Tag Archives: Artificial intelligence

https://shopthebootrack.com

Popularitas ChatGPT Meledak, OpenAI Hadapi Tantangan Kapasitas

CEO OpenAI, Sam Altman, mengungkapkan bahwa lonjakan penggunaan fitur pembuat gambar dalam ChatGPT telah menyebabkan tantangan kapasitas yang berpotensi menunda perilisan produk OpenAI. Dalam serangkaian unggahan di X pada Senin (31/3), Altman menjelaskan bahwa meningkatnya popularitas alat generator gambar animasi dari ChatGPT sedang ditangani dengan serius agar tetap memenuhi ekspektasi pengguna. Namun, ia juga mengakui bahwa beberapa produk mungkin mengalami keterlambatan dalam perilisannya.

“Kami memastikan semuanya dapat terkendali, tetapi pengguna perlu memahami bahwa beberapa produk OpenAI akan tertunda, ada hal yang harus diistirahatkan, dan terkadang layanan bisa berjalan lebih lambat karena tantangan kapasitas,” ujar Altman, seperti dikutip dari TechCrunch pada Selasa (1/4). Ia menambahkan bahwa timnya terus bekerja secepat mungkin untuk memastikan sistem tetap berjalan dengan optimal.

Dalam beberapa pekan terakhir, fitur pembuat gambar baru dari OpenAI telah mendapatkan respons luar biasa dari pengguna di seluruh dunia. Selain disambut dengan antusiasme, alat ini juga menuai kontroversi karena kemampuannya yang sangat mengesankan dalam mereplikasi gaya gambar tangan khas Studio Ghibli. Selama akhir pekan, Altman mengungkapkan bahwa sejak peluncuran fitur baru ini, tim OpenAI harus bekerja lembur demi menjaga layanan tetap stabil.

Popularitas ChatGPT pun semakin meroket. Dalam satu jam saja pada Senin (31/3), platform ini berhasil menambah satu juta pengguna baru. Saat ini, ChatGPT memiliki 500 juta pengguna mingguan dengan 20 juta pelanggan berbayar, meningkat dari 300 juta pengguna mingguan dan 15,5 juta pelanggan berbayar pada akhir 2024. Untuk mengatasi masalah kapasitas ini, OpenAI menunda peluncuran alat pembuat gambar bagi pengguna gratis serta menonaktifkan sementara fitur pembuatan video untuk pengguna baru Sora, rangkaian alat AI generatif milik perusahaan.

Pixel 9a Siap Meluncur, Hadir di Berbagai Negara Mulai April 2025

Google akhirnya mengumumkan jadwal perilisan Pixel 9a setelah mengalami penundaan dari tanggal yang semula direncanakan. Menurut laporan Engadget, ponsel terbaru ini akan debut di Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris pada 10 April 2025. Selanjutnya, perangkat ini akan tersedia di sejumlah negara Eropa, seperti Jerman, Prancis, Italia, Spanyol, Belanda, Swedia, dan lainnya pada 14 April 2025. Sementara itu, Australia, India, Singapura, Taiwan, dan Malaysia baru akan mendapatkannya pada 16 April 2025.

Awalnya, Pixel 9a dijadwalkan rilis pada 26 Maret 2025, tetapi peluncurannya harus diundur karena masalah kualitas komponen yang berdampak pada sejumlah perangkat. Sebuah bocoran menyebutkan bahwa ada dugaan kendala overheating pada kamera, namun Google menegaskan bahwa penundaan ini bukan disebabkan oleh hal tersebut.

Pixel 9a hadir dengan kamera ganda, chipset Tensor G4, serta fitur AI canggih seperti Magic Editor, Magic Eraser, Best Take, dan Photo Unblur. Ponsel ini juga dibekali layar 6,3 inci dengan refresh rate 120Hz dan kecerahan maksimal 2.700 nits, menawarkan pengalaman visual yang lebih tajam dan responsif. Dengan baterai 5.100mAh, daya tahannya bahkan lebih baik dibandingkan Pixel 9 Pro XL.

Dari segi fotografi, Pixel 9a membawa sensor utama 48MP dan kamera ultra-wide 13MP, menjadikannya pilihan menarik bagi penggemar fotografi mobile. Dengan fitur canggih dan daya tahan baterai yang lebih lama, Pixel 9a berpotensi menjadi salah satu ponsel paling diminati tahun ini.

Transformasi Digital Pendidikan di SMPN 7 Tual: Workshop Inovasi Pembelajaran dengan Teknologi AI

Suasana penuh semangat tercipta di SMPN 7 Tual pada Sabtu (15/3/2025) saat para guru berkumpul mengikuti Workshop Inovasi Pembelajaran Digital bertema “Deep Learning, Microsite, dan AI untuk Pendidikan Masa Depan” yang diselenggarakan dalam nuansa Ramadhan. Para peserta terlihat antusias berdiskusi dan langsung mencoba berbagai teknologi yang diperkenalkan dalam sesi pelatihan.

Workshop ini mengusung kolaborasi antara inovator teknologi dan pendidik untuk memaksimalkan pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran. Djamaluddin Rettob, S.Pd., menjelaskan bagaimana Deep Learning dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan adaptif. Andi Ridwan, M.Pd., membahas bagaimana Artificial Intelligence (AI) dapat membantu guru dalam menyusun materi ajar secara lebih efisien. Sementara Lailatul Muannisak, M.Pd., memperkenalkan Microsite sebagai platform pembelajaran mandiri yang memperkaya pengalaman belajar siswa.

Kepala SMPN 7 Tual, Saripa L. Banyal, S.Pd., yang juga menjadi penggagas kegiatan ini, mengungkapkan bahwa teknologi kini bukan sekadar pelengkap, tetapi merupakan bagian penting dari pembelajaran modern. Ia menekankan pentingnya kesiapan guru untuk memanfaatkan teknologi dalam menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif. M. Tahir Banyal, M.Pd., Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tual, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Dinas Pendidikan untuk mendorong digitalisasi pendidikan di Kota Tual, dan menguasai teknologi seperti AI dan Microsite menjadi kunci dalam peningkatan kualitas pendidikan.

Diharapkan melalui workshop ini, para guru semakin percaya diri untuk mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran mereka, sehingga transformasi digital dalam pendidikan semakin nyata dan siap mempersiapkan generasi masa depan yang lebih maju.

G-Schools Indonesia Summit 2025: Menyambut Masa Depan Pendidikan dengan Teknologi AI

PT Reformasi Generasi Indonesia (REFO) baru-baru ini mengadakan acara G-Schools Indonesia Summit (GSIS) 2025, yang bertujuan untuk mengenalkan peran penting Artificial Intelligence (AI) dalam dunia pendidikan di Indonesia. Acara ini menjadi ajang bagi para pendidik untuk menggali potensi teknologi Google dalam pembelajaran dan menerapkannya secara praktis untuk meningkatkan efektivitas pendidikan.

Founder dan Managing Director REFO, Pepita Gunawan, menyampaikan bahwa AI telah mengubah batasan-batasan dalam dunia pendidikan, menciptakan peluang baru sekaligus tantangan yang harus dihadapi. “Kita harus terus mengupdate diri dalam literasi AI agar bisa menavigasi pesatnya perkembangan teknologi ini,” ujar Pepita. GSIS 2025 diadakan di Sekolah IPEKA BSD, yang merupakan sekolah rujukan Google pertama di Asia Tenggara.

Acara ini mengajak pendidik untuk memanfaatkan AI dalam pembelajaran STEM, dengan pendekatan holistik dan interdisipliner yang bertujuan untuk membekali siswa dengan kemampuan adaptasi, inovasi, berpikir kritis, serta memecahkan masalah secara bijak dan kreatif. Head of Education & Channels, Google for Education, Gary Lim, mengapresiasi antusiasme para pendidik Indonesia yang ingin beradaptasi dengan teknologi AI.

Menurutnya, acara ini memberikan peluang berharga bagi para peserta untuk berbagi pengalaman dan memperdalam pemahaman mereka tentang penggunaan AI dalam pendidikan. REFO berharap GSIS dapat menjadi acara tahunan yang membantu pendidik Indonesia tetap terdepan dalam memanfaatkan teknologi secara efisien dan bertanggung jawab.

Anak Lebih Hebat dari AI: Kecerdasan dengan Budi Pekerti

Certified Positive Discipline Parent Educator, Damar Wahyu Wijayanti, menegaskan bahwa anak memiliki keunggulan yang tidak dapat disaingi oleh Artificial Intelligence (AI), yakni pemahaman terhadap nilai-nilai budi pekerti dalam kehidupan. Dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, ia menjelaskan bahwa AI, meskipun serba bisa, tetap tidak dapat meniru aspek kemanusiaan seperti empati dan kasih sayang. Menurutnya, kemampuan anak terus berkembang berdasarkan nilai-nilai yang diajarkan oleh orang tua, sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh AI yang hanya mengolah data dan meniru manusia.

Damar, yang juga Co-Founder goodenoughparents.id, menambahkan bahwa anak yang dibentuk dengan budi pekerti sejak kecil akan tumbuh menjadi pribadi yang penuh empati. Sebaliknya, AI, meskipun cerdas, tidak mampu merasakan emosi. Ia juga menyoroti bahwa dalam perkembangannya, baik anak maupun AI dapat menjadi cerminan dari apa yang diajarkan oleh pemiliknya. Oleh karena itu, orang tua memiliki peran penting dalam mengajarkan anak untuk menggunakan AI dengan bijak, seperti tidak melakukan plagiarisme dan tetap berusaha dalam menyelesaikan tugas tanpa bergantung sepenuhnya pada teknologi.

Damar menekankan bahwa anak harus tetap didorong untuk berpikir secara mandiri dan tidak mengandalkan AI dalam setiap aspek kehidupan. Ia mengingatkan bahwa budi pekerti mengajarkan nilai-nilai seperti ketekunan, tanggung jawab, dan ketahanan dalam menghadapi tantangan. Meskipun keterampilan menggunakan AI penting untuk dikembangkan, anak juga perlu memiliki kemampuan pendamping agar dapat memanfaatkan teknologi dengan lebih bijak dan bertanggung jawab.

Bagian III: Perkembangan Teknologi Komunikasi dalam Teori Klasik

Kemajuan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) semakin pesat, khususnya di Indonesia. Namun, AI sebenarnya bukanlah fenomena baru yang hanya berkembang di era digital saat ini. Perbincangan mengenai kecerdasan buatan telah dimulai sejak tahun 1950-an, ketika para ilmuwan berupaya menciptakan mesin yang mampu berpikir dan bertindak layaknya manusia.

AI di masa lalu merupakan hasil pemikiran para ahli teknologi yang bercita-cita mengembangkan sistem yang dapat meniru kecerdasan manusia. Konsep ini sejalan dengan teori Diffusion of Innovations yang dikemukakan oleh Everett M. Rogers. Dalam teorinya, Rogers menjelaskan bahwa tujuan utama teknologi adalah untuk mempermudah pekerjaan manusia dan mengurangi ketidakpastian dalam mencapai hasil yang diinginkan.

Keberadaan AI semakin berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan efisiensi dalam berbagai sektor. Salah satu contohnya adalah dunia jurnalistik. Pada tahun 2023, perhatian publik di Indonesia kembali tertuju pada AI setelah salah satu stasiun televisi swasta memperkenalkan presenter berita berbasis AI. Ini mengingatkan kembali pada perdebatan sebelumnya mengenai “jurnalisme robot,” di mana AI mulai dimanfaatkan untuk menyusun berita secara otomatis.

Selain dalam dunia media, AI juga semakin banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Chatbot seperti ChatGPT, Google Bard, dan Perplexity telah menjadi alat yang membantu berbagai aktivitas, mulai dari penerjemahan hingga penyusunan artikel akademis. Namun, kemajuan ini juga memunculkan berbagai kekhawatiran, termasuk ancaman terhadap peran manusia di dunia kerja.

Untuk memahami dampak AI lebih dalam, perspektif teori Social Construction of Technology (SCOT) dapat digunakan. SCOT menekankan bahwa perkembangan teknologi tidak hanya ditentukan oleh inovasi ilmiah, tetapi juga oleh interaksi sosial di dalam masyarakat. Dalam pandangan ini, teknologi bukan sekadar produk ilmiah, tetapi juga hasil dari keputusan dan kebutuhan sosial.

Pinch dan Bijker, pencetus teori SCOT, mengungkapkan bahwa setiap teknologi melewati proses sosial sebelum diterima oleh masyarakat. Dalam konteks AI, penerimaan publik terhadap teknologi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kebutuhan industri, perubahan gaya hidup, serta keberadaan kelompok sosial yang mendorong inovasi.

Meskipun AI menawarkan berbagai kemudahan, ada tantangan besar yang harus dihadapi, salah satunya adalah masalah akurasi informasi. Dengan kecepatan penyebaran informasi yang tinggi, muncul kekhawatiran bahwa AI dapat digunakan untuk menyebarkan berita yang kurang akurat atau bahkan hoaks. Selain itu, ada juga kekhawatiran mengenai dampak AI terhadap nilai-nilai kemanusiaan, terutama jika teknologi ini mulai menggantikan peran manusia dalam pengambilan keputusan yang bersifat etis.

Namun, AI juga dapat menjadi solusi bagi tantangan yang ada. Teknologi ini mampu membantu menyaring dan mengolah informasi dengan lebih akurat. Dalam dunia jurnalistik, misalnya, AI dapat digunakan untuk mengecek fakta dan memastikan berita yang disajikan lebih terpercaya. Selain itu, AI juga mampu menghadirkan konten dalam berbagai format, seperti teks, gambar, dan video, yang semakin memperkaya cara penyampaian informasi.

Meskipun AI memiliki potensi besar, penting bagi manusia untuk tetap menjadi pengendali utama. Teknologi ini harus dikembangkan dengan mempertimbangkan norma, etika, dan budaya masyarakat. Dengan demikian, AI dapat menjadi alat yang mendukung kehidupan manusia tanpa mengancam nilai-nilai kemanusiaan.

Kesimpulannya, perkembangan AI harus dilihat dari berbagai perspektif, termasuk melalui teori SCOT yang menekankan interaksi sosial dalam proses inovasi teknologi. Dengan pemahaman yang tepat, AI dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kualitas hidup tanpa mengesampingkan nilai-nilai sosial dan budaya yang telah ada.

Kulkas Samsung Bespoke AI RS70 Resmi Meluncur, Lebih Cerdas dan Irit Daya

Samsung kembali memanjakan konsumen Indonesia dengan peluncuran kulkas pintar terbaru dari lini Bespoke AI, yakni seri RS70. Dikenal dengan kecanggihan teknologinya, kulkas pintar ini hadir dengan berbagai fitur berbasis artificial intelligence (AI) yang dirancang untuk membantu pengguna dalam mengelola makanan dengan lebih efisien, terutama bagi mereka yang memiliki kebutuhan penyimpanan makanan dalam jumlah besar.

Dengan kapasitas sebesar 680 liter, Bespoke AI RS70 menawarkan ruang penyimpanan yang sangat luas, ideal untuk rumah tangga besar atau bagi mereka yang gemar memasak dan membutuhkan ruang lebih untuk menyimpan bahan makanan. Keunggulan utama dari kulkas ini adalah kemampuannya untuk menyimpan stok makanan dalam jumlah besar, tanpa membuat tampilan kulkas terlihat sesak atau penuh. Teknologi SpaceMax yang diterapkan pada kulkas ini memungkinkan dinding kulkas yang lebih ramping, namun tetap memiliki insulasi yang efisien, sehingga kapasitasnya tetap besar namun desainnya tetap minimalis dan elegan.

Konektivitas Pintar dengan Aplikasi SmartThings

Salah satu fitur unggulan dari Bespoke AI RS70 adalah kemampuannya untuk terhubung dengan perangkat smartphone pengguna melalui aplikasi SmartThings. Dengan fitur ini, pengguna dapat mengoperasikan kulkas secara jarak jauh melalui ponsel pintar mereka. Beberapa fungsinya termasuk memeriksa stok bahan makanan, melihat tanggal kedaluwarsa, serta mengatur suhu kulkas dan freezer secara real-time. Fitur Food List dalam aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk melacak bahan makanan yang ada di dalam kulkas serta mengingatkan kapan saatnya untuk menggunakan bahan tersebut sebelum kadaluwarsa.

Lebih menarik lagi, kulkas pintar ini dilengkapi dengan AI Recipe, fitur yang memberikan rekomendasi resep masakan berdasarkan bahan-bahan yang ada di kulkas. Jadi, jika bingung ingin memasak apa, aplikasi ini dapat membantu mencarikan resep yang sesuai dengan persediaan makanan yang ada di dalam kulkas.

Penghematan Energi dengan SmartThings AI

Bukan hanya canggih dalam hal pengelolaan makanan, Bespoke AI RS70 juga menawarkan fitur SmartThings AI Energy Mode yang dapat membantu pengguna menghemat energi hingga 10 persen. Fitur ini memungkinkan kulkas untuk mengoptimalkan penggunaan energi dengan menyesuaikan kecepatan kompresor, siklus defrost, dan pengaturan suhu untuk mengurangi konsumsi daya, tanpa mengorbankan kualitas pendinginan. Jika penggunaan listrik kulkas melebihi target yang ditetapkan, aplikasi SmartThings akan memberi rekomendasi untuk mengaktifkan Saving Mode, yang akan lebih menghemat energi dengan menyesuaikan pengaturan yang lebih efisien.

Selain itu, kulkas ini juga dilengkapi dengan Digital Inverter Compressor yang dapat menyesuaikan kecepatan kompresor secara otomatis sesuai kebutuhan pendinginan, membantu memastikan efisiensi energi dan performa optimal. Samsung juga memberikan garansi 20 tahun untuk kompresor ini, memberikan rasa aman bagi pengguna terkait ketahanan perangkat dalam jangka panjang.

Desain Menarik dan Harga Terjangkau

Kulkas Bespoke AI RS70 hadir dengan dua pilihan warna elegan, yaitu silver dan hitam, yang dapat menambah kesan modern pada dapur Anda. Meskipun hadir dengan berbagai fitur canggih, harga kulkas ini terbilang cukup terjangkau di kelasnya, dengan harga mulai dari Rp 14.599.000. Kulkas ini dapat dibeli secara online maupun langsung di toko resmi Samsung dan toko elektronik mitra Samsung di Indonesia.

Dengan berbagai fitur canggih yang ditawarkan, seperti pengelolaan stok makanan secara pintar, penghematan energi, serta kemudahan akses melalui aplikasi, Bespoke AI RS70 menjadi pilihan ideal bagi keluarga besar atau mereka yang menginginkan kulkas pintar dengan desain minimalis namun fungsional.

Gemini 2.0 Flash Thinking: Inovasi AI Google yang Bisa Berpikir Seperti Manusia

Google baru saja meluncurkan model kecerdasan buatan (AI) terbaru mereka, yang dinamakan gemini 2.0 flash thinking experimental. model ini dirancang dengan kemampuan berpikir secara logis (reasoning), mirip dengan teknologi yang dimiliki oleh chatgpt, dan diklaim memiliki kemampuan berpikir yang menyerupai cara berpikir manusia.

apa itu model ai dengan kemampuan bernalar?
model ai yang memiliki kemampuan bernalar biasanya digunakan untuk memecahkan masalah yang kompleks, seperti soal matematika atau sains. teknologi ini memungkinkan ai untuk memproses jawaban secara bertahap dan logis, guna menghasilkan solusi yang lebih tepat.

logan kilpatrick, yang menjabat sebagai lead product di google ai studio, menjelaskan bahwa gemini 2.0 flash thinking experimental merupakan langkah awal dari pengembangan model ai yang lebih canggih dan mendalam oleh google. model ini dirancang agar mampu memproses informasi secara berulang hingga menemukan jawaban yang paling optimal.

teknologi yang mendasari gemini 2.0
menurut jeff dean, chief scientist di divisi ai google (deepmind), model ini telah melewati serangkaian pelatihan yang intensif. tujuan utama dari pelatihan ini adalah agar ai dapat berpikir secara sistematis dan terstruktur dalam menyelesaikan masalah. gemini 2.0 dirancang untuk menyusun jawaban secara bertahap, yang memungkinkan pengguna memperoleh hasil yang lebih akurat.

meskipun proses berpikirnya tidak secepat beberapa model ai lain yang ada, gemini 2.0 tetap memiliki kinerja yang baik berkat teknologi flash yang mendasarinya. meskipun fokus pada akurasi, pencarian jawaban dengan model ini mungkin memakan waktu lebih lama dibandingkan model ai tradisional.

demonstrasi kemampuan gemini 2.0
logan kilpatrick dan jeff dean memperlihatkan kemampuan gemini 2.0 melalui sejumlah contoh soal. salah satunya adalah saat model ini diminta untuk menghitung jumlah tiga dari empat angka pada bola biliar (7, 9, 11, dan 13) yang hasilnya adalah 30.

meskipun angka-angka tersebut tidak dapat dijumlahkan langsung menjadi 30, gemini 2.0 berhasil menemukan solusi yang kreatif dengan mengubah angka 9 menjadi 6. dengan kombinasi angka 6, 11, dan 13, totalnya menjadi 30. pemecahan masalah ini memakan waktu sekitar 9,1 detik.

dalam demonstrasi lainnya, jeff dean menguji model ini dengan soal fisika yang lebih rumit. ai ini dapat memberikan jawaban yang benar setelah memproses langkah-langkahnya dalam waktu sekitar 37,7 detik.

ketersediaan gemini 2.0
meskipun google belum mengungkapkan tanggal pasti peluncuran gemini 2.0 flash thinking experimental secara umum, pengguna yang tertarik untuk mencoba model ini sudah bisa mengaksesnya melalui platform ai studio mulai pekan ini.

pengembangan ini merupakan langkah signifikan dalam dunia kecerdasan buatan, khususnya untuk aplikasi yang memerlukan logika tingkat tinggi.

Pengertian Teknologi Informasi: Fungsi, Contoh, dan Prediksi Masa Depan

Teknologi Kemajuan Kecerdasan Buatan (AI)

Kecerdasan buatan (AI) telah diadopsi secara luas untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Di masa depan, AI diprediksi akan terus berkembang dan mampu membantu pengambilan keputusan yang lebih kompleks. Teknologi ini juga dapat digunakan untuk personalisasi layanan bisnis serta memperkuat keamanan siber. Sejumlah sektor akan mengalami otomatisasi lebih lanjut, di mana banyak tugas yang akan dijalankan oleh robot.

Perkembangan Jaman Internet “IoT

Internet of Things (IoT) mencakup jaringan perangkat, sensor, dan sistem yang saling terhubung untuk mengumpulkan serta membagikan data. Pengaruh IoT sudah terasa dalam kehidupan sehari-hari. Di masa depan, hampir semua benda akan terhubung ke internet, termasuk kendaraan dan rumah, sehingga meningkatkan keamanan dari potensi pencurian atau kebakaran.

Meluasnya Teknologi 5G

Meskipun teknologi 5G sudah mulai digunakan, cakupannya masih terbatas. Dalam beberapa tahun ke depan, 5G akan semakin meluas dan memungkinkan akses internet yang jauh lebih cepat. Inovasi seperti virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) juga akan semakin mudah diakses berkat kecepatan internet yang lebih tinggi.

Peningkatan Penggunaan Virtual dan Augmented Reality

Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) diperkirakan akan semakin populer di masa depan. Teknologi seperti Metaverse, yang saat ini masih terbatas penggunaannya, mungkin akan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Orang-orang bisa berinteraksi secara digital dalam lingkungan yang terasa nyata dan imersif.

Penggunaan Teknologi Blockchain yang Lebih Luas

Teknologi blockchain, yang saat ini dikenal luas melalui penggunaannya pada mata uang kripto seperti Bitcoin, diprediksi akan semakin diperluas ke berbagai sektor. Teknologi ini unggul dalam hal keamanannya, sistem yang transparan, serta kemampuannya untuk menyimpan data yang tidak dapat dihapus atau diubah.

Otomotif Masa Depan Akan Datang

Selain perkembangan kendaraan listrik, kendaraan otonom atau tanpa pengemudi juga diprediksi akan semakin maju. Kendaraan ini diyakini dapat mengurangi kecelakaan yang disebabkan oleh kesalahan manusia, sehingga membuat perjalanan lebih aman dan efisien.