Tag Archives: Digital

https://shopthebootrack.com

Kemkomdigi Bertindak Tegas, Ungkap Jaringan Fake BTS Penyebar SMS Penipuan

Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) mengambil langkah tegas dalam menindak kasus penyalahgunaan frekuensi radio yang digunakan untuk menyebarkan SMS penipuan melalui perangkat Base Transceiver Station (BTS) palsu atau fake BTS. Kasus ini mencuat setelah banyak laporan dari masyarakat mengenai meningkatnya SMS penipuan yang dikirim bukan dari operator resmi. Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menyatakan bahwa Ditjen Infrastruktur Digital (DJID) telah diperintahkan untuk menyelidiki dan mengambil tindakan terhadap aktivitas ilegal ini.

Kemkomdigi telah mengerahkan Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio (Balmon SFR) guna melacak dan mengidentifikasi sumber sinyal ilegal yang digunakan pelaku. Modus operandi yang digunakan adalah memancarkan sinyal menyerupai BTS resmi, sehingga memungkinkan pengiriman SMS secara massal tanpa melalui jaringan operator yang sah. Dengan metode ini, para pelaku dapat mengirim pesan penipuan yang menawarkan hadiah palsu atau meminta data pribadi tanpa terdeteksi oleh sistem keamanan operator seluler.

Hasil investigasi awal menunjukkan indikasi kuat adanya perangkat BTS ilegal yang beroperasi pada frekuensi milik salah satu operator, tetapi tidak terdaftar dalam jaringan resmi. Hal ini mengonfirmasi bahwa infrastruktur telekomunikasi ilegal telah digunakan untuk menyebarkan SMS penipuan. Kemkomdigi telah berkoordinasi dengan Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mengingat modus penipuan ini sering menyasar nasabah layanan keuangan.

Selain itu, Kemkomdigi juga bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk mengusut pelaku serta memastikan tindakan hukum yang tegas terhadap mereka yang menyalahgunakan frekuensi radio untuk kegiatan kriminal. Menteri Meutya menegaskan bahwa keamanan infrastruktur telekomunikasi adalah prioritas utama dan tidak boleh dikompromikan. Ia mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap SMS mencurigakan serta selalu memverifikasi informasi sebelum bertindak.

Sebagai langkah pencegahan, Kemkomdigi akan menggencarkan edukasi publik terkait ciri-ciri SMS penipuan dan bahaya fake BTS. Operator seluler juga didorong untuk meningkatkan sistem keamanan mereka guna mendeteksi aktivitas mencurigakan lebih dini. Masyarakat diingatkan untuk tidak mengklik tautan mencurigakan atau memberikan data pribadi melalui SMS dari sumber yang tidak terpercaya. Jika menerima SMS penipuan, segera laporkan ke pihak berwenang agar tindakan lebih lanjut dapat segera dilakukan.

Akhir Era Skype: Microsoft Resmi Hentikan Layanan di 2025

Microsoft mengumumkan bahwa layanan Skype akan dihentikan secara permanen pada 5 Mei 2025, setelah lebih dari dua dekade beroperasi. Keputusan ini diambil seiring peralihan perusahaan ke Microsoft Teams sebagai platform komunikasi utama. Presiden Aplikasi dan Platform Kolaboratif Microsoft 365, Jeff Teper, menyatakan bahwa perubahan ini bertujuan untuk menyederhanakan layanan perpesanan dan mempercepat inovasi.

Selama masa transisi, Skype masih dapat digunakan, tetapi setelah tenggat waktu berakhir, pengguna yang belum melakukan migrasi akan kehilangan akses ke data mereka. Oleh karena itu, Microsoft menyarankan pengguna untuk memindahkan kontak serta riwayat percakapan ke Teams sebelum batas waktu yang ditentukan. Nantinya, data Skype dapat diunduh melalui fitur ekspor dalam aplikasi Teams, meskipun mekanisme lengkapnya belum dijelaskan secara rinci.

Skype pertama kali diperkenalkan pada 2003 dan kemudian diakuisisi oleh Microsoft pada 2011 dengan nilai 8,5 miliar dolar AS. Pada masa kejayaannya, platform ini memiliki 300 juta pengguna aktif harian pada 2013. Namun, seiring hadirnya Teams, popularitas Skype terus menurun. Pada 2021, Microsoft menjadikan Teams sebagai aplikasi komunikasi utama di Windows 11, yang mempercepat peralihan pengguna dari Skype ke Teams.

Microsoft juga telah menghentikan layanan pengisian kredit Skype sejak Desember 2024, mendorong pelanggan untuk berlangganan paket komunikasi alternatif. Sementara itu, pengguna dengan sisa kredit masih dapat mengakses layanan panggilan melalui fitur “Skype Dial Pad” di portal web dan Teams. Microsoft optimistis bahwa mayoritas pengguna akan beralih ke Teams, sebagaimana Word, Excel, dan PowerPoint yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

IC4: Solusi Digital untuk Menangkal Kejahatan Siber

Aplikasi IC4 resmi diluncurkan sebagai inovasi untuk melindungi masyarakat dari berbagai bentuk kejahatan siber. Aplikasi ini dapat digunakan untuk memeriksa pesan penipuan, rekening mencurigakan, file berbahaya, tautan phishing, serta indikasi kebocoran data. Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menyatakan bahwa pemerintah sangat mendukung kehadiran IC4 sebagai langkah konkret dalam menjaga keamanan ruang digital. Ia menekankan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam membangun ekosistem digital yang lebih aman bagi masyarakat Indonesia.

Selain itu, Deputi III Bidang Keamanan Siber dan Sandi BSSN, Sulistyo, mengungkapkan bahwa peluncuran IC4 mencerminkan semangat gotong royong yang kini diterapkan dalam ruang siber. Menurutnya, inisiatif ini menunjukkan bahwa keamanan digital bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga melibatkan sektor swasta dan masyarakat luas. Ahli forensik digital Ruby Alamsyah, selaku pengembang IC4, menambahkan bahwa aplikasi ini dapat terwujud berkat dukungan data dari Kementerian Komunikasi dan Digital serta BSSN, sehingga mampu melakukan verifikasi ancaman siber dengan lebih cepat dan akurat.

IC4 dilengkapi dengan sepuluh fitur utama, di antaranya Cek Email, Cek Link Phising, Cek File/APK, Cek Rekening, Cek Pesan Penipuan, Cek No. Telepon, Cek Fintech, Lapor Kasus, Artikel Pakar, dan Stophising.id. Aplikasi ini dapat diunduh secara gratis melalui perangkat Android maupun iOS, memberikan akses mudah bagi masyarakat dalam menghadapi ancaman siber yang semakin berkembang.

Avatar AI Lisa Dan Jimbo Inovasi Interaksi Digital Dalam Dunia Pendidikan

Dua avatar AI bernama Lisa dan Jimbo diperkenalkan sebagai solusi inovatif untuk meningkatkan interaksi digital di dunia pendidikan. Dikenalkan dalam acara peluncuran teknologi terbaru, kedua avatar ini dirancang untuk membantu siswa dalam proses belajar dengan cara yang lebih interaktif dan menarik.

Lisa dan Jimbo menggunakan teknologi kecerdasan buatan yang canggih, termasuk pemrosesan bahasa alami (NLP) dan pengenalan suara, untuk berkomunikasi dengan siswa. Mereka dapat menjawab pertanyaan, memberikan penjelasan, dan bahkan memfasilitasi diskusi kelompok. Dengan kemampuan ini, Lisa dan Jimbo tidak hanya berfungsi sebagai asisten virtual, tetapi juga sebagai teman belajar yang dapat diandalkan. Ini menunjukkan bahwa teknologi dapat meningkatkan pengalaman belajar dengan cara yang lebih personal.

Salah satu tujuan utama pengembangan Lisa dan Jimbo adalah untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran jarak jauh. Dengan ekspresi wajah yang realistis dan suara yang sinkron dengan ucapan, kedua avatar ini mampu menciptakan suasana belajar yang lebih hidup dan menarik. Penelitian menunjukkan bahwa interaksi yang lebih manusiawi dapat membantu siswa merasa lebih terhubung dengan materi pelajaran dan meningkatkan motivasi mereka untuk belajar. Ini mencerminkan pentingnya pendekatan inovatif dalam pendidikan modern.

Avatar AI ini juga dirancang untuk mendukung berbagai metode pembelajaran, termasuk pembelajaran individual dan kolaboratif. Siswa dapat berinteraksi dengan Lisa dan Jimbo kapan saja dan di mana saja, memungkinkan mereka untuk belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing. Fleksibilitas ini sangat penting dalam konteks pendidikan saat ini, di mana banyak siswa menghadapi tantangan dalam menyesuaikan diri dengan pembelajaran daring.

Lisa dan Jimbo dilengkapi dengan kemampuan multibahasa, memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dengan siswa dari berbagai latar belakang bahasa. Hal ini sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung keberagaman di kelas. Dengan demikian, avatar ini tidak hanya membantu siswa memahami materi pelajaran tetapi juga menghargai perbedaan budaya.

Dengan peluncuran Lisa dan Jimbo, para pendidik berharap bahwa teknologi avatar AI ini akan menjadi bagian integral dari sistem pendidikan masa depan. Mereka percaya bahwa penggunaan teknologi ini dapat membantu mengatasi tantangan yang dihadapi oleh siswa dalam pembelajaran jarak jauh serta meningkatkan hasil belajar secara keseluruhan. Ini menunjukkan bahwa inovasi teknologi memiliki potensi besar untuk mengubah cara kita mendidik generasi mendatang.

Dengan diperkenalkannya avatar AI Lisa dan Jimbo, tahun 2025 diharapkan menjadi awal dari era baru interaksi digital dalam dunia pendidikan. Semua pihak kini diajak untuk menyaksikan bagaimana teknologi ini akan mempengaruhi pengalaman belajar siswa di seluruh dunia. Keberhasilan penggunaan avatar AI dalam pendidikan dapat membuka jalan bagi inovasi lebih lanjut yang akan memperkaya proses pembelajaran di masa depan.

Pembelajaran Digital Di Era Society 5.0: Transformasi Madrasah Menuju Pendidikan Modern

Pembelajaran digital di madrasah semakin berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dan tuntutan era Society 5.0. Kementerian Agama Indonesia telah meluncurkan berbagai inisiatif untuk mengintegrasikan teknologi dalam proses belajar mengajar, memberikan akses pendidikan yang lebih baik bagi siswa madrasah di seluruh Indonesia.

Salah satu langkah penting dalam digitalisasi pendidikan madrasah adalah peluncuran Platform Mandiri Belajar oleh Kementerian Agama dan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Platform ini dirancang untuk memfasilitasi siswa dalam mengakses materi pembelajaran secara online, sehingga mereka dapat belajar kapan saja dan di mana saja. Kehadiran platform ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan memudahkan siswa dalam mengasah kompetensi mereka.

Dalam era Society 5.0, pendidikan harus mampu menjawab kebutuhan generasi Alpha yang tumbuh dengan teknologi. Penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran digital seperti video animasi, podcast, dan augmented reality sangat efektif untuk menarik perhatian siswa. Oleh karena itu, madrasah perlu mengadopsi metode pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik agar siswa tetap termotivasi dalam belajar.

Meskipun ada banyak keuntungan dari pembelajaran digital, tantangan tetap ada. Beberapa madrasah di daerah terpencil masih menghadapi masalah akses internet yang terbatas. Namun, inovasi seperti KIPIN memungkinkan madrasah untuk menerapkan pembelajaran digital tanpa bergantung pada koneksi internet. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada kendala, solusi kreatif dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan di semua lapisan masyarakat.

Transformasi digital tidak hanya melibatkan siswa tetapi juga guru. Pelatihan mengenai penggunaan teknologi dan media pembelajaran digital sangat penting untuk memastikan bahwa guru dapat menyampaikan materi dengan efektif. Kementerian Agama berkomitmen untuk memberikan dukungan dan pelatihan bagi para pendidik agar mereka siap menghadapi tantangan baru dalam dunia pendidikan.

Dengan adanya inisiatif digitalisasi dalam pembelajaran madrasah, tahun 2025 diharapkan menjadi tahun yang penuh harapan bagi pendidikan di Indonesia. Semua pihak kini diajak untuk berkolaborasi dalam menciptakan lingkungan belajar yang inovatif dan relevan dengan perkembangan zaman. Keberhasilan transformasi ini akan sangat bergantung pada komitmen bersama untuk meningkatkan mutu pendidikan dan mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan global di era Society 5.0.

Waspada! Pengaruh ChatGPT Terhadap Kognitif Generasi Muda Di Era Digital

Pada tanggal 1 Januari 2025, muncul kekhawatiran mengenai dampak penggunaan ChatGPT terhadap perkembangan kognitif generasi muda. Meskipun teknologi ini menawarkan kemudahan dalam mengakses informasi dan menyelesaikan tugas, banyak ahli berpendapat bahwa ketergantungan pada AI dapat mengakibatkan penurunan kemampuan berpikir kritis dan kreativitas.

ChatGPT, sebagai salah satu model kecerdasan buatan terkemuka, memungkinkan pengguna untuk mendapatkan jawaban instan atas berbagai pertanyaan, mulai dari tugas sekolah hingga masalah sehari-hari. Dengan kemampuan untuk menghasilkan teks yang relevan dan informatif, banyak pelajar yang mulai mengandalkan teknologi ini untuk menyelesaikan pekerjaan mereka dengan cepat. Namun, kemudahan ini juga menimbulkan pertanyaan tentang seberapa banyak pengetahuan yang benar-benar dipahami oleh generasi muda.

Ahli pendidikan mengingatkan bahwa penggunaan ChatGPT yang berlebihan dapat menyebabkan “brain rot,” istilah yang merujuk pada penurunan kemampuan kognitif akibat kurangnya stimulasi mental. Dengan mengandalkan AI untuk menyelesaikan tugas-tugas akademik, siswa mungkin kehilangan kesempatan untuk berpikir kritis dan mengembangkan keterampilan analitis yang penting. “Jika siswa tidak lagi terlibat dalam proses berpikir, mereka berisiko kehilangan kemampuan untuk menganalisis dan menyelesaikan masalah secara mandiri,” ungkap seorang pakar pendidikan.

Penelitian menunjukkan bahwa meskipun ChatGPT dapat membantu siswa dalam memahami konsep-konsep tertentu, ada risiko bahwa mereka akan mengabaikan proses belajar yang lebih mendalam. Sebuah studi menemukan bahwa 68% siswa merasa lebih mudah menggunakan ChatGPT untuk menyelesaikan tugas, tetapi hanya 41% yang merasa mereka benar-benar memahami materi tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun teknologi ini bermanfaat, ia juga dapat merugikan pemahaman jangka panjang siswa.

Untuk mengatasi masalah ini, para pendidik dan orang tua diharapkan dapat menerapkan pendekatan yang lebih seimbang dalam penggunaan teknologi. Mengedukasi generasi muda tentang pentingnya berpikir kritis dan keterlibatan aktif dalam pembelajaran adalah langkah penting untuk memastikan bahwa mereka tidak sepenuhnya bergantung pada AI. “Kita perlu mendorong siswa untuk menggunakan teknologi sebagai alat bantu, bukan sebagai pengganti proses belajar itu sendiri,” tambah pakar pendidikan tersebut.

Dengan potensi dampak negatif dari penggunaan ChatGPT terhadap kognitif generasi muda, semua pihak kini diharapkan untuk lebih bijaksana dalam memanfaatkan teknologi. Tahun 2025 menjadi momen penting bagi masyarakat untuk menemukan keseimbangan antara kemajuan teknologi dan kebutuhan akan pengembangan keterampilan berpikir kritis. Hanya dengan cara ini, generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara digital tetapi juga mampu berpikir secara mandiri dan kreatif.

Nakamura School Luncurkan SMA Berbasis Teknologi Informasi Untuk Siapkan Generasi Digital

Pada tanggal 31 Desember 2024, Nakamura School mengumumkan peluncuran program Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berbasis teknologi informasi. Inisiatif ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan di era digital dan meningkatkan keterampilan mereka dalam bidang teknologi.

Nakamura School berkomitmen untuk menyediakan pendidikan yang relevan dengan perkembangan teknologi saat ini. Dengan kurikulum yang dirancang khusus, sekolah ini akan mengintegrasikan mata pelajaran teknologi informasi ke dalam pembelajaran sehari-hari. Hal ini diharapkan dapat membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk bersaing di dunia kerja yang semakin kompetitif.

Kurikulum yang diterapkan di SMA Nakamura akan mencakup berbagai disiplin ilmu, termasuk pemrograman, pengembangan aplikasi, dan keamanan siber. Selain itu, siswa juga akan mendapatkan pengalaman praktis melalui proyek-proyek berbasis teknologi yang melibatkan kolaborasi dengan industri. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang penerapan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.

Nakamura School akan didukung oleh tenaga pengajar yang berpengalaman di bidang teknologi informasi dan pendidikan. Para guru tidak hanya akan mengajarkan teori, tetapi juga memberikan bimbingan praktis kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan teknis mereka. Dengan adanya dukungan dari para ahli, diharapkan siswa dapat memperoleh wawasan yang lebih luas tentang dunia teknologi.

Dengan meningkatnya permintaan akan tenaga kerja terampil di bidang teknologi informasi, Nakamura School berusaha untuk menciptakan peluang bagi lulusannya. Program ini tidak hanya fokus pada pendidikan akademis, tetapi juga mempersiapkan siswa untuk memasuki dunia kerja melalui magang dan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan teknologi. Hal ini akan memberikan pengalaman berharga bagi siswa sebelum mereka terjun ke dunia profesional.

Peluncuran SMA berbasis teknologi informasi oleh Nakamura School merupakan langkah strategis dalam mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan di era digital. Dengan kurikulum inovatif, dukungan tenaga pengajar berpengalaman, dan kesempatan berkarir di industri, sekolah ini berharap dapat mencetak lulusan yang siap bersaing di pasar global. Semua pihak kini menantikan dampak positif dari program ini terhadap perkembangan pendidikan teknologi di Indonesia.

Kemendikdasmen Gandeng Skolla Hadirkan Pengalaman AI Dan Metaverse Di Belajar Online

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Indonesia mengumumkan kolaborasi dengan platform pendidikan digital Skolla untuk menghadirkan pengalaman pembelajaran yang lebih imersif melalui teknologi kecerdasan buatan (AI) dan metaverse. Kolaborasi ini bertujuan untuk membawa pendidikan online ke tingkat yang lebih maju, memberikan siswa akses yang lebih interaktif dan inovatif dalam proses belajar mengajar. Dalam pengumuman tersebut, Kemendikbudristek menyatakan bahwa teknologi ini dapat memfasilitasi pembelajaran yang lebih menarik dan efektif, khususnya dalam situasi pendidikan jarak jauh.

Salah satu elemen utama dalam kolaborasi ini adalah pemanfaatan kecerdasan buatan (AI). Dengan bantuan AI, platform Skolla dapat menyediakan pengalaman pembelajaran yang lebih personal dan disesuaikan dengan kebutuhan setiap siswa. Sistem ini akan memantau kemajuan siswa, memberikan umpan balik otomatis, dan menyarankan materi yang relevan berdasarkan performa belajar. Pendekatan ini diyakini dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena lebih fokus pada gaya belajar individual dan memungkinkan mereka untuk berkembang sesuai dengan kecepatan mereka sendiri.

Selain AI, Skolla dan Kemendikbudristek juga akan mengintegrasikan teknologi metaverse dalam pendidikan. Metaverse memungkinkan siswa untuk belajar dalam dunia virtual yang sepenuhnya interaktif, di mana mereka bisa berinteraksi dengan materi pelajaran secara langsung. Dengan memasuki dunia virtual, siswa dapat mengeksplorasi berbagai konsep pendidikan dengan cara yang lebih menarik, seperti melakukan simulasi eksperimen sains, mengunjungi situs sejarah secara virtual, atau belajar bahasa melalui interaksi langsung di dunia digital.

Inovasi ini juga bertujuan untuk memperluas aksesibilitas pendidikan di seluruh Indonesia, termasuk bagi siswa di daerah terpencil. Dengan teknologi metaverse dan AI, setiap siswa, di manapun mereka berada, akan mendapatkan pengalaman pendidikan yang sama-sama berkualitas. Kemendikbudristek mengungkapkan bahwa pengembangan platform ini akan memungkinkan pendidikan berkualitas tanpa batas geografis, memberi kesempatan kepada lebih banyak anak Indonesia untuk merasakan pengalaman belajar yang optimal, meskipun mereka tidak berada di kota-kota besar.

Kemendikbudristek dan Skolla berharap bahwa integrasi teknologi AI dan metaverse dalam pendidikan akan mengarah pada transformasi signifikan dalam cara siswa belajar dan guru mengajar di Indonesia. Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan siswa, mengurangi kejenuhan dalam belajar, serta mengoptimalkan pemahaman materi. Selain itu, platform ini akan mempermudah guru dalam melakukan pengawasan terhadap proses belajar siswa, mengidentifikasi kesulitan yang mereka hadapi, dan memberikan dukungan yang lebih tepat guna.

Dengan langkah ini, Kemendikbudristek berharap dapat mempersiapkan siswa Indonesia untuk menghadapi tantangan dunia digital yang terus berkembang. Penerapan AI dan metaverse dalam pendidikan merupakan bagian dari upaya lebih luas untuk mendigitalisasi sektor pendidikan, dengan tujuan membekali generasi muda dengan keterampilan yang relevan di era teknologi yang semakin maju. Kedepannya, diharapkan pendekatan ini akan menjadi model pembelajaran baru yang dapat diterapkan secara lebih luas di seluruh sistem pendidikan Indonesia.

Enuma Siap Kembangkan Pembelajaran Digital Untuk Menuju Indonesia Emas

Pada 15 November 2024, perusahaan teknologi pendidikan Enuma mengumumkan rencana ambisius mereka untuk mengembangkan pembelajaran digital di Indonesia. Komitmen ini sejalan dengan visi pemerintah Indonesia untuk mencapai Indonesia Emas pada 2045, yang menargetkan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan berkualitas. Enuma, yang telah dikenal sebagai penyedia solusi pembelajaran berbasis teknologi, berharap dapat berkontribusi dalam menyediakan akses pendidikan yang lebih baik melalui platform digital yang inovatif.

Enuma akan memperkenalkan berbagai produk pembelajaran digital yang dirancang untuk mendukung pembelajaran inklusif bagi seluruh siswa di Indonesia. Dengan teknologi yang mudah diakses, produk-produk Enuma dapat diintegrasikan dengan berbagai kurikulum nasional, menjadikannya pilihan ideal untuk sekolah-sekolah di daerah terpencil maupun perkotaan. Selain itu, platform mereka dirancang untuk memenuhi kebutuhan siswa dengan berbagai tingkat kemampuan, memungkinkan setiap individu belajar sesuai dengan kecepatan dan gaya belajarnya masing-masing.

Enuma memanfaatkan teknologi terkini seperti aplikasi mobile, gamifikasi, dan analitik pembelajaran untuk meningkatkan pengalaman belajar bagi siswa. Dengan pendekatan ini, Enuma ingin memastikan bahwa anak-anak Indonesia, khususnya yang berada di daerah dengan akses terbatas, tetap bisa mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Platform digital ini tidak hanya memfasilitasi pembelajaran di dalam kelas, tetapi juga memungkinkan pembelajaran jarak jauh, memberikan fleksibilitas bagi siswa untuk belajar kapan saja dan di mana saja.

Enuma berperan aktif dalam mendukung pemerintah Indonesia untuk menciptakan generasi muda yang terampil dan kompeten. Dengan mendigitalisasi pendidikan, mereka berharap dapat menurunkan kesenjangan pendidikan di seluruh Indonesia dan meningkatkan literasi digital, yang sangat penting untuk perkembangan ekonomi dan sosial negara. “Kami percaya bahwa pendidikan digital dapat membawa perubahan besar, terutama dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas,” ujar CEO Enuma dalam wawancara. Langkah ini diharapkan dapat membantu Indonesia menghasilkan generasi penerus yang siap bersaing di dunia global.

Departemen Teknologi Pendidikan UM Lakukan Konsolidasi Literasi Digital Bagi Guru-guru Sekolah Dasar

Pada 5 November 2024, Departemen Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Malang (UM) mengadakan konsolidasi literasi digital bagi guru-guru sekolah dasar di wilayah Jawa Timur. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat keterampilan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) para pendidik, agar mereka dapat memanfaatkan teknologi dengan lebih efektif dalam proses pembelajaran. Konsolidasi ini dihadiri oleh ratusan guru dari berbagai sekolah dasar, yang diberikan materi terkait penggunaan perangkat digital dalam mengajar.

Dalam era digital yang semakin maju, literasi digital menjadi keterampilan dasar yang penting bagi para guru. Kepala Departemen Teknologi Pendidikan UM, Dr. Dian Suryani, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kemampuan guru dalam mengakses dan memanfaatkan berbagai sumber daya digital sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat sekolah dasar. Literasi digital juga membantu guru untuk mengatasi tantangan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang semakin banyak diterapkan selama pandemi.

Konsolidasi ini memberikan berbagai materi terkait literasi digital, seperti pemanfaatan perangkat lunak pendidikan, teknik membuat konten digital yang menarik, serta cara menggunakan aplikasi belajar berbasis online yang efektif. Peserta juga dilatih untuk lebih memahami cara mengintegrasikan teknologi dalam kurikulum pembelajaran dan bagaimana menjaga keamanan digital bagi siswa di ruang maya. Diharapkan, pelatihan ini dapat mempermudah guru dalam merancang pembelajaran yang lebih inovatif.

Para guru yang hadir dalam acara ini memberikan respons yang sangat positif terhadap kegiatan konsolidasi. Banyak di antaranya yang mengaku merasa terbantu dengan pemahaman yang lebih baik mengenai literasi digital. “Sebagai guru, kami memang perlu menguasai berbagai teknologi agar dapat lebih maksimal dalam mengajar, terutama bagi generasi yang sudah sangat familiar dengan teknologi,” kata Siti Nurhaliza, salah seorang guru peserta pelatihan.

Literasi digital yang diterapkan secara menyeluruh di sekolah dasar diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, khususnya dalam mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan global yang semakin berbasis digital. Dengan keterampilan ini, guru dapat lebih fleksibel dalam menyampaikan materi, menggunakan media pembelajaran yang lebih menarik, dan memfasilitasi interaksi yang lebih dinamis dengan siswa.

Ke depan, Departemen Teknologi Pendidikan UM berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara berkelanjutan untuk memperluas jangkauan pelatihan literasi digital ini. Selain itu, mereka juga mengharapkan adanya dukungan dari pemerintah daerah dan pusat untuk melibatkan lebih banyak guru dalam program pelatihan digital agar kualitas pendidikan di Indonesia semakin berkembang.