Tag Archives: WhatsApp

WhatsApp Akan Memperkenalkan Fitur untuk Blokir Ekspor Chat oleh Pengguna Lain

WhatsApp sedang menguji fitur Privasi Obrolan Tingkat Lanjut yang memungkinkan pengguna untuk mengontrol apakah orang lain dapat mengekspor percakapan mereka. Menurut laporan dari WABetaInfo, fitur ini tersedia pada versi terbaru aplikasi WhatsApp beta di iOS dan Android, seperti yang disampaikan oleh detikINET dari TheVerge pada Rabu (9/4/2025).

Laporan tersebut mengungkapkan adanya sakelar pengaturan privasi untuk obrolan individu dan grup. Ketika diaktifkan, fitur ini mencegah pengguna atau anggota grup untuk mengekspor riwayat obrolan ke luar WhatsApp. Selain itu, fitur ini juga menghentikan penyimpanan otomatis gambar dan video ke galeri perangkat, meskipun belum jelas apakah pengguna masih dapat menyimpannya secara manual.

Jika diaktifkan pada obrolan grup, semua anggota akan diberi tahu bahwa pengaturan privasi tingkat lanjut telah aktif. Tombol ini tampaknya juga mematikan Meta AI yang biasa digunakan dalam obrolan untuk melakukan tugas seperti menjawab pertanyaan atau menghasilkan gambar.

Meskipun pengaturan ini mencegah ekspor obrolan secara keseluruhan, pengguna tetap dapat meneruskan pesan individual atau mengambil tangkapan layar. Oleh karena itu, meski fitur ini memperlambat upaya untuk menyimpan obrolan, tidak sepenuhnya mencegahnya. Selain itu, pengguna juga dapat mengunci obrolan lebih lanjut dengan menggunakan pesan menghilang, yang dapat diatur untuk dihapus secara otomatis setelah periode waktu tertentu.

Fitur ini saat ini hanya tersedia di versi beta, dan belum ada informasi tentang peluncurannya secara lebih luas.

WhatsApp Uji Coba Fitur Baru: Kirim Media Tanpa Bisa Disimpan Otomatis

WhatsApp tengah menguji fitur privasi baru yang memungkinkan pengirim media membatasi penerima untuk tidak dapat menyimpan foto atau video secara otomatis di perangkat mereka. Fitur ini pertama kali terdeteksi dalam versi beta terbaru WhatsApp untuk Android, sebagaimana dilaporkan oleh GSM Arena pada Jumat, 4 April. Dalam kondisi normal, aplikasi WhatsApp secara otomatis menyimpan semua jenis media yang diterima oleh pengguna ke dalam galeri ponsel. Namun, dengan fitur baru ini, pengirim kini bisa mencegah media yang dikirim disimpan secara lokal oleh penerima.

Walau masih dalam tahap uji coba, fitur ini disebut sebagai perluasan dari sistem privasi yang sebelumnya telah diterapkan untuk pesan menghilang. Bedanya, kali ini pengguna dapat menerapkannya juga pada media yang dikirim dalam percakapan biasa. Selain itu, fitur ini juga membatasi ekspor riwayat obrolan jika salah satu pihak telah mengaktifkan pengaturan privasi ini, meskipun penerusan pesan tetap bisa dilakukan.

Fitur ini disebut sebagai bagian dari “privasi obrolan tingkat lanjut” yang akan memperketat kontrol pengguna atas data pribadi mereka. Bila diaktifkan, pengguna lain dalam obrolan tidak akan bisa mengakses Meta AI yang terintegrasi dengan WhatsApp. Karena masih dalam tahap pengembangan, belum dapat dipastikan kapan fitur ini akan diluncurkan secara global. Namun demikian, saat resmi dirilis, fitur ini akan tersedia secara opsional sehingga pengguna bebas memilih apakah ingin mengaktifkannya atau tidak.

WhatsApp Hadirkan Fitur Musik di Status untuk Menambah Keceriaan Lebaran

Setelah menantikan beberapa waktu, kini pengguna WhatsApp di Indonesia akhirnya dapat menambahkan musik ke dalam status mereka. Fitur baru ini memberikan pengalaman yang lebih seru dan personal bagi para pengguna saat berbagi momen Lebaran. Melalui WhatsApp Status, yang terletak di tab Update, pengguna dapat membagikan foto, video, tautan, atau musik dengan kontak mereka, dan status tersebut akan hilang setelah 24 jam. Dengan adanya musik, berbagi momen lewat WhatsApp menjadi lebih menarik dan hidup.

Setiap status WhatsApp hanya bisa dilihat oleh kontak yang saling menyimpan nomor, memberikan tingkat privasi yang lebih tinggi. Selain itu, setiap pembaruan status dilindungi dengan enkripsi end-to-end, yang memastikan bahwa tidak ada pihak lain, termasuk WhatsApp, yang dapat mengakses isi status tersebut. Untuk menambahkan musik ke status, pengguna hanya perlu memilih foto atau video terlebih dahulu, kemudian ikon musik akan muncul di bagian atas layar. Pengguna bisa memilih lagu dari jutaan lagu yang tersedia di perpustakaan WhatsApp, yang bisa dicari berdasarkan judul atau nama artis. Di Indonesia, pengguna dapat menikmati lagu populer yang disesuaikan dengan wilayah mereka.

WhatsApp juga bekerja sama dengan Ed Sheeran untuk menghadirkan lagu “Azizam” sebagai bagian dari peluncuran fitur ini. Lagu yang berasal dari album terbaru Ed Sheeran ini, yang berarti “sayangku” dalam Bahasa Persia, bisa ditambahkan oleh pengguna untuk membuat status mereka semakin spesial. Dengan fitur baru ini, para pengguna bisa berbagi suasana hati mereka dan tetap terhubung dengan orang-orang terdekat melalui status WhatsApp yang lebih kreatif dan penuh musik.

Cara Agar WhatsApp Menampilkan Centang 1 Meski Anda Sedang Online

WhatsApp kini menjadi salah satu platform komunikasi utama di dunia digital. Namun, terkadang pengguna ingin menjaga aktivitas mereka agar tidak terlihat. Sebagai contoh, ada kalanya pengguna ingin tampil offline meskipun sebenarnya sedang online. Salah satu indikator ketidakaktifan pada penerima pesan adalah munculnya tanda centang satu pada pesan yang dikirimkan

Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membuat WhatsApp tetap menampilkan centang satu meskipun pengguna sedang online, berdasarkan berbagai sumber yang telah dirangkum.

Cara Membuat WA Centang Satu

Langkah pertama yang perlu dilakukan oleh pengguna adalah mengubah pengaturan privasi di WhatsApp, seperti mematikan status online, last seen, hingga centang biru. Setelah itu, pengguna bisa mengatur WhatsApp untuk menampilkan centang satu, meskipun mereka sedang aktif di aplikasi. Pengaturan ini bisa dilakukan dengan menggunakan aplikasi pihak ketiga atau tanpa aplikasi tambahan.

WhatsApp GB

Salah satu aplikasi yang dapat digunakan adalah WhatsApp GB, yang merupakan versi modifikasi dari WhatsApp. Aplikasi ini tidak tersedia di Play Store, sehingga pengguna harus mencarikannya dari penyedia pihak ketiga. Sebagai aplikasi yang tidak resmi, penggunaan WhatsApp GB membawa risiko terkait keamanan. Oleh karena itu, pengguna harus berhati-hati karena keamanan aplikasi ini tidak dapat dijamin.

Berikut adalah langkah-langkah untuk mengatur WhatsApp GB agar menampilkan centang satu:

  1. Unduh dan instal aplikasi WhatsApp GB
  2. Sinkronkan aplikasi dengan akun WhatsApp Anda
  3. Buka aplikasi WhatsApp GB
  4. Klik ikon tiga titik di pojok kanan atas
  5. Pilih menu ‘Pengaturan’, lalu pilih ‘Privasi dan Keamanan’
  6. Pilih ‘Kontak’ dan aktifkan opsi ‘Sembunyikan centang ganda’ dan ‘Sembunyikan centang biru’

Menggunakan Proxy

Alternatif lainnya adalah dengan memanfaatkan proxy. Dengan mengaktifkan proxy, WhatsApp akan terputus dari jaringan, sehingga pesan yang masuk tidak akan diterima oleh akun Anda. Akibatnya, pengirim hanya akan melihat satu centang, meskipun Anda tetap dapat online.

Cara ini lebih aman dibandingkan menggunakan aplikasi pihak ketiga. Berikut adalah langkah-langkah untuk mengaktifkan proxy di WhatsApp:

  1. Buka aplikasi WhatsApp
  2. Klik ikon tiga titik dan masuk ke menu ‘Setelan’
  3. Pilih ‘Penyimpanan dan Data’, kemudian pilih ‘Proxy’
  4. Masukkan alamat proxy, misalnya 1.1.1.1
  5. Kembali ke menu sebelumnya dan aktifkan proxy
  6. Biarkan proxy terhubung atau terputus

Setelah proxy aktif, pesan dari pengguna lain tidak akan diterima, tetapi Anda masih akan mendapatkan notifikasi bahwa ada pesan masuk tanpa melihat isinya. Untuk menghubungkan kembali WhatsApp ke jaringan, cukup matikan pengaturan proxy.

WhatsApp Terapkan Batasan Baru untuk Pesan Broadcast

WhatsApp baru saja mengumumkan langkah terbaru mereka dalam mengatasi penyebaran spam di aplikasi dengan membatasi jumlah pesan broadcast yang dapat dikirim oleh pengguna, baik individu maupun bisnis.

Dalam beberapa minggu mendatang, platform ini akan mulai menguji kebijakan pembatasan pesan broadcast untuk pengguna individu. Dengan aturan baru ini, akan ada batasan jumlah pesan yang dapat dikirim dalam periode satu bulan.

Meta memberikan contoh skenario di mana pengguna hanya dapat mengirim hingga 30 pesan broadcast per bulan. Jika pengguna ingin menjangkau lebih banyak orang, mereka dapat memanfaatkan fitur seperti pembaruan Status atau saluran sebagai alternatif.

Selain itu, WhatsApp juga mempertimbangkan penerapan pembatasan serupa bagi akun bisnis. Saat ini, akun WhatsApp Business masih dapat mengirim pesan broadcast tanpa batasan dan tanpa biaya. Namun, ke depan, Meta berencana memperkenalkan versi berbayar dengan fitur tambahan untuk mendukung kebutuhan bisnis.

Dalam beberapa bulan mendatang, Meta akan menguji fitur pesan broadcast baru yang dirancang untuk keperluan pembaruan produk atau promosi musiman. Pengguna akun bisnis juga akan mendapatkan opsi untuk menjadwalkan pesan.

Pada tahap uji coba ini, pelaku usaha akan diberikan 250 pesan broadcast gratis. Setelah batas tersebut terlampaui, mereka harus membayar untuk mengirim pesan tambahan. Namun, hingga kini, belum ada informasi resmi mengenai tarif yang akan dikenakan.

Kebijakan ini bertujuan agar pengguna tetap dapat menerima pesan broadcast tanpa merasa terganggu oleh pesan yang berlebihan. WhatsApp juga telah menerapkan berbagai langkah lain untuk mengurangi spam di kotak masuk pengguna, termasuk membatasi jumlah pesan pemasaran yang dapat diterima dalam sehari.

Tahun lalu, WhatsApp memperkenalkan fitur berhenti berlangganan, yang memungkinkan pengguna memilih untuk tidak menerima pesan tertentu dari suatu bisnis tanpa harus memblokir akun tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, WhatsApp Business telah menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi Meta. Strategi perusahaan adalah menyediakan aplikasi WhatsApp Business secara gratis dengan fitur dasar seperti profil bisnis dan katalog produk, kemudian mengenakan biaya untuk layanan premium seperti pesan pemasaran, layanan pelanggan, dan autentikasi berbasis API.

Sebagai bagian dari perubahan ini, Meta juga akan memperbarui logo aplikasi WhatsApp Business.

Hati-hati! Kenali 8 Tanda Chat Penipuan di WhatsApp

WhatsApp (WA) telah menjadi aplikasi komunikasi utama yang digunakan oleh jutaan orang di seluruh dunia. Namun, seiring dengan popularitasnya, aplikasi ini juga semakin menjadi sasaran empuk bagi para penipu yang memanfaatkan berbagai celah keamanan. Spam chat penipuan di WhatsApp kini semakin marak, dan penting bagi pengguna untuk mengenali ciri-ciri pesan mencurigakan agar tidak terjebak dalam berbagai modus penipuan. Berikut ini adalah 8 ciri-ciri umum yang perlu Anda waspadai.

1. Kesalahan Ketik dan Bahasa yang Tidak Biasa

Salah satu tanda yang paling sering muncul pada pesan penipuan adalah penggunaan bahasa yang tidak baku atau kesalahan ketik yang mencolok. Pesan-pesan semacam ini sering kali terkesan terburu-buru dan tidak profesional. Jika Anda menerima pesan yang tampaknya tidak teratur atau susunan kata-katanya membingungkan, terutama dari nomor yang tidak dikenal, waspadalah. Ini bisa jadi adalah upaya penipuan.

2. Tautan yang Mencurigakan

Salah satu modus penipuan umum adalah pengiriman tautan yang meminta Anda untuk mengkliknya. Tautan ini bisa membawa Anda ke situs web palsu atau mengunduh malware ke perangkat Anda. Jika tautan tersebut tampak mencurigakan atau berasal dari sumber yang tidak jelas, lebih baik untuk tidak membukanya, meskipun tautan tersebut terlihat resmi.

3. Permintaan Data Pribadi

Jangan pernah memberikan informasi pribadi melalui WhatsApp. Pesan yang meminta data sensitif seperti nomor kartu kredit, kata sandi, atau informasi rekening bank harus langsung dicurigai. Platform resmi seperti WhatsApp tidak akan pernah meminta informasi semacam itu melalui chat.

4. Ajakan untuk Meneruskan Pesan

Modus penipuan berikutnya adalah ajakan untuk meneruskan pesan kepada orang lain. Pesan-pesan semacam ini sering kali mengandung informasi palsu yang bertujuan memperluas jangkauan penipuan. Jika Anda menerima pesan yang meminta untuk meneruskan informasi tanpa memverifikasi kebenarannya, jangan lakukan.

5. Permintaan Uang atau Pembayaran

Jika Anda menerima pesan yang meminta uang atau klaim bahwa Anda harus membayar untuk mendapatkan akses ke WhatsApp atau layanan lainnya, ini pasti penipuan. WhatsApp adalah layanan gratis, sehingga setiap permintaan pembayaran terkait aplikasi ini patut dipertanyakan.

6. Menyamar Sebagai Orang yang Dikenal

Para penipu sering menyamar sebagai teman, keluarga, atau rekan kerja untuk mendapatkan kepercayaan Anda. Mereka bisa saja menggunakan foto palsu atau informasi pribadi yang telah mereka kumpulkan dari sumber lain. Jika Anda merasa ragu, selalu verifikasi kebenarannya dengan menghubungi orang tersebut secara langsung melalui saluran komunikasi lain.

7. Tawaran Hadiah atau Pekerjaan Menggiurkan

Penipuan melalui WhatsApp juga sering datang dengan tawaran hadiah, pekerjaan, atau investasi yang terlalu menggiurkan untuk menjadi kenyataan. Tawaran seperti ini biasanya terdengar sempurna, tetapi sering kali bertujuan untuk memanipulasi Anda. Jangan mudah tergoda oleh tawaran semacam ini.

8. Membangun Kepercayaan Sebelum Meminta Hal Mencurigakan

Beberapa penipu mungkin memulai percakapan dengan pendekatan yang lebih halus, seperti membangun hubungan atau kepercayaan sebelum meminta informasi pribadi atau menawarkan hal-hal yang mencurigakan. Jangan biarkan mereka memanfaatkan kebaikan Anda untuk tujuan yang salah.

Lindungi Diri Anda dari Modus Penipuan di WhatsApp

Dengan mengenali ciri-ciri spam chat penipuan di WhatsApp, Anda dapat lebih waspada dan terlindungi dari berbagai ancaman yang ada. Jika Anda menerima pesan yang mencurigakan, jangan ragu untuk melaporkannya ke pihak WhatsApp atau lembaga terkait lainnya. Dengan begitu, Anda tidak hanya menjaga keamanan diri sendiri, tetapi juga membantu orang lain agar terhindar dari penipuan yang serupa.

Panduan Praktis Menghubungkan WhatsApp ke Pusat Akun Meta: Integrasi Akun Jadi Lebih Mudah

WhatsApp kini menghadirkan fitur terbaru yang memungkinkan pengguna untuk menyambungkan akun mereka dengan Pusat Akun Meta. Fitur ini bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam mengelola akun di berbagai platform Meta, seperti Facebook dan Instagram, sehingga meningkatkan kenyamanan dan pengalaman pengguna.

Pusat Akun Meta merupakan solusi inovatif yang memungkinkan pengguna mengelola beberapa akun Meta dalam satu tempat. Melalui fitur ini, pengguna dapat masuk ke berbagai aplikasi, termasuk WhatsApp, Facebook, dan Instagram, hanya dengan satu akun. Langkah ini menunjukkan komitmen Meta untuk mempermudah pengalaman pengguna sekaligus memperkuat integrasi antar platform.

Langkah Pertama: Buka Pengaturan WhatsApp
Untuk menyambungkan WhatsApp ke Pusat Akun Meta, langkah awal yang perlu dilakukan adalah membuka aplikasi WhatsApp di perangkat Anda. Setelah itu, masuk ke menu pengaturan dengan mengetuk ikon tiga titik di pojok kanan atas layar. Langkah ini menjadi pintu awal untuk memulai proses integrasi.

Langkah Kedua: Akses Menu Pusat Akun
Setelah masuk ke menu pengaturan, cari opsi “Pusat Akun” dan pilih untuk melanjutkan. Pada menu ini, Anda dapat menambahkan akun Facebook atau Instagram. Proses ini memberikan kemudahan bagi pengguna untuk mengelola semua akun Meta mereka di satu tempat, menjadikan pengelolaan akun lebih efisien dan terpusat.

Langkah Ketiga: Tambahkan Akun Media Sosial
Langkah berikutnya adalah memilih opsi “Tambahkan akun Facebook” atau “Tambahkan akun Instagram.” Setelah itu, Anda perlu memberikan izin agar WhatsApp dapat mengakses informasi dari akun yang ingin dihubungkan. Memberikan izin ini penting untuk memastikan semua fitur dapat berfungsi optimal, mencerminkan keterbukaan dalam penggunaan data.

Dengan mengintegrasikan WhatsApp ke Pusat Akun Meta, pengguna dapat secara otomatis membagikan status atau konten WhatsApp ke Facebook dan Instagram. Fitur ini tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga mendukung interaksi sosial yang lebih luas di berbagai platform. Kehadiran fitur ini diharapkan dapat mempermudah komunikasi dan berbagi informasi di era digital yang semakin terhubung. Langkah ini menjadi bukti keseriusan Meta dalam memperkuat ekosistem aplikasi yang dimilikinya.

Cara Menghubungkan WhatsApp Ke Pusat Akun Meta: Langkah Mudah Untuk Integrasi Akun

WhatsApp meluncurkan fitur baru yang memungkinkan pengguna untuk menghubungkan akun mereka dengan Pusat Akun Meta. Fitur ini dirancang untuk memudahkan pengguna dalam mengelola akun di berbagai platform Meta, termasuk Facebook dan Instagram, sehingga meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan.

Pusat Akun Meta adalah inovasi yang memungkinkan pengguna untuk mengelola beberapa akun aplikasi Meta dalam satu tempat. Dengan fitur ini, pengguna dapat melakukan login ke berbagai aplikasi seperti WhatsApp, Facebook, dan Instagram menggunakan satu akun yang sama. Ini menunjukkan upaya Meta untuk menyederhanakan pengalaman pengguna dan meningkatkan integrasi antar aplikasi.

Langkah Pertama: Buka Setelan WhatsApp
Untuk menghubungkan WhatsApp ke Pusat Akun Meta, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membuka aplikasi WhatsApp di perangkat Anda. Setelah itu, masuk ke menu pengaturan dengan mengetuk ikon tiga titik di sudut kanan atas layar. Ini adalah langkah awal yang penting untuk memulai proses integrasi.

Langkah Kedua: Akses Pusat Akun
Setelah masuk ke pengaturan, cari opsi “Pusat Akun” dan ketuk untuk melanjutkan. Di sini, Anda akan menemukan pilihan untuk menambahkan akun Facebook atau Instagram. Proses ini memungkinkan Anda untuk menghubungkan semua akun Meta Anda dalam satu platform. Ini menunjukkan bahwa pengelolaan akun kini menjadi lebih praktis dan efisien.

Langkah Ketiga: Tambahkan Akun Sosial Media
Selanjutnya, pilih opsi “Tambahkan akun Facebook” atau “Tambahkan akun Instagram.” Setelah memilih salah satu opsi tersebut, Anda akan diminta untuk memberikan izin agar WhatsApp dapat mengakses informasi dari akun yang ingin Anda hubungkan. Mengizinkan akses ini penting untuk memastikan bahwa semua fitur dapat berfungsi dengan baik. Ini mencerminkan transparansi dalam penggunaan data pengguna.

Dengan menghubungkan WhatsApp ke Pusat Akun Meta, pengguna dapat dengan mudah membagikan status dan konten dari WhatsApp ke Facebook dan Instagram secara otomatis. Fitur ini tidak hanya menghemat waktu tetapi juga meningkatkan interaksi sosial pengguna di berbagai platform. Diharapkan bahwa inovasi ini akan membawa kemudahan bagi pengguna dalam berkomunikasi dan berbagi informasi di era digital yang semakin terintegrasi. Keberhasilan fitur ini akan menjadi langkah penting bagi Meta dalam memperkuat ekosistem aplikasinya.

Fitur Terbaru WhatsApp: Ubah Foto Selfie Jadi Stiker Unik

Memasuki awal tahun 2025, WhatsApp menghadirkan berbagai fitur baru yang menarik bagi para penggunanya. Salah satu fitur yang langsung menjadi sorotan adalah kemampuan untuk mengubah foto selfie menjadi stiker langsung melalui aplikasi. Fitur ini sudah tersedia untuk perangkat Android dengan versi WhatsApp 2.24.25.77, dan dijadwalkan segera hadir untuk pengguna iOS dalam waktu dekat.

Cara Membuat Stiker dari Foto Selfie

Kini, membuat stiker dari foto selfie bisa dilakukan dengan mudah. Pengguna cukup membuka ruang obrolan, lalu masuk ke menu stiker. Selanjutnya, tekan tombol “Create” dan pilih ikon “Camera” untuk mengambil foto selfie yang akan dijadikan stiker. Setelah foto berhasil diambil, pengguna akan diarahkan ke menu pengeditan stiker.

Pada tahap ini, pengguna dapat memilih jenis stiker, baik dalam bentuk asli atau versi yang dipotong otomatis (cropped). Tidak hanya itu, tersedia juga opsi untuk menambahkan emoji, teks, atau elemen dekoratif lainnya agar stiker terlihat lebih menarik. Setelah selesai, cukup tekan tombol “Send” untuk mengirimkan stiker ke obrolan.

Fitur Terbaru Lainnya di WhatsApp

Selain stiker selfie, WhatsApp juga menghadirkan sejumlah fitur tambahan untuk meningkatkan pengalaman pengguna, antara lain:

  • Efek Kamera: Memungkinkan pengguna menambahkan filter atau mengganti latar belakang video secara langsung.
  • Berbagi Paket Stiker: Mempermudah pengguna membagikan koleksi stiker langsung melalui obrolan.
  • Reaksi dengan Ketuk Dua Kali: Pengguna dapat memberikan reaksi cepat pada pesan hanya dengan mengetuknya dua kali.

Ketersediaan Fitur

Fitur-fitur terbaru ini mulai diluncurkan secara bertahap untuk pengguna WhatsApp di seluruh dunia sejak minggu ini. Jika Anda belum mendapatkan pembaruan, harap bersabar karena fitur ini akan tersedia secara bertahap.

Dengan pembaruan ini, WhatsApp terus menunjukkan komitmennya untuk menghadirkan inovasi yang memperkaya pengalaman komunikasi bagi penggunanya di berbagai penjuru dunia. Jangan lupa untuk memperbarui aplikasi WhatsApp Anda ke versi terbaru agar dapat menikmati semua fitur baru ini.

Mark Zuckerberg Ungkap CIA Dapat Akses Pesan WhatsApp Pengguna

CEO Meta, Mark Zuckerberg, mengungkapkan bahwa pesan WhatsApp pengguna dapat diakses oleh pihak ketiga, termasuk CIA, jika mereka memiliki akses fisik ke perangkat. Pernyataan ini disampaikan dalam episode podcast The Joe Rogan Experience, yang memicu kekhawatiran di kalangan pengguna tentang privasi dan keamanan data mereka. Ini menunjukkan bahwa meskipun WhatsApp menggunakan enkripsi end-to-end, ada celah yang dapat dimanfaatkan oleh agen pemerintah.

Zuckerberg menjelaskan bahwa meskipun enkripsi end-to-end melindungi konten pesan dari akses server Meta, data yang tersimpan di perangkat pengguna tetap rentan. Ia menegaskan, “Enkripsi membuat perusahaan tidak dapat melihat isi pesan, tetapi jika otoritas memiliki akses ke perangkat, mereka bisa membaca pesan tersebut.” Ini menunjukkan bahwa enkripsi tidak sepenuhnya menjamin keamanan jika perangkat itu sendiri tidak terlindungi.

Dalam diskusinya, Zuckerberg juga menyoroti penggunaan alat pengintai seperti perangkat lunak Pegasus yang memungkinkan agen pemerintah untuk mengakses data secara langsung dari perangkat tanpa perlu menyadap komunikasi. Dengan alat ini, mereka dapat membaca pesan terenkripsi, melihat foto, dan mengakses log panggilan. Ini mencerminkan tantangan besar dalam menjaga privasi di era digital saat ini.

Pernyataan Zuckerberg telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengguna WhatsApp mengenai bagaimana data pribadi mereka dapat diakses oleh pihak ketiga. Banyak yang mulai mempertanyakan efektivitas enkripsi dan langkah-langkah keamanan lain yang diterapkan oleh aplikasi pesan instan ini. Ini menunjukkan bahwa kepercayaan pengguna terhadap platform digital sangat penting dan harus dijaga dengan transparansi.

Menanggapi kekhawatiran ini, WhatsApp telah memperkenalkan beberapa fitur baru untuk meningkatkan privasi pengguna, termasuk pesan yang menghilang setelah jangka waktu tertentu. Fitur ini dirancang untuk mengurangi jumlah data sensitif yang disimpan pada perangkat dan memberikan tingkat perlindungan tambahan bagi pengguna. Ini menunjukkan upaya perusahaan untuk beradaptasi dengan kebutuhan keamanan yang terus berkembang.

Dengan pengakuan Zuckerberg mengenai potensi akses CIA terhadap pesan WhatsApp, semua pihak kini diajak untuk merenungkan tantangan keamanan yang dihadapi dalam komunikasi digital. Meskipun teknologi enkripsi memberikan perlindungan yang signifikan, penting bagi pengguna untuk tetap waspada terhadap potensi risiko dan menjaga keamanan perangkat mereka. Ini menjadi momen penting bagi industri teknologi untuk meningkatkan langkah-langkah perlindungan privasi demi menjaga kepercayaan pengguna.