkan dalam sebuah acara teknologi terkini, avatar ini dirancang khusus untuk membantu siswa belajar dengan cara yang lebih menarik dan interaktif.

Lisa dan Jimbo memanfaatkan teknologi AI canggih, seperti pemrosesan bahasa alami (NLP) dan pengenalan suara, untuk berkomunikasi dengan siswa. Mereka mampu menjawab pertanyaan, memberikan penjelasan, hingga memfasilitasi diskusi dalam kelompok. Dengan fitur-fitur ini, mereka tidak hanya bertindak sebagai asisten virtual, tetapi juga menjadi mitra belajar yang andal. Hal ini membuktikan bahwa teknologi dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih personal dan mendalam.

Salah satu alasan utama dikembangkannya Lisa dan Jimbo adalah untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran jarak jauh. Dengan ekspresi wajah realistis dan suara yang selaras dengan dialog, avatar ini menciptakan suasana belajar yang lebih hidup dan menarik. Penelitian menunjukkan bahwa interaksi digital yang lebih manusiawi dapat membuat siswa merasa lebih dekat dengan materi pembelajaran, sekaligus meningkatkan motivasi mereka. Pendekatan ini mencerminkan pentingnya inovasi dalam pendidikan modern.

Selain itu, Lisa dan Jimbo dirancang untuk mendukung berbagai metode pembelajaran, mulai dari pembelajaran individu hingga kolaboratif. Kehadiran mereka memungkinkan siswa untuk belajar kapan saja dan di mana saja, sesuai dengan kecepatan masing-masing. Fleksibilitas ini sangat relevan di era pendidikan saat ini, di mana banyak siswa menghadapi berbagai tantangan dalam pembelajaran daring.

Keunggulan lain dari avatar ini adalah kemampuan mereka berkomunikasi dalam berbagai bahasa. Hal ini memungkinkan siswa dari latar belakang budaya dan bahasa yang berbeda untuk merasa lebih diterima dalam lingkungan belajar. Dengan demikian, avatar ini tidak hanya membantu memahami materi pembelajaran, tetapi juga mendorong inklusivitas dan apresiasi terhadap keberagaman.

Pendidik berharap bahwa Lisa dan Jimbo dapat menjadi bagian penting dari sistem pendidikan di masa depan. Teknologi ini diyakini dapat membantu mengatasi berbagai hambatan dalam pembelajaran jarak jauh serta meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Kehadirannya menjadi bukti bahwa teknologi modern memiliki potensi besar untuk merevolusi metode pendidikan bagi generasi mendatang.

Dengan hadirnya Lisa dan Jimbo, tahun 2025 diantisipasi sebagai awal era baru interaksi digital dalam dunia pendidikan. Semua pihak diundang untuk menyaksikan bagaimana teknologi ini dapat membawa dampak positif bagi pengalaman belajar siswa di seluruh dunia. Keberhasilan avatar AI ini diharapkan dapat membuka pintu bagi inovasi pendidikan lainnya di masa depan.

4 Strategi Cerdas Memanfaatkan Meta AI untuk Meningkatkan Pendapatan

Meta AI: Peluang Menghasilkan Penghasilan melalui Teknologi Cerdas. Meta AI, kecerdasan buatan yang dikembangkan oleh Meta—perusahaan yang menaungi WhatsApp dan Instagram—menawarkan beragam fitur yang tidak hanya mempermudah aktivitas harian, tetapi juga membuka peluang baru di dunia digital. Banyak yang bertanya, apakah Meta AI dapat dimanfaatkan untuk memperoleh penghasilan? Artikel ini akan membahas bagaimana teknologi ini dapat menjadi alat untuk menghasilkan uang tambahan.

Meta AI dan Potensi Penghasilan

Walaupun Meta AI tidak dirancang khusus untuk langsung menghasilkan uang, berbagai fitur yang ditawarkannya dapat membantu Anda meningkatkan pendapatan melalui aktivitas yang relevan. Salah satunya adalah kemampuannya dalam menghasilkan konten berkualitas. Dengan analisis tren yang canggih, Meta AI dapat membantu penulis menemukan ide-ide segar untuk artikel atau blog yang lebih menarik, yang dapat meningkatkan jumlah pengunjung dan potensi pendapatan dari iklan atau kemitraan.

Di sisi lain, Meta AI juga sangat berguna dalam pemasaran digital. Dengan memanfaatkan kecerdasan buatan ini, Anda dapat menciptakan caption yang menarik dan sesuai dengan audiens yang ditargetkan, sehingga kampanye media sosial menjadi lebih efektif. Selain itu, meskipun penggunaan desain langsung dari AI masih menjadi perdebatan, Meta AI dapat digunakan sebagai referensi untuk menciptakan visual yang lebih orisinal dengan menambahkan sentuhan pribadi.

Cara Memanfaatkan Meta AI untuk Meningkatkan Penghasilan

1. Membuat Caption Pemasaran yang Menarik

Salah satu cara mudah untuk memanfaatkan Meta AI adalah dengan menciptakan caption yang menarik untuk promosi di media sosial. Anda cukup memberikan deskripsi tentang produk atau tema yang ingin dipromosikan, dan Meta AI akan menghasilkan beberapa pilihan caption yang dapat dipilih. Ini tentu akan memudahkan Anda dalam mengelola kampanye pemasaran yang lebih efisien.

2. Menghemat Waktu dengan Penerjemahan Konten

Bagi Anda yang sering terlibat dalam pekerjaan terjemahan, Meta AI bisa membantu mempercepat proses ini. Fitur penerjemahan dari AI memungkinkan Anda menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dalam waktu singkat, yang tentunya dapat meningkatkan pendapatan Anda. Cukup masukkan teks yang ingin diterjemahkan, pilih bahasa yang diinginkan, dan AI akan memberikan hasil terjemahan yang perlu Anda periksa.

3. Menemukan Ide Menarik untuk Blog atau Artikel

Menulis artikel atau konten blog sering kali membutuhkan ide-ide baru yang segar. Dengan bantuan Meta AI, Anda dapat menemukan topik-topik yang sedang populer dan relevan. Ini dapat meningkatkan jumlah pengunjung blog atau website Anda, yang pada gilirannya akan meningkatkan penghasilan dari iklan atau program afiliasi.

4. Menggunakan Meta AI untuk Inspirasi Desain

Di dunia desain grafis, Meta AI juga menawarkan banyak potensi. Anda bisa memasukkan konsep desain seperti logo atau poster, dan AI akan memberikan inspirasi visual. Namun, disarankan untuk tidak langsung menggunakan hasil desain dari AI, melainkan gunakan sebagai referensi dan buat ulang desain tersebut dengan sentuhan kreatif Anda sendiri menggunakan software desain.

Kesimpulan

Meta AI tidak hanya memberikan kemudahan dalam pekerjaan sehari-hari, tetapi juga membuka berbagai peluang untuk meningkatkan pendapatan. Dari pembuatan konten hingga pemasaran, teknologi ini memungkinkan efisiensi di banyak bidang. Meskipun tidak langsung menghasilkan uang, potensi yang dimiliki Meta AI untuk mendukung berbagai usaha kreatif sangat besar dan dapat membantu Anda memperoleh penghasilan tambahan dengan cara yang lebih efektif.

Menyambut Era AI: ChatGPT dan Dunia Pendidikan

Jakarta – Di tengah perkembangan teknologi yang cepat, kehadiran kecerdasan buatan (AI) jadi topik hangat. Salah satu yang paling mencolok adalah ChatGPT, chatbot yang bikin banyak orang terkesima. Bayangkan, sebuah aplikasi yang bisa menjawab pertanyaan dan membantu kita dengan berbagai tugas—serasa punya asisten pribadi!

Peluang Emas: Kreativitas Tak Terbatas

Buat mahasiswa, ChatGPT bisa jadi penyelamat saat deadline mendekat. Mau nulis makalah atau skripsi? Tinggal ketik pertanyaan, dan voila! Inspirasi pun mengalir. Gak jarang, mahasiswa merasa lebih mudah menjelajahi ide-ide baru berkat kemudahan akses informasi.

Tapi, jangan keburu senang. Dosen Fakultas Hukum UGM, Dina W. Kariodimedjo, PhD, mengingatkan bahwa menggunakan ChatGPT secara berlebihan bisa bikin kita terjerumus. “Hati-hati, bisa-bisa jawaban yang kita terima enggak akurat dan malah berujung pada plagiarisme,” katanya di sebuah webinar. Nah, di sinilah tantangan mulai muncul.

Tantangan Besar: Etika dan Plagiarisme

Bicara soal plagiarisme, ini jadi isu serius di dunia akademik. Bayangkan, tanpa sadar kita meng-copy ide orang lain tanpa menyebutkan sumbernya. Dina juga menekankan pentingnya menjaga etika. “Kita harus menghargai karya orang lain. Jangan sampai teknologi justru merusak integritas kita,” tegasnya.

Penggunaan ChatGPT buat nulis tugas? Dina bilang, “Jangan!” Lebih baik, gunakan AI ini untuk eksplorasi awal, bukan sebagai jalan pintas untuk mendapatkan nilai bagus.

Memanfaatkan AI dengan Cerdas

Romi Satria Wahono, PhD, founder Brainmatics, menyatakan meski ChatGPT punya segudang data, dia tetap enggak bisa menggantikan pemikiran kritis kita. “AI memang bisa bikin kerjaan lebih cepat, tapi otak manusia tetap yang paling hebat,” ujarnya. Data yang dimiliki ChatGPT diambil dari berbagai sumber, mulai dari artikel hingga buku. Jadi, kita harus tetap jeli dalam memilah informasi.

Kesimpulan: Bijak Menghadapi Era Digital

ChatGPT bawa banyak peluang, tapi juga tantangan yang harus kita hadapi. Penting banget bagi mahasiswa dan pengajar untuk paham cara menggunakan teknologi ini dengan bijak. Jangan sampai kemudahan ini justru bikin kita kehilangan nilai-nilai akademik. Nah, gimana menurutmu? Apakah kita siap menjelajahi dunia pendidikan di era AI ini?